BAB 7

Meski dengan kaki yang terkilir, Sandra masih melakukan pekerjaan di rumah keluarga Adiguna. Sebagai seorang asisten tentu ia tau untuk jangan bersikap manja dirumah majikannya.

"Sandra, ada apa dengan kaki mu?" tanya Ana ketika turun dari tangga, melihat Sandra yang sedang mengelap meja sedangkan kaki sebelah kanannya diperban.

"Itu keseleo, Nona." Jawab Sandra seketika membuat Ana mengerutkan keningnya heran.

"Bukankah semalam kakimu baik baik saja? bahkan kau bisa memijat tubuh ku," ucap Ana mengingat Sandra yang semalam ke kamarnya untuk memijat.

"Sandra?" panggil Harun yang juga baru turun dari tangga.

"Selamat pagi den, Harun." Sapa Sandra dengan sopan.

"Kenapa kau bekerja? bukankah kakimu terkilir?" tanya Harun melirik kaki Sandra.

"Kau tau kaki Sandra terkilir, Kak?" tanya Ana pada Harun yang menjawabnya dengan anggukan kepala.

"Semalam aku menabraknya di tangga sampai dia jatuh, karena itu kakinya sampai terkilir." Jawab Harun kemudian mendekati Sandra, mengambil pembersih kaca meja dan lap yang digunakan Sandra.

"Bi Nur?" panggil Harun membuat Sandra mengerutkan keningnya heran mengapa Harun memanggil Bu Nur.

"Iya den, ada yang bisa bibi bantu?" tanya Bi Nur.

"Antar Sandra ke kamarnya bi, kakinya belum pulih." Tutur Harun namun Sandra menggeleng cepat.

"Tidak den, saya tidak apa apa ini hanya terkilir saja. Pekerjaan saya sangat banyak," tolak Sandra cepat.

"Sudahlah Sandra, kau istirahat dulu pekerjaan bisa di kerjaan nanti." Ucap Ana ikut menasehati Sandra.

"Bawa bi," ucap Harun kemudian Bi Nur mengajak Sandra kembali ke kamarnya.

Harun dan Ana segera ke meja makan, mereka bersiap untuk sarapan dan tentu saja semua itu Sandra yang memasaknya seperti biasa. Keduanya masing-masing duduk di kursi mereka, tak lama kedua orangtua mereka datang.

"Selamat pagi," sapa Adiguna seraya menarik kursi untuknya duduk.

"Pagi mah, pah." Balas Ana dan Harun bersama.

"Dimana Sandra? mamah belum melihatnya?" tanya Amira seraya menyendokan nasi ke dalam piring suaminya.

"Kaki nya terkilir mah, dia sedang istirahat." Jawab Ana sambil setelah meneguk air putih.

"Terkilir? bagaimana bisa?" tanya Adiguna menautkan kedua alisnya.

Dan Harun memberitahu bagaimana Sandra bisa sampai terkilir karenanya, baik Adiguna dan Amira hanya geleng-geleng kepala pada Harun yang tidak pernah hati hati.

"Bagiamana dengan Isabel? kapan dia berangkat?" tanya Amira sambil menyantap sarapan nya.

"Hari ini mah, mungkin sudah berangkat." Jawab Harun melirik jam rolex di tangannya.

"Kenapa kau tidak mengantar nya kak?" tanya Ana diselingi seringai diwajahnya.

"Dia pergi dengan agensi yang membawanya, jadi dia bilang aku tidak perlu mengantarnya," jawab Harun seketika membuat Ana terkekeh.

"Kau tidak curiga? tidak ada agensi yang menjemput dari rumah, kebanyakan agensi akan menjemput di bandara kak. Beberapa dari mereka mungkin ada tapi ketika mereka benar benar sudah menjadi bagian dari agensi itu," sahut Ana tertawa miris pada kakaknya.

Harun terdiam, ia tentu tahu yang dijelaskan oleh adiknya karena itu kemarin ketika Isabel mengatakan akan pergi dengan agensinya ia sedikit curiga. Namun ia berusaha menepis prasangka buruk pada Isabel dan lebih memilih mempercayainya.

"Sudah biarkan saja, lanjutkan sarapan kalian," ucap Adiguna dan mereka segera melanjutkan sarapan mereka.

