BAB 5

Sesampainya di kampus, 3 orang itu langsung menjadi pusat perhatian. Terdengar pujian di sana-sini. Namun, dua wanita tadi hanya diam tak menanggapi.

"Mah." Aisyah dan Husna bergantian menyalami Nani yang duduk di kursi VVIP.

"Lo, Mikail mana?" Nani mencari-cari anak lelakinya.

"Kakak tadi permisi ke toilet mah" Aisyah menjawab.

"Oh, ya sudah. Duduk!" Nani menepuk kursi sebelahnya yang memang di sediakan untuk keluarganya.

Di tempat lain.

"Mikail!" Suara bariton seorang pria mampu mengurai pelukan sepasang kekasih.

Mereka menoleh. Wajah Mikail sontak berubah memelas.

"Papa." Sapanya.

Dan wanita yang di sampingnya menunduk hotmat kemudian berlalu.

"Apa yang kamu lakukan dengan wanita itu. Apa selama ini kamu sudah membohongi papa?" Tanya pria bertubuh agak gempal itu dengan tatapan siap membunuh.

Mikail mendekat. Ia meraih tangan sang ayah kemudian menciumnya. "Pa, Mika hanya.." Ia terbata.

"Hanya apa. Ingat ya Mikail. Wanita itu membawa pengaruh buruk buat kamu. Papa tidak suka jika kau masih saja menjalin hubungan dengannya. Lagi pula pernikahan kalian akan segera di lakukan. Putuskan dia, dan nikahi Husna." Ucap sang ayah.

"Pa, Mikail tidak mencintai Husna pa. Bagaimana kami bisa menikah jika kami tidak saling menyukai." Jawab Mikail.

"Dulu, mama dan papa juga tidak saling mencintai. Tapi, begitu kami di jodohkan. Papa dan mama saling mencoba untuk menerima. Dan lambat laun, cinta kami akhirnya bisa tumbuh seiring berjalannya waktu." Sang ayah memberi contoh.

"Tapi, pah.."

"Tidak ada tapi-tapian Mikail. Keputusan mama dan papa sudah bulat. Kamu memilih menikah dengan Husna dan menjadi penerus kami. Atau kamu pergi bersama wanita itu dan papa tidak akan segan-segan menghapus mu dari KK kita." Ancam pria itu.

"Dan, kau pasti tau kalau papa tidak pernah plin-plan dalam memutuskan sesuatu." Tambahnya lagi sambil berlalu meninggalkan Mikail.

"Akh.." Pria itu tersandar ke dinding. Dia tak menyangka kalau sang ayah memberi kejutan dengan kepulangan Nya yang tiba-tiba. Dan sialnya, pria itu menangkap basah dirinya yang sedang bermesraan dengan Amanda.

Kehadiran Aidil ayah dari Mikail dan Aisyah, sukses membuat keluarganya terkejut. Karena, pria itu tidak mengatakan apapun tentang kupalangan nya.

Semua acara berjalan dengan lancar. Hingga di akhir acara Aidil dan Nani naik ke atas panggung. Dengan mengejutkan mereka memperkenalkan Husna sebagai calon istri dari Mikail.

Kehebohan sontak terjadi. Karena memang, Mikail adalah salah satu mahasiswa aktif yang hampir di kenal oleh semua orang. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing. Ada yang patah hati, dan ada juga yang merasa heran. Karena setau mereka, Mikail adalah kekasihnya Amanda. Mereka sudah seperti pasangan sendal jepit. Kemana-mana selalu bersama.

"Mah, pah. Kenapa kalian mengumumkan hal ini tanpa membicarakannya pada Mika terlebih dahulu." Mikail terlihat emosi di ruang tengah rumahnya.

"Untuk apa membicarakan nya denganmu. Bukankah kau sudah tahu bahwa suatu saat kalian akan menikah. Jadi, apa salahnya jika tadi papa menggumumkan masalah itu di depan teman-teman kampusmu. Atau kau memang sengaja ingin menjaga hati kekasihmu itu?" Papa Mikail terlihat ikut menaikkan nada bicaranya.

"Ini tidak ada hubungannya dengan Amanda pah. Kampus adalah tempat Mika menuntut ilmu. Dengan Papa mengumumkan hal seperti tadi di sana. Maka, sudah pasti besok Mika akan menjadi bahan gosip anak-anak di kampus. Mau taruh di mana muka Mika pa?" Ucap Mikail lagi.

"Kenapa kau takut hanya karena gosip. Yang jelas, keputusan mama dan papa sudah bulat. 2 bulan dari sekarang kalian akan segera menikah." Nani ikut angkat bicara.

"Mah, bukankah menurut perjanjian kami akan menikah 2 tahun lagi. Lalu, kenapa harus di percepat." Mikail kian emosi.

"Ini permintaan dari eyang. Dan mama tidak mau membuat eyang sedih." Jawab sang ibu.

"Tapi, mah."

"Mika, mama hanya ingin membahagiakan eyang di masa tuanya. Dan inilah yang beliau inginkan." Ucap Nani memelas.

"Mah, sampai kapan kalian akan terus memaksakan kehendak pada Mika?" Suaranya melemas. Ia merasa tak ada gunanya berdebat dengan kedua orang tuanya.

Nani mendekat. Ia membelai pelan lengan sang anak. "Meski saat ini kamu menganggap kami kejam. Tapi, suatu saat kamu pasti tau kalau ini memang yang terbaik untuk hidupmu."

