Ch. 19 Hasil Akreditasi

Pekerjaan yang berat telah berhasil kami lakukan. Segala usaha terbaik telah kami lakukan untuk memastikan penilaian akreditasi mendapatkan hasil yang maksimal. Hal terakhir yang bisa kami lakukan sekarang adalah berdoa sebaik mungkin.

Semoga saja nilai yang kita dapatkan memuaskan. Karena nilai dari akreditasi akan mempengaruhi sekolah kami beberapa tahun ke depan. Meskipun sebagian besar orang tua mungkin tidak akan memilih sekolah berdasarkan akreditasi, paling tidak akreditasi bisa sedikit menambahkan peluang sekolah ini menjadi sekolah pilihan para orangtua murid.

Meskipun begitu, kami tidak sempat bengong sambil menunggu hasil tersebut datang. Karena tugas kami sebagai pengajar tetap menjadi yang utama. Aku tetap melakukan Kegiatan Belajar Mengajar (***) seperti biasa. Tidak bisa libur meskipun capek setelah melakukan tugas mengerjakan arsip akreditasi.

Bisa saja aku hanya memberikan tugas kepada mereka tanpa memberikan penjelasan materi. Namun terlalu sering melakukan hal ini akan membuat guru lainnya tidak senang karena terkesan aku terlalu malas. Pemberian tugas hanyalah langkah terakhir ketika terjadi suatu hal yang tidak bisa aku tunda. Contohnya ketika aku sakit atau ada urusan keluarga yang mendesak.

Beberapa minggu telah berlalu semenjak penilaian akreditasi dilakukan. Akhirnya hasil yang ditunggu telah datang. Terbungkus dengan amplop yang rapi. Nilai dari akreditasi sekolah kami. Tentunya kepala sekolah dan wakil kepala sekolah merupakan orang yang pertama kali membuka nilai tersebut. Setelah membaca nilainya, mereka mengumpulkan semua guru dan staff untuk berkumpul. Semua pegawai sekolah berkumpul di ruang guru.

“Terima kasih kehadiran bapak ibu dewan guru dan staff TU di sini. Pertemuan kali ini saya akan membahas mengenai hasil dari penilaian Tim akreditasi yang telah datang beberapa minggu lalu.” Dengan muka tegang kepsek memulai rapat dengan pembukaan. Beberapa muka guru yang lain juga ada yang cukup tegang. Terutama yang memiliki pengaruh besar terhadap penilaian seperti kajur dan ketua tim pengurus akreditas.

“Dengan surat ini tim akreditas menyatakan bahwa…. Sekolah kita mendapatkan nilai...B” Kepsek membacakan nilai yang kami dapatkan untuk akreditasi periode ini.

‘Haaah, kita dapat B ternyata.’ gumamku dalam hati. Aku juga melihat guru yang lain juga memiliki ekspresi yang bervariasi. Ada yang biasa saja, ada yang sedikit murung, tapi juga ada yang berwajah ceria. Entah kenapa ada yang wajahnya cerita, mungkin dia lega karena masalah akreditasi sudah selesai? Aku tidak sempat menanyakan perihal ini kepada staf tersebut.

“Tidak apa-apa bapak ibu. Kita harus bersyukur tidak mendapatkan nilai yang jelek. Semoga saja kedepannya kita akan mendapatkan hasil yang lebih baik. Saya tahu kita semua telah melakukan yang terbaik.” Ucap kepsek sambil membicarakan hal lain sebelum membubarkan rapat.

Memang ucapan kepsek sangat menghibur namun saya tetap bingung apa pekerjaan kepsek dalam penilaian kali ini. Apakah hanya tanda tangan dan memberikan perintah saja? aku sebagai guru jujur tidak melihatnya bekerja selama periode ini.

“Bagaimana dengan proses pembuatan dokumen pengajar bapak ibu? semua sudah beres?” Kepsek melanjutkan pembicaraan ke topik selanjutnya.

