Apakah tawaran itu masih berlaku?

Di sebuah gedung perkantoran.

Seperti biasa, pada hari senin Elsa akan disibukkan oleh pekerjaannya. Sebagai sekretaris CEO di sebuah perusahaan ternama, waktunya cukup tersita oleh pekerjaan. Waktu sudah menunjukkan jam makan siang, namun Elsa masih terlihat sibuk dengan berbagai laporan. Hingga kedatangan seseorang mengejutkannya.

"Elsa!" Terdengar suara seorang pria memanggil.

Elsa mendongakkan kepala, menatap pria yang kini berdiri di sisi meja, sambil tersenyum ke arahnya. Dimas, seorang pria dewasa yang menjabat sebagai CEO di perusahaan itu. Elsa yang merupakan adik dari pemilik perusahaan itu baru beberapa Minggu diangkat menjadi sekretaris.

Seulas senyum menawan yang hadir di wajah Dimas seakan membuat Elsa meleleh. Namun, ia berusaha untuk tetap tersadar bahwa pria di depannya telah beristri.

"Kak Dimas ... Ada apa, Kak?" tanyanya.

Dimas melirik arah jarum jam di pergelangan tangannya, lalu kembali menatap Elsa. "Ini sudah jam makan siang. Kau tidak istirahat?"

"Aku masih ada sedikit pekerjaan, Kak." Elsa berusaha menyamarkan kegugupannya dengan bersikap biasa-biasa saja.

"Bagaimana kalau kita ke kafe?" tawar Dimas. "aku dengar di kafe Evan ada menu baru yang cukup populer. Aku penasaran ingin mencobanya."

"Tapi, Kak ..."

"Ayolah! Sekalian aku membutuhkan sedikit bantuanmu."

Elsa mengerutkan dahi, dengan raut wajah yang mengandung tanda tanya. "Bantuan?"

"Iya. Kalau kau tidak keberatan, aku membutuhkan saranmu."

"Baiklah." Dengan ramah Elsa tersenyum, lalu merapikan beberapa benda di meja kerja. Ia menyusun beberapa map yang masih terlihat berantakan di atas meja.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Saat ini Elsa dan Dimas sedang berada di kafe milik saudara kembarnya, Evan, yang lokasinya berada tepat di sebelah gedung kantor KIA Grup, tempatnya bekerja. Dimas baru saja akan memesan beberapa menu baru yang cukup populer.

"Kau mau mau apa?" tanya Dimas tanpa mengalihkan pandangannya dari buku menu.

"Yang sama saja," jawabnya singkat. Sesekali gadis itu terlihat mencuri pandang saat Dimas dengan serius memilih beberapa menu. Wajah tampannya yang mempesona memang mampu menyihir para wanita.

Elsa menerawang ke masa lalu. Andai saat itu dirinya cukup peka untuk mengerti sikap Dimas yang sangat perhatian kepadanya, mungkin saat ini dirinya tidak akan tenggelam dalam palung patah hati. Dikiranya, sikap yang dahulu Dimas tunjukkan hanya karena menganggapnya sebagai seorang adik. Namun, kini segalanya telah terlambat. Dimas, sosok lelaki yang ia cintai telah menjadi milik wanita lain.

"Sebenarnya aku mengajakmu kemari untuk bertanya sesuatu," ucap Dimas sesaat setelah kepergian seorang pelayan kafe.

"Bertanya apa?"

"Sebenarnya ini hanya hal sepele. Sebentar lagi Anita berulang tahun. Aku ingin memberi sebuah kejutan untuknya," ujar Dimas tanpa basa-basi. "Kau kan sahabatnya. Menurutmu, Anita suka apa?"

Senyum manis yang menghiasi wajah manis Elsa memudar selama beberapa saat. Entah mengapa, ia merasa sakit mendengar pertanyaan itu. Walau pun ia berusaha sebisa mungkin untuk tidak cemburu, namun rasa sakit tetap saja muncul tanpa izin.

"Elsa?" panggil Dimas ketika Elsa tak kunjung menjawab.

