Chapter 18 : Anakku Lahir... Lagi?!

Tahun 1236, 13 Februari.

Kantor Margrave, Kastil Margrave Rueter, Kota Ereth.

Siang Hari.

"Apakah kamu nyaman dengan posisimu yang baru, Elsa?" tanya Ares dengan melihat laporan dalam perkamen.

"Terima kasih, Tuan. Saya merasa dapat beradaptasi dengan tanggung jawab saya yang baru," jawab Elsa menundukkan kepalanya dengan berhenti sejenak saat menulis di meja yang berada di salah satu sudut ruangan.

Satu pekan telah berlalu semenjak Ares melakukan reformasi anggaran dengan para birokrat dan perwira.

Setelah melakukan koordinasi tersebut, Ares segera memerintahkan Canaria untuk membentuk regu khusus yang dapat melakukan apa saja serta membentuk organisasi cabang militer yang persis seperti polisi di dunia sebelumnya.

Untuk mengurus perusahaannya, Ares menugaskan Wien karena Ares menilai bahwa ia mampu. Selain itu, ia juga menugaskan Detro untuk memulai proyek kartu identitasnya.

Jika kamu bertanya tentang Hudson, dia ditinggalkan untuk tetap mengurus wilayah karena bagi Ares, dia sangat mengecewakan.

Tetap saja, Ares kagum dengan penilaian cepat Elsa setelah beberapa kali mengetesnya dengan bertanya tentang kasus yang sulit kepadanya. Ares pun mengangkatnya menjadi ajudan Renne yang saat ini berperan sebagai Kepala Urusan Wilayah Rueter.

Ares tidak membuatnya menjadi ajudan Owen dikarenakan bakatnya akan terbuang sia-sia, meskipun ia sedikit kasihan karena saat ini, Elsa memiliki mata berkantung yang menandakan ia sangat kekurangan waktu untuk tidur.

"Jika terlalu berat, tidak apa-apa berhenti sejenak untuk beristirahat," ujar Ares khawatir dengan mengerutkan keningnya.

Setelah mendengar kata-kata Ares, Elsa merasakan kerinduan yang sudah lama tidak didengarnya. Elsa mengingat bahwa kakak tirinya yang telah berubah semenjak kematian ayahnya, telah kembali seperti sedia kala yang selalu khawatir dan lembut kepadanya.

Namun, ia tidak mengetahui jika Ares bersikap seperti itu untuk memperoleh sisi baik para pengikut dan rakyatnya.

Elsa menghentikan pekerjaannya lalu mengalihkan pandangannya ke arah Ares sembari berkata dengan nada bahagia yang berubah menjadi khawatir, "Saya baik-baik saja, Tuan. Bukankah Anda yang sebaiknya beristirahat karena memiliki lebih banyak pekerjaan dibandingkan dengan saya?"

Setelah mendengarnya, Ares merasa bahwa Elsa telah berkata sarkas kepadanya dan dia dengan gelisah menjawab, "Y—yah, ini juga untuk mempercepat pembangunan wilayah! Benar!"

Jika melihatnya lebih dekat, sebenarnya Ares telah berhenti menulis sejak lama. Ia memiliki pergelangan tangan yang pegal sehingga membuatnya berpura-pura menulis untuk menghormati Elsa.

Singkatnya, Ares menyuruh Elsa beristirahat agar dia juga dapat beristirahat.

Tok.

Tok.

"Tuan, saya memiliki kabar untuk Anda," ucap Mia setelah mengetuk pintu.

"Masuk," jawab Ares cepat.

Lalu, Mia membuka pintu sembari berkata, "Permisi," dan segera berjalan untuk menghadap Ares.

"Ada apa?" tanya Ares penasaran.

"Um, Tuan... Sebenarnya, Milly baru saja melahirkan seorang anak perempuan," jawab Mia gugup.

Dalam benak Ares,

Me—mengapa kamu tidak memberitahuku sebelum dia melahirkan?!

Seharusnya, aku dapat kabur dari banyak pekerjaan sialan ini sejak tadi!

Tetap saja!

Terima kasih karena telah melahirkannya, Milly!

Aku sangat mencintaimu!

Dengan cepat, Ares bangkit dari kursinya dan berkata dengan panik, "Mia, antarkan aku!"

