*Rumah*
Esok hari setelah selesai mengajar, aku hanya santai di rumah. Sambil menikmati hiburan seperti film, komik, dan bermain game. Aku sesekali juga menyiapkan materi untuk mengajar nanti. Meskipun saat ini belum jelas nanti aku akan mengajar materi apa. Tapi tidak ada salahnya untuk siap-siap dari sekarang.
Persiapan ini terdiri dari banyak hal. Mulai dari pakaian hingga latihan berbicara depan umum yang sudah jarang aku lakukan. Untuk baju karena bapakku sudah banyak mendapatkan seragam karena kerja di satu yayasan yang sama dengan sekolahku, aku menggunakan seragam miliknya yang tidak terpakai. Tidak lupa dengan celana dan juga sepatu. Daripada membeli lebih baik menggunakan barang bekas yang masih bisa terpakai.
Untuk latihan publik speaking tidak terlalu sulit. Saat ini sudah banyak media kita mendapatkan banyak informasi. Seperti internet, namun hal ini juga menyebabkan masalah baru. Terlalu banyak informasi sehingga kita sebagai pengguna harus lebih bijak untuk memilihnya. Karena bisa kita lihat pengaruh negatif internet sangat terasa zaman sekarang.
Apalagi untuk generasi milenial yang ilmu dasar seperti etika dan agama masih kurang kuat. Mereka bisa saja mendapatkan informasi yang salah sehingga bisa menjadi pemuda tersesat. Aku sendiri hanya melihat tips publik speaking dan mempraktekkannya.
Terutama saat mereka kecanduan secara berlebihan. Biasanya untuk anak-anak kecanduan game. Mereka bisa sangat lama bermain hp namun kalau disuruh belajar susahnya minta ampun. Semoga tidak banyak kasus seperti ini di tempatku mengajar nanti.
Aku sendiri lebih suka menonton film dan membaca novel atau komik. Karena tangan kota tidak perlu capek menggerakkan karakter seperti dalam game. Cukup duduk manis aja sambil menikmati hiburan yang ada. Main game biasanya saat akhir pekan dan waktu lebih lapang. Hal lain yang membuatku jarang main game adalah laptop ku yang memang sudah cukup berumur sehingga banyak game yang tidak bisa kumainkan, terutama game AAA.
#makan siang#
Setelah setengah hari mempelajari banyak hal. Sudah saatnya aku istirahat sejenak. Masih belum jelas sebagai guru kapan jam istirahat. Kalau melihat zamanku sekolah dulu. Jam istirahat mulai dari jam 12.00 sampai jam 12.30. apakah sekolahku saat ini menggunakan jam yang sama?
"Kring...kring" bunyi telepon masuk ke dalam hpku. Dilihat dari nomornya sepertinya ini pak Ampad.
"Assalamualaikum. Ada apa pak Ampad. Kok nelpon?" Aku menjawab telepon sambil duduk bersandar di kursi kerjaku.
"Waalaikumsalam, pak Ray. Kok ngak ke sekolah?" Suara pak Ampad terdengar dari telepon.
"Iya pak. Hari ini ngak ada jam ngajar, jadi saya ngak pergi ke sekolah" serentak aku merasa hawa tidak enak setelah menjawab pertanyaan tersebut. Pak Ampad langsung menjawab.
"Maaf ya pak Ray, kalau bisa mulai besok masuk terus tiap hari ya. Ngak enak sama guru yang lain. Bapak kan guru baru di sini." Jawab pak Ampad dengan nada sedikit agak tinggi.
Mendengar hal itu aku langsung mempertimbangkan jawaban selanjutnya. Memang tidak etis kalau guru lain masuk tapi aku istirahat di rumah. Meskipun belum ada jadwal ngajar, tidak ada salahnya masuk untuk mengakrabkan diri dengan guru yang lain. Masih ada beberapa tempat yang belum ku ketahui dan juga aturan mengajar lainnya.
"Baiklah pak kalau begitu, mulai besok aku masuk sekolah, sampai jumpa besok pak Ampad." Jawabku dengan nada agak serius.
"Ok, pak. Jangan siang ya pak datangnya. Kalau bisa datangnya pagi sebelum para murid datang." Setelah memberikan nasihat tersebut, ia langsung menutup telepon.