Tersadar dari lamunannya, Elsa mengerjapkan mata beberapa kali. Ia berusaha mengingat-ingat apa yang disukai oleh sahabatnya itu.

"Aku rasa Kak Anita hanya suka senjata api," jawabnya santai, sehingga keduanya tertawa renyah. Elsa ingin memecah kebekuannya dengan sedikit candaan, mengingat istri Dimas yang dahulu adalah seorang bekas mafia.

"Ya, kau benar. Kadang Anita masih menodongku dengan senjata api bila sedang kesal."

Elsa kembali merasa sesak, saat menatap wajah Dimas yang membicarakan istrinya dengan wajah berbinar dan penuh cinta.

"Sepertinya Kak Anita tidak begitu menyukai barang mewah. Aku rasa Kak Anita akan lebih suka perhatian. Ajak saja makan malam di tempat yang romantis," ucapnya memberi saran.

Dimas menganggukkan kepala sambil memikirkan ide Elsa. Memang benar, bahwa istrinya itu tak begitu menyukai barang mewah. "Baiklah, terima kasih, Elsa. Kau sangat membantu."

Kenapa aku merasa seperti ini? Bukankah seharusnya aku bahagia melihat kebahagiaan mereka? Tapi kenapa rasanya begitu sakit? ucap Elsa dalam batin. Ia menarik napas dalam. Mencoba menghilangkan perasaan aneh yang bersarang di hatinya.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Dengan menahan tangis, Elsa mempercepat langkahnya melewati lorong-lorong rumah sakit malam itu. Ia hendak menemui Dokter Willy, seseorang yang menawarkannya sebuah kesepakatan. Tak tahan rasa sakit di hatinya, ia memilih menerima tawaran dari dokter itu.

Setibanya di sebuah ruangan, rupanya Dokter Willy sudah tidak ada di tempat. Pembaringan pasien kosong. Elsa segera beranjak menuju bagian informasi untuk menanyakan keberadaan laki-laki itu.

"Permisi, pasien di kamar 2051 dimana, ya?" tanya nya pada seorang petugas.

Wanita itu tersenyum ramah, sambil memeriksa data pasien. "Pasien atas nama Willy Allan Wiryanata udah pulang tadi siang."

Elsa. terdiam beberapa saat. Ia bahkan tidak punya nomor telepon laki-laki itu. Namun, akal sehatnya kembali bekerja, jika ada data pasien, pasti lengkap dengan alamat dan nomor telepon.

"Apa boleh aku minta alamat dan nomor teleponnya?" pintanya pada wanita itu.

Petugas itu pun mengangguk. Aturan rumah sakit yang tidak boleh membocorkan data pasien pada orang lain tentu saja tak berlaku bagi seorang Elsa, apalagi jika hanya menanyakan alamat. Sebab kakaknya adalah pemilik rumah sakit tempat Willy dirawat.

Setelah mendapatkan alamat Dokter Willy, ia bergegas meninggalkan rumah sakit menuju alamat yang diberikan oleh petugas tadi. Bahkan Elsa tak peduli walau pun hujan turun dengan sangat deras.

🍁🍁🍁🍁🍁

Willy sedang berbaring di sebuah sofa panjang sambil menonton acara televisi yang baginya sangat membosankan, ketika bel rumah berbunyi beberapa kali.

"Siapa yang datang?" gumamnya dengan dahi mengerut. Hingga bel kembali berbunyi beberapa kali, seakan memaksa Willy melawan rasa malasnya untuk bangkit.

Laki-laki bertubuh tinggi menjulang itu segera berjalan menuju pintu sambil menggerutu. Sebab tak biasanya ia kedatangan tamu di malam hari.

Pintu terbuka!

Tampak seorang gadis sedang basah kuyup berdiri di ambang pintu dengan menahan rasa dingin yang seakan menembus ke tulang. Tubuhnya pun jelas terlihat gemetar.

"Elsa?" Willy yang masih terkejut bahkan lupa untuk mempersilahkan gadis itu untuk masuk ke dalam rumah. Ia meneliti wajah sembab gadis itu dan meyakini jika ia habis menangis. "Ada apa denganmu?"