Dokumen yang kepala sekolah maksud merupakan SKL, KD, dan dokumen lainnya. Sebagai guru senior, kebanyakan dari mereka hanya mengambil dokumen tahun lalu dan diganti tahunnya saja. Isi dari dokumen mereka tidak banyak mengalami perubahan. Selama pemerintah tidak mengeluarkan uji kompetensi baru.

Hal ini sangat menyulitkan bagiku sebagai guru baru. Karena aku tidak pernah membuat dokumen ini sebelumnya. Ditambah guru lain kebanyakan tidak bisa membantu karena mereka juga harus mengerjakan tugas yang lain. Alhasil aku mengalami keterlambatan dalam pembuatan dokumen ini. Untungnya kepsek memaklumi hal ini dan tidak menuntutku lebih jauh. Apalagi statusku sebagai guru pengganti seharusnya tidak perlu membuat hal ini. Karena guru tetaplah yang biasanya membuat dokumen tersebut.

Setelah kepsek selesai membahas agenda, ia kembali ke ruangannya dan kami para guru kembali ke pekerjaan kami masing-masing. Meskipun kami rapat, kegiatan *** masih harus berjalan sesuai jadwal.

Beberapa hari setelah kejadian ini, tiba-tiba kepsek kembali meminta kami untuk berkumpul.

“Ada apa bu kepsek? apakah ada pengumuman baru yang ingin disampaikan?” Tanya salah satu guru kepada kepala sekolah. Berbeda dengan rapat sebelumnya, kali ini kepala sekolah memiliki wajah yang lebih ceria.

Kepsek menghela nafas dan berkata “Alhamdulilah bapak ibu, ternyata terdapat koreksi dari penilaian akreditasi. Hasil akhir penilaian...ternyata kita mendapatkan nilai A”

“Alhamdulilah” Semua orang dalam rapat mengucapkan kalimat yang sama. Kami semua bersyukur ternyata kami mendapatkan nilai yang terbaik. Tidak banyak sekolah yang mendapatkan nilai ini. Apalagi sekolah dengan fasilitas minim seperti kami.

“Kenapa bisa seperti itu bu?”

“Saya juga kurang paham, namun kemarin pihak sekolah mendapatkan pengumuman untuk koreksi penilaian akreditas.”

Entah apa yang menyebabkan ini bisa terjadi. Apakah tim penilai melakukan kesalahan? atau mereka melakukan pertimbangan lain setelah mengkaji ulang nilai sekolah kami. Setahu saya, kami tidak melakukan hal lain setelah mendapatkan nilai ini. Kami tidak menghubungi tim penilaian untuk meningkatkan nilai kami. Setahuku kami juga tidak menggunakan cara kotor. Entah apa yang terjadi dibalik ini. Namun rasanya bagaikan mimpi saja sekolah kami mendapatkan nilai A.

Dengan nilai ini harapannya nanti bisa kami gunakan sebagai amunisi dalam promosi sekolah kami ketika masa Penerimaan Siswa Baru (PSB). Kudengar akhir tahun ini kami sudah akan memulai membuat panitia untuk kegiatan ini.

“Terima kasih atas kerja kerasnya bapak ibu. Berkat kerja kita semua, akhirnya kita bisa mendapatkan nilai A untuk periode kali ini.” Kepala sekolah memberikan selamat dan terima kasih kepada kami semua. Sayangnya ada satu orang yang tidak hadir, Rangga. Ia benar-benar sudah berhenti sebagai staff dari sekolah ini. Sepertinya sebentar lagi akan ada staff baru yang menggantikan posisinya yang kosong.

Selain Rangga, terdapat staff lainnya yang pindah tempat kerja. Karena ia mendapatkan tempat kerja yang baru. Nama staff itu adalah Napri, ia bekerja sebagai petugas laboratorium komputer. Mengenai ini akan saya bahas di lain kesempatan. Cerita dari staf ini cukup menarik untuk diceritakan.

Kami semua senang setelah mendengar kabar bahagia ini. Tentunya kami sangat senang tempat kami bekerja mendapatkan nilai yang memuaskan. Namun aku pribadi menantikan apakah komisi yang kami dapatkan meningkat seiring dengan penilaian yang meningkat ini? hanya waktu yang bisa menjawabnya.

