Ch. 18 Akreditasi 2

Aku beserta dengan staf membuat foto presiden dan pejabat yang lain. Foto yang sudah kami print selanjutnya kami masukkan ke dalam bingkai. Satu per satu kami memasukkan foto tersebut. Langkah ini harus kami lakukan secara perlahan karena takut posisi foto kurang rapi atau bingkai menjadi rusak karena dipaksa masuk.

Setelah beres, kami berkeliling kembali untuk menempelkan perangkat tersebut ke semua kelas. Proses ini tidak selesai dalam satu malam. Kami melakukan hal ini beberapa kali. Dengan bantuan para staf, kami semua berpencar untuk memasangnya.

Hal aneh terjadi saat pagi harinya ketika semua ruang kelas telah terpasang foto presiden. Salah satu guru mengaku telah menempatkan foto tersebut ke setiap kelas. Aku hanya bisa geleng-geleng kepala karena hal itu. Karena kenyataanya, mereka sama sekali tidak ikut dalam proses tersebut.

Untung nya staff yang aslinya menempatkan bingkai tidak protes dan hanya ikhlas saja. Namun aku tetap tidak enak hati melihat adanya kebohongan seperti ini. Memang dari rumor yang kudengar, guru yang satu ini kelakuannya cukup wadidaw. Jangan ditiru yang seperti ini, berbohong kecuali bohong putih itu tidak baik.

Tidak hanya masalah tadi. Banyak beberapa masalah yang terjadi saat proses pengumpulan dokumen akreditasi. Salah satunya adalah ketika ada staf yang bermain gas motor saat siang hari.

Hari itu memang sekolah sudah dibuat steril dengan semua murid sudah belajar dirumah. Salah satu staf sedang akan pergi untuk mencari makan siang.

Entah karena dia lapar atau sedang ngantuk karena begadang akreditasi. Ia melakukan aksi membunyikan motornya dengan kencang.

*brmm brmmm*

Suara motor kopling nya itu cukup nyaring bahkan aku yang sedang berada di lantai dua juga mendengarnya. Aku memang tidak langsung melihat kejadiannya. Namun kira-kira inilah yang terjadi. Menurut cerita dari pak Rangga, orang yang merupakan pelaku dan korban dari kejadian ini.

Kepala sekolah mendengar suara berisik motor dan keluar dari kantornya untuk Marah-marah kepada pak Rangga. Pastinya ia terkejut karena tidak menyangka akan dimarahi seperti ini.

Pak Rangga hanya bisa terisak-isak karena ia tidak hanya diberikan SP. Namun sampai mendapatkan surat pemutusan hak kerja akibat insiden ini. Pak Rangga memang berhenti setelah penilaian akreditasi selesai.

Karena itulah kemungkinan besar memang ini salah satu pemicunya. Memang staff bernama Rangga ini, telah memiliki beberapa jejak kurang baik.

"Enak ya yang kantornya di atas. Bisa tidur enak gak ada yang tahu. " Ucap salah satu staf TU yang bekerja di bawah. Memang staff yang satu ini cukup sering ember kejelekan staf kepada atasan.

Staf yang dimaksud adalah Rangga. Selain Rangga, terdapat juga beberapa staf lain yang juga tidur. Namun untuk kali ini Rangga yang sedang dipojokkan dengan isu buruk dari berbagai sisi.

Karena aku belum lama kerja di sini. Aku tidak tahu mana yang benar dan mana yang salah. Namun hal yang aku ketahui adalah. Air mata yang ia keluarkan malam ini tidak kelihatan berbohong.

Memang Rangga ini cukup memiliki banyak ujian. Dengan gaji staf sekolah yang seadanya, ia berhasil membeli motor bekas yang sekarang ia pakai. Motor yang juga menjadi masalah nya kali ini. Malam harinya dia juga harus kuliah malam. Sehingga wajar saja kalau besok paginya ia kurang tidur karena efek dari perkuliahan.

