Tahun 1236, 18 Februari.
Rumah Tamu, Desa Flochs, Bekas Wilayah Aldred.
Malam Hari.
"Ada apa, Kepala Desa?" tanya Ares keheranan saat melihat ekspresi sulit dari wajah seorang kakek.
"I—itu, Tuan... Sebenarnya, dua hari yang lalu, beberapa bandit mendatangi kami dengan mengancam kami untuk menyiapkan harta serta wanita. Jika kami tidak melakukannya, mereka akan membantai kami..." jawab Kepala Desa gelisah.
"Lalu?" tanya Ares kembali dengan acuh tak acuh.
"K—kami memiliki masalah dengan kekurangan makanan karena banyak orang yang telah menetap di desa ini semenjak beberapa bulan yang lalu," jawab Kepala Desa dengan sedikit ketakutan.
"Oke, aku akan memikirkannya. Kau bisa pergi," timpal Ares acuh tak acuh.
"Baik, Tuan! Mohon permisi," balas Kepala Desa dengan menunduk dalam dan berlari pergi dengan ketakutan.
Beberapa hari berlalu semenjak Ares meninggalkan Kota Ereth. Saat ini, ia sedang mengunjungi suatu desa untuk beristirahat dalam perjalanannya menuju Kota Hauzen.
Namun, semenjak ia singgah di desa ini, ia merasakan keanehan.
Ya, terdapat tanda coretan pada beberapa titik di tembok yang mengelilingi desa.
Tetap saja, akan terlihat buruk bagi bandit yang berpengalaman untuk melancarkan ancaman terlebih dahulu mengingat mereka akan langsung menyerang di tengah kegelapan malam.
"Gnery, bagaimana menurutmu?" tanya Ares dengan melihat keluar jendela.
"Seperti yang Anda pikirkan, Tuan," jawab Gnery lugas dari belakang Ares.
"Mantan tentara, kah..." ujar Ares seolah lesu.
Meskipun Ares telah membersihkan sisa-sisa Tentara Kerajaan Aldred yang telah melarikan diri dari medan perang, tetap saja masih meninggalkan beberapa tentara yang lolos.
Tentara Kerajaan Aldred yang telah tercerai-berai tersebut mengalihkan diri mereka menjadi bandit atau perampok dikarenakan mereka mengira bahwa mereka akan dibunuh jika mereka kembali ke wilayahnya.
Tentu saja, itu dikarenakan Wilayah Aldred yang telah berada di dalam genggaman Ares sehingga mereka tidak mungkin kembali.
Ares juga merasa sangat kesal dengan para bandit dan memutuskan untuk membantai mereka.
Bagaimana tidak?
Para bandit selalu menjarah dan membunuh para penduduk Ares yang menyebabkan wajib pajak dan populasinya berkurang secara drastis.
Ares pun masih memikirkan satu hal lain yang sangat mengganggunya.
Ya, itu adalah pergerakan rombongan kereta kudanya yang terlampau lambat karena kondisi jalan yang cukup buruk dan sempit apabila dilewati oleh 2 gerbong secara bersamaan.
Ares berbalik untuk menatap Gnery di sudut ruangan dan berkata, "Aku ingin melakukan perbaikan jalan. Lalu, kirimkan pesan burung kepada Renne untuk memberikan subsidi untuk pembukaan lahan pertanian baru bagi setiap desa yang memiliki kelebihan populasi. Jika memungkinkan, buat pemukiman baru atau alihkan menuju Kota Hauzen."
"Ya, Tuan," timpal Gnery dengan memberi hormat.
"Juga, pancing para bandit. Kita akan melancarkan serangan kejutan bagi mereka di kedalaman hutan," balas Ares serius.
"Ya, Tuan," timpal Gnery.
Mengapa Ares ingin melakukan perbaikan jalan?
Tentu saja, itu untuk mendukung kegiatan perekonomiannya agar barang yang diproduksi di Zona Perdagangan Bebas juga akan menyebar melalui jalur darat dengan lancar.
Dan pastinya, itu akan memberikan kecepatan yang lebih baik dalam pengiriman tentara dan logistik apabila wilayahnya memasuki masa perang, meskipun Ares juga merasa kesal karena pantatnya yang kesakitan karena gerbong yang berguncang.
Setelah menunggu hingga cukup malam, Ares menggerakkan 50 orang prajuritnya yang paling terlatih dengan meninggalkan 250 prajurit lainnya untuk menjaga keamanan di desa.
Ares pun memerintahkan 40 prajurit untuk berada di atas beberapa menara pengawas yang terdapat di dekat tembok kota dalam keadaan yang selalu siap untuk menembakkan anak panah.
Saat para bandit hendak mendekati tembok kota, para prajurit yang berjaga akan menembakkan anak panah dari atas menara pengawas yang tidak memiliki satupun pencahayaan.
Srrk.
Srrk.
Ares bersama 10 prajurit pengawalnya mengendap-endap melalui semak-semak untuk bersiap menghalau para bandit yang akan melarikan diri.
