Dunia Kerja Penuh Warna
...Ray Story...
Perkenalkan namaku Ray. Mahasiswa biasa berasal dari Banten yang kuliah di kota pelajar Jogjakarta. Sama seperti mahasiswa kebanyakan, hari ini merupakan hari yang kami tunggu-tunggu. Selama 4 tahun lamanya kami berjuang untuk sampai ke titik ini. Hari itu adalah hari wisuda.
KKN, Kerja Praktek, SKS, dan Skripsi telah saya lalui itu semua untuk sampai ke titik ini. Setelah menyelesaikan semua persyaratan Dokumen, aku mengumumkan berita gembira ini ke orangtuaku tercinta. Karena jarak kampung halaman dengan kampus cukup jauh, aku menggunakan telepon untuk menghuni mereka.
"Turut...turut." Hp ku berhasil terhubung dengan handphone ibu, tinggal menunggunya mengangkat telepon dariku.
"Halo nak, ada apa? Tumben nelpon tanggal segini?" Aku sudah terbiasa menelepon saat akhir pekan dan juga awal bulan. Tanggal ini memang tanggal yang jarang aku menguhubungi mereka. Untung mereka menjawab teleponku.
"Aku mau ngasih tahu Bu, bahwa tanggal wisudaku sudah ditetapkan." Mendengar ucapanku itu, suara girang dari balik telepon sangat jelas kudengar. Ibuku langsung mengabari orang yang ada di rumah berita gembira ini.
"Selamat ya nak, nanti insyaallah semua keluarga akan pergi mendampingi saat wisuda"
"Iya Bu, aku menanti kedatangan bapak, ibu, juga semua adik-adik"
Keluargaku terdiri dari ayah, ibu, dan anak 4 saudara. Aku anak pertama sehingga menjadi Abang dari tiga adik-adikku. Ayah dan ibu bekerja sebagai karyawan swasta sedangkan semua adikku masih sekolah.
Adiku yang pertama masih kuliah, adik yang kedua masih SMP dan adik yang ketiga menduduki sekolah dasar.
Kami ngobrol beberapa menit untuk memberitahukan kabar satu sama lain. Maklum karena kami jarang bertemu, jadinya kabar keluarga hanya aku ketahui dari telepon. Pertemuan langsung hanya bisa kami lakukan saat lebaran atau liburan semester kuliah.
Sebelum hari wisuda, masih ada beberapa hal yang harus aku bereskan. Mulai dari daftar wisuda, peminjaman toga, hingga gladi bersih acara wisuda. Agar hari H nanti tidak ada yang melakukan kesalahan sehingga harus ada latihan terlebih dahulu.
Wisuda biasanya dilakukan serentak semua prodi dan jurusan dalam satu kali waktu selama gedung acara muat. Kalau sudah tidak cukup, wisudawan berikutnya akan mendapatkan jadwal wisuda pada periode yang lain. Untuk prodiku sendiri, teknik informatika, kali ini meluluskan 10 orang yang kebetulan kebanyakan berasal dari angkatan yang sama denganku. Jadinya aku akan ada teman ngobrol nantinya.
"Hei Ray, dengar-dengar kamu bentar lagi wisuda, selamat ya!!" Pesan dari salah temanku yang melihat daftar wisudawan untuk periode kali ini. Kami memiliki hobi yang sama dan juga satu angkatan sehingga kami sering chatting mengenai cerita dari film yang kami sukai.
"Iya., Tahu dari mana? Terima kasih ya." Jawabku singkat melalui aplikasi pesan Lime.
Setelah itu kami sempat chat selama beberapa menit sebelum aku melanjutkan aktifitas.
*Beberapa hari kemudian*
Telah tibalah hari Wisuda. Kemarin aku sudah sempat bertemu sebentar dengan orangtuaku. Karena mereka sampai satu hari sebelum wisuda. Namun aku tidak tidur bersama mereka karena tempat tinggal neneku cukup jauh dari kampus. Sehingga aku bermalam di kostku yang sudah kutempati selama 4 tahun agar tidak terlambat.
Pagi hari setelah subuh aku sudah sampai ke gedung acara dimulai. Kemungkinan kesiangan cukup minim karena wisuda kali ini dilaksanakan saat bulan ramadhan. Sehingga kalau kalian bangun untuk sahur, seharusnya tidak akan telat hadir ke acara.
Aku langsung menuju tempat teman-teman ku berada. Sambil menyapa kami juga membicarakan kabar satu sama lain juga kabar teman yang akan datang nanti. Karena biasanya semua teman satu jurusan akan datang untuk memberikan selamat kepada kami. Untungnya tidak ada yang gibah dalam obrolan kali ini.