Elsa menatap sendu pada Willy. Sebuah tatapan yang begitu sulit diartikan.

"Kau bilang aku boleh memanfaatkan dirimu untuk bisa melupakan masa laluku. Apa tawaran itu masih berlaku?"

🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Gengs, reader sesat, aku gak janji ya kalau kisah Elsa dan Willy ini akan sesuai ekspektasi kalian. Yang pasti aku menulis mengikuti apa yang ada di benakku. Jadi jika alur tidak sesuai, aku mohon maaphhh yang sebesar besarnya. 🤧🤧🤧🤧

Terima kasih untuk Like komen dan hadiahnya.

lope lope sekebon dan tetaplah berada di jalur sesat!!!

Terpopuler

Comments

Asnaini Abdullah

Asnaini Abdullah

jadi ingat kembali cerita ttg penjara cinta sang mafia

2024-02-19

0

Debi Rosdiani

Debi Rosdiani

Sungguh malang nasibmu berniat melupakan tapi sering bertemu dan Sungguh miris orang yang kau cintai meminta pendapat untuk memberi hadiah pada istrinya. kalau aku mending pergi saja ga usah dijawab.

2023-12-27

0

Juliette Trols

Juliette Trols

seorang Anita hanya menyukai senjata api..😂

2023-12-14

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Jangan Sentuh Aku atau Aku Akan Bunuh Diri!
3 Aku Baru Saja Merebut Ciuman Keduamu!
4 Cinta Masa Lalu
5 Memulai Kesepakatan
6 JAUHI DIA!!!
7 Apakah tawaran itu masih berlaku?
8 Kau Tidak Akan Mampu!
9 Pengumuman Sesat!!!!
10 Menakuti Dengan Cara Ekstrim
11 Dimana Adikku???
12 Kenapa Elsa mengigau?
13 Apa Yang Kau Rahasiakan Dariku?
14 Siapa Yang Mau Diculik???
15 Menjadi Seperti Yang Kau Mau
16 Kencan Pertama
17 Menjodohkan Elsa Dengan ...
18 Jangan Sampai Kehilangan
19 Maaf, Aku Gagal Lagi.
20 Berharap Ada Kesempatan
21 Drama Gila Zian ...
22 Apa Yang Kau Rahasiakan?
23 Tetap Saling Menjaga
24 Aku Adalah Perjanjian Tiga bulanmu
25 Elsa Dijodohkan??
26 Drama Dimulai ...
27 Membakar Masa Lalu
28 Hanya Aku Yang Boleh ...
29 Tidak Akan Ku Biarkan
30 MHB 30
31 Elsa Cepat Pergi!
32 Melawan Penjahat Kecil Saja Tidak Bisa ...
33 CH 33
34 Rencana Lamaran ...
35 CH 35
36 CH 36
37 Ini Namanya Tanda Kepemilikan!!!
38 Otot Melawan Otak
39 Menjalankan Rencana
40 Sekarang Ikuti Skenario Kami !!!!
41 Menepati Janji
42 Maafkan Ketidak Layakanku!
43 Semua Hanya Sandiwara
44 Kakak Ipar Dzalimin
45 Menikah
46 Rayuan Maut
47 Teori Oreo!!!
48 Kacang Almond Di Gunung Fuji
49 Fantasi Yang Tertunda
50 Kau Butuh Pil Setan!!
51 Kau Sudah Siap??
52 Nonton Bareng
53 Teman Durjana
54 Kenapa Aku Merasa Aneh??
55 Chapter 55
56 Paket Misterius
57 TEROR!!!
58 Siapa Pelakunya???
59 MHB 59
60 Ikuti Permainan Musuh!
61 Lalai Dalam Menjalankan Tugas
62 Masalah Baru
63 Tidak Boleh Sembarang Percaya!
64 Katakan Sesuatu!!!!
65 Tumor di Rahim
66 Selamat Tinggal, Nona Elsa!
67 Tidak Seharusnya!!
68 Menghilangkan Jejak
69 Harus lebih hati-hati
70 Elsa Hanya Umpan
71 Pertama boleh, Kedua Boleh, Ketiga Tidak Boleh!
72 ada apa ini?
73 Sudah Jatuh Tertimpa Tangga!
74 Meningkatkan Iman dan Imun
75 Mundur Atau Kutembak!!!!
76 Aku mau Disuapi!
77 Jangan Melarangku!
78 Rekaman Video!
79 Sebuah Pengakuan
80 Sidang part 1
81 Sidang Part 2
82 Berhalusinasi !!!!
83 Bukan Halusinasi
84 Dasar Bedebah!!!
85 Buka puasa yang tertunda
86 aku kan mau merayu mu
87 Akhirnya....
88 Season 1 END
89 Sesat Bersama!!
Episodes

