Sudah beberapa bulan aku mulai mengajar sebagai guru. Banyak sekali hal yang sudah terjadi dalam rentang waktu ini.
Selain kegiatan mengajar rutin yang lama-lama membosankan. Ada juga acara menarik seperti ekstrakurikuler dan persami. Namun kali ini saya tidak akan membahas hal itu.
Saya akan membahas acara Pramuka.
Nama lengkapnya saya lupa. Namun acara ini sama seperti acara Pramuka lainnya. Murid secara bergiliran (biasanya dibagi per angkatan), Harus menginap selama semalam di sekolah.
Pemberlakuan giliran ini karena jumlah ruang kelas tidak mencukupi untuk melaksanakan acara secara serentak.
Biasanya kalau acara Pramuka akan dimulai, kelas yang mendapat jadwal masuk siang akan pulang lebih cepat. Karena kelas mereka akan dipakai untuk acara Pramuka malam harinya.
Sebagai guru baru, saya juga tidak terlepas untuk mengikuti acara ini. Mulai dari sore hari, hingga besok pagi. Aku mengajar seperti biasa dan pulang dengan jam seperti biasa. Namun sore harinya aku kembali ke sekolah untuk mengikuti pramuka.
Setelah mempersiapkan semuanya aku berangkat ke sekolah. "Aku berangkat ya Bu, assalamualaikum."
"Waalaikumsalam Wr. WB." Jawab ibu sambil menerima salam dariku.
Sampai di sekolah aku parkir motor di tempat yang sudah ditentukan, karena ada area parkir yang akan digunakan untuk acara shalat berjamaah nantinya.
Aku pergi ke meja depan resepsionis untuk menggoda murid yang sedang berjaga. Mereka stand by di depan gerbang untuk absen siapa saja murid yang belum maupun yang sudah datang.
"Absen dong kakak." Ucapku sambil bercanda kepada para murid.
"Eh pak Ray. Bapak telat jadi saya hukum push up 100x." Jawabnya sambil tertawa kecil.
Setelah ngobrol sebentar aku pergi ke tempat para guru berkumpul. Karena aku tidak mendapatkan tugas memberikan materi jadi kehadiran ku hanya sebagai tim hore saja.
"Assalamualaikum bapak ibu. Gimana, acara sudah aman?"
"Aman pak Ray. Bapak tinggal duduk manis saja."
Aku pergi menuju lab komputer setelah selesai menyapa para guru dan panitia. Lab merupakan tempat untuk para guru cowok tidur nanti malam. Pak Dani sudah standby di tempat tersebut karena ia adalah guru yang bertanggung jawab atas lab.
"Wih. Pak Dani, sudah di sini aja pak. Gak pulang dulu?"
"Ngak lah pak. Tanggung, besok pagi aja pulang nya."
Rumah pak Dani cukup jauh dari sekolah. Kurang lebih 1 jam perjalanan ia tempuh untuk sampai ke sekolah setiap harinya. Aku heran kenapa ia masih mau pergi ke sekolah dengan jarak yang jauh seperti itu.
Pak Dani ini sudah lama kerja di sekolah ini. Saya rasa ia juga memiliki loyalitas untuk tetap kerja di tempat ini. Ia juga memiliki jabatan sebagai ketua prodi Multimedia sehingga saya rasa gajinya sedikit lebih besar daripada guru lainnya. Otomatis kerja dia juga lebih banyak daripada guru biasa.
Kerjaan saya untuk masa pramuka ini adalah mengikuti acara shalat berjamaah dan makan malam saja. Selain acara tersebut, aku hanya bermain di lab saja bersama dengan pak Dani dan guru yang lain. Tempat ini dingin karena ada AC sehingga banyak guru cowok yang tidur di sini.
Biasanya saat momen ini kami menggunakan lab untuk menonton film bersama. Karena lab multimedia memiliki proyektor yang bisa kami gunakan untuk menonton film. Aku ikut menonton film tersebut dan meramaikan suasana.
Sayangnya ada saja guru yang ember memberitahukan ending dari filmnya sehingga menjadi kurang seru filmnya.
Untuk guru cewek, mereka semua tidur di ruang guru. Namun ada juga beberapa guru yang pulang dan kembali ke sekolah esok harinya.
