Chap 11: Malaikat?

Keesokan paginya, Lu Chang memilih untuk melanjutkan perjalanannya tanpa memberitahu keberangkatannya pada Wei Lunfei, dia berharap tidak akan bertemu lagi dengannya.

Ketika menaiki gunung yang tidak jauh dari sungai sebelumnya, Lu Chang bisa merasakan Qi di sana begitu berlimpah diapun melakukan meditasi karena sebelumnya dia belum pernah melakukannya. Qi yang sangat berlimpah itu bergejolak dan di serap oleh Lu Chang.

Perlahan-lahan tenaga Lu Chang mulai terisi kembali, dia bisa merasakan setiap sel-sel ditubuhnya mulai menguat dan dia juga bisa merasakan setiap otot-ototnya mengencang. Daripada harus terus-menerus mengandalkan esensi langit akan lebih baik jika memperkuat dirinya sendiri hingga tidak memerlukan esensi langit lagi.

Beberapa jam telah berlalu Qi di gunung tersebut sudah sepenuhnya di serap oleh Lu Chang tanpa bersisa, seluruh tubuhnya merasakan energi yang meluap-luap, Lu Chang menyadari bahwa dia akan melewati lapisan. Bersiap-siap akan hal itu, Lu Chang pun kembali mengambil posisi bersila.

Dia memusatkan seluruh Qi yang diserapnya tepat di tengah pusarnya, di sana sebuah ombak bergejolak terus-menerus menabrak sebuah dinding tinggi yang dilapisi oleh sebuah rantai emas yang begitu kokoh, melihat hal tersebut Lu Chang merasa sedikit bingung apa yang harus dilakukannya agar dapat menembus dinding yang berlapis rantai tersebut.

Ombak itu semakin bergejolak ketika Lu Chang semakin berkonsentrasi, ombak-ombak itu terombang-ambing kesana kemari dengan sangat liar, dentuman dari hantaman ombak itu berbunyi dengan sangat keras. Lu Chang semakin berkonsentrasi dan meningkatkan kekuatan ombak tersebut dan kemudian terjadi getaran yang berasal dari energi Lu Chang sendiri.

Keringat bercucuran membasahi tubuhnya, bahkan untuk bernafas pun dia sangat kesulitan, ombak air itu semakin membesar dan semakin liar gelombangnya.

Duar! Duar!

Debuarr!

Dinding berlapis rantai itu akhirnya hancur setelah 20 jam lamanya, ketika berhasil dilewati kini ombak itu kembali tenang dan Lu Chang berhenti bermeditasi karena dia benar-benar membutuhkan waktu untuk beristirahat, 20 jam tanpa henti bermeditasi untuk menembus 1 lapisan benar-benar membuatnya kesulitan.

Terlebih lagi dia hampir pingsan, "Haah, haah, ini benar-benar melelahkan apakah semua kultivator melakukan hal yang mengusahakan seperti ini? Menembus 1 lapisan saja memakan waktu yang lama." Gumam Lu Chang dengan wajah yang kelelahan, di atas gunung tersebut terdapat sebuah pohon besar Lu Chang mendatanginya kemudian beristirahat di bawahnya.

Karena dia sudah tidak bisa lagi berjalan jauh, lebih baik dia beristirahat penuh untuk mengembalikan tenaganya.

Di suatu tempat, di sebuah tempat luas yang dikelilingi oleh awan putih, nampak terlihat ratusan bahkan ribuan orang di sana mereka terlihat seperti malaikat karena memiliki sayap putih bersih yang besar.

Salah seorang dari mereka yang nampaknya hanya dia sendiri yang memiliki sayap 2 kali lebih besar angkat suara, "Kita tidak bisa ikut campur turun tangan ke Alam Manusia, tetapi kita hanya bisa membantu dia dari Alam Dewa, melanggar hukum semesta sama saja tidak menghargai diriku." Ucap nya dengan wajah yang serius, dia adalah sosok yang berwibawa dan kuat.

"Apakah tidak masalah jika harus menghapus paksa ingatannya? Sudah cukup kita melihat dia menghapus ingatannya sendiri, tapi ini kedua kalinya kita melihat." Ucap salah satu wanita di sana dengan raut wajah sedih.

"Benar, walaupun dia adalah seorang pria sejati tetapi apakah sebagai orang tua kita benar-benar tega harus melihat hal yang menyakitkan untuk kedua kalinya." Sahut pria lainnya.

"Aku tahu, sebagai yang tertua disini aku juga ikut sedih melihatnya, akan tetapi hal tersebut harus dilakukan karena kita tidak bisa mengubah takdir kehidupan Alam Manusia." Balas pria sebelumnya dengan raut wajah serius.

Bersambung...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***