Ch. 20 Gaji Pertama

Apa itu gaji? gaji merupakan sebuah upah yang kalian dapatkan setelah berhasil menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu. Biasanya gaji identik dengan orang yang bekerja di bawah orang atau perusahaan. Contohnya seperti karyawan swasta yang bekerja di bawah perusahaan milik owner.

Pada umumnya gaji dibayarkan setiap satu bulan satu kali. Entah di awal bulan (tanggal 1-10) atau di akhir bulan (tanggal 25 ke atas). Karena itulah zaman sekarang banyak diskon baru muncul pada tanggal tersebut. Mereka tahu kalau orang gajian pasti memiliki keinginan untuk menggunakan uang hasil jerih payah mereka.

Ada juga pekerjaan lain yang mendapatkan kerja harian, contohnya pedagang ataupun pekerjaan khusus lainnya yang tidak banyak aku ketahui.

Terlepas dari itu, sebagai manusia yang budiman. Gaji pertama tidak boleh langsung dipakai semua. Ada yang harus disisakan sebagian untuk ditabung, kemudian sisanya untuk sedekah kepada sesama. Bagaimana dengan anda? apakah anda tipe yang langsung menghabiskan gaji bulanan? atau bukan?

“Pak Ray, dicari sama orang TU tuh. Sudah waktunya untuk bulan ini.” pada suatu hari, seorang guru memberikan pesan kepadaku. Katanya ada staf Tu yang mencari diriku.

“Ok. Saya segera kesana” Jawabku sambil menghentikan pekerjaanku saat ini lalu berdiri untuk segera menuju ke ruang TU. Tidak baik membuat orang menunggu lama. Karena itulah kalau janjian dengan teman, kita harus selalu tepat waktu. Aku paling tidak suka datang terlambat dan menunggu orang terlambat.

‘Kira-kira ada apa ya? oh iya. Sekarang kan awal bulan. Mungkinkah aku akan mendapatkan gaji? Tidak terasa sudah satu bulan lamanya aku bekerja di sini’’

Melihat tanggal saat ini, seharusnya ini merupakan saatnya aku mendapatkan gaji. Namun aku tidak melihat teman sejawatku yang lain mendapatkan amplop. Karena mereka semua telah mendapatkan gaji melalui transfer bank. Aku sendiri belum menyetorkan nomor rekening sehingga saat ini belum bisa menerima gaji via transfer bank..

Aku kurang lebih mulai mengajar di tempat ini mulai bulan Juli. Sehingga pada awal Agustus adalah waktu gaji pertama aku dapatkan. Entah kenapa aku cukup deg degan saat akan menuju ruang TU. Karena ini pertama kalinya aku mendapatkan uang hasil jerih payahku sendiri. Bukan dari bantuan orang tua.

Saat jaman kuliah dulu, orang tua tidak memperbolehkan kerja sambilan, sehingga ini pertama kalinya aku mendapatkan gaji. Meskipun aku ada beberapa kegiatan ekskul yang membuatku mendapatkan pesangon. Namun jumlahnya sangat kecil dan hanya bisa untuk jajan saja. Tidak bisa sebagai biaya hidup bulanan.

Ruang TU dekat dari ruang guru tempat biasa aku bekerja. Tidak sampai lima menit, aku sudah sampai. Pintu ruangan ku ketuk terlebih dahulu, saat ada jawaban dari dalam. Barulah aku masuk secara perlahan takut mengganggu orang yang ada di dalam.

“assalamualaikum, Saya dengar ada yang memanggil saya.” Aku membuka pintu secara perlahan dan menutupnya setelah memasuki ruangan.

“Iya pak Ray, sini. Tanda tangan dulu. Kemudian ini amplop beserta slip gajinya.” Kata salah satu staff memanggilku sambil memberikan secarik kertas yang tertempel di atas amplop.

