Episode 17

Hari esok pun tiba aku pun segera mandi dan bersiap-siap kulihat di kamar Ibu sudah bangun rupanya tapi Ibu di mana??

Oh pasti Ibu sedang memasak di dapur aku pun segera memakai bajuku karena aku ingin membantu ibu memasak di dapur hari ini setelah selesai aku langsung menuju ke dapur

"Selamat pagi ibu"

"Selamat pagi Naura"

"wah sudah mandi yah?"

"iya naura sudah mandi ibu masak apa pagi ini?"

"Ini Ibu mau buat nasi goreng"

"Ibu sudah buat bumbunya ya?"

"Iya ini sudah,,tinggal Ibu goreng"

"Ya sudah ibu biar Naura saja yang menggorengnya ibu pergilah mandi"

"Tidak apa-apa sayang biar Ibu selesaikan saja ini"

"Ayolah Ibu" ucapku membujuk ibu

"Yah sudah naura selesaikan ya Ini juga ada kerupuk goreng juga sebentar setelah kamu goreng nasinya"

"Siap bos"

"hehehe ibu mandi dulu yah sayang"

"oke ibu ku yang cantik"

Aku pun mulai Menggoreng nasi nya wahh aromanya sedap sekali aku sudah tidak sabar ingin memakannya

Setelah semua selesai aku goreng aku pun menyiapkan semuanya di atas karpet plastik tempat kami makan sehari-harinya,tempat yang sangat sederhana

Tapi kami sangat mensyukurinya bersukur kami masih punya tempat tinggal banyak di luaran sana yang saat ini sangat membutuhkan tempat tinggal membutuhkan rumah itulah sebabnya kami selalu bersyukur dengan rumah yang kami tinggali sekarang ini

Walaupun sangat sederhana tapi yang terpenting kami hidup bahagia di dalamnya

akupun keluar Memanggil Ayah untuk sarapan

"Ayah Ayo kita sarapan,, masakan sudah siap

"Iya nak Ayo kita sarapan bersama-sama jawab ayah"

"Eeh Ibu sudah datang, barusan Naura mau ke kamar memanggil ibu untuk sarapan"

"Ia Ibu sudah selesai mandinya, Ayo Ayah, Naura kita sarapan"

"Jadi Naura kamu sudah mau pergi sebentar nak?" kata ayah padaku

" Iya ayah setelah selesai sarapan Naura akan pamit sama ibu dan ayah untuk kembali bekerja lagi orang-orang di sana pasti sudah menunggu Naura"

Setelah aku ayah dan ibu selesai sarapan aku pun pamit ke ayah dan juga ibu ayah, ibu,, Naura pamit dulu ayah ibu oh iya ayah ayah harus janji sama naura kalau ayah nggak akan kerja bangunan lagi janji ya ayah

"Iya Naura ayah janji"

"Terima Kasih Ayah bukan apanya ayah ayah tenaganya sudah tidak kuat seperti dulu lagi jadi ayah di rumah saja yah akhir-akhir Ini kata ibu ayah juga sering sakit-sakitan

"iya nak"

"Ibu juga jangan terlalu khawatir karena naura yang aku takutkan ibu malah jatuh sakit terus kalau ibu sakit siapa yang akan merawat ayah kalau lagi sakit kataku sambil menangis"

"Iya Naura sayang kekhawatiran Ibu di sini ini sudah tidak terlalu Naura karena kau sendiri yang bilang sama ibu kalau kau merasa baik-baik saja nyaman bekerja di sana karena Alhamdulillah dikelilingi oleh orang-orang baik disana"

"Iya Ibu Iya,, ya sudah Naura pamit ya aku pun mencium tangan Ibu dan memeluknya begitupun dengan ayah aku mencium tangan ayah dan dia pun memelukku, hati-hati ya nak di jalan, jangan lupa kabari kami setelah kamu sudah sampai di sana kata ayah aku pun hanya bisa mengangguk sedih sekali rasanya bakalan berpisah jauh lagi dengan ayah dan ibuku di kampung"

"hati-hati ya Naura"

"Iya Ibu, kalau lisa datang kemari sampaikan salamku padanya"

"Iya sayang iya"

"Assalamualaikum"

Ayah dan ibu menjawab salam ku

"Waalaikumsalam"

Aku pun kini sudah berada di atas mobil Seiring berjalannya waktu akhirnya aku sudah sampai di rumahnya nyonya sinta

Satpam pun di rumah nyonya sudah mengenaliku jadi aku tidak ditanya-tanya lagi langsung dibukakan pintu gerbangnya aku pun mengatakan Terima kasih pak dia menjawab iya silakan masuk Naura katanya dengan ramah

