BAB 15

Sandra di sambut dengan hangat oleh keluarga Adiguna, kini status dari seorang Sandra adalah istri sah Harun Pradipta. Meski bukan pernikahan yang diinginkan, tetap saja ikatan suci itu harus tetap di jaga.

"Selamat datang di keluarga kami, Nak." Ucap Amira dengan senyuman merekah di wajahnya.

"Terimakasih nyonya," balas Sandra seketika membuat Amira menggeleng tidak suka, ia tidak suka mendengar Sandra memanggilnya nyonya.

"Panggil aku mama, seperti Harun memanggil kami oke," ujar Amira mengusap wajah cantik menantunya.

"Iya, Ma." Dengan gugup Sandra memanggil Amira dengan sebutan mama.

"Kalian pasti lelah, lebih baik kalian istirahat," ucap Adiguna yang hanya dibalas anggukan kecil oleh Sandra sementara Harun hanya diam dan pergi begitu saja meninggalkan istrinya.

"Ma, Pa. Kami permisi dulu," pamit Sandra diangguki Amira dan Adiguna.

Amira memandangi punggung Sandra yang sedang menaiki anak tangga, ia berdoa semoga anak anaknya selalu bahagia. Terutama Harun, semoga putranya bisa melihat ketulusan Sandra dan mencintainya sebagai seorang suami.

"Jangan sedih, Ma. Papa yakin Harun akan bisa mencintai Sandra, kita hanya perlu menyerahkan semuanya pada waktu," cicit Adiguna mengusap bahu istrinya lembut.

"Semoga saja, Pah." Sahut Amira menyeka air matanya yang hampir menetes.

Di dalam kamar, Harun sudah menyibukkan diri dengan ponselnya. Ia tidak menghiraukan Sandra yang sedang merapikan pakaiannya ke dalam lemari dan merapikan beberapa baju Harun yang terlihat berantakan.

"Den, mau saya buatkan sesuatu?" tanya Sandra dengan sopan.

"Buatkan saya kopi." Jawab Harun tanpa melihat Sandra yang lantas mengangguk.

Sandra segera keluar dari kamar Harun, ia lantas pergi ke dapur untuk membuat kopi untuk Harun. Seperti biasa, Sandra akan bertemu dengan pelayan lain yang sedang menyiapkan makan siang.

"Selamat siang Bu," sapa Sandra ramah pada bi Nur yang sedang menggoreng ayam.

"Eh non Sandra, selamat siang." Sapa bi Nur balik, ia mengubah panggilannya terhadap Sandra karena merasa kini Sandra sudah menjadi nona mereka.

"Ibu apa sih, panggil aku kaya biasa aja. Aku bukan nona Sandra," protes Sandra tidak enak jika dipanggil formal oleh orang yang sudah ia anggap seperti ibu kandung sendiri.

"Kamu ini ada ada saja, Sandra. Kamu sudah menikah dengan den Harun itu berarti kami harus memanggilmu nona bukan," sahut pelayan yang lain bernama Lilis

"Aku mungkin sudah menikah, tapi aku tetap Sandra yang menjadi asisten rumah tangga di keluarga Adiguna. Sandra yang kalian nilai menjadi nona, itu semua hanya angan angan yang tidak mungkin akan terjadi." batin Sandra tersenyum miris.

Bersamaan dengan itu, ia selesai membuatkan kopi untuk Harun. Sandra pamit pada bi Nur dan juga Lilis untuk pergi ke kamar dan memberikan kopinya pada Harun.

Di pertengahan anak tangga, Sandra berpapasan dengan Ana yang baru kembali dari kampus. Wajah gadis itu terlihat sangat sedih, ingin rasanya Sandra bertanya namun ia takut Ana akan marah.

"Selamat siang, Nona Ana." Sapa Sandra yang membuat Ana tersadar dari lamunannya.

"Kak Sandra, jangan memanggilku nona. Kini kau adalah istri kakakku itu berarti kau adalah kakakku juga." Cicit Ana memeluk Sandra dengan hangat.

"Iya, Ana." Ucap Sandra ragu.

"Apa kopi ini untuk kak Harun?" tanya Ana menunjuk kopi ditangannya Sandra.

"Iya, apa kau mau aku buatkan sesuatu?" tanya Sandra balik, mungkin segelas jus bisa mengembalikan hari Ana.

"Bolehkah?" tanya Ana merasa tidak sopan jika menyuruh kakak iparnya.