"Ba—baik!" balas Mia gelisah karena melihat sikap Ares.

Elsa yang juga merupakan bibi dari bayi tersebut, menginginkan untuk melihat keponakannya yang baru saja lahir. Namun, ia tidak dapat lepas dari pekerjaannya mengingat tumpukan perkamen yang terlihat tepat di hadapannya yang menyebabkan dia mengerutkan keningnya.

Namun, hatinya merasa senang ketika mendengar panggilan kakak tirinya yang mengerti dengan keinginannya.

"Elsa, ayo ikut jika kamu ingin melihatnya," ajak Ares setelah melihat Elsa.

"Baik, terima kasih, Tuan!" timpal Elsa bahagia.

Tentu saja, di dalam benaknya, Ares mengutuk Elsa karena dia mengira bahwa Elsa menganggapnya kabur dari pekerjaan sehingga memasang ekspresi yang terlihat sebal bagi Ares.

Setelah mendengar jawabannya yang terdengar bahagia, Ares semakin mengutuk Elsa karena ia mengira Elsa berbahagia akibat dapat kabur dari pekerjaannya juga.

Mia membimbing Ares dan Elsa meninggalkan kastil untuk menuju mansion pribadi Ares ditemani oleh beberapa pelayan dan prajurit menggunakan kereta kuda.

Setelah mereka mencapai mansion, mereka disambut oleh beberapa pelayan dan dengan cepat menuju kamar yang diberikan kepada Milly yang terletak di lantai pertama.

Setelah tiba di depan pintu kamar yang sedang dijaga oleh seorang pelayan, Ares berkata, "Bisakah aku masuk?"

Ares tidak ingin mengganggu Milly yang mungkin saja mengalami kelelahan dan sedang beristirahat. Meskipun Ares adalah pecandu perang, tetap saja ia memiliki naluri seorang ayah yang gelisah saat anaknya telah lahir.

"Silakan, Tuan. Namun, saya berharap Anda untuk tidak mengeraskan suara Anda," ujar pelayan tersebut memperingatkan dengan nada lirih.

"Oke," balas Ares menyetujui.

Pelayan tersebut membuka pintu lalu Ares, Mia, beserta Elsa pun memasukinya.

Terlihat pemandangan seorang wanita pirang cantik yang sedang terbaring di atas ranjang ditemani oleh mantan budak Ares dengan beberapa pelayan di dekatnya.

"Tuan?" panggil Milly dan Ivy terkejut.

Setelah Ares memasuki ruangan, semua pelayan termasuk Ivy menundukkan kepalanya yang menyebabkan Milly gelisah dan berusaha bangkit.

"Tidak perlu. Bagaimana keadaanmu?" ujar Ares menahannya saat mendekati Milly sembari bertanya dengan khawatir.

"Saya... baik-baik saja, Tuan," jawab Milly dengan tersenyum lemah.

Kemudian, Ares duduk di tepi ranjang dan membelai kepala Milly karena khawatir melihat keadaannya yang lemas. Saat itu, ia menyadari bahwa persalinan di dunia ini masihlah hanya mengandalkan air hangat dan kain.

Ya, tidak terdapat sebuah antiseptik yang berfungsi untuk membersihkan luka dan alkohol untuk mensterilkan peralatan dan ruangan.

Singkatnya, ia memikirkan pengobatan bagi tentaranya.

Tanpa sengaja, Ares melihat bayi yang sedang tertidur yang ditemani oleh dua pelayan wanita tua di dalam keranjang bayi yang berada di samping tempat tidur Milly.

"Apakah kamu telah memikirkan nama untuknya, Milly?" tanya Ares dengan melihat bayinya.

"A—apakah saya dapat memberinya nama, Tuan?" tanya Milly gelisah.

Kemudian, Ares mencium kening Milly dan tersenyum hangat kepadanya.

"Tidak apa-apa," balas Ares lembut.

"Apakah 'Wilma' terdengar baik, Tuan?" tanya Milly gelisah.

Tanpa penundaan, Ares menyetujuinya dengan berkata, "Baik, mulai saat ini, ia bernama Wilma Vienna."

Setelah mendengar kata-kata Ares, Milly tanpa sadar meneteskan air mata.