Updated 89 Episodes

1
Prolog
2
Jangan Sentuh Aku atau Aku Akan Bunuh Diri!
3
Aku Baru Saja Merebut Ciuman Keduamu!
4
Cinta Masa Lalu
5
Memulai Kesepakatan
6
JAUHI DIA!!!
7
Apakah tawaran itu masih berlaku?
8
Kau Tidak Akan Mampu!
9
Pengumuman Sesat!!!!
10
Menakuti Dengan Cara Ekstrim
11
Dimana Adikku???
12
Kenapa Elsa mengigau?
13
Apa Yang Kau Rahasiakan Dariku?
14
Siapa Yang Mau Diculik???
15
Menjadi Seperti Yang Kau Mau
16
Kencan Pertama
17
Menjodohkan Elsa Dengan ...
18
Jangan Sampai Kehilangan
19
Maaf, Aku Gagal Lagi.
20
Berharap Ada Kesempatan
21
Drama Gila Zian ...
22
Apa Yang Kau Rahasiakan?
23
Tetap Saling Menjaga
24
Aku Adalah Perjanjian Tiga bulanmu
25
Elsa Dijodohkan??
26
Drama Dimulai ...
27
Membakar Masa Lalu
28
Hanya Aku Yang Boleh ...
29
Tidak Akan Ku Biarkan
30
MHB 30
31
Elsa Cepat Pergi!
32
Melawan Penjahat Kecil Saja Tidak Bisa ...
33
CH 33
34
Rencana Lamaran ...
35
CH 35
36
CH 36
37
Ini Namanya Tanda Kepemilikan!!!
38
Otot Melawan Otak
39
Menjalankan Rencana
40
Sekarang Ikuti Skenario Kami !!!!
41
Menepati Janji
42
Maafkan Ketidak Layakanku!
43
Semua Hanya Sandiwara
44
Kakak Ipar Dzalimin
45
Menikah
46
Rayuan Maut
47
Teori Oreo!!!
48
Kacang Almond Di Gunung Fuji
49
Fantasi Yang Tertunda
50
Kau Butuh Pil Setan!!
51
Kau Sudah Siap??
52
Nonton Bareng
53
Teman Durjana
54
Kenapa Aku Merasa Aneh??
55
Chapter 55
56
Paket Misterius
57
TEROR!!!
58
Siapa Pelakunya???
59
MHB 59
60
Ikuti Permainan Musuh!
61
Lalai Dalam Menjalankan Tugas
62
Masalah Baru
63
Tidak Boleh Sembarang Percaya!
64
Katakan Sesuatu!!!!
65
Tumor di Rahim
66
Selamat Tinggal, Nona Elsa!
67
Tidak Seharusnya!!
68
Menghilangkan Jejak
69
Harus lebih hati-hati
70
Elsa Hanya Umpan
71
Pertama boleh, Kedua Boleh, Ketiga Tidak Boleh!
72
ada apa ini?
73
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga!
74
Meningkatkan Iman dan Imun
75
Mundur Atau Kutembak!!!!
76
Aku mau Disuapi!
77
Jangan Melarangku!
78
Rekaman Video!
79
Sebuah Pengakuan
80
Sidang part 1
81
Sidang Part 2
82
Berhalusinasi !!!!
83
Bukan Halusinasi
84
Dasar Bedebah!!!
85
Buka puasa yang tertunda
86
aku kan mau merayu mu
87
Akhirnya....
88
Season 1 END
89
Sesat Bersama!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!