Karena tidak bisa menyerang seorang wanita, Lu Chang memilih untuk berada di posisi bertahan dan terus seperti itu, dia tidak tahu bahwa wanita itu akan bertambah marah ketika dia terus menghindar.
Kaki Tupai Petir
Lu Chang menggunakan tekniknya lalu mengindari serangan yang terus bertambah cepat itu, kakinya kini benar-benar gesit dan rasa lelah yang di alaminya mulai menghilang secara perlahan. Kemudian dengan agresifnya wanita itu melancarkan serangan demi serangan dan tidak ada satupun yang mengenainya.
Tusukan Ombak Langit
Wanita itu mengarahkan ujung pedangnya kepada Lu Chang, serangan itu cepat dan kuat karena dia tidak memiliki refleks yang tinggi dia berhasil menghindar akan tetapi serangan tersebut berhasil mengenai sedikit dada nya dan membuat luka yang dalam.
Untung aja serangan itu tidak mengenai titik vitalnya, sehingga pendarahan yang di alaminya tidak begitu banyak. "Semakin lama kau benar-benar tidak layak untuk hidup lagi! Kau matilah!!" Dia meraung murka, niat membunuhnya semakin membesar dan kini dia tidak ragu-ragu lagi.
Tebasan Bulan Sabit Surgawi
Secara tiba-tiba, pedang lain muncul di tangan kirinya dan kini dia memegang 2 bilah pedang yang sama persis, serangan selanjutnya benar-benar akan mempersulit Lu Chang untuk menghindar. Dia bergerak dengan cepat kesamping mengelilingi Lu Chang, kedua pedangnya perlahan-lahan mulai diselimuti oleh kabut yang sama namun kini hanya menyelimuti layaknya sarung dari pedang itu sendiri.
Ketika Qi di pedangnya telah terkumpul, dia memusatkan Qi nya lagi di telapak kakinya dan melompat ke atas kepala Lu Chang, dengan ganasnya dia mengarahkan kedua pedangnya ke bawah. Qi yang dia gunakan di telapak kaki di pindahkan keseluruhan tubuh untuk memperberat tubuhnya sehingga daya jatuh nya meningkat.
"Sial!"
Cangkang Kura-kura Suci
Dengan cepat Lu Chang menggunakan teknik pertahanan tingkat tinggi, tapi setinggi apapun teknik yang dia gunakan, semua teknik menyesuaikan kekuatan sang pengguna saat ini. Lu Chang tidak dapat menahan dan dampak dari serangan itu melukai organ tubuhnya.
"Kheuk!!"
Lu Chang menahan serangan itu, sesaat kemudian retakan muncul di setiap sisi cangkang kura-kura itu, tetapi karena Lu Chang tidak ingin mati maka dia menggunakan sedikit esensi langit dan kekuatan meningkat drastis.
Tinju Buddha Pendosa
Kepalan tangannya mengeluarkan sebuah energi dorongan yang benar-benar mencekam, dan Lu Chang melakukan serangan balasan kemudian melancarkan serangan tersebut. Karena menggunakan esensi langit membuat kekuatan meningkat teknik yang digunakan pun juga menyesuaikan dengan kekuatannya.
Getaran terjadi ketika kedua serangan itu bentrokan, karena teknik tingkat tinggi lebih kuat wanita tersebut tidak bisa menahan serangannya dan kemudian terpental menjauh dengan kesadaran yang telah hilang. Dengan cepat Lu Chang menangkap tubuhnya.
Tubuhnya terluka, Lu Chang pun berinisiatif untuk membantu membalut lukanya walaupun wanita itu awalnya ingin membunuhnya akan tetapi itu karena kesalahannya sendiri.
Setelah membalut lukanya, Lu Changpun menunggu wanita tersebut sadar, dia memilih menunggu karena meninggalkan seorang wanita yang sedang tidak sadarkan diri benar-benar berbahaya dan jika dia melakukannya pun itu akan membuatnya merasa bersalah.
Beberapa jam berlalu, hari mulai gelap dan Lu Chang menyalakan sebuah api unggun untuk menghangatkan tubuhnya yang basah karena terkena cipratan air di pertarungan tadi, dia melepaskan pakaiannya dan memperlihatkan tubuhnya yang berotot dengan bentuk perut yang bak sebuah roti.
Kemudian wanita itu sadar, lalu menoleh ke arah Lu Chang, "Kyaaaa!!"
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Hero Rohayadi
hanyo
2021-08-21
2
bowrick 96
lanjutkan 👍
2021-06-13
1
DEWA KEGELAPAN
hahaha seruuu
2021-06-13
1