Aku melihat kertas tersebut berisi gajiku untuk bulan ini. Hitungan gaji seorang guru berasal dari jumlah jam mengajar serta tunjangan yang lain. Tentunya bayaran sebagai guru untuk sekolah swasta seperti tempatku ini tidaklah tinggi. Bahkan hanya setengah dari UMK. Paling tidak itulah yang aku ketahui setelah searching melalui google.

“Alhamdulillah, terima kasih bu. Akhirnya bisa jajan untuk bulan ini.”  Meskipun jumlahnya tidak seberapa, namun kita tetap harus bersyukur saat mendapatkan rezeki. Tidak boleh kufur nikmat.

“Ditunggu traktiran nya pak Ray, gaji pertama. Hehehe” Bercanda salah satu staf setelah memberikan amplop berisi gaji kali ini.

“hahaha, insyaAllah. Kalau ada waktu dan kesempatan. Saya pamit duluan bu, mau kembali mengoreksi tugas siswa.”

Tanpa basa-basi aku pamit setelah ngobrol sebentar dengan staff Tu. Karena masih banyak tugas yang harus aku selesaikan. Sambil berjalan ke ruang guru, aku sudah keburu membayangkan akan digunakan untuk apa gajian bulan ini. Aku masih single sehingga tidak perlu minta izin istri ketika akan menggunakan gaji. Masih belum ada tanggungan sehingga aku bebas untuk memakai uang ini kapan saja dan dimana saja.

Setibanya di ruang guru, aku kembali melanjutkan tugas. Aku juga mengajar seperti biasa sesuai dengan jadwal. Tidak ada hal spesial terjadi selain aku mendapatkan gaji  untuk hari ini. Awalnya saat pulang dari sekolah aku berniat untuk jalan-jalan karena sudah gajian. Namun tiba-tiba aku teringat dengan muka kedua orangtuaku.

“..” Sambil melihat ke arah tas yang berisi amplop. Aku memutuskan untuk tidak menggunakan gaji pertama ini sama sekali. Bulan ini aku akan menyerahkan semua gajinya kepada orangtua.

Sebelum niat ini hilang, aku langsung pulang ke rumah dan menuju kamar orangtua. Tentunya sebelum bertemu mereka aku sudah mandi dan berganti baju terlebih dahulu. Tidak mungkin saja menggunakan kemeja di rumah. Kedua orangtua heran melihatku tiba-tiba langsung datang setelah pulang sekolah.

“Ada apa nak? tumben pulang sekolah langsung kemari? ada yang ingin dibicarakan” Ibu seperti biasa langsung bertanya apa yang sedang terjadi. Tidak seperti bapakku yang hanya menyapaku saja kemudian diam sambil menonton TV. Bapakku cuek seperti biasa.

Memang aku jarang ke kamar karena malas bertemu dengan bapak. Karena ia biasanya memintaku memijat kakinya. Padahal badanku sendiri masih remuk kerja dari pagi hingga sore. Bapak yang satu ini memang kurang peka dengan ilmu parenting. Aku juga kurang menyukai bapak ketika momen ini. Kami sering bersitegang pada masa aku masih menjadi guru.

Akibat sering disuruh mijit kaki itulah aku jadi jarang masuk ke kamar orangtua. Karena malas disuruh-suruh. Namun karena kali ini adalah momen spesial, mau tidak mau aku  harus masuk ke kamar mereka. Tidak mungkin aku panggil mereka dari luar kamar dan menyuruh mereka menghadap ke depanku.

“Iya bu, ini saya ada sedikit gaji untuk bulan ini. Aku berniat untuk memberikan semua gajiku full untuk ibu.” Ucapku sambil memberikan amplop kepada ibu. Amplop itu masih tersegel dan isinya sama sekali belum dibuka. Aku tahu jumlah dari isinya berdasarkan kertas yang aku tandatangani dan slip gaji. Di dalamnya tertera total dari gaji bulan ini. Namun aku sendiri belum membuka isinya.