Dalam kebudayaan di dunia game ini, kasta sosial yang lebih tinggi lebih berhak untuk memberikan nama.

Ketika Ares menawarkan Milly untuk memberi nama anak mereka, itu membuatnya memiliki perasaan haru karena Milly menganggap Ares sangat menghargai dirinya, yang notabene merupakan ksatria biasa disamping kebahagiaan karena telah mengukir sebuah nama pada anaknya sendiri.

Tentunya, Ares membuat semua gundiknya yang telah melahirkan untuk memberi nama anak-anak mereka sendiri karena ia tidak mengetahui kebiasaan penamaan untuk nama pertama di dunia ini.

Nama pertama dan nama keluarga memiliki peran yang berbeda di dunia ini. Nama keluarga adalah nama yang diberikan kepada seorang rakyat jelata dan keluarga mereka sebagai bukti bahwa ia dipercaya oleh seorang bangsawan. Karenanya, Ares dapat memberinya nama secara asal-asalan.

Sedangkan untuk nama pertama, pemberian nama mengikuti adat dan kebudayaan yang berlaku yang menyebabkan Ares tidak dapat memberi nama secara asal-asalan.

Maka dari itu, ia menyerahkannya pada para gundiknya agar ia tidak memberi nama yang terdengar aneh pada anaknya sendiri sehingga ia tidak menjadi bahan tertawaan.

Setelah Ares membelai kepala Milly hingga ia tertidur, Ares mengalihkan pandangannya menuju Mia yang saat ini sedang berjaga di dekat pintu yang memiliki ekspresi rumit.

"Ada apa?" tanya Ares keheranan.

"Ti—tidak apa-apa, Tuan," jawab Milly gelisah.

"Apakah kamu menginginkannya juga?" tanya Ares kembali.

"I—itu..." jawab Mia gelisah.

Di dunia ini, mayoritas wanita yang berumur 18 tahun telah memiliki satu anak.

Tentunya, bagi Mia yang merupakan salah satu gundik Ares yang telah berumur 23 tahun dan belum dikaruniai anak, memiliki perasaan rumit setelah melihat bahwa tiga gundik Ares yang lain telah melahirkan.

"Baik, aku akan membawamu ke Hauzen setelah ini..." timpal Ares dengan sedikit malu.

"U—um, ba—baik, Tuan..." balas Mia dengan wajah memerah.

...----------------...

Terpopuler

Comments

Semau Gue

Semau Gue

..oooO..............
...(....).....Oooo...
....\..(.......(...)....
.....\_).......)../.....
...............(_/......

2023-04-27

2

Khang MarahTon

Khang MarahTon

sippp

2022-05-21

0

senja

senja

btw seingatku yg hamil dua, itu kok tiga?