Setelah mendapatkan telepon itu aku langsung mempersiapkan hal lain. Karena besok kemungkinan besar akan nganggur, aku harus mempersiapkan buku untuk saya baca. Agar waktu yang ada tidak saya sia-siakan. Kemungkinan besar besok saya akan kembali mendengar gosip ibu-ibu guru.
#malam hari#
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam, gimana kerjanya pah, lancar?"
Bapak akhirnya pulang ke rumah. Seperti karyawan swasta yang lain. Bapak berangkat jam 07 pagi dan pulang jam 06 malam. Dengan seragam kantornya dan bau penuh dengan keringat. Aku mencium tangan bapak dan memijat punggung dan kakinya.
"Lancar, mas sendiri gimana? Hari ini belum ngajar?" Tanya bapaku sambil menikmati pijatan tanganku
"Iya pah, belum ada jadwal ngajar. Tapi besok tetap masuk untuk mengikuti acara MOS" jawabku sambil memijat badan bapak yang terasa kaku.
"Tetap Istiqomah nak, mengajar bukan tugas yang mudah. Tapi insyaallah pahalanya berlimpah."jawab bapaku sambil memberikan aba-aba untuk segera menyudahi pijat karena akan menjalankan shalat.
"Siap pak. Doakan aja Ray lancar dalam menjalankan tugas." Jawabku sambil tersenyum dan meminta doa dari bapak.
"Pastilah nak. Bapak dan ibu selalu mendoakan yang terbaik untuk Ray." Bapak pergi berjalan ke arah keran air untuk mengambil air wudhu.
Aku mengikuti langkah bapak dan juga mengambil wudhu untuk shalat berjamaah bersama. Moment ini adalah yang saya sukai karena semua orang sudah selesai urusan di luar dan pulang ke rumah.
Bapak dan ibu sudah pulang kerja. Adik-adik sudah pada pulang. Sehingga shalat dan makan malam bersama adalah cara dari keluarga kami untuk saling update kabar satu sama lain. Karena komunikas adalah hal yang penting dalam keluarga. Saya rasa masih ada keluarga yang melupakan komunikasi ini.
"Ayo yang mau makan" Ibuku mengumumkan bahwa makan malam sudah siap.
Ibuku sering mengumumkan kalau makanan sudah siap. Entah itu makan pagi, siang, atau malam. Hal itu sering dilakukan karena biasanya anak-anak lupa makan karena terlalu asik dengan urusan masing-masing. Ada yang sibuk belajar, sibuk main, ada juga yang sibuk tidur. Karena kalau makan tidak teratur akan mempengaruhi kesehatan.
"Makan apa malam ini mah?" Tanyaku sambil melirik ke arah meja makan.
"Pastinya ayam goreng dong sama sayur." Jawab ibuku sambil menunjuk lauk yang ada.
Ibuku sering memasak ayam. Karena menurutnya, menyiapkan ayam paling mudah dan simpel. Tidak membutuhkan waktu yang lama. Berbeda dengan daging sapi yang perlu direbus sampai empuk. Ibu juga jarang memasak ikan karena ada adik yang kurang suka dengan ikan. Bapak juga tidak suka ikan berduri (memangnya ada ikan tidak berduri?).
"Mantap kalau begitu." Aku duduk di meja makan sambil mengucapkan doa. Setelah itu aku mulai makan malam.
Sambil makan kami sekeluarga menonton acara televisi bersama-sama. Seperti ibu-ibu lainnya, ia menyukai sinetron sehingga mau tidak mau saya juga ikut menemani sambil menyantap makan malam. Sinetron ini tayang di salah satu stasiun tv saat malam hari. Kali ini acaranya ada bau-bau rumah tangganya. Tema ini cukup jauh dariku karena aku belum menikah hingga saat ini.
Setelah selesai makan malam. Satu persatu anggota keluarga bubar. Orangtuaku fokus dengan hpnya, sementara adik-adik kembali ke kamar masing-masing untuk belajar atau bermain. Aku sendiri kembali ke kamar dan lanjut sebentar untuk bermain sampai tidur saat sudah selesai shalat isya dan mengantuk. Kira-kira besok akan seperti apa ya di sekolah?
*bersambung
*Jangan lupa untuk like novel ini ya. Saran dan kritiknya saya tunggu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
Shinichi x Kaito
semangat
2022-08-25
1
Inru
Pak Ampad ya, kukira pak Ahmad.
2022-07-26
2
Arya Hafiz Saputra
Monggo kritik dan saranya
2021-05-18
0