Kepala sekolah langsung pamit setelah ngobrol sebentar dengan guru-guru yang lain. Karena aku memang tidak suka banyak ngomong, aku hanya mendengarkan pembicaraan mereka saja. Mau tidak mau aku mendengar omongan mereka karena berada dalam ruangan yang sama. Sulit untuk menghalangi mereka untuk mulai ghibah seperti biasa.

“bapak ibu, ayo kesini untuk mengambil komisi akreditasi” Salah satu guru mengumumkan hal ini. Akhirnya komisi yang kami nantikan datang. Aku sudah sangat menantikan hal ini.

“Aku mau mengambil bagianku bu.” Aku langsung mendatangi guru tersebut setelah melihat tidak ada lagi guru yang mengantri untuk mengambil. Mengantri merupakan hal yang membosankan sehingga aku menunggu situasi kosong dulu baru mengambil komisi. Daripada capek ngantri, lebih baik menunggu ketika antriannya kosong saja. Toh meskipun ngambilnya terakhir, tidak mungkin akan kejadian komisinya hilang. Berbeda dengan saat mengantri untuk membeli barang diskon.

‘Pak Ray ya, tanda tangan disini pak. Ini komisinya.” Aku menandatangani absen komisi dan mengambil amplop yang diberikan. Setiap komisi seperti ini harus ada tanda tangan dan absensi. Sebagai barang bukti bahwa komisi telah diambil oleh orang yang bersangkutan. Tidak lucu kalau ternyata komisinya salah alamat. Bisa muncul pertikaian nantinya.

Sekilas aku juga melihat komisi dari orang lain. Ketua panitia pastinya mendapatkan jatah lebih banyak dari anggota panitia sepertiku .Namun aku agak kurang senang saat kepala sekolah yang kerjanya tidak aku lihat secara nyata namun mendapatkan komisi paling tinggi. Aku hanya bisa istighfar saja dengan pikiranku ini. Semoga saja suatu saat nanti aku juga bisa mendapatkan uang yang lebih banyak dari komisi kepala sekolah.

Meskipun jumlah komisi tidak seperti yang diharapkan (lebih kecil dari harapan). Aku tidak boleh kufur nikmat dan harus bersyukur dengan apa yang ada. Tidak lupa aku juga selalu menyisihkan sebagian harta untuk disedekahkan. Ini merupakan tradisiku setiap mendapatkan uang. Karena katanya ada beberapa rezeki orang yang dititipi ke kita sehingga harus melakukan donasi sebanyak mungkin.

Tuhan pasti akan membalas sedekah kita berkali-kali lipat. Beda dengan titip uang kepada orang bisa dibawa kabur uangnya.

Terpopuler

Comments

hasmag

hasmag

hasilnya sudah keluar, Kira-kira apa cerita selanjutnya?