"Mah, pah. Tahun ini aku menyelesaikan S1 ku, apa boleh aku melanjutkan S2 ku di USA?" tanya Ana ragu, ia takut jika orangutannya tidak mengizinkan.

"Kenapa mau sampai ke USA? di Indonesia banyak universitas bagus?" tanya Adiguna pelan namun mengandung ketegasan di dalamnya. Sejak Harun berkuliah, baik Adiguna maupun Amira tidak ada yang mengizinkan anak anak mereka kuliah sampai keluar negeri. Tentu bukan karena biaya, hanya mereka tidak mau anak mereka akan menyalahgunakan kebebasan yang mereka berikan.

"Berkuliah di USA adalah keinginanku sejak lama pah, aku ingin mengejar pendidikan ku lebih tinggi disana," jawab Ana masih dengan suara yang ragu ragu.

"Kami takut kamu tidak bisa menjaga diri Ana, apalagi luar negeri yang pergaulannya lebih bebas dari Indonesia. Mamah takut," sahut Amira apalagi Ana adalah anak perempuan satu-satunya keluarga Adiguna.

"Aku janji bisa menjaga diri mah, pah. Aku mohon, masih ada waktu 6 bulan untuk memikirkannya," pinta Ana menyatukan kedua tangannya.

"Kau sudah besar, begitupun dengan kakakmu. Ana, Jika kamu ingin pergi, cobalah izin pada kakakmu," cicit Adiguna melirik Harun yang sejak tadi menjadi pendengar.

"Kau akan mengizinkanku kan kak?" tanya Ana berbinar.

"Universitas gajah Mada atau universitas Indonesia, pikirkan baik-baik." Jawab Harun kemudian pamit pergi ke kantor mengingat waktu yang semakin siang.

"Kakak?!!!!" teriak Ana merengek sementara kedua orangtuanya hanya tertawa melihat anak mereka.

BERSAMBUNG..........

Terpopuler

Comments

nurliana

nurliana

Karakter yg terlalu baik

2024-04-04

1

Firman Firman

Firman Firman

bener tu Sandra wanita lemah lembut dan baik hati dan penyayang author 😄🤭

2024-03-19

3

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trusceria

2024-02-27

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1
2 BAB 2
3 Pesta Kejutan
4 BAB 4
5 BAB 5
6 BAB 6
7 BAB 7
8 BAB 8
9 BAB 9
10 BAB 10
11 BAB 11
12 BAB 12
13 BAB 13
14 BAB 14
15 BAB 15
16 BAB 16
17 BAB 17
18 BAB 18
19 BAB 19
20 BAB 20
21 BAB 21
22 BAB 22
23 BAB 23
24 BAB 24
25 BAB 25
26 BAB 26
27 BAB 27
28 BAB 28
29 BAB 29
30 BAB 30
31 BAB 31
32 BAB 32
33 BAB 33
34 BAB 34
35 BAB 35
36 BAB 36
37 BAB 37
38 BAB 38
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96
97 BAB 97 (End)
98 CUAP CUAP AUTHOR
99 Ekstra Part
100 PENGUMUMAN SEASON 2
101 SEASON 2 Publish
102 PERMINTAAN KECIL AUTHOR
103 Novel Baru disini (promosi)
Episodes

Updated 103 Episodes

1
BAB 1
2
BAB 2
3
Pesta Kejutan
4
BAB 4
5
BAB 5
6
BAB 6
7
BAB 7
8
BAB 8
9
BAB 9
10
BAB 10
11
BAB 11
12
BAB 12
13
BAB 13
14
BAB 14
15
BAB 15
16
BAB 16
17
BAB 17
18
BAB 18
19
BAB 19
20
BAB 20
21
BAB 21
22
BAB 22
23
BAB 23
24
BAB 24
25
BAB 25
26
BAB 26
27
BAB 27
28
BAB 28
29
BAB 29
30
BAB 30
31
BAB 31
32
BAB 32
33
BAB 33
34
BAB 34
35
BAB 35
36
BAB 36
37
BAB 37
38
BAB 38
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96
97
BAB 97 (End)
98
CUAP CUAP AUTHOR
99
Ekstra Part
100
PENGUMUMAN SEASON 2
101
SEASON 2 Publish
102
PERMINTAAN KECIL AUTHOR
103
Novel Baru disini (promosi)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!