2021-11-24

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Soul Transmigration
2 Chapter 2 : Mengumpulkan Para Perwira
3 Chapter 3 : Pertemuan Strategi untuk Tutorial Game
4 Chapter 4 : Ayo Bantai!
5 Chapter 5 : Merebut Ibukota Kerajaan Aldred
6 Chapter 6 : Reformasi Wilayah
7 Chapter 7 : Kembali ke Kota Ereth
8 Chapter 8 : Meningkatkan Statistik
9 Chapter 9 : Ibukota Kerajaan Rowling, Lombart
10 Chapter 10 : Bertemu Lawan
11 Chapter 11 : Aku Dipanggil?!
12 Chapter 12 : Pengembangan Wilayah? Itu Penting, Kau Tahu?
13 Chapter 13 : Harta Karunku, Aku Datang!
14 Chapter 14 : Anakku Lahir... atau Bukan? Yah, Ini Sangat Rumit
15 Announcement : Perubahan Sudut Pandang Menjadi Orang Ketiga [Outdated]
16 Chapter 15 : Hubungan Kami adalah Sepupu?!
17 Chapter 16 : Rapat Anggaran Kewilayahan? Tidak Seperti Ini!
18 Chapter 17 : Rapat Anggaran Kewilayahan? Lihat, Kutunjukkan Padamu!
19 Chapter 18 : Anakku Lahir... Lagi?!
20 Chapter 19 : Bandit Menyerang?! Jangan Mengurangi Jumlah Wajib Pajakku!
21 Chapter 20 : Kota Kanal Hauzen, Basis Dagangku yang Baru!
22 Chapter 21 : Perkembangan Senjata Baru? Aku Tidak Ingin Terlalu Berlebihan
23 Chapter 22 : Anggaran, Mengapa Banyak Sekali?!
24 Chapter 23 : Aku Mengingat Senjata Terbaik!
25 Chapter 24 : Anak Terkutuk? Tidak Mungkin!
26 Chapter 25 : Anak Terkutuk? Ayo Jadikan Dia Kaki Tanganku!
27 Chapter 26 : Kuh, Kembali Menuju Rutinitas Harianku? Menyebalkan!
28 Chapter 27 : Dekrit Kerajaan? Ayo Berangkat!
29 Chapter 28 : Bencana—Tidak, Bantuan, Datang!
30 Chapter 29 : Pilih Strategi!
31 Chapter 30 : Penyakit? Tidak, Itu Hanya Racun!
32 Chapter 31 : Count, Inilah Strategi yang Seharusnya!
33 Chapter 32 : Jadilah Pengawalku!
34 Chapter 33 : Ayo Serang Benteng Pasokan Makanan Natrehn!
35 Chapter 34 : Bantai dan Bakar!
36 Chapter 35 : Jangan Kurang Ajar, Count!
37 Chapter 36 : Melarikan Diri dari Benteng Veldaz? Ck, Pengecut!
38 Chapter 37 : Aku Akan Mengajarimu Berperang Tanpa Bersusah Payah!
39 Chapter 38 : Tamat Riwayatmu, Barlock!
40 Chapter 39 : Terkadang, Pembantaian Itu Tidak Menghasilkan Apapun, Kau Tahu?
41 Chapter 40 : Ayo Rampas Segala Harapan Mereka!
42 Chapter 41 : Perundingan Ligard?
43 Chapter 42 : Mustahil? Tidak Juga
44 Chapter 43 : Pengaruh Politikku Melebihi Para Pangeran! – Arc 1 <End>
45 Interlude : Esther, Bagaimana Keadaanmu?
46 Interlude : Ayo Rayakan Hari Ulang Tahun Excel!
47 Extra : Regulus World Map
48 Intermission : Akulah Sang Pedagang Besar!
49 Chapter 44 : Ayo Mencari Kekuatan!
50 Chapter 45 : Dendam? Itu Tidak Baik, Kau Tahu?
51 Chapter 46 : Aku Mengetahui Semuanya!
52 Chapter 47 : Reruntuhan Ibukota Kekaisaran Suci Regulus
53 Chapter 48 : Tidak Ada Sihir di Dunia Ini!
54 Chapter 49 : Taklukkan!
55 Chapter 50 : Ak—Aku Menang!
56 Announcement : Revisi [Outdated]