"Gua tidak menyangka. Akan jadi seperti ini. Padahal saya sudah bekerja sebaik mungkin disini. Meskipun memang ada kekurangan, tapi saya sakit hati diperlakukan seperti ini. " Tangis Rangga terdengar jelas di ruangan lab tempat kami berada.

Pasca kejadian motor, Rangga seharian murung dan tidak banyak bicara. Padahal biasanya ia merupakan salah satu orang yang cukup aktif mengoceh. Berbeda dengan saya yang kebanyakan memang diam setiap waktu. Ternyata masalah ini yang membuatnya murung seperti itu.

Ia menumpahkan semua keluh kesahnya pada kami di dalam lab ini. Ada beberapa staff dan guru selain diriku yang mendengarkan curhatan Rangga. Pastinya kami semua tidak pernah memiliki konflik dengan Rangga. Kalau kami punya, pastinya ia tidak mungkin cerita kan?

Kami tidak pernah ember kelakuan buruknya ke orang lain. Kami juga tidak pernah meminta tolong mengerjakan sesuatu dengan pura-pura manis kepadanya, namun di belakang menusuknya dengan menebar kan isu jelek mengenai dirinya.

Memang meskipun hal yang kita omongkan adalah fakta. Namun kalau hal itu adalah kejelekan orang lain. Hal itu termasuk ghibah dalam agama Islam. Apalagi kalau orang yang kita gosipkan sakit hati, dosanya bagai makan bangkai daging saudaranya sendiri. Dosa yang sangat sulit untuk dimaafkan, karena tidak bisa bertobat dengan minta maaf kepada Allah.

Karena itulah aku sebisa mungkin diam karena takut melakukan ghibah. Sayangnya banyak guru-guru, terutama yang cewek. sering sekali melakukan hal ini.

"Yang kuat bro, saya yakin kalau nanti kamu akan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Tempat ini hanya langkah awal, kita tidak tahu kedepannya akan menjadi apa. Kamu tidak boleh putus asa disini. " Ucapku sambil mengelus punggung Rangga.

Tidak hanya aku, semua orang di sana juga memberikan semangat kepada Rangga. Semoga saja ia akan tatap berhubungan baik dengan kami.

"Terima kasih semuanya. Kejadian ini juga memperlihatkan kepadaku siapa yang baik beneran kepadaku dan siapa yang hanya berpura-pura. Semoga aku akan mendapatkan teman baik lainnya di tempat yang baru. "

Sebenarnya memang kinerja Rangga kurang baik. Hal itu karena ia terlalu banyak bermain dan kerjaan di luar sekolah. Entah selain kuliah, apa lagi yang ia lakukan. Aku dengar juga ekonomi keluarga kurang begitu baik.

Memang itu sudah konsekuensi, namun karena Rangga masih muda. Mungkin ia belum bisa mengatur waktu dan tenaganya dengan baik. Bahkan mungkin hal itu juga yang terjadi kepada diriku. Tidak banyak orang yang bisa menggunakan waktu secara tepat.

Setiap melihat Rangga, aku merasakan kesedihan dirinya yang mendalam. Sudah beberapa tahun ia kerja di sekolah ini. Kalau tidak salah saat ia lulus SMK. Pekerjaan pertama yang ia dapatkan adalah di tempat ini.

Tidak mudah untuk mencari pekerjaan. Namun itu semua adalah hal yang harus kita alami. Ganti pekerjaan adalah hal yang biasa. Entah sampai kapan aku akan mengajar di sekolah ini. Karena aku masih ingin mencari pekerjaan yang lebih tinggi gajinya.

Meskipun insiden cukup banyak terjadi. Kegiatan akreditasi tetap berjalan. Kami sering begadang bolak balik hingga tiba saatnya hari penilaian.

Semua guru diatur untuk menyambut tim penilai. Keadaan sekolah sepi karena muridnya diliburkan. Perasaan tegang aku rasakan saat melihat tim tersebut tiba. Aku hanya berharap tidak terjadi blunder karena ulahku.