2021-09-13

0

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 Kelulusan
2 CH 2 Konflik
3 Ch 3 Tawaran Kerja
4 Ch 4 Hari Pertama Mengajar
5 Ch. 5 Hari Pertama Mengajar 2
6 Ch. 6 Minggu Pertama Mengajar
7 Ch. 7 Minggu Pertama Mengajar 2
8 Ch. 8 Minggu Pertama Mengajar 3
9 CH. 9 KBM Pertama
10 Ch. 10 KBM Pertama 2
11 Ch. 11 Pramuka
12 Ch. 12 Kakek
13 Ch. 13 UTS
14 Ch. 14 UTS 2
15 Ch. 15 Pasca UTS
16 Ch. 16 Ekstrakurikuler
17 Ch. 17 Akreditasi
18 Ch. 18 Akreditasi 2
19 Ch. 19 Hasil Akreditasi
20 Ch. 20 Gaji Pertama
21 Ch. 21 Lomba Upacara
22 Ch. 22 Lomba Upacara 2
23 Ch. 23 Akhir Lomba, Pra UAS
24 Ch. 24 Akhir Semester
25 Ch. 25 Akhir Semester 2
26 Ch. 26 Guru Pengawas
27 Ch. 27 Insiden
28 Ch. 28 Naik Pesawat
29 Ch, 29 Jogja
30 Ch. 30 Test di Jogja
31 Ch. 31 Tes dan Setelah Tes
32 Ch. 32 Tes Wawancara Jogja, Akhir dari tes
33 Ch. 33 Softhouse
34 Ch. 34 Softhouse 2
35 Ch. 35 Menuju Jogja
36 Ch. 36 Liburan di Jogja
37 Ch. 37 Liburan di Jogja 2
38 Ch. 38 Liburan di Jogja 3
39 Ch. 39 Bali
40 Ch. 40 Bali 2
41 Ch. 41 Bali 3
42 Ch. 42 Bali 4
43 Ch. 43 Bali 5
44 Ch. 44 Bali 6
45 Ch. 45 PSB
46 Ch. 46 Wawancara Kerja di Tangerang
47 Ch. 47 Memperbaiki Lab Komputer
48 Ch. 48 Kursus Mobil
49 Ch. 49 Kursus Mobil 2
50 Ch. 50 Pembuatan SIM
51 Ch. 51 Perpanjangan SIM
52 Ch. 52 Ujian Nasional
53 Ch. 53 Kontrakan
54 Ch. 54 H-1 Kerja di Tangerang
55 Ch. 55 Hari Pertama Bekerja (Tangerang)
56 Ch. 56 Hari Pertama Bekerja (Tangerang) 2
57 Ch. 57 Hari Pertama Bekerja (Tangerang) 3
58 Ch. 58 Pegawai Baru
59 Ch. 59 Menjenguk Bapak
60 Ch. 60 Menjenguk Bapak 2
61 Ch. 61 Menjenguk Bapak 3
62 Ch. 62 Kembali ke Tangerang
63 Ch. 63 Satu Bulan Bekerja (Tangerang)
64 Ch. 64 Konflik dalam Kantor
65 Ch. 65 Konflik dalam Kantor 2
66 Ch. 66 Ramadhan & Idul Fitri
67 Ch. 67 Ramadhan & Idul Fitri 2
68 Ch. 68 Malam tahun baru
69 Ch. 69 Tahun Baru
70 Ch. 70 Tahun Baru 2
71 Ch. 71 Acara Jejejapangan
72 Ch. 72 Acara Jejepangan 2
73 Ch 73 Setelah Tahun Baru, Banu Pindah
74 Ch. 74 Jalan-Jalan ke Jawa Timur
75 Ch. 75 Jalan-Jalan ke Jawa Timur 2
76 Ch. 76 Jalan Jalan ke Jawa Timur 3
77 Ch. 77 Jalan Jalan ke Jawa Timur 4
78 Ch. 78 Bandung
79 Ch. 79 Bandung 2
80 Ch. 80 Bandung 3
81 Ch. 81 Bandung 4
82 Ch. 82 Servis Laptop, Isu Pandemi Mulai Muncul
83 Ch. 83 Mulai Masuknya Pandemi
84 Ch. 84 Perubahan Akibat Pandemi
85 Ch. 85 Perubahan Akibat Pandemi 2
86 Ch. 86 Wisuda Arip
87 Ch. 87 Wisuda Arip 2