Ibu menatap dengan haru kepadaku “Kamu serius nak? ibu senang sekali. Semoga kamu menjadi anak yang sholeh dan menjadi orang sukses.”

“Alhamdulilah, anak bapak memang sholeh.”

Aku senang ketika mendengar ibuku menerima gaji dariku. Namun wajahku sempat murung sejenak saat mendengar bapak berbicara. Memang sudah dari kecil entah kenapa aku kesal mendengar suaranya. Apakah ini pertanda dari anak durhaka? Karena setiap ia ngomong, kalau gak ngomongnya nyelekit ya pasti menyuruhku melakukan sesuatu. Hampir tidak pernah aku merasakan yang namanya kasih sayang seorang bapak darinya.

Kami tidak pernah melakukan deep talk seperti ayah yang bijak kepada anaknya. Momen ini tidak pernah ada dalam hidupku….Atau mungkin aku yang tidak pernah memberikan kesempatan itu kepada bapak?

Setelah kami berbincang sebentar. Aku keluar dari kamar orang tua saat momen yang tepat. Momen tersebut adalah sebelum disuruh mijit kaki bapak dan sebelum ditanya mengenai pekerjaan. Kedua hal itu adalah yang paling tidak ingin aku bicarakan. Masa iya orang pengenya di rumah nyantai dan have fun malah ditanya soal kerjaan? Sayangnya itulah yang biasanya selalu bapak tanyakan, jarang sekali bertanya tentang hal lain.

Gaji bulan ini sudah aku berikan kepada orang tua. Untuk berikutnya aku juga masih tetap akan memberikan sebagian gaji milikku untuk mereka. Pastinya tidak akan aku berikan semuanya seperti bulan ini. Karena aku juga memerlukan tabungan untuk masa depan. Uang pemberian ini sangatlah tidak mungkin dapat membayar jasa orang tua kita selama ini. Sebagai anak, kita harus berbakti kepada orang tua.