"Selamat datang bapak ibu tim akreditasi. Silahkan duduk disini untuk acara penyambutan. "

Semua tim diajak duduk dan menyaksikan acara pembukaan berupa tari tradisional dan kegiatan hiburan lainnya. Tidak lupa kami juga menjamu mereka dengan snack terbaik.

Kepala sekolah dan wakilnya menemani tim penilai sepanjang waktu. Mereka juga membicarakan banyak hal dengan mereka.

Kegiatan selanjutnya urusan kepala sekolah dan kajur yang lain. Guru biasa sepertiku melakukan kegiatan seperti biasa. Mengoreksi tugas murid dan membuat materi.

Tidak ada jam mengajar hari ini karena muridnya libur. Saat ada waktu senggang, aku biasa menghibur diriku dengan membaca buku.

Tim akreditasi sudah mulai selesai dalam menilai. Mereka telah melihat dokumen dan melakukan wawancara dengan beberapa guru dan kajur. Guru-guru sudah bersiap untuk menghafal visi misi sekolah. Karena biasanya para gitu mendapatkan pertanyaan semacam itu.

Hasil dari penilaian nanti akan diumumkan. Aku hanya berharap hasil yang terbaik. karena kami sudah berbuat banyak satu bulan belakangan ini. Tidak lupa aku juga menunggu komisi yang akan kami dapatkan nantinya. Kira-kira berapa komisi yang akan saya dapatkan kali ini? Melihat pentingnya akreditasi terhadap masa depan sekolah ini. Semoga saja komisi yang didapatkan sepadan dengan pekerjaan yang aku lakukan.

Terpopuler

Comments

rie

rie

Betul banget, kalau ingin tahu teman yang benar-benar teman lihat saja saat kita susah siapa teman yang ada di samping kita, siapa teman yang terus menyemangati kita.

2022-09-04

1

rie

rie

Mungkin dia sudah berniat mau bantu pasang terus malamnya pas tidur kebawa mimpi kalau dia ikut pasang, jadi waktu pagi dia merasa kalau dia yang pasang....🤦🏻‍♀️

2022-09-04

1

Arya Hafiz Saputra

Arya Hafiz Saputra

bagaiman menurut kalian chapter kali ini ?