88 Ch. 88 Arip Mencari Kerja
89 Ch. 89 Pekerjaan Arip
90 Ch. 90 Refleksi 2020 (Summary Chapter)
91 Ch. 91 Menonton Bioskop Saat Pandemi
92 Ch. 92 Mbah Kakung Dirawat
93 Ch. 93 Mbah Kakung Dirawat 2
94 Ch. 94 Mbah Kakung Dirawat 3
95 Ch. 95 Mbah Meninggal
96 Ch. 96 Mbah Meninggal 2
97 Chapter 97 Bapak Jatuh Sakit
98 Ch. 98 Bapak Jatuh Sakit 2
99 Ch. 99 Panitia KPPS
100 Ch. 100 Panitia KPPS 2
101 Ch. 101 Hasil Pemilu
102 Ch. 102 Merawat Bapak
103 Ch. 103 Kembali WFO (Work From Office)
104 Ch. 104 Kembali WFO 2
105 Ch. 105 Kembali WFO 3
106 Ch.106 Kembali WFO 4
107 Ch. 107 Kembali WFO 5
108 Ch. 108 Kembali WFO 6
109 Ch. 109 Kemalingan
110 Ch. 110 Kemalingan 2
111 Ch. 111 Kemalingan 3
112 Ch. 112 Kemalingan 4
113 Ch. 113 Kemalingan 5, Pemutusan Kontrak
114 Ch. 114 Pemutusan Kontrak 2
115 Ch. 115 Donor Darah
116 Ch. 116 Donor Darah 2
117 Ch. 117 Jalan-jalan ke Villa
118 Ch. 118 Jalan-jalan ke Villa 2
119 Ch. 119 Jalan-Jalan ke Villa 3
120 Ch. 120 Pernikahan Pak Dani
121 Ch. 121 Pernikahan pak Dani 2
122 Ch. 122 Positif Covid
123 Ch. 123 Positif Covid 2
124 Ch. 124 Positif Covid 3
125 Ch. 125 Positif covid 4
126 Ch. 126 ICU
127 Ch. 127 ICU 2
128 Ch. 128 Berdoa untuk Bapak
129 Ch. 129 Berdoa untuk Bapak 2
130 Ch. 130 Berdoa Untuk Bapak 3
131 Ch. 131 Bapak
132 Ch 132 Bapak 2
133 Ch. 133 Tahlilan Bapak
134 Ch. 134 Kembali Mencari Kerja
135 Ch. 135 PHP
136 Ch. 136 Vaksin
137 Ch. 137 Vaksin 2
138 Ch. 138 Vaksin 3
139 Ch. 139 Vaksin 4
140 Ch. 140 Mencari Kontrakan Arip
141 Ch. 141 Mencari Kontrakan Arip 2
142 Ch. 142 Menuju Kota P
143 Ch. 143 Menuju Kota P 2
144 Ch. 144 Mbak Livi
145 Ch. 145 Kota P
146 Ch. 146 Pernikahan Nasa
147 Ch. 147 Mengunjungi Kontrakan Arip
148 Ch. 148 Makan Malam Dengan Arip
149 Ch. 149 Menuju Bogor
150 Ch. 150 Bogor
151 Ch. 151 Menonton Saat Pandemi
152 Ch. 152 Tur ke Jogja
153 Ch. 153 Tur ke Jogja 2
154 Ch. 154 Tur ke Jogja 3
155 Ch. 155 Tur ke Jogja 4
156 Ch. 156 Silaturahmi
157 Ch. 157 Seli
158 Ch. 158 Dewi
159 Ch. 159 Mutiara
160 Ch. 160 Uswa
161 Ch. 161 Uswa 2
162 Ch. 162 Hubungan yang Lebih Serius
163 Ch. 163 Bertemu antara Calon Menantu / Mertua
164 Ch. 164 Micro Teaching
165 Ch 165 Interview dan Training
166 Ch. 166 Bertemu dengan Team Lead.
167 Pengumuman
168 Ch. 167 Kelas Demo
169 Ch. 168 Kelas Paid
170 Ch. 169 Kegelisahan
171 Ch. 170 Survei ke Sekolah
172 Ch. 171 Satu Job dilepas, Menerima Job yang Baru (Tamat)
173 Tamat
Episodes