Terpopuler

Comments

rie

rie

Betul Pak Ray, kita harus selalu syukur nikmat

2022-09-06

1

🫧Alinna 🫧

🫧Alinna 🫧

Mantap thor, keren 👍🏻

2022-08-15

1

Arya Hafiz Saputra

Arya Hafiz Saputra

halo. author di sini

2021-09-22

0

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 Kelulusan
2 CH 2 Konflik
3 Ch 3 Tawaran Kerja
4 Ch 4 Hari Pertama Mengajar
5 Ch. 5 Hari Pertama Mengajar 2
6 Ch. 6 Minggu Pertama Mengajar
7 Ch. 7 Minggu Pertama Mengajar 2
8 Ch. 8 Minggu Pertama Mengajar 3
9 CH. 9 KBM Pertama
10 Ch. 10 KBM Pertama 2
11 Ch. 11 Pramuka
12 Ch. 12 Kakek
13 Ch. 13 UTS
14 Ch. 14 UTS 2
15 Ch. 15 Pasca UTS
16 Ch. 16 Ekstrakurikuler
17 Ch. 17 Akreditasi
18 Ch. 18 Akreditasi 2
19 Ch. 19 Hasil Akreditasi
20 Ch. 20 Gaji Pertama
21 Ch. 21 Lomba Upacara
22 Ch. 22 Lomba Upacara 2
23 Ch. 23 Akhir Lomba, Pra UAS
24 Ch. 24 Akhir Semester
25 Ch. 25 Akhir Semester 2
26 Ch. 26 Guru Pengawas
27 Ch. 27 Insiden
28 Ch. 28 Naik Pesawat
29 Ch, 29 Jogja
30 Ch. 30 Test di Jogja
31 Ch. 31 Tes dan Setelah Tes
32 Ch. 32 Tes Wawancara Jogja, Akhir dari tes
33 Ch. 33 Softhouse
34 Ch. 34 Softhouse 2
35 Ch. 35 Menuju Jogja
36 Ch. 36 Liburan di Jogja
37 Ch. 37 Liburan di Jogja 2
38 Ch. 38 Liburan di Jogja 3
39 Ch. 39 Bali
40 Ch. 40 Bali 2
41 Ch. 41 Bali 3
42 Ch. 42 Bali 4
43 Ch. 43 Bali 5
44 Ch. 44 Bali 6
45 Ch. 45 PSB
46 Ch. 46 Wawancara Kerja di Tangerang
47 Ch. 47 Memperbaiki Lab Komputer
48 Ch. 48 Kursus Mobil
49 Ch. 49 Kursus Mobil 2
50 Ch. 50 Pembuatan SIM
51 Ch. 51 Perpanjangan SIM
52 Ch. 52 Ujian Nasional
53 Ch. 53 Kontrakan
54 Ch. 54 H-1 Kerja di Tangerang
55 Ch. 55 Hari Pertama Bekerja (Tangerang)
56 Ch. 56 Hari Pertama Bekerja (Tangerang) 2
57 Ch. 57 Hari Pertama Bekerja (Tangerang) 3
58 Ch. 58 Pegawai Baru
59 Ch. 59 Menjenguk Bapak
60 Ch. 60 Menjenguk Bapak 2
61 Ch. 61 Menjenguk Bapak 3
62 Ch. 62 Kembali ke Tangerang
63 Ch. 63 Satu Bulan Bekerja (Tangerang)
64 Ch. 64 Konflik dalam Kantor
65 Ch. 65 Konflik dalam Kantor 2
66 Ch. 66 Ramadhan & Idul Fitri
67 Ch. 67 Ramadhan & Idul Fitri 2
68 Ch. 68 Malam tahun baru
69 Ch. 69 Tahun Baru
70 Ch. 70 Tahun Baru 2
71 Ch. 71 Acara Jejejapangan
72 Ch. 72 Acara Jejepangan 2
73 Ch 73 Setelah Tahun Baru, Banu Pindah
74 Ch. 74 Jalan-Jalan ke Jawa Timur
75 Ch. 75 Jalan-Jalan ke Jawa Timur 2
76 Ch. 76 Jalan Jalan ke Jawa Timur 3
77 Ch. 77 Jalan Jalan ke Jawa Timur 4
78 Ch. 78 Bandung
79 Ch. 79 Bandung 2
80 Ch. 80 Bandung 3
81 Ch. 81 Bandung 4
82 Ch. 82 Servis Laptop, Isu Pandemi Mulai Muncul
83 Ch. 83 Mulai Masuknya Pandemi
