Chap 8: Tidak Sengaja!

Lu Chang mengepalkan tangan dengan sangat kuat, lalu mulai menyerang babi liar itu, melihat Lu Chang datang babi itu juga bergerak lari dengan cepat berencana untuk menabrak Lu Chang menggunakan kekuatan kepalanya.

Akan tetapi, Lu Chang memegang kepala babi tersebut lalu melakukan akrobat melompat dengan posisi kepala di bawah, kemudian dia mencengkram leher babi tersebut dengan kuat. Babi tersebut menjerit-jerit ketika lehernya tercekik, dia bergerak dengan sangat liar dengan harapan akan bisa lepas dari cengkraman Lu Chang.

Akan tetapi, Lu Chang semakin menguatkan cengkraman tangannya dan kemudian berencana untuk mematahkan leher babi itu, dia meningkatkan kekuatan fisiknya.

Krek!

Suara tulang yang patah pun terdengar, leher babi tersebut berhasil dipatahkan Lu Chang menggunakan kedua tangannya, dia bernafas lega kemudian menatap mayat babi tersebut kemudian pergi meninggalkannya, ketika keluar dari hutan bambu itu Lu Chang bisa melihat pegunungan dihadapannya yang benar-benar menjulang tinggi.

Suasana yang tenang dan damai, aliran sungai yang begitu bersih tanpa kotoran dan indahnya pemandangan tersebut, ketika sosok Lu Chang berjalan tanpa ia sadari ada sebuah pakaian tergeletak di pinggir batu dekat air terjun di sana.

Dia dengan santainya mendekati air terjun tersebut, ketika dia berendam tubuh belakangnya merasakan sentuhan kulit lalu dengan ekspresi penasaran diapun menoleh dan betapa terkejutnya dirinya.

Mendapati seorang wanita cantik sedang berendam juga di sana, dia mematung sedang wanita tersebut segera menutupi dirinya dan membentak Lu Chang.

"Dasar mesum!! Apa yang kau lakukan, segera pergi!! Kyaaa!!" Wanita tersebut berteriak ketika melihat pria dihadapannya tidak menggunakan pakaian.

Spontan Lu Chang pergi kemudian mengenakan pakaiannya, setelah beberapa saat wanita tersebut menghampirinya kemudian memukul wajahnya dengan keras.

Plak!

"Apa maksudmu!? Benar-benar mesum, melihat seorang wanita yang tidak dikenal sedang mandi!" Bentak wanita tersebut dengan nada marah, betapa malunya dirinya serta menyadari bahwa dia telah ternodai bahwa tubuhnya dilihat oleh seorang pria tak dikenal.

"Nona, aku benar-benar minta maaf, aku tidak memperhatikan bahwa ada orang lain disana, tolong aku benar-benar tidak sengaja!" Jawab Lu Chang meminta maaf, dia ceroboh karena tidak memperhatikan disekitar dan mengalami hal ini.

"Kau! Setelah melihat tubuhku, maaf saja tidak akan cukup, kau, harus membayarnya dengan nyawamu!" Wanita tersebut yang sudah habis kesabarannya, menarik sebilah pedang tipis yang muncul entah darimana dan segera menyerang Lu Chang dengan membabi-buta.

Wajahnya nampak meneteskan air mata sambil menyerang Lu Chang, betapa sialnya dirinya hari ini sampai-sampai harus menghadapi situasi buruk seperti ini. Lu Chang hanya terus menghindari serangan dari wanita dihadapannya tanpa mau melawannya, dia sadar bahwa melihat seorang wanita tak di kenal sedang mandi itu benar-benar tidak sopan.

Tapi bukankah ini sedikit berlebihan? Pikir Lu Chang, dia terus menghindar tanpa henti, "Dasar b*jingan, setelah kau melakukan semua ini kau bahkan menghindar, apakah kau benar-benar sengaja melakukannya!" Wanita itu bertambah murka, kemudian dia mengeluarkan sebuah teknik Qi di sekitar tubuhnya berpusat di pedangnya dan kemudian sebuah kabut putih muncul dari pedangnya.

Kabut Pedang Suci

Dia menerjang Lu Chang, kini pergerakannya benar-benar teratur dan kecepatannya meningkat, membuat Lu Chang harus bergerak lebih ekstra untuk mengindari nya, kabut dari pedang tersebut tak sengaja mengenai sebuah batu besar dan beberapa saat kemudian batu tersebut hancur berkeping-keping bak dipotong-potong oleh benda tajam per sekian detik.

"Kabut ini benar-benar berbahaya! Sial." Pikir Lu Chang, karena wanita tersebut bergerak lebih cepat dari sebelumnya dia pun menjadi semakin kewalahan apalagi dia benar-benar berniat untuk membunuhnya!

Bersambung...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***