Setelah sangat larut, terlihat beberapa titik cahaya yang bergerak melewati kedalaman hutan.
"Sesuai rencana," perintah Ares tegas dengan lirih.
"Ya, Tuan," jawab sepuluh pengawalnya dengan lirih.
Terlihat sekitar 40 orang yang sangat lusuh bergerak melewati jalan setapak di dekat semak tempat persembunyian Ares yang membuatnya sangat kesal.
Ares berpikir jika itu hanya 40 orang, itu dapat dengan mudah ditaklukkan dengan hujan panah mengingat ia membawa pasokan anak panah yang sangat banyak.
Ya, itu tidak membawa keseruan apapun baginya mengingat statistik para mantan tentara yang notabene seorang petani, memiliki nilai sangat rendah.
Setelah menunggu hingga orang terakhir melewatinya, seorang prajurit yang berada di dekat Ares berdiri dan menembakkan sebuah anak panah ke arah tembok desa yang terbuat dari kayu.
JRAT.
Setelah sebuah anak panah mengenai tembok desa, para prajurit pun menembakkan puluhan anak panah ke titik cahaya yang mereka lihat.
JRAT!
JRAT!
JRAT!
"Argh!" teriak beberapa bandit kesakitan dan jatuh tersungkur.
"Urgh!" teriak beberapa bandit kesakitan dan jatuh tersungkur.
"La—lari!" teriak seorang bandit dengan panik.
Sekitar 8 orang bandit yang selamat pun kembali ke kedalaman hutan dengan melewati jalan yang sama seperti mereka datang sebelumnya karena mereka berpikir tempat tersebut aman.
Saat para bandit hendak melewati Ares dan para pengawalnya kembali, Ares berteriak, "Tembak!"
Dari balik semak-semak yang berada di sisi jalan, muncul banyak anak panah yang ditembakkan ke arah para bandit yang berada persis di depan mereka.
JRAT!
JRAT!
Seketika, semua bandit pun jatuh tersungkur karena terkena anak panah dari jarak yang sangat dekat sehingga membuat mereka langsung terbunuh.
"Hah..." ujar Ares menghela napas.
Kemudian, Ares dan para prajuritnya bangkit dari semak-semak dan mendekati kondisi para korban.
"Kubur mereka semua, aku akan kembali terlebih dahulu," perintah Ares seolah malas.
"Ya, Tuan!" jawab para prajurit dengan memberi hormat.
Ares kembali menuju Rumah Tamu yang berada di samping Rumah Kepala Desa dengan pengawalan oleh Gnery dan 3 orang prajurit lainnya. Namun, mereka dikejutkan setelah memasuki gerbang desa yang telah diterangi oleh banyak obor.
"Terima kasih, Tuan!" teriak para penduduk yang berkumpul untuk menyambut Ares dengan menundukkan kepalanya.
Tentu saja, hal ini membuatnya tersenyum bahagia.
Lalu, Ares mengatur posisi tubuhnya untuk sigap dan dengan lantang berkata, "Penduduk Desa Flochs! Apakah kalian ingin kejadian seperti ini terulang kembali?!"
Para penduduk pun gelisah karena tidak berani untuk membalas perkataan Tuannya. Namun, seorang anak kecil yang berumur sekitar 9 tahun menjawab dengan lantang, "Benar, Tuan!"
Seketika, para penduduk desa pun menjauhi anak tersebut yang menyebabkan ia mendapatkan perhatian khusus dari Ares.
Ares mendekati bocah itu dan menepukkan tangannya di kepala bocah tersebut sembari berkata, "Jika kalian tidak ingin mengalami kejadian seperti ini untuk kedua kalinya, jadilah tentara dan lindungi keluarga beserta desa kalian yang sangat kalian cintai! Aku akan membuka perekrutan ketentaraan sepanjang tahun dan menempatkan prajurit untuk menjaga setiap desa yang ada di wilayahku! Tentu saja, mereka akan mendapatkan gaji dan pensiun!"
Meskipun para penduduk tidak berani untuk menjawab, mereka pun kagum dengan perkataan Ares.
Mengingat mereka sangat lemah dalam keadaan seperti ini, beberapa orang telah memantapkan hati mereka untuk memasuki ketentaraan.
Itu juga dikarenakan kehidupan menjadi seorang prajurit juga dapat dikatakan nyaman karena gaji yang lebih besar dan lebih stabil daripada menjadi seorang petani dan pengrajin.
Ares pun berbalik untuk menuju Rumah Tamu untuk kembali beristirahat dengan ekspresi bahagia.
Ya, dengan ini, para penduduk desa telah termotivasi untuk menjadi seorang tentara dengan tekad yang kuat sehingga menyebabkan moral pasukan akan meningkat nantinya.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 184 Episodes
Comments
Semau Gue
..oooO..............
...(....).....Oooo...
....\..(.......(...)....
.....\_).......)../.....
...............(_/......
2023-04-27
1
Adryan Eko
mantap..
lanjutt marathon
2021-09-10
1
burger telur
next up thor
2021-07-02
0