57 Chapter 51 : Meningkatkan Kebudayaan Agar Lebih Baik!
58 Chapter 52 : Kembali ke Rumah!
59 Chapter 53 : Bertemu Cucuku, Mengapa Tidak Bisa?!
60 Chapter 54 : Kode yang Aku Buat? Itu Tidak Benar, Kau Tahu?
61 Chapter 55 : Ka—Kamu Hamil?!
62 Chapter 56 : Pasukan Khususku, Luar Biasa!
63 Chapter 57 : Ini adalah Suspensi Leaf Spring!
64 Chapter 58 : Pertemuan dengan Faksi Oposisi? Lemah
65 Chapter 59 : Pertemuan dengan Faksi Oposisi? Lihatlah Kekuatanku!
66 Chapter 60 : Kau Mengundangku untuk Membuat Kesepakatan Rahasia?
67 Chapter 61 : Excel Menyerang?!
68 Chapter 62 : Ak—Aku Diserang?!
69 Chapter 63 : Me—Mengapa?! Aku Baru Saja Tiba, Kau Tahu?!
70 Chapter 64 : Gagal?!
71 Alternation : Ayo Masuk Akademi Militer!
72 Chapter 65 : Pertemuan Aristokrat? Ayo Berangkat!
73 Chapter 66 : Pertemuan Aristokrat? Lihatlah Kebanggaanku!
74 Chapter 67 : Pertemuan Aristokrat? Datangi Mereka!
75 Chapter 68 : Pertemuan Aristokrat? Jangan Sombong!
76 Chapter 69 : Pertemuan Aristokrat? Beri Informasinya!
77 Chapter 70 : Pertemuan Aristokrat? Bunuh Aku!
78 Chapter 71 : Serangan!
79 Chapter 72 : Bawahan Baruku!
80 Chapter 73 : Meningkatkan Kesan Sebelum Bertransaksi Itu Penting, Kau Tahu?
81 Chapter 74 : Bagi Pedagang, Kepercayaan adalah Hal yang Paling Utama
82 Chapter 75 : Munculnya Kekuatan Ketiga Dunia!
83 Chapter 76 : Tujuanku yang Sebenarnya!
84 Extra : Character List
85 Alternation : Um... Mengapa Seorang Pelayan Merias Wajahku?
86 Chapter 77 : Aku Menikah?
87 Chapter 78 : Gerak Faksi Istana
88 Chapter 79 : Natrehn Bergerak!
89 Chapter 80 : Kembali ke Asal!
90 Alternation : Sial...
91 Chapter 81 : Ayo Rencanakan Kudeta!
92 Chapter 82 : Mari Kita Menuju Utara!
93 Chapter 83 : Api yang Terpadamkan
94 Chapter 84 : Korban yang Diperlukan
95 Chapter 85 : Ak—Aku Bebas!
96 Chapter 86 : Apakah ini... adalah Pertemuan yang telah Ditakdirkan?
97 Alternation : Maafkan Aku
98 Chapter 87 : Different Timeline Game Event
99 Chapter 88 : Awal Pertempuran Tiga Arah
100 Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 1
101 Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 2
102 Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 3
103 Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 4
104 Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 5
105 Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 6
106 Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 7
107 Chapter 90 : Akhir Peperangan, part 1
108 Chapter 90 : Akhir Peperangan, part 2
109 Chapter 91 : Keputusan Berat
110 Chapter 92 : Suku Utara
111 Chapter 93 : Greatest Man from The Northern Land, Harek
112 Alternation : Keseharian Excel di Kota Ereth
113 Chapter 94 : Dark Ritual
114 Chapter 95 : Penyesalan Harek
115 Chapter 96 : Langkah Terakhir