Aku pun membunyikan bel rumah tersebut tidak lama kemudian pintu sudah terbuka dan yang membukanya yaitu mbak Mina

"Assalamu alaikum mbak mina

Naura sudah kembali mbak

"Waalaikumsalam

Alhamdulillah Ayo masuk Naura zaki juga dari tadi mencarimu

"Oh iya aku juga merindukan zaki,, zaki di mana ya Mbak??"

barusan dia dibawa sama Papanya ke kamarnya nyonya Sinta tadi malam kepalanya nyonya sinta pusing dan semoga hari ini kepalanya nyonya sinta tidak pusing lagi

"Ya ampun kasihan Nyonya sinta"

"Iya,, saya juga tadi malam di kamarnya nyonya memijatnya belum sempat saya tanyakan apakah kepala Nyonya Sinta sudah tidak pusing lagi Eeh nyonya sinta sudah tertidur"

" Oh kalau begitu,, naura mau ke kamar dulu mau ambil zaki sekaligus tanyakan keadaannya sekarang"

"Iya Naura"

Aku pun ke kamarnya nyonya sinta aku merasa sedikit takut bukan takut pada nyonya sinta tapi takut pada Papanya zaki entah kenapa aku takut sekali sama dia tapi aku harus masuk Iya aku harus masuk aku pun mengetuk pintu kamar nyonya sinta"

"Siapa??" suara yang terdegar di dalam kamar yang sepertinya itu suara tuan farel aku merasa tambah takut

Tapi kuberanikan saja sydah terlanjur mengetuk pintu juga

"i i i i i i ,, ini saya Naura tuan,, Boleh saya masuk tuan,,Saya ingin mengambil zaki sekaligus melihat kondisi nyonya sinta juga

"Masuklah"

Aku pun akhirnya masuk

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam jawab nyonya sinta dan tuan Farel bersamaan"

Tiba-tiba saja zaki menghampiriku dan memelukku dan mengatakan mbak naula sudah pulang yeee aku senang sekali zaki ternyata menunggu kehadiranku di rumah ini aku pun mengatakan ke zaki iya zaki sayang Mbak sudah pulang apa zaki sudah mandi pagi?"

"Iya zaki sudah mandi saya yang mandikan kau tidak lihat zaki sudah rapi begitu"

Farel?? Sahut nyonya sinta sambil menatap farel

" Oh iya zaki sudah rapi, harum lagi,,Oh iya Bagaimana keadaaan nyonya sekarang tadi saya diberitahu oleh Mbak Mina kalau tadi malam Kepalanya pusing gimana keadaannya nyonya apakah sudah membaik?"

"iya naura tadi malam memang kepala saya sakit tapi sudah tidak lagi sekarang"

"Alhamdulillah Nyonya,, tapi nyonya kelihatan lemah Nyonya baik-baik saja kan?"

"Saya demam naura"

"Ya ampun Nyonya pantasan nyonya kelihatan pucat dan lemah apa nyonya sudah minum obat?"

"Iya Naura Sudah barusan,,Farel memberiku obat tadi

oh iya Farel kamu berangkat ke kantor lah sekarang sayang naura kan sudah pulang sudah ada yang menjaga zaki"

"Tapi ma"

"Mama baik-baik saja,, ini sudah enakan selesai mama minum obatnya"

" Ya sudah Farel berangkat kerja dulu ya Mah mama istirahat saja jangan banyak gerak dulu kalau butuh sesuatu bilang sama mbak mina Kalau mama ingin dibelikan sesuatu baik itu makanan atau apa saja bilang sama Farel telfonn farel biar nanti farel belikan untuk mama

"Iya sayang iya,, berangkatlah,, hati-hati di jalan yah nak"

"iya,,cepat sembuh ya mah(farel pun mencium tangan mamanya kemudian tak lupa juga mencium zaki)

Dan Tuan Farel pun keluar dari kamar mamanya

Tuan Farel sangat sayang sekali sama Mamanya, dia begitu perhatian

Ya ampun Naura kau lagi-lagi ini berfikir apa sih Ya pastilah setiap anak sayang sama orang tuanya aku pun kalau ada salah satu orang tuaku yang sakit aku sudah tidak berhenti menangis aku yakin andaikan

Tuan Farel terlahir sebagai perempuan dia pasti sudah menangis tadi di hadapan Nyonya tapi mungkin dia malu apalagi sekarang orang tua Tuan Farel kan tinggal mamanya jadi wajarlah Tuan Farel begitu sayang dan takut kehilangan mamanya yaitu Nyonya sinta.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!