Rasa sedikit iri muncul karena teman-temanku sudah pada hebat-hebat. Aku mendengar kabar teman-teman ku yang sudah lulus duluan mendapatkan pekerjaan ke perusahaan-perusahaan besar. Aku sendiri belum Bernah kerja sambilan di luar kampus sehingga penasaran akan seperti apa dunia kerja nanti.
Tidak terasa waktu Wisuda dimulai. Aku menemukan orangtuaku duduk dekat pintu kami masuk sehingga aku bertemu mereka saat kami berbaris masuk ke dalam aula gedung. Acara berjalan dengan lancar namun aku agak mengantuk karena perut kosong karena puasa serta sambutan yang banyak. Siang hari akhirnya acara selesai. Sebelum aku pulang bersama orang tua, aku pamit untuk foto-foto bareng teman-teman terlebih dahulu.
"Selamat ya bro lulus, akhirnya kamu lulus juga." Kata salah satu temanku, Putu. Kami berteman sudah sejak awal kuliah sampai sekarang. Kami sering bantu-bantu dalam urusan kuliah dan juga pribadi.
"Selamat ya mas, ini ada bingkisan dari kami." Juniorku juga memberikan semangat kepadaku. Awalnya ia adalah murid ku saat pelajaran agama. Namun karena kami memiliki hobi yang sama, kami masih akrab sampai sekarang. Teguh satu tahun lebih muda dariku sehingga mungkin ia akan lulus tahun depan.
"Makasih ya, semoga kalian cepat lulus juga, Teguh."
Setelah bercakap dengan teman-teman yang lain. Aku pamit duluan karena kasihan kalau orangtuaku menunggu terlalu lama. Dari acara Wisuda kami langsung pulang ke rumah Nenek di kota karena badan sudah lelah dan kami menunggu buka puasa bersama di sana.
Sayangnya aku tidak sempat booking studio foto karena terlambat. Seluruh tempat sudah terbooking dan aku tidak mengabadikan momen kelulusan melalui Service studio. Hanya foto dari kampus dan HP seadanya.
"Kenapa kamu tidak booking tempat nak?" Protes ibuku karena kami tidak mengabadikan moment ini ke dalam bentuk foto.
"Aku ngak sempat Bu, lagipula aku capek karena hari ini masih puasa." Jawabku atas pertanyaan dari ibu. Meskipun agak sedih karena tidak ada sesi foto, namun ibuku memaklumi hal itu.
"Bagaimana nak? Apa kamu mau cari kerja di Jogja dulu? Atau pulang kembali ke Banten?"
"Aku berencana untuk cari kerja di sini dulu Bu, baru mungkin nanti kalau tidak dapat aku akan kembali ke Banten."
Ibuku agak menentang cari kerja di Jogja. Karena UMR untuk wilayah ini kecil sehingga ibu saya khawatir akan kesulitan untuk menabung nantinya. Tujuanku masih ingin tinggal di sini karena masih banyak teman di sini dan ada beberapa rekan yang mengajak bisnis bareng. Semoga saja aku bisa mendapatkan kerja di sini.
"Memangnya kamu sudah melamar kerja di mana nak?"
Ibuku bertanya mengenai rencana ku ke depannya. Karena nanti sudah tidak ada pemasukan dari orangtua sehingga aku harus segera mencari pekerjaan untuk mendapatkan uang. Aku membicarakan mengenai semua rencana yang akan aku lakukan dalam satu bulan ke depan.
"Ya sudah nak, kalau maunya begitu. Ibu hanya bisa mendoakan yang terbaik untukmu ya."
"Terima kasih Bu."
Dengan dukungan ibuku aku menjadi semangat untuk mulai kehidupan ku yang baru esok hari.
*terima kasih sudah membaca novel ini. Ini novel pertamaku sehingga kritik saran sangat membantu. jangan lupa untuk like dan komentar novel ini ya. Terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
ₐᵤgᵤ𝘴𝚝
Doa ibu akan selalu mengantarkan anaknya pada kesuksesan. Sukses tidak selalu diukur dari berapa banyak uang yang anak punya atau jabatan apa yang anak raih, saat anak bisa mandiri, bisa menjadi orang yang berguna minimal untuk dirinya sendiri itu juga bisa jadi tolak ukur sukses seorang anak, menurut aku lho 😁
2022-09-12
1
jasmine
Lulus kuliah, satu tahap berhasil dilewati, perjuangan blm berakhir, tahap berikutnya menanti..... semangat
2022-09-08
2
Dewi
Ray mandiri serta rendah hati
2022-09-05
1