84 Ch. 84 Perubahan Akibat Pandemi
85 Ch. 85 Perubahan Akibat Pandemi 2
86 Ch. 86 Wisuda Arip
87 Ch. 87 Wisuda Arip 2
88 Ch. 88 Arip Mencari Kerja
89 Ch. 89 Pekerjaan Arip
90 Ch. 90 Refleksi 2020 (Summary Chapter)
91 Ch. 91 Menonton Bioskop Saat Pandemi
92 Ch. 92 Mbah Kakung Dirawat
93 Ch. 93 Mbah Kakung Dirawat 2
94 Ch. 94 Mbah Kakung Dirawat 3
95 Ch. 95 Mbah Meninggal
96 Ch. 96 Mbah Meninggal 2
97 Chapter 97 Bapak Jatuh Sakit
98 Ch. 98 Bapak Jatuh Sakit 2
99 Ch. 99 Panitia KPPS
100 Ch. 100 Panitia KPPS 2
101 Ch. 101 Hasil Pemilu
102 Ch. 102 Merawat Bapak
103 Ch. 103 Kembali WFO (Work From Office)
104 Ch. 104 Kembali WFO 2
105 Ch. 105 Kembali WFO 3
106 Ch.106 Kembali WFO 4
107 Ch. 107 Kembali WFO 5
108 Ch. 108 Kembali WFO 6
109 Ch. 109 Kemalingan
110 Ch. 110 Kemalingan 2
111 Ch. 111 Kemalingan 3
112 Ch. 112 Kemalingan 4
113 Ch. 113 Kemalingan 5, Pemutusan Kontrak
114 Ch. 114 Pemutusan Kontrak 2
115 Ch. 115 Donor Darah
116 Ch. 116 Donor Darah 2
117 Ch. 117 Jalan-jalan ke Villa
118 Ch. 118 Jalan-jalan ke Villa 2
119 Ch. 119 Jalan-Jalan ke Villa 3
120 Ch. 120 Pernikahan Pak Dani
121 Ch. 121 Pernikahan pak Dani 2
122 Ch. 122 Positif Covid
123 Ch. 123 Positif Covid 2
124 Ch. 124 Positif Covid 3
125 Ch. 125 Positif covid 4
126 Ch. 126 ICU
127 Ch. 127 ICU 2
128 Ch. 128 Berdoa untuk Bapak
129 Ch. 129 Berdoa untuk Bapak 2
130 Ch. 130 Berdoa Untuk Bapak 3
131 Ch. 131 Bapak
132 Ch 132 Bapak 2
133 Ch. 133 Tahlilan Bapak
134 Ch. 134 Kembali Mencari Kerja
135 Ch. 135 PHP
136 Ch. 136 Vaksin
137 Ch. 137 Vaksin 2
138 Ch. 138 Vaksin 3
139 Ch. 139 Vaksin 4
140 Ch. 140 Mencari Kontrakan Arip
141 Ch. 141 Mencari Kontrakan Arip 2
142 Ch. 142 Menuju Kota P
143 Ch. 143 Menuju Kota P 2
144 Ch. 144 Mbak Livi
145 Ch. 145 Kota P
146 Ch. 146 Pernikahan Nasa
147 Ch. 147 Mengunjungi Kontrakan Arip
148 Ch. 148 Makan Malam Dengan Arip
149 Ch. 149 Menuju Bogor
150 Ch. 150 Bogor
151 Ch. 151 Menonton Saat Pandemi
152 Ch. 152 Tur ke Jogja
153 Ch. 153 Tur ke Jogja 2
154 Ch. 154 Tur ke Jogja 3
155 Ch. 155 Tur ke Jogja 4
156 Ch. 156 Silaturahmi
157 Ch. 157 Seli
158 Ch. 158 Dewi
159 Ch. 159 Mutiara
160 Ch. 160 Uswa
161 Ch. 161 Uswa 2
162 Ch. 162 Hubungan yang Lebih Serius
163 Ch. 163 Bertemu antara Calon Menantu / Mertua
164 Ch. 164 Micro Teaching
165 Ch 165 Interview dan Training
166 Ch. 166 Bertemu dengan Team Lead.
167 Pengumuman
168 Ch. 167 Kelas Demo
169 Ch. 168 Kelas Paid
170 Ch. 169 Kegelisahan
171 Ch. 170 Survei ke Sekolah
172 Ch. 171 Satu Job dilepas, Menerima Job yang Baru (Tamat)
173 Tamat
Episodes