116 Chapter 97 : Pertukaran Informasi Lucy
117 Chapter 98 : Eye's of The Queen
118 Alternation : Setelah Sekian Lama
119 Chapter 99 : Ares and Sieg, Two Sides of The Same Coin
120 Chapter 100 : Nol Besar
121 Chapter 101 : Pencegahan Pengkhianatan
122 Chapter 102 : Kewaspadaan
123 Chapter 103 : Perubahan Sieg
124 Chapter 104 : Berada di Luar Prediksi
125 Alternation : Tugas Akademi Militer Esther
126 Chapter 105 : Sebelum Keberangkatan
127 Chapter 106 : Kekeruhan Ibukota Lombart
128 Chapter 107 : Kepulangan Loic
129 Chapter 108 : Empat Faksi, Tiga Kepentingan
130 Chapter 109 : Surat
131 Chapter 110 : Ekspedisi
132 Alternation : Pengumpulan Informasi Claire
133 Chapter 111 : Kewaspadaan Dua Pangeran
134 Chapter 112 : The Manipulator, Eina von Fonca
135 Chapter 113 : Snow and Blood
136 Chapter 114 : Ares' Puppets
137 Chapter 115 : Sieg Report
138 Chapter 116 : Berita Besar
139 Chapter 117 : Sieg's Guerilla, part 1
140 Chapter 117 : Sieg's Guerilla, part 2
141 Chapter 118 : The Great Commander, part 1
142 Chapter 118 : The Great Commander, part 2
143 Chapter 118 : The Great Commander, part 3
144 Chapter 119 : Kelahiran
145 Chapter 120 : Before The Fall
146 Chapter 121 : Barbarian Attack, part 1
147 Chapter 121 : Barbarian Attack, part 2
148 Chapter 122 : Penarikan Pasukan
149 Chapter 123 : Kehancuran Count Dupent
150 Chapter 124 : Firasat Buruk
151 Chapter 125 : Malam Penyesalan
152 Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 1
153 Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 2
154 Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 3
155 Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 4
156 Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 5
157 Chapter 127 : Beban
158 Chapter 128 : Kehendak Tabu
159 Chapter 129 : Netralitas Seorang Penguasa
160 Chapter 130 : Gerakan Barbarian
161 Announcement : Hiatus
162 Chapter 131 : Resistensi Dua Pangeran
163 Chapter 132 : Sekutu
164 Chapter 133 : Pertentangan Samar
165 Chapter 134 : Memutus Rantai Pengkhianatan
166 Chapter 135 : Menuju Medan Perang Terakhir
167 Chapter 136 : Balik Layar
168 Chapter 137 : Situasi Perang Scandiva
169 Chapter 138 : Himpitan
170 Chapter 139 : Pertukaran
171 Chapter 140 : Pengungkapan Pengkhianatan
172 Chapter 141 : Kematian Tak Terduga
173 Chapter 142 : The Last Battle, part 1
174 Chapter 142 : The Last Battle, part 2
175 Chapter 143 : Senandung Terakhir
176 Chapter 144 : Konvensi Scandiva?
177 Chapter 145 : The New Era – Arc 2 <End>
178 Interlude : Perencanaan Besar Gereja
179 Interlude : Penyelamatan Loic
180 Interlude : Dua Sisi Ares Aubert
181 Extra : Suamiku Benar-Benar Luar Biasa – Book I <End>
182 Announcement : The Novel's Sequel is Released
183 Announcement : Promotion
184 Announcement : Remake
Episodes