"Kami melakukan ini untuk masa depanmu Mika." Papanya ikut duduk di sisi sebelah.

"Entahlah ma, pa. Mika keluar dulu." Ia bangkit kemudian berjalan keluar rumah.

Nani ingin menghentikan aksi sang anak. Tapi Aidil, suaminya melarang. Pria itu mengatakan supaya memberi waktu untuk Mikail berfikir.

"Tok, tok, tok.." Mikail mengetuk apartemen Amanda. Pria itu sudah mengetuk berulang kali, tapi masih tak mendapatkan jawaban.

"Mau apa kau ke sini." Akhirnya pintu di buka juga.

"Sayang, tolong biarkan aku masuk." Mikail memohon supaya kekasihnya membiarkan dirinya masuk.

"Untuk apa? Apa untuk mempermalukan ku lagi?" Ucapnya ketus.

"Apa maksudmu. Aku sangat mencintaimu Manda. Aku bisa meninggalkan apa pun demi dirimu." Ucapnya sambil membelai tangan wanita itu.

"Kalau begitu, batalkan perjodohan kalian." Ucapnya mantab.

"Baiklah. Besok aku akan pergi dari rumahku. Dan, aku akan tinggal di sini bersamamu." Ucap Mikail.

Kening Amanda menaut. "Kenapa kau harus tinggal disini?" Tanyanya heran.

"Yah, karena jika aku membatalkan pernikahan kami. Maka, papa akan menghapus namaku dari KK dan mendaftarkan nama gadis itu sebagai salah satu ahli warisnya."

Mata Amanda membulat sempurna. "Ya ampun. Jika dia jatuh miskin. Bagaimana denganku?" Gadis itu bergumam.

"Ta.. tapi. Orang tuamu tidak akan mungkin setega itu." Ucap Manda lagi.

"Kau belum kenal papa. Ia adalah pria yang akan selalu melakukan apapun yang sudah di ucapkan nya." Jelas Mika, ia masuk ke dalam dan mendudukkan dirinya di sofa.

Amanda mengekor. "Jadi, apa rencanamu?" Tanya wanita itu lagi.

"Hanya ada 2 jalan. Aku pindah ke sini. Atau meminta gadis itu yang akan membatalkan pernikahan kami." Jawabnya.

"Begini sayang, jika kau pindah ke sini. Itu akan berimbas pada ekonomi kita. Kau dan aku sama-sama belum bekerja. Bagaimana kita akan menghidupi diri kita nanti." Ucap Manda sambil menyandarkan dirinya di dada sang kekasih.

"Apa kau tidak percaya padaku?" Mikail terdengar kecewa.

"Bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya tidak ingin kau kesusahan. Untuk itu, pilih saja langkah ke 2. Ancam wanita itu untuk membatalkan rencana pernikahan kalian. Karena jika dia yang batalkan, maka kau akan tetap aman."

Mikail mengangguk. "Memang itu rencanaku. Dan aku akan memastikan dia akan menyetujuinya." Ucapnya sambil membelai rambut wanita itu.

Setelah memastikan kekasihnya kembali tenang. Mikail akhirnya pulang ke rumah. Ia menatap sekeliling, mencari keberadaan Husna.

"Itik. Bisakah kita bicara sebentar?" Tanya Mikail di tepi pintu.

Husna yang baru selesai dengan kewajiban malamnya, segera berjalan ke arah pria itu.

"Membicarakan apa ya mas?" Tanyanya.

"Rencana kita gagal, gue nggak bisa lagi menolak pernikahan ini. Jadi, gue ingin lo yang menolak Perjodohan kita di depan mama dan papa." Perintah Mikail.

Mata Husna memyipit. "Mas Kenapa harus aku sendiri. Aku tidak ingin menyakiti hati kedua orang tuamu." jawab Husna.

"Itik pikirkan ini baik-baik. Jika lo menerima pernikahan kita, maka kita berdua akan menderita. Gue nggak bisa memperlakukan lo selayaknya seorang istri. Karena, gue mempunyai kekasih dan gue sangat mencintainya. Bukankah lo sendiri yang mengatakan kalau lo tidak ingin hidup sebagai istri yang tak di anggap?"

"Entahlah, aku sudah tidak tau lagi harus melakukan apa." Wanita itu tertunduk.

"Semua terserah lo. Terima pernikahan ini, maka jadilah istri yang tak di anggap. Atau batalkan pernikahan kita, maka kau akan terbebas dari neraka itu." Ucap Mikail sambil berlalu.

Husna masih terdiam di dalam kebimbangan. Ia bingung harus memilih jalan yang mana. Jika ia membatalkan pernikahan mereka. Maka, keluarganya di kampung akan menanggung malu dan banyak hati yang akan tersakiti. Namun, jika dia meneruskan perjodohan ini, maka penderitaan yang akan menelannya.

TBC

MOHON BANTU VOTE, LIKE, BERI HADIAH DAN SILAHKAN BERKOMENTAR RIA.

Terpopuler

Comments

Nova Herlinda

Nova Herlinda

terima aja pernikahannya.. paling nanti ude menikah lama lama mika paling juga bucin dan gak bakal mau di tinggal... gw yakin itu

2021-12-04

0

Irayanti Ibrahim

Irayanti Ibrahim

entar juga bucin tuuh si mika

2021-05-10

0

Nupy Pielupy

Nupy Pielupy

trima aza husna d'niati untuk ibadah insyaallah akan indh pd waktunya meski hrs melewati berbagai ujian. semngat husna😉

2021-05-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!