Updated 173 Episodes

1
Ch. 1 Kelulusan
2
CH 2 Konflik
3
Ch 3 Tawaran Kerja
4
Ch 4 Hari Pertama Mengajar
5
Ch. 5 Hari Pertama Mengajar 2
6
Ch. 6 Minggu Pertama Mengajar
7
Ch. 7 Minggu Pertama Mengajar 2
8
Ch. 8 Minggu Pertama Mengajar 3
9
CH. 9 KBM Pertama
10
Ch. 10 KBM Pertama 2
11
Ch. 11 Pramuka
12
Ch. 12 Kakek
13
Ch. 13 UTS
14
Ch. 14 UTS 2
15
Ch. 15 Pasca UTS
16
Ch. 16 Ekstrakurikuler
17
Ch. 17 Akreditasi
18
Ch. 18 Akreditasi 2
19
Ch. 19 Hasil Akreditasi
20
Ch. 20 Gaji Pertama
21
Ch. 21 Lomba Upacara
22
Ch. 22 Lomba Upacara 2
23
Ch. 23 Akhir Lomba, Pra UAS
24
Ch. 24 Akhir Semester
25
Ch. 25 Akhir Semester 2
26
Ch. 26 Guru Pengawas
27
Ch. 27 Insiden
28
Ch. 28 Naik Pesawat
29
Ch, 29 Jogja
30
Ch. 30 Test di Jogja
31
Ch. 31 Tes dan Setelah Tes
32
Ch. 32 Tes Wawancara Jogja, Akhir dari tes
33
Ch. 33 Softhouse
34
Ch. 34 Softhouse 2
35
Ch. 35 Menuju Jogja
36
Ch. 36 Liburan di Jogja
37
Ch. 37 Liburan di Jogja 2
38
Ch. 38 Liburan di Jogja 3
39
Ch. 39 Bali
40
Ch. 40 Bali 2
41
Ch. 41 Bali 3
42
Ch. 42 Bali 4
43
Ch. 43 Bali 5
44
Ch. 44 Bali 6
45
Ch. 45 PSB
46
Ch. 46 Wawancara Kerja di Tangerang
47
Ch. 47 Memperbaiki Lab Komputer
48
Ch. 48 Kursus Mobil
49
Ch. 49 Kursus Mobil 2
50
Ch. 50 Pembuatan SIM
51
Ch. 51 Perpanjangan SIM
52
Ch. 52 Ujian Nasional
53
Ch. 53 Kontrakan
54
Ch. 54 H-1 Kerja di Tangerang
55
Ch. 55 Hari Pertama Bekerja (Tangerang)
56
Ch. 56 Hari Pertama Bekerja (Tangerang) 2
57
Ch. 57 Hari Pertama Bekerja (Tangerang) 3
58
Ch. 58 Pegawai Baru
59
Ch. 59 Menjenguk Bapak
60
Ch. 60 Menjenguk Bapak 2
61
Ch. 61 Menjenguk Bapak 3
62
Ch. 62 Kembali ke Tangerang
63
Ch. 63 Satu Bulan Bekerja (Tangerang)
64
Ch. 64 Konflik dalam Kantor
65
Ch. 65 Konflik dalam Kantor 2
66
Ch. 66 Ramadhan & Idul Fitri
67
Ch. 67 Ramadhan & Idul Fitri 2
68
Ch. 68 Malam tahun baru
69
Ch. 69 Tahun Baru
70
Ch. 70 Tahun Baru 2
71
Ch. 71 Acara Jejejapangan
72
Ch. 72 Acara Jejepangan 2
73
Ch 73 Setelah Tahun Baru, Banu Pindah
74
Ch. 74 Jalan-Jalan ke Jawa Timur
75
Ch. 75 Jalan-Jalan ke Jawa Timur 2
76
Ch. 76 Jalan Jalan ke Jawa Timur 3
77
Ch. 77 Jalan Jalan ke Jawa Timur 4
78
Ch. 78 Bandung
79
Ch. 79 Bandung 2
80
Ch. 80 Bandung 3
81
Ch. 81 Bandung 4
82
Ch. 82 Servis Laptop, Isu Pandemi Mulai Muncul
83
Ch. 83 Mulai Masuknya Pandemi
84
Ch. 84 Perubahan Akibat Pandemi
85
Ch. 85 Perubahan Akibat Pandemi 2
86
Ch. 86 Wisuda Arip
87
Ch. 87 Wisuda Arip 2
88
Ch. 88 Arip Mencari Kerja
89