Pastinya kalau acara begini akan kesulitan tidur. Aku saja baru tidur jam 12 malam lewat. Padahal acara pramuka sudah selesai dari tadi. Kami tetap siaga karena biasanya kalau acara malam begini ada yang kesurupan.
Satu hal yang membuat saya kaget adalah sekolah ini kadang ada murid yang kesurupan. Biasanya sebulan adalah sekali dua kali kejadian. Apalagi ada acara menginap malam seperti ini. Karena itulah para guru biasanya sudah wanti-wanti kepada murid yang sudah pernah memiliki riwayat kesurupan untuk tidak menginap.
Tetap saja ada murid yang kekeh tetap ingin menginap. Alhasil terkadang mereka kesurupan juga. Biasanya kami memanggil orang pintar untuk mengatasi mereka. Hal ini sudah kami antisipasi sehingga ada beberapa orang pintar yang bersiaga.
Ada beberapa faktor murid kesurupan. Yang sering terjadi adalah karena mereka sering bengong atau lupa sarapan. Ada juga karena kecapean dan juga stress. Paling banyak biasanya karena para murid melupakan sarapan.
Banyak alasan mereka tidak sarapan, paling banyak adalah karena mereka takut terlambat sekolah. Aku cukup heran karena mereka seharusnya punya waktu banyak kalau mereka bangun lebih pagi. Namun anak zaman sekarang biasanya tidurnya begadang sampai larut malam.
Aku tidak heran karena memang menurut hasil penelitian, usia remaja memang lebih banyak aktif dan lebih sering tidur lebih malam. Namun faktor yang lebih penting adalah kebiasaan. Kalau muridnya sudah biasa tidur cepat dan bangun lebih pagi. Saya rasa mereka akan mempunyai waktu untuk sarapan.
Management waktu seperti itu memang sulit. Aku saja sebagai orang dewasa masih terkadang kelewatan akan hal itu. Biasanya karena pekerjaan yang terlalu banyak memakan waktu atau terlalu asyik bermain hingga lupa waktu. Sudah banyak kelas yang memberikan materi mengenai management waktu ini, bisa banyak kalian cari melalui internet. Harganya juga sudah bervariasi.
Ketika semua acara pramuka sudah selesai dan badan sudah mulai lelah, aku mulai tidur bersama dengan guru lainnya di dalam lab.
#Pagi hari#
Azan subuh sudah berkumandang. Meskipun tidur cukup larut malam, aku melawan rasa kantuk dan membangunkan guru yang lain untuk melaksanakan shalat subuh. Syukur ada yang bisa bangung dan kami bisa melaksanakan shalat berjamaah. Karena meskipun hanya berdua, pahalanya tidak kalah dengan yang berjamaah di dalam masjid.
“Izin dulu ya pak, saya mau pulang sebentar. mau mandi.” Selesai shalat subuh saya pamit sebentar untuk pulang ke rumah karena saya mau mandi terlebih dahulu. Badan sudah bau apek karena tidur di luar.
“Oh iya pak, hati-hati ya.”Setelah salam tersebut saya langsung pulang.
Saat sampai di gerbang saya melihat ada guru lainnya, pak Urfan yang merupakan panitia acara pramuka kali ini.
“Assalamualaikum pak, izin pulang dulu ya, mau mandi.”
“Waalaikumsalam, hati-hati di jalan pak. Nanti sarapan di sini kan?”
“Iya pak. ke rumah cuma mandi doang terus ke sini lagi”
Acara pagi ini pastinya adalah sarapan pagi. Para guru beserta dengan murid akan makan pagi bersama. Kalau tidak salah kami juga akan memasak bersama. Namun jangan mengharapkan makanan yang mewah. pastinya makanan menyesuaikan dengan budget yang ada.
*broom*
Aku pergi ke rumah dengan motor kesayanganku. Perjalanan sangat sepi dan dingin karena masih pagi. Namun tetap saja masih ada truk yang semangat pergi ke sana dan kemari. Jam malam dan pagi memang rajanya mobil-mobil besar untuk melewati kota. Karena jalan raya lebih sepi sehingga mereka bisa lebih leluasa lewat.
“Assalamualaikum bu. bangun, ayo sholat subuh” Saat pagi terkadang saya membangunkan orang tua untuk sholat subuh. Kadang aku juga yang dibangunin, pokoknya saling mengingatkan saja. Siapa yang bangun duluan dia yang membangunkan.