Updated 173 Episodes

1
Ch. 1 Kelulusan
2
CH 2 Konflik
3
Ch 3 Tawaran Kerja
4
Ch 4 Hari Pertama Mengajar
5
Ch. 5 Hari Pertama Mengajar 2
6
Ch. 6 Minggu Pertama Mengajar
7
Ch. 7 Minggu Pertama Mengajar 2
8
Ch. 8 Minggu Pertama Mengajar 3
9
CH. 9 KBM Pertama
10
Ch. 10 KBM Pertama 2
11
Ch. 11 Pramuka
12
Ch. 12 Kakek
13
Ch. 13 UTS
14
Ch. 14 UTS 2
15
Ch. 15 Pasca UTS
16
Ch. 16 Ekstrakurikuler
17
Ch. 17 Akreditasi
18
Ch. 18 Akreditasi 2
19
Ch. 19 Hasil Akreditasi
20
Ch. 20 Gaji Pertama
21
Ch. 21 Lomba Upacara
22
Ch. 22 Lomba Upacara 2
23
Ch. 23 Akhir Lomba, Pra UAS
24
Ch. 24 Akhir Semester
25
Ch. 25 Akhir Semester 2
26
Ch. 26 Guru Pengawas
27
Ch. 27 Insiden
28
Ch. 28 Naik Pesawat
29
Ch, 29 Jogja
30
Ch. 30 Test di Jogja
31
Ch. 31 Tes dan Setelah Tes
32
Ch. 32 Tes Wawancara Jogja, Akhir dari tes
33
Ch. 33 Softhouse
34
Ch. 34 Softhouse 2
35
Ch. 35 Menuju Jogja
36
Ch. 36 Liburan di Jogja
37
Ch. 37 Liburan di Jogja 2
38
Ch. 38 Liburan di Jogja 3
39
Ch. 39 Bali
40
Ch. 40 Bali 2
41
Ch. 41 Bali 3
42
Ch. 42 Bali 4
43
Ch. 43 Bali 5
44
Ch. 44 Bali 6
45
Ch. 45 PSB
46
Ch. 46 Wawancara Kerja di Tangerang
47
Ch. 47 Memperbaiki Lab Komputer
48
Ch. 48 Kursus Mobil
49
Ch. 49 Kursus Mobil 2
50
Ch. 50 Pembuatan SIM
51
Ch. 51 Perpanjangan SIM
52
Ch. 52 Ujian Nasional
53
Ch. 53 Kontrakan
54
Ch. 54 H-1 Kerja di Tangerang
55
Ch. 55 Hari Pertama Bekerja (Tangerang)
56
Ch. 56 Hari Pertama Bekerja (Tangerang) 2
57
Ch. 57 Hari Pertama Bekerja (Tangerang) 3
58
Ch. 58 Pegawai Baru
59
Ch. 59 Menjenguk Bapak
60
Ch. 60 Menjenguk Bapak 2
61
Ch. 61 Menjenguk Bapak 3
62
Ch. 62 Kembali ke Tangerang
63
Ch. 63 Satu Bulan Bekerja (Tangerang)
64
Ch. 64 Konflik dalam Kantor
65
Ch. 65 Konflik dalam Kantor 2
66
Ch. 66 Ramadhan & Idul Fitri
67
Ch. 67 Ramadhan & Idul Fitri 2
68
Ch. 68 Malam tahun baru
69
Ch. 69 Tahun Baru
70
Ch. 70 Tahun Baru 2
71
Ch. 71 Acara Jejejapangan
72
Ch. 72 Acara Jejepangan 2
73
Ch 73 Setelah Tahun Baru, Banu Pindah
74
Ch. 74 Jalan-Jalan ke Jawa Timur
75
Ch. 75 Jalan-Jalan ke Jawa Timur 2
76
Ch. 76 Jalan Jalan ke Jawa Timur 3
77
Ch. 77 Jalan Jalan ke Jawa Timur 4
78
Ch. 78 Bandung
79
Ch. 79 Bandung 2
80
Ch. 80 Bandung 3
81
Ch. 81 Bandung 4
82
Ch. 82 Servis Laptop, Isu Pandemi Mulai Muncul
83
Ch. 83 Mulai Masuknya Pandemi
84
Ch. 84 Perubahan Akibat Pandemi
85
Ch. 85 Perubahan Akibat Pandemi 2
86
Ch. 86 Wisuda Arip
87
Ch. 87 Wisuda Arip 2
88
Ch. 88 Arip Mencari Kerja
89