Ch. 89 Pekerjaan Arip
90
Ch. 90 Refleksi 2020 (Summary Chapter)
91
Ch. 91 Menonton Bioskop Saat Pandemi
92
Ch. 92 Mbah Kakung Dirawat
93
Ch. 93 Mbah Kakung Dirawat 2
94
Ch. 94 Mbah Kakung Dirawat 3
95
Ch. 95 Mbah Meninggal
96
Ch. 96 Mbah Meninggal 2
97
Chapter 97 Bapak Jatuh Sakit
98
Ch. 98 Bapak Jatuh Sakit 2
99
Ch. 99 Panitia KPPS
100
Ch. 100 Panitia KPPS 2
101
Ch. 101 Hasil Pemilu
102
Ch. 102 Merawat Bapak
103
Ch. 103 Kembali WFO (Work From Office)
104
Ch. 104 Kembali WFO 2
105
Ch. 105 Kembali WFO 3
106
Ch.106 Kembali WFO 4
107
Ch. 107 Kembali WFO 5
108
Ch. 108 Kembali WFO 6
109
Ch. 109 Kemalingan
110
Ch. 110 Kemalingan 2
111
Ch. 111 Kemalingan 3
112
Ch. 112 Kemalingan 4
113
Ch. 113 Kemalingan 5, Pemutusan Kontrak
114
Ch. 114 Pemutusan Kontrak 2
115
Ch. 115 Donor Darah
116
Ch. 116 Donor Darah 2
117
Ch. 117 Jalan-jalan ke Villa
118
Ch. 118 Jalan-jalan ke Villa 2
119
Ch. 119 Jalan-Jalan ke Villa 3
120
Ch. 120 Pernikahan Pak Dani
121
Ch. 121 Pernikahan pak Dani 2
122
Ch. 122 Positif Covid
123
Ch. 123 Positif Covid 2
124
Ch. 124 Positif Covid 3
125
Ch. 125 Positif covid 4
126
Ch. 126 ICU
127
Ch. 127 ICU 2
128
Ch. 128 Berdoa untuk Bapak
129
Ch. 129 Berdoa untuk Bapak 2
130
Ch. 130 Berdoa Untuk Bapak 3
131
Ch. 131 Bapak
132
Ch 132 Bapak 2
133
Ch. 133 Tahlilan Bapak
134
Ch. 134 Kembali Mencari Kerja
135
Ch. 135 PHP
136
Ch. 136 Vaksin
137
Ch. 137 Vaksin 2
138
Ch. 138 Vaksin 3
139
Ch. 139 Vaksin 4
140
Ch. 140 Mencari Kontrakan Arip
141
Ch. 141 Mencari Kontrakan Arip 2
142
Ch. 142 Menuju Kota P
143
Ch. 143 Menuju Kota P 2
144
Ch. 144 Mbak Livi
145
Ch. 145 Kota P
146
Ch. 146 Pernikahan Nasa
147
Ch. 147 Mengunjungi Kontrakan Arip
148
Ch. 148 Makan Malam Dengan Arip
149
Ch. 149 Menuju Bogor
150
Ch. 150 Bogor
151
Ch. 151 Menonton Saat Pandemi
152
Ch. 152 Tur ke Jogja
153
Ch. 153 Tur ke Jogja 2
154
Ch. 154 Tur ke Jogja 3
155
Ch. 155 Tur ke Jogja 4
156
Ch. 156 Silaturahmi
157
Ch. 157 Seli
158
Ch. 158 Dewi
159
Ch. 159 Mutiara
160
Ch. 160 Uswa
161
Ch. 161 Uswa 2
162
Ch. 162 Hubungan yang Lebih Serius
163
Ch. 163 Bertemu antara Calon Menantu / Mertua
164
Ch. 164 Micro Teaching
165
Ch 165 Interview dan Training
166
Ch. 166 Bertemu dengan Team Lead.
167
Pengumuman
168
Ch. 167 Kelas Demo
169
Ch. 168 Kelas Paid
170
Ch. 169 Kegelisahan
171
Ch. 170 Survei ke Sekolah
172
Ch. 171 Satu Job dilepas, Menerima Job yang Baru (Tamat)
173
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!