2021-09-22

0

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 Kelulusan
2 CH 2 Konflik
3 Ch 3 Tawaran Kerja
4 Ch 4 Hari Pertama Mengajar
5 Ch. 5 Hari Pertama Mengajar 2
6 Ch. 6 Minggu Pertama Mengajar
7 Ch. 7 Minggu Pertama Mengajar 2
8 Ch. 8 Minggu Pertama Mengajar 3
9 CH. 9 KBM Pertama
10 Ch. 10 KBM Pertama 2
11 Ch. 11 Pramuka
12 Ch. 12 Kakek
13 Ch. 13 UTS
14 Ch. 14 UTS 2
15 Ch. 15 Pasca UTS
16 Ch. 16 Ekstrakurikuler
17 Ch. 17 Akreditasi
18 Ch. 18 Akreditasi 2
19 Ch. 19 Hasil Akreditasi
20 Ch. 20 Gaji Pertama
21 Ch. 21 Lomba Upacara
22 Ch. 22 Lomba Upacara 2
23 Ch. 23 Akhir Lomba, Pra UAS
24 Ch. 24 Akhir Semester
25 Ch. 25 Akhir Semester 2
26 Ch. 26 Guru Pengawas
27 Ch. 27 Insiden
28 Ch. 28 Naik Pesawat
29 Ch, 29 Jogja
30 Ch. 30 Test di Jogja
31 Ch. 31 Tes dan Setelah Tes
32 Ch. 32 Tes Wawancara Jogja, Akhir dari tes
33 Ch. 33 Softhouse
34 Ch. 34 Softhouse 2
35 Ch. 35 Menuju Jogja
36 Ch. 36 Liburan di Jogja
37 Ch. 37 Liburan di Jogja 2
38 Ch. 38 Liburan di Jogja 3
39 Ch. 39 Bali
40 Ch. 40 Bali 2
41 Ch. 41 Bali 3
42 Ch. 42 Bali 4
43 Ch. 43 Bali 5
44 Ch. 44 Bali 6
45 Ch. 45 PSB
46 Ch. 46 Wawancara Kerja di Tangerang
47 Ch. 47 Memperbaiki Lab Komputer
48 Ch. 48 Kursus Mobil
49 Ch. 49 Kursus Mobil 2
50 Ch. 50 Pembuatan SIM
51 Ch. 51 Perpanjangan SIM
52 Ch. 52 Ujian Nasional
53 Ch. 53 Kontrakan
54 Ch. 54 H-1 Kerja di Tangerang
55 Ch. 55 Hari Pertama Bekerja (Tangerang)
56 Ch. 56 Hari Pertama Bekerja (Tangerang) 2
57 Ch. 57 Hari Pertama Bekerja (Tangerang) 3
58 Ch. 58 Pegawai Baru
59 Ch. 59 Menjenguk Bapak
60 Ch. 60 Menjenguk Bapak 2
61 Ch. 61 Menjenguk Bapak 3
62 Ch. 62 Kembali ke Tangerang
63 Ch. 63 Satu Bulan Bekerja (Tangerang)
64 Ch. 64 Konflik dalam Kantor
65 Ch. 65 Konflik dalam Kantor 2
66 Ch. 66 Ramadhan & Idul Fitri
67 Ch. 67 Ramadhan & Idul Fitri 2
68 Ch. 68 Malam tahun baru
69 Ch. 69 Tahun Baru
70 Ch. 70 Tahun Baru 2
71 Ch. 71 Acara Jejejapangan
72 Ch. 72 Acara Jejepangan 2
73 Ch 73 Setelah Tahun Baru, Banu Pindah
74 Ch. 74 Jalan-Jalan ke Jawa Timur
75 Ch. 75 Jalan-Jalan ke Jawa Timur 2
76 Ch. 76 Jalan Jalan ke Jawa Timur 3
77 Ch. 77 Jalan Jalan ke Jawa Timur 4
78 Ch. 78 Bandung
79 Ch. 79 Bandung 2
80 Ch. 80 Bandung 3
81 Ch. 81 Bandung 4
82 Ch. 82 Servis Laptop, Isu Pandemi Mulai Muncul
83 Ch. 83 Mulai Masuknya Pandemi
84 Ch. 84 Perubahan Akibat Pandemi
85 Ch. 85 Perubahan Akibat Pandemi 2
86 Ch. 86 Wisuda Arip
87 Ch. 87 Wisuda Arip 2