Ch. 89 Pekerjaan Arip
90
Ch. 90 Refleksi 2020 (Summary Chapter)
91
Ch. 91 Menonton Bioskop Saat Pandemi
92
Ch. 92 Mbah Kakung Dirawat
93
Ch. 93 Mbah Kakung Dirawat 2
94
Ch. 94 Mbah Kakung Dirawat 3
95
Ch. 95 Mbah Meninggal
96
Ch. 96 Mbah Meninggal 2
97
Chapter 97 Bapak Jatuh Sakit
98
Ch. 98 Bapak Jatuh Sakit 2
99
Ch. 99 Panitia KPPS
100
Ch. 100 Panitia KPPS 2
101
Ch. 101 Hasil Pemilu
102
Ch. 102 Merawat Bapak
103
Ch. 103 Kembali WFO (Work From Office)
104
Ch. 104 Kembali WFO 2
105
Ch. 105 Kembali WFO 3
106
Ch.106 Kembali WFO 4
107
Ch. 107 Kembali WFO 5
108
Ch. 108 Kembali WFO 6
109
Ch. 109 Kemalingan
110
Ch. 110 Kemalingan 2
111
Ch. 111 Kemalingan 3
112
Ch. 112 Kemalingan 4
113
Ch. 113 Kemalingan 5, Pemutusan Kontrak
114
Ch. 114 Pemutusan Kontrak 2
115
Ch. 115 Donor Darah
116
Ch. 116 Donor Darah 2
117
Ch. 117 Jalan-jalan ke Villa
118
Ch. 118 Jalan-jalan ke Villa 2
119
Ch. 119 Jalan-Jalan ke Villa 3
120
Ch. 120 Pernikahan Pak Dani
121
Ch. 121 Pernikahan pak Dani 2
122
Ch. 122 Positif Covid
123
Ch. 123 Positif Covid 2
124
Ch. 124 Positif Covid 3
125
Ch. 125 Positif covid 4
126
Ch. 126 ICU
127
Ch. 127 ICU 2
128
Ch. 128 Berdoa untuk Bapak
129
Ch. 129 Berdoa untuk Bapak 2
130
Ch. 130 Berdoa Untuk Bapak 3
131
Ch. 131 Bapak
132
Ch 132 Bapak 2
133
Ch. 133 Tahlilan Bapak
134
Ch. 134 Kembali Mencari Kerja
135
Ch. 135 PHP
136
Ch. 136 Vaksin
137
Ch. 137 Vaksin 2
138
Ch. 138 Vaksin 3
139
Ch. 139 Vaksin 4
140
Ch. 140 Mencari Kontrakan Arip
141
Ch. 141 Mencari Kontrakan Arip 2
142
Ch. 142 Menuju Kota P
143
Ch. 143 Menuju Kota P 2
144
Ch. 144 Mbak Livi
145
Ch. 145 Kota P
146
Ch. 146 Pernikahan Nasa
147
Ch. 147 Mengunjungi Kontrakan Arip
148
Ch. 148 Makan Malam Dengan Arip
149
Ch. 149 Menuju Bogor
150
Ch. 150 Bogor
151
Ch. 151 Menonton Saat Pandemi
152
Ch. 152 Tur ke Jogja
153
Ch. 153 Tur ke Jogja 2
154
Ch. 154 Tur ke Jogja 3
155
Ch. 155 Tur ke Jogja 4
156
Ch. 156 Silaturahmi
157
Ch. 157 Seli
158
Ch. 158 Dewi
159
Ch. 159 Mutiara
160
Ch. 160 Uswa
161
Ch. 161 Uswa 2
162
Ch. 162 Hubungan yang Lebih Serius
163
Ch. 163 Bertemu antara Calon Menantu / Mertua
164
Ch. 164 Micro Teaching
165
Ch 165 Interview dan Training
166
Ch. 166 Bertemu dengan Team Lead.
167
Pengumuman
168
Ch. 167 Kelas Demo
169
Ch. 168 Kelas Paid
170
Ch. 169 Kegelisahan
171
Ch. 170 Survei ke Sekolah
172
Ch. 171 Satu Job dilepas, Menerima Job yang Baru (Tamat)
173
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!