4.

Sampai di kelas

Diandra sejak tadi hanya diam saja,,ia masih memikirkan ucapan cowok tadi,,

"Apa aku semurahan itu,,sampe-sampe mereka berdua ngomong begitu"Batin Diandra

"Dik"Ucap Dandra yang merasa adiknya tak seperti biasanya

Diandra hanya menoleh ke arah kakaknya,,tak seperti biasanya,,Diandra pasti akan bersikap manja dan akan menjawab semua pertanyaan kakaknya dengan antusias

"Kenapa hm?"Ucap Dandra menangkup kedua pipi adiknya

Diandra menggeleng

"Ngga apa kak"Ucap Diandra sambil memaksakan senyumnya

"Jangan bohong sama kakak,,jujur!"Ucap Dandra tegas menatap adiknya tajam,,sambil melepaskan tangan yang menangkup pipi adiknya

Huft

"Aku semurahan itu ya kak?"Cicit Diandra menunduk

"Maksudnya?"Tanya Dandra sengaja pura-pura tak mengerti,,dan ingin memastikan apa yang sebenarnya di pikirkan oleh adiknya

"Itu,,,tadi,"Ucap Diandra ragu,,takut kakaknya marah

"Apa hm?ngomong aja,,kenapa?"Ucap Dandra berusaha menahan emosi,,ia sebenarnya sangat tak terima dengan ucapan cowok tadi tentang adiknya,,dan sebenarnya Dandra sudah tau apa yang di pikirkan adiknya,,namun seperti biasa ia harus memastikan terlebih dahulu sebelum bertindak

"Aku,,kenapa dia sampe bilang begitu kak?apa aku pantes banget ya kak di jadiin bahan taruhan itu ya kak?emang aku semurah itu ya?"Ucap Diandra takut,,ia menunduk matanya berkaca-kaca

Dandra mengangkat dagu adiknya

Deg

Dandra yang tadinya rileks menjadi emosi saat melihat adiknya berkaca-kaca alias memendam tangisnya,,

Sialan

Rahang Dandra mengetat,,urat-urat di lehernya sampai terlihat,,ia benar-benar yak terima ucapan cowok tadi sampai membuat adiknya kepikiran dan terpuruk,,Dandra merasa gagal menjaga adiknya jika seperti ini,,

Diandra yang melihat raut wajah kakaknya yang berbeda,,cepat-cepat mengusap air matanya yang mulai menetes

"Nggak,,nggak kak aku,,aku nggak nangis karena itu,,aku aku tadi-"Ucap Diandra takut-takut dan berusaha mengelak

"Diem!ga usah bohong sama kakak"Ucap Dandra tegas menatap Diandra tajam,,semua yang berada di kelas terkejut mendengar suara Dandra yang tegas,,tak biasanya Dandra berbicara begitu kepada Diandra,,biasanya pasti selalu lembut dan Diandra selalu di manjakan tapi kali ini,,Diandra justru di tatap tajam,,bisik-bisik mulai terjadi melihat hal tersebut,,mereka semua kepo

Dandra hendak berdiri dari duduknya untuk mencari cowok brengsek yang sudah membuat adiknya terpuruk namun,,

"Jangan kak,,Ian mohon,,ini di sekolah kak"Ucap Diandra bangun dan langsung menahan tangan kakaknya,,Diandra tau jika kakaknya sudah seperti ini pasti akan terjadi baku hantam,,Diandra tak mau itu semua terjadi,,selain bisa membuat pandangan guru jelek kepada kakaknya,,itu juga akan membuat kakaknya terluka,,Diandra benar-benar tak rela

"Jangan kak hiks"Ucap Diandra mulai menangis sambil menggeleng-geleng

Dandra yang melihat adiknya menangis,,langsung luluh,,ia memang paling tidak bisa melihat adiknya menangis apa lagi itu karena dirinya

Dandra langsung memeluk Diandra

"Maaf,,maafin kakak"Ucap Dandra sambil memeluk adiknya erat

Hiks hiks

"Jangan lagi kak,,nanti kalo daddy sama mommy tau,,mereka hiks bakal khawatir"Ucap Diandra di tengah pelukannya

Dandra mengangguk

Semua yang berada di kelas menyaksikan itu semua,,para ciwi-ciwi merasa iri kepada Diandra yang sangat di sayangi oleh kakaknya itu,,bahkan Dandra sangat menurut kepada adiknya tersebut,,para ciwi-ciwi di sana ingin sekali menukar posisi dengan Diandra

Skip

Istirahat

"Mau makan di kantin hm?"Tanya Dandra sambil merapikan buku-bukunya,,saat ini mereka berdua memang sudah duduk sebangku,,siapa lagi kalo bukan Dandra yang mengusulkan,,ia yang paling antusias,,namun adiknya selalu menolak jika di ajak duduk sebangku,,

"Iya"Ucap Diandra

"Are you okay?"Tanya Dandra saat melihat adiknya yang masih belum ceria juga

"Hm,,i'm okay"Ucap Diandra memaksakan senyum kepada kakaknya

"Jangan senyum maksa gitu,,kakak udah tau,,jangan di pikirin lagi ya soal tadi,,anggap aja angin lewat,"Ucap Dandra mengelus kepala adiknya di

Diandra mengangguk

"Janji dulu lah"Ucap Dandra

"Emang harus janji-janji begitu"Ucap Diandra cemberut

"Ya udah,,kalo gak mau janji sekarang kakak samperin tu cowok,,biar mampus aja sekalian"Ucap Dandra sarkas

Diandra menyengir

"Ehh,,,nggak nggak,,iya janji janji deh hehe"Ucap Diandra sambil cengar-cengir

"Gitu dong baru adik nya Dandra"Ucap Dandra bangga

Setelah itu mereka berdua berjalan ke arah kantin,,Dandra si posesif menggandeng tangan adiknya erat,,semua siswa maupun siswi di sekolah itu tak ada yang tak mengenal saudara kembar tersebut,,mereka semua tau bagaimana posesif nya Dandra kepada sang adik dan bagaimana manjanya sang adik kepada kakaknya

Skip

Di kantin

"Mau pesen apa cantik"Ucap Dandra kepada adiknya

"Mau apa ya"Ucap Diandra bingung

"Bubur ayam?"Tanya Dandra bercanda

"Ihh,,emang aku sakit makannya bubur"Ucap Diandra cemberut

"Ya terus apa dong"Ucap Dandra

"Ayam geprek yang pedes kakak aku"Ucap Diandra manja

"Jangan yang terlalu pedes ya dik,,kakak pesenin level 2 aja,,mau minum apa"Ucap Dandra

"Ok ga apa,,mau es jeruk aja deh"Ucap Diandra dengan suara manja khasnya kepada sang kakak

"Hehe dasar"Ucap Dandra terkekeh menyentil kening adiknya pelan

"Aw,,jangan di sentil ih"Ucap Diandra cemberut