88 Ch. 88 Arip Mencari Kerja
89 Ch. 89 Pekerjaan Arip
90 Ch. 90 Refleksi 2020 (Summary Chapter)
91 Ch. 91 Menonton Bioskop Saat Pandemi
92 Ch. 92 Mbah Kakung Dirawat
93 Ch. 93 Mbah Kakung Dirawat 2
94 Ch. 94 Mbah Kakung Dirawat 3
95 Ch. 95 Mbah Meninggal
96 Ch. 96 Mbah Meninggal 2
97 Chapter 97 Bapak Jatuh Sakit
98 Ch. 98 Bapak Jatuh Sakit 2
99 Ch. 99 Panitia KPPS
100 Ch. 100 Panitia KPPS 2
101 Ch. 101 Hasil Pemilu
102 Ch. 102 Merawat Bapak
103 Ch. 103 Kembali WFO (Work From Office)
104 Ch. 104 Kembali WFO 2
105 Ch. 105 Kembali WFO 3
106 Ch.106 Kembali WFO 4
107 Ch. 107 Kembali WFO 5
108 Ch. 108 Kembali WFO 6
109 Ch. 109 Kemalingan
110 Ch. 110 Kemalingan 2
111 Ch. 111 Kemalingan 3
112 Ch. 112 Kemalingan 4
113 Ch. 113 Kemalingan 5, Pemutusan Kontrak
114 Ch. 114 Pemutusan Kontrak 2
115 Ch. 115 Donor Darah
116 Ch. 116 Donor Darah 2
117 Ch. 117 Jalan-jalan ke Villa
118 Ch. 118 Jalan-jalan ke Villa 2
119 Ch. 119 Jalan-Jalan ke Villa 3
120 Ch. 120 Pernikahan Pak Dani
121 Ch. 121 Pernikahan pak Dani 2
122 Ch. 122 Positif Covid
123 Ch. 123 Positif Covid 2
124 Ch. 124 Positif Covid 3
125 Ch. 125 Positif covid 4
126 Ch. 126 ICU
127 Ch. 127 ICU 2
128 Ch. 128 Berdoa untuk Bapak
129 Ch. 129 Berdoa untuk Bapak 2
130 Ch. 130 Berdoa Untuk Bapak 3
131 Ch. 131 Bapak
132 Ch 132 Bapak 2
133 Ch. 133 Tahlilan Bapak
134 Ch. 134 Kembali Mencari Kerja
135 Ch. 135 PHP
136 Ch. 136 Vaksin
137 Ch. 137 Vaksin 2
138 Ch. 138 Vaksin 3
139 Ch. 139 Vaksin 4
140 Ch. 140 Mencari Kontrakan Arip
141 Ch. 141 Mencari Kontrakan Arip 2
142 Ch. 142 Menuju Kota P
143 Ch. 143 Menuju Kota P 2
144 Ch. 144 Mbak Livi
145 Ch. 145 Kota P
146 Ch. 146 Pernikahan Nasa
147 Ch. 147 Mengunjungi Kontrakan Arip
148 Ch. 148 Makan Malam Dengan Arip
149 Ch. 149 Menuju Bogor
150 Ch. 150 Bogor
151 Ch. 151 Menonton Saat Pandemi
152 Ch. 152 Tur ke Jogja
153 Ch. 153 Tur ke Jogja 2
154 Ch. 154 Tur ke Jogja 3
155 Ch. 155 Tur ke Jogja 4
156 Ch. 156 Silaturahmi
157 Ch. 157 Seli
158 Ch. 158 Dewi
159 Ch. 159 Mutiara
160 Ch. 160 Uswa
161 Ch. 161 Uswa 2
162 Ch. 162 Hubungan yang Lebih Serius
163 Ch. 163 Bertemu antara Calon Menantu / Mertua
164 Ch. 164 Micro Teaching
165 Ch 165 Interview dan Training
166 Ch. 166 Bertemu dengan Team Lead.
167 Pengumuman
168 Ch. 167 Kelas Demo
169 Ch. 168 Kelas Paid
170 Ch. 169 Kegelisahan
171 Ch. 170 Survei ke Sekolah
172 Ch. 171 Satu Job dilepas, Menerima Job yang Baru (Tamat)
173 Tamat
Episodes