Updated 184 Episodes

1
Chapter 1 : Soul Transmigration
2
Chapter 2 : Mengumpulkan Para Perwira
3
Chapter 3 : Pertemuan Strategi untuk Tutorial Game
4
Chapter 4 : Ayo Bantai!
5
Chapter 5 : Merebut Ibukota Kerajaan Aldred
6
Chapter 6 : Reformasi Wilayah
7
Chapter 7 : Kembali ke Kota Ereth
8
Chapter 8 : Meningkatkan Statistik
9
Chapter 9 : Ibukota Kerajaan Rowling, Lombart
10
Chapter 10 : Bertemu Lawan
11
Chapter 11 : Aku Dipanggil?!
12
Chapter 12 : Pengembangan Wilayah? Itu Penting, Kau Tahu?
13
Chapter 13 : Harta Karunku, Aku Datang!
14
Chapter 14 : Anakku Lahir... atau Bukan? Yah, Ini Sangat Rumit
15
Announcement : Perubahan Sudut Pandang Menjadi Orang Ketiga [Outdated]
16
Chapter 15 : Hubungan Kami adalah Sepupu?!
17
Chapter 16 : Rapat Anggaran Kewilayahan? Tidak Seperti Ini!
18
Chapter 17 : Rapat Anggaran Kewilayahan? Lihat, Kutunjukkan Padamu!
19
Chapter 18 : Anakku Lahir... Lagi?!
20
Chapter 19 : Bandit Menyerang?! Jangan Mengurangi Jumlah Wajib Pajakku!
21
Chapter 20 : Kota Kanal Hauzen, Basis Dagangku yang Baru!
22
Chapter 21 : Perkembangan Senjata Baru? Aku Tidak Ingin Terlalu Berlebihan
23
Chapter 22 : Anggaran, Mengapa Banyak Sekali?!
24
Chapter 23 : Aku Mengingat Senjata Terbaik!
25
Chapter 24 : Anak Terkutuk? Tidak Mungkin!
26
Chapter 25 : Anak Terkutuk? Ayo Jadikan Dia Kaki Tanganku!
27
Chapter 26 : Kuh, Kembali Menuju Rutinitas Harianku? Menyebalkan!
28
Chapter 27 : Dekrit Kerajaan? Ayo Berangkat!
29
Chapter 28 : Bencana—Tidak, Bantuan, Datang!
30
Chapter 29 : Pilih Strategi!
31
Chapter 30 : Penyakit? Tidak, Itu Hanya Racun!
32
Chapter 31 : Count, Inilah Strategi yang Seharusnya!
33
Chapter 32 : Jadilah Pengawalku!
34
Chapter 33 : Ayo Serang Benteng Pasokan Makanan Natrehn!
35
Chapter 34 : Bantai dan Bakar!
36
Chapter 35 : Jangan Kurang Ajar, Count!
37
Chapter 36 : Melarikan Diri dari Benteng Veldaz? Ck, Pengecut!
38
Chapter 37 : Aku Akan Mengajarimu Berperang Tanpa Bersusah Payah!
39
Chapter 38 : Tamat Riwayatmu, Barlock!
40
Chapter 39 : Terkadang, Pembantaian Itu Tidak Menghasilkan Apapun, Kau Tahu?
41
Chapter 40 : Ayo Rampas Segala Harapan Mereka!
42
Chapter 41 : Perundingan Ligard?
43
Chapter 42 : Mustahil? Tidak Juga
44
Chapter 43 : Pengaruh Politikku Melebihi Para Pangeran! – Arc 1 <End>
45
Interlude : Esther, Bagaimana Keadaanmu?
46
Interlude : Ayo Rayakan Hari Ulang Tahun Excel!
47
Extra : Regulus World Map
48
Intermission : Akulah Sang Pedagang Besar!
49
Chapter 44 : Ayo Mencari Kekuatan!
50
Chapter 45 : Dendam? Itu Tidak Baik, Kau Tahu?
51
Chapter 46 : Aku Mengetahui Semuanya!
52
Chapter 47 : Reruntuhan Ibukota Kekaisaran Suci Regulus
53
Chapter 48 : Tidak Ada Sihir di Dunia Ini!
54
Chapter 49 : Taklukkan!
55
Chapter 50 : Ak—Aku Menang!
56
Announcement : Revisi [Outdated]
57
Chapter 51 : Meningkatkan Kebudayaan Agar Lebih Baik!
58
Chapter 52 : Kembali ke Rumah!
59
Chapter 53 : Bertemu Cucuku, Mengapa Tidak Bisa?!
60
Chapter 54 : Kode yang Aku Buat? Itu Tidak Benar, Kau Tahu?
61
Chapter 55 : Ka—Kamu Hamil?!
62
Chapter 56 : Pasukan Khususku, Luar Biasa!
63
Chapter 57 : Ini adalah Suspensi Leaf Spring!
64
Chapter 58 : Pertemuan dengan Faksi Oposisi? Lemah
65
Chapter 59 : Pertemuan dengan Faksi Oposisi? Lihatlah Kekuatanku!
66
Chapter 60 : Kau Mengundangku untuk Membuat Kesepakatan Rahasia?
67
Chapter 61 : Excel Menyerang?!
68
Chapter 62 : Ak—Aku Diserang?!
69
Chapter 63 : Me—Mengapa?! Aku Baru Saja Tiba, Kau Tahu?!
70
Chapter 64 : Gagal?!
71
Alternation : Ayo Masuk Akademi Militer!
72
Chapter 65 : Pertemuan Aristokrat? Ayo Berangkat!
73
Chapter 66 : Pertemuan Aristokrat? Lihatlah Kebanggaanku!
74
Chapter 67 : Pertemuan Aristokrat? Datangi Mereka!
75
Chapter 68 : Pertemuan Aristokrat? Jangan Sombong!
76
Chapter 69 : Pertemuan Aristokrat? Beri Informasinya!
77
Chapter 70 : Pertemuan Aristokrat? Bunuh Aku!
78
Chapter 71 : Serangan!
79
Chapter 72 : Bawahan Baruku!
80
Chapter 73 : Meningkatkan Kesan Sebelum Bertransaksi Itu Penting, Kau Tahu?
81
Chapter 74 : Bagi Pedagang, Kepercayaan adalah Hal yang Paling Utama
82
Chapter 75 : Munculnya Kekuatan Ketiga Dunia!
83
Chapter 76 : Tujuanku yang Sebenarnya!
84