“waalaikumsalam, eh mas Ray sudah pulang. Gimana acara pramukanya?” Tanya ibuku dengan wajah yang masih mengantuk.
“Lancar bu alhamdulilah, untung tidak ada yang kesurupan dalam acara kali ini” jawabku sambil mengambil baju dan handuk untuk mandi. Karena saya takut mandinya rebutan, saya gerak cepat untuk menggunakan kamar mandi terlebih dahulu.
Kamar mandi rumah pakainya rebutan karena akan dipakai oleh adik-adik dan ayahku untuk mandi sebelum mereka melakukan aktivitas.
“Bu, pamit dulu ya balik masih ada acara pramuka” Aku pamitan ke ibu sebelum berangkat ke sekolah.
“hati-hati di jalan ya nak“ Jawab ibuku sambil menerima salamku.
Acara pramuka kali ini adalah makan bersama. Kulihat lauk seadanya (nasi, kerupuk, tempe, dan telur) dan kami makan bareng-bareng dalam satu tempat. Karena aku laki-laki, tugas memasak sarapan tidak ku dapatkan. Hanya bolak-balik bawa bahan makanan saja.
Para guru wanita yang sibuk teriak sana-sini untuk memberikan arahan para murid memasak. Setelah sarapan selesai, acara dilanjutkan dengan materi dan acara terakhir wisata alam.
Wisata alam ini merupakan acara jalan pagi dimana para murid akan berjalan sesuai dengan arahan yang ditentukan. Setiap post nanti ada tugas atau kuis yang harus mereka kerjakan sebelum melanjutkan perjalanan ke pos berikutnya.
Aku ditawari untuk ikut namun karena aku tidak suka acara outdoor. Aku memilih untuk mengawasi saja. Dengan sepeda motorku, aku muter keliling untuk memastikan semua murid jalan sesuai jalurnya. Khawatir ada murid yang tersesat atau kelelahan saat jalan hingga pingsan.
Saat ada murid yang pingsan, langsung aku bonceng kembali ke sekolah. Hal ini wajar terjadi karena tidak semua murid memiliki kondisi fisik yang sehat. Biasanya kalau sudah ada murid yang mukanya pucat saya tawarkan untuk anter ke sekolah. Mirip ojek dadakan lah.
“Curang bapak pakai motor” Canda salah satu murid peserta wisata alam.
“Iya dong, saya cuma pengawas aja” Jawabku sambil meninggalkan para murid ke post selanjutnya dengan motorku.
Selain itu para guru juga memberikan minuman ke pos-pos yang ada. Karena pastinya para murid mencari air minum karena kehausan. Sayangnya beberapa ada yang minum es ketika tubuh kepanasan dan habis olahraga. Hal itu tidak bagus untuk tubuh mereka, namun tetap saja mereka tidak menurut meski sudah kuberitahu.
Kegiatan ini agak berat untuk para siswi karena mereka harus menggunakan kerudung saat wisata alam. Pastinya kepala mereka lebih panas karena hal itu. Untungnya tidak banyak yang membuka kerudung mereka, tapi ada saja yang melepasnya karena kepanasan. Sebagai cowok saya bingung bagimana cara menegur mereka.
Setelah kegiatan wisata alam beres, masuklah ke acara terakhir upacara penutupan. Sayangnya para murid dan guru sudah kelelahan setelah wisata alam sehingga upacaranya hanya dilakukan secara sederhana.
Berbeda dengan saat upacara pembukaan masih semangat, upacara penutupan kegiatan pramuka ini banyak murid yang lesu. Untungnya acara berjalan dengan baik dan semua peserta dan panitia kembali ke rumahnya masing-masing.
“izin pamit ya pak. sudah capek nih”
“Iya pak Ray, hati-hati ya di jalan. Makasih sudah mau datang”
Setelah pamit dengan para guru dan panitia. Aku berjalan ke parkiran dan pulang ke rumah. Sampai dirumah aku langsung mengganti pakaian dan istirahat setelah lelah begadang dan acara pramuka. Untungnya ini hari libur sehingga bisa sepuasnya istirahat untuk hari ini.
*bersambung
*Terima kasih sudah membaca novel ini. Mohon bantuannya untuk share, like, dan komen novel ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
Arya Hafiz Saputra
ada yang suka kegiatan Pramuka?
2021-09-13
1