Updated 173 Episodes

1
Ch. 1 Kelulusan
2
CH 2 Konflik
3
Ch 3 Tawaran Kerja
4
Ch 4 Hari Pertama Mengajar
5
Ch. 5 Hari Pertama Mengajar 2
6
Ch. 6 Minggu Pertama Mengajar
7
Ch. 7 Minggu Pertama Mengajar 2
8
Ch. 8 Minggu Pertama Mengajar 3
9
CH. 9 KBM Pertama
10
Ch. 10 KBM Pertama 2
11
Ch. 11 Pramuka
12
Ch. 12 Kakek
13
Ch. 13 UTS
14
Ch. 14 UTS 2
15
Ch. 15 Pasca UTS
16
Ch. 16 Ekstrakurikuler
17
Ch. 17 Akreditasi
18
Ch. 18 Akreditasi 2
19
Ch. 19 Hasil Akreditasi
20
Ch. 20 Gaji Pertama
21
Ch. 21 Lomba Upacara
22
Ch. 22 Lomba Upacara 2
23
Ch. 23 Akhir Lomba, Pra UAS
24
Ch. 24 Akhir Semester
25
Ch. 25 Akhir Semester 2
26
Ch. 26 Guru Pengawas
27
Ch. 27 Insiden
28
Ch. 28 Naik Pesawat
29
Ch, 29 Jogja
30
Ch. 30 Test di Jogja
31
Ch. 31 Tes dan Setelah Tes
32
Ch. 32 Tes Wawancara Jogja, Akhir dari tes
33
Ch. 33 Softhouse
34
Ch. 34 Softhouse 2
35
Ch. 35 Menuju Jogja
36
Ch. 36 Liburan di Jogja
37
Ch. 37 Liburan di Jogja 2
38
Ch. 38 Liburan di Jogja 3
39
Ch. 39 Bali
40
Ch. 40 Bali 2
41
Ch. 41 Bali 3
42
Ch. 42 Bali 4
43
Ch. 43 Bali 5
44
Ch. 44 Bali 6
45
Ch. 45 PSB
46
Ch. 46 Wawancara Kerja di Tangerang
47
Ch. 47 Memperbaiki Lab Komputer
48
Ch. 48 Kursus Mobil
49
Ch. 49 Kursus Mobil 2
50
Ch. 50 Pembuatan SIM
51
Ch. 51 Perpanjangan SIM
52
Ch. 52 Ujian Nasional
53
Ch. 53 Kontrakan
54
Ch. 54 H-1 Kerja di Tangerang
55
Ch. 55 Hari Pertama Bekerja (Tangerang)
56
Ch. 56 Hari Pertama Bekerja (Tangerang) 2
57
Ch. 57 Hari Pertama Bekerja (Tangerang) 3
58
Ch. 58 Pegawai Baru
59
Ch. 59 Menjenguk Bapak
60
Ch. 60 Menjenguk Bapak 2
61
Ch. 61 Menjenguk Bapak 3
62
Ch. 62 Kembali ke Tangerang
63
Ch. 63 Satu Bulan Bekerja (Tangerang)
64
Ch. 64 Konflik dalam Kantor
65
Ch. 65 Konflik dalam Kantor 2
66
Ch. 66 Ramadhan & Idul Fitri
67
Ch. 67 Ramadhan & Idul Fitri 2
68
Ch. 68 Malam tahun baru
69
Ch. 69 Tahun Baru
70
Ch. 70 Tahun Baru 2
71
Ch. 71 Acara Jejejapangan
72
Ch. 72 Acara Jejepangan 2
73
Ch 73 Setelah Tahun Baru, Banu Pindah
74
Ch. 74 Jalan-Jalan ke Jawa Timur
75
Ch. 75 Jalan-Jalan ke Jawa Timur 2
76
Ch. 76 Jalan Jalan ke Jawa Timur 3
77
Ch. 77 Jalan Jalan ke Jawa Timur 4
78
Ch. 78 Bandung
79
Ch. 79 Bandung 2
80
Ch. 80 Bandung 3
81
Ch. 81 Bandung 4
82
Ch. 82 Servis Laptop, Isu Pandemi Mulai Muncul
83
Ch. 83 Mulai Masuknya Pandemi
84
Ch. 84 Perubahan Akibat Pandemi
85
Ch. 85 Perubahan Akibat Pandemi 2
86
Ch. 86 Wisuda Arip
87
Ch. 87 Wisuda Arip 2
88
Ch. 88 Arip Mencari Kerja
89