Extra : Character List
85
Alternation : Um... Mengapa Seorang Pelayan Merias Wajahku?
86
Chapter 77 : Aku Menikah?
87
Chapter 78 : Gerak Faksi Istana
88
Chapter 79 : Natrehn Bergerak!
89
Chapter 80 : Kembali ke Asal!
90
Alternation : Sial...
91
Chapter 81 : Ayo Rencanakan Kudeta!
92
Chapter 82 : Mari Kita Menuju Utara!
93
Chapter 83 : Api yang Terpadamkan
94
Chapter 84 : Korban yang Diperlukan
95
Chapter 85 : Ak—Aku Bebas!
96
Chapter 86 : Apakah ini... adalah Pertemuan yang telah Ditakdirkan?
97
Alternation : Maafkan Aku
98
Chapter 87 : Different Timeline Game Event
99
Chapter 88 : Awal Pertempuran Tiga Arah
100
Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 1
101
Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 2
102
Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 3
103
Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 4
104
Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 5
105
Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 6
106
Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 7
107
Chapter 90 : Akhir Peperangan, part 1
108
Chapter 90 : Akhir Peperangan, part 2
109
Chapter 91 : Keputusan Berat
110
Chapter 92 : Suku Utara
111
Chapter 93 : Greatest Man from The Northern Land, Harek
112
Alternation : Keseharian Excel di Kota Ereth
113
Chapter 94 : Dark Ritual
114
Chapter 95 : Penyesalan Harek
115
Chapter 96 : Langkah Terakhir
116
Chapter 97 : Pertukaran Informasi Lucy
117
Chapter 98 : Eye's of The Queen
118
Alternation : Setelah Sekian Lama
119
Chapter 99 : Ares and Sieg, Two Sides of The Same Coin
120
Chapter 100 : Nol Besar
121
Chapter 101 : Pencegahan Pengkhianatan
122
Chapter 102 : Kewaspadaan
123
Chapter 103 : Perubahan Sieg
124
Chapter 104 : Berada di Luar Prediksi
125
Alternation : Tugas Akademi Militer Esther
126
Chapter 105 : Sebelum Keberangkatan
127
Chapter 106 : Kekeruhan Ibukota Lombart
128
Chapter 107 : Kepulangan Loic
129
Chapter 108 : Empat Faksi, Tiga Kepentingan
130
Chapter 109 : Surat
131
Chapter 110 : Ekspedisi
132
Alternation : Pengumpulan Informasi Claire
133
Chapter 111 : Kewaspadaan Dua Pangeran
134
Chapter 112 : The Manipulator, Eina von Fonca
135
Chapter 113 : Snow and Blood
136
Chapter 114 : Ares' Puppets
137
Chapter 115 : Sieg Report
138
Chapter 116 : Berita Besar
139
Chapter 117 : Sieg's Guerilla, part 1
140
Chapter 117 : Sieg's Guerilla, part 2
141
Chapter 118 : The Great Commander, part 1
142
Chapter 118 : The Great Commander, part 2
143
Chapter 118 : The Great Commander, part 3
144
Chapter 119 : Kelahiran
145
Chapter 120 : Before The Fall
146
Chapter 121 : Barbarian Attack, part 1
147
Chapter 121 : Barbarian Attack, part 2
148
Chapter 122 : Penarikan Pasukan
149
Chapter 123 : Kehancuran Count Dupent
150
Chapter 124 : Firasat Buruk
151
Chapter 125 : Malam Penyesalan
152
Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 1
153
Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 2
154
Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 3
155
Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 4
156
Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 5
157
Chapter 127 : Beban
158
Chapter 128 : Kehendak Tabu
159
Chapter 129 : Netralitas Seorang Penguasa
160
Chapter 130 : Gerakan Barbarian
161
Announcement : Hiatus
162
Chapter 131 : Resistensi Dua Pangeran
163
Chapter 132 : Sekutu
164
Chapter 133 : Pertentangan Samar
165
Chapter 134 : Memutus Rantai Pengkhianatan
166
Chapter 135 : Menuju Medan Perang Terakhir
167
Chapter 136 : Balik Layar
168
Chapter 137 : Situasi Perang Scandiva
169
Chapter 138 : Himpitan
170
Chapter 139 : Pertukaran
171
Chapter 140 : Pengungkapan Pengkhianatan
172
Chapter 141 : Kematian Tak Terduga
173
Chapter 142 : The Last Battle, part 1
174
Chapter 142 : The Last Battle, part 2
175
Chapter 143 : Senandung Terakhir
176
Chapter 144 : Konvensi Scandiva?
177
Chapter 145 : The New Era – Arc 2 <End>
178
Interlude : Perencanaan Besar Gereja
179
Interlude : Penyelamatan Loic
180
Interlude : Dua Sisi Ares Aubert
181
Extra : Suamiku Benar-Benar Luar Biasa – Book I <End>
182
Announcement : The Novel's Sequel is Released
183
Announcement : Promotion