"Tentu saja, aku akan buatkan jus buah seperti biasa untukmu," jawab Sandra menepuk pelan bahu Ana dimana gadis itu lantas tertawa riang.

Sandra mengantar kopi lebih dulu ke kamar Harun, ia melihat Harun sedang setengah berbaring di ranjang dengan kepala yang bersandar di bantal. Dipangkuan nya ada laptop yang sedang ia gunakan untuk melakukan pekerjaan.

"Den, ini kopinya." Ucap Sandra seraya meletakkan kopi buatannya di meja.

"Hmmm." Sahut Harun hanya berdehem tanpa melihat pada Sandra.

Sandra berniat untuk pergi karena ia ingin membuatkan jus untuk Ana, namun seketika langkahnya terhenti mendengar panggilan Harun yang begitu dingin.

"Tunggu," panggil Harun seraya menutup laptopnya kemudian turun dari ranjang.

Perlahan kakinya melangkah mendekati sofa yang ada di dalam kamar, ia duduk dengan santai disana sementara Sandra berdiri di dekat pintu sambil meremat pakaiannya.

"Iya den?" tanya Sandra dengan kepala tertunduk, tidak berani menatap Harun yang asik menyeruput kopinya.

"Saya mau bicara." Ucap Harun datar membuat Sandra terdiam, ia harus menyiapkan mental sebelum mendengar ucapan Harun.

"Apa tujuanmu mau menikah dengan saya?" tanya Harun, 6 kalimat itu berhasil menyentak Sandra.

"Maaf den, tentu anda sudah tau dengan pasti alasan saya mau menikah dengan anda. Saya hanya berniat membalas budi pada keluarga Adiguna," jawab Sandra jujur.

"Mungkin semua keluarga saya percaya, tapi tidak dengan saya. Gadis mulia mana yang mau mempertaruhkan masa depannya hanya demi balas budi? kau mengincar harta bukan?" tanya Harun mencecar Sandra yang semakin dibuat terkejut.

Sandra menarik nafas, ia berusaha menahan gemuruh di hatinya. Benar benar tidak habis pikir, bagaimana bisa Harun berpikiran seperti itu tentangnya padahal dalam mimpi sekalipun Sandra tak ada niat seperti itu.

"Maaf den, tapi dalam mimpi sekalipun saya tidak ada niatan seperti itu. Sudah saya katakan sebelum akad bahwa saya tidak akan menuntut apapun dari anda, saya akan tetap menjadi pelayan dirumah ini tanpa embel-embel istri anda." Jawab Sandra pelan namun mengandung ketegasan di dalamnya.

"Kau tahu bahwa saya tidak akan pernah mencintaimu bukan?" tanya Harun dingin.

"Tentu saya tahu, karena itu saya tidak menaruh hadapan apapun pada pernikahan ini. Baik dilanjutkan ataupun berpisah, saya akan menerimanya asal saya masih bisa bekerja dirumah ini," jawab Sandra, setiap kalimat yang ia ucapkan seakan mengandung duri yang menusuk hatinya sendiri.

Harun menatap nyalang pada Sandra, ia tidak menyangka jika wanita yang ia nikahi secara terpaksa akan pasrah mengatakan itu semua padanya. Tidak ada kebohongan di mata wanita itu tapi keraguan tetap ada di hati Harun sendiri.

Dear mas Harun. Kutunggu bucinmu mas🤣🤣

BERSAMBUNG.........

Terpopuler

Comments

Heryta Herman

Heryta Herman

harun menuju bucin ke sandra....
sabar bnyk" sandra.../Angry/

2024-04-25

1

ahyuun.e

ahyuun.e

wkwkwk awas klo dah bucin kmu om harun xixizi

2024-04-24

0

Harniah Andi Kayung

Harniah Andi Kayung

dibikin bucin aja si harun thor

2024-05-10

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 Pesta Kejutan
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97 (End)
98 CUAP CUAP AUTHOR
99 Ekstra Part
100 PENGUMUMAN SEASON 2
101 SEASON 2 Publish
102 PERMINTAAN KECIL AUTHOR
103 Novel Baru disini (promosi)
Episodes

Updated 103 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
Pesta Kejutan
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97 (End)
98
CUAP CUAP AUTHOR
99
Ekstra Part
100
PENGUMUMAN SEASON 2
101
SEASON 2 Publish
102
PERMINTAAN KECIL AUTHOR
103
Novel Baru disini (promosi)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!