Ch. 89 Pekerjaan Arip
90
Ch. 90 Refleksi 2020 (Summary Chapter)
91
Ch. 91 Menonton Bioskop Saat Pandemi
92
Ch. 92 Mbah Kakung Dirawat
93
Ch. 93 Mbah Kakung Dirawat 2
94
Ch. 94 Mbah Kakung Dirawat 3
95
Ch. 95 Mbah Meninggal
96
Ch. 96 Mbah Meninggal 2
97
Chapter 97 Bapak Jatuh Sakit
98
Ch. 98 Bapak Jatuh Sakit 2
99
Ch. 99 Panitia KPPS
100
Ch. 100 Panitia KPPS 2
101
Ch. 101 Hasil Pemilu
102
Ch. 102 Merawat Bapak
103
Ch. 103 Kembali WFO (Work From Office)
104
Ch. 104 Kembali WFO 2
105
Ch. 105 Kembali WFO 3
106
Ch.106 Kembali WFO 4
107
Ch. 107 Kembali WFO 5
108
Ch. 108 Kembali WFO 6
109
Ch. 109 Kemalingan
110
Ch. 110 Kemalingan 2
111
Ch. 111 Kemalingan 3
112
Ch. 112 Kemalingan 4
113
Ch. 113 Kemalingan 5, Pemutusan Kontrak
114
Ch. 114 Pemutusan Kontrak 2
115
Ch. 115 Donor Darah
116
Ch. 116 Donor Darah 2
117
Ch. 117 Jalan-jalan ke Villa
118
Ch. 118 Jalan-jalan ke Villa 2
119
Ch. 119 Jalan-Jalan ke Villa 3
120
Ch. 120 Pernikahan Pak Dani
121
Ch. 121 Pernikahan pak Dani 2
122
Ch. 122 Positif Covid
123
Ch. 123 Positif Covid 2
124
Ch. 124 Positif Covid 3
125
Ch. 125 Positif covid 4
126
Ch. 126 ICU
127
Ch. 127 ICU 2
128
Ch. 128 Berdoa untuk Bapak
129
Ch. 129 Berdoa untuk Bapak 2
130
Ch. 130 Berdoa Untuk Bapak 3
131
Ch. 131 Bapak
132
Ch 132 Bapak 2
133
Ch. 133 Tahlilan Bapak
134
Ch. 134 Kembali Mencari Kerja
135
Ch. 135 PHP
136
Ch. 136 Vaksin
137
Ch. 137 Vaksin 2
138
Ch. 138 Vaksin 3
139
Ch. 139 Vaksin 4
140
Ch. 140 Mencari Kontrakan Arip
141
Ch. 141 Mencari Kontrakan Arip 2
142
Ch. 142 Menuju Kota P
143
Ch. 143 Menuju Kota P 2
144
Ch. 144 Mbak Livi
145
Ch. 145 Kota P
146
Ch. 146 Pernikahan Nasa
147
Ch. 147 Mengunjungi Kontrakan Arip
148
Ch. 148 Makan Malam Dengan Arip
149
Ch. 149 Menuju Bogor
150
Ch. 150 Bogor
151
Ch. 151 Menonton Saat Pandemi
152
Ch. 152 Tur ke Jogja
153
Ch. 153 Tur ke Jogja 2
154
Ch. 154 Tur ke Jogja 3
155
Ch. 155 Tur ke Jogja 4
156
Ch. 156 Silaturahmi
157
Ch. 157 Seli
158
Ch. 158 Dewi
159
Ch. 159 Mutiara
160
Ch. 160 Uswa
161
Ch. 161 Uswa 2
162
Ch. 162 Hubungan yang Lebih Serius
163
Ch. 163 Bertemu antara Calon Menantu / Mertua
164
Ch. 164 Micro Teaching
165
Ch 165 Interview dan Training
166
Ch. 166 Bertemu dengan Team Lead.
167
Pengumuman
168
Ch. 167 Kelas Demo
169
Ch. 168 Kelas Paid
170
Ch. 169 Kegelisahan
171
Ch. 170 Survei ke Sekolah
172
Ch. 171 Satu Job dilepas, Menerima Job yang Baru (Tamat)
173
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!