"Hanna." Teriak Nayla tak kalah histeris saat melihat Hanna dan Chaca tengah berjalan ke arah nya.
"Happy wedding." Ucap Hanna sambil memeluk Nayla.
"Makasih Hanna, ih kamu nyebelin kenapa gak ngasih tau kalau kamu bakal kesini hiks." Nayla terisak karena terharu atas kedatangan dua sahabat nya.
"Kan surprise, ya gak Cha." Ucap Hanna.
"Yups." Jawab Chaca lalu terkekeh.
"Selamat ya Nayla dan hemm siapa nama suami kamu?" Tanya Chaca sambil melirik Chen.
"Chen."
"Kampret."
Jawab Chen dan Nayla bersamaan lalu kedua nya saling menatap tajam.
"Hahaha gue rasa kalian benar benar jodoh." Ucap Chaca tertawa.
"Pokok nya gue ucapin selamat buat kalian berdua, gue doain semoga cepet dapet momongan." Ucap Chaca dengan senyum lebar.
"Ngaco." Seru Nayla.
"Amin." Jawab Chen sambil menyeringai ke arah Nayla.
"Nayla harusnya di aminin dong." Ucap Hanna terkekeh.
"Tapi kenapa kalian berdua bisa disini? Kapan kalian kesini nya?" Tanya Nayla tanpa memperdulikan godaan Hanna.
"Kita disini udah dua hari, lo tau kita dapat tiket gratis jadinya kita bisa disini hahaha." Ucap Chaca tertawa.
"Tiket?" Ucap Nayla.
"Dari cowok dia lah siapa lagi." Kata Chaca santai.
Nayla sangat terharu dan senang karena ternyata dua sahabat nya rela terbang ke China demi menghadiri acara pernikahan nya.
"Chen." Panggil Nayla, saat ini keduanya tengah berada di dalam kamar hotel yang sudah di siapkan sebagai kamar pengantin oleh keluarga Chen.
"Ada apa?" Tanya Chen sambil melepaskan pakaian nya satu persatu.
"Waktu itu kau bilang bahwa kau akan bicara pada Mom dan juga Dad bahwa kita akan tinggal di indonesia. Kapan?" Tanya Nayla sedih. Tadi sewaktu teman teman nya pamit, hati Nayla begitu sedih karena ia juga ingin tinggal di indonesia.
"Aku masih banyak pekerjaan disini." Kata Chen singkat lalu ia segera masuk ke dalam kamar mandi.
"Haisss dasar kampret tukang ingkar janji." Gerutu Nayla cemberut. Lalu ia pun ikut beranjak dan duduk di depan meja rias untuk membersihkan make up nya.
Ceklek!
Chen keluar dari dalam kamar mandi hanya dengan menggunakan handuk yang ia lilitkan di pinggang, ini adalah perdana Nayla melihat dada bidang seorang laki laki hingga tanpa sadar ia meneguk air liurnya karena terpesona oleh otot otot kekar Chen.
"Lap air liur mu." Ucap Chen santai membuat Nayla tanpa sadar mengelap bibir nya.
"Kampret sialan!" Pekik Nayla karena merasa du permainkan.
"Kau begitu terpesona melihat otot ku apakah kau juga menginginkan nya." Tanya Chen sambil berjalan mendekat ke arah Nayla yang masih menatap Chen.
Chen kini sudah berdiri di depan Nayla, hingga membuat wajah Nayla memerah bak tomat karena kini wajah nya tepat berada di perut kotak kotak Chen sehingga Nayla dapat melihat dengan jelas ada sebuah gundukan namun bukan tanah yang berada tepat di bawah perut nya.
"Mau menyentuhnya?" Tanya Chen menyeringai. "Kita bisa saling bertukar sentuhan kalau kau mau, atau kau mau lebih dar--" ucap Chen yang ingin menggoda Nayla.
"Gak mauuu!" Jerit Nayla saat tersadar dan langsung mendorong tubuh Chen, lalu ia pun segera berlari menuju kamar mandi hingga membuat Chen tergelak.
"Kelinci kecilku ternyata otaknya gak jauh beda dengan ku." Ucap Chen terkekeh dalam hati saat melihat wajah Nayla yang sangat merona kala melihat dirinya dengan bertelanjang dada.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Halimah
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2024-02-13
0
andi hastutty
malu2 tapi mau hahahah
2022-11-11
0
Sweet Girl
enak aja kamu nyamak2in sama dirimu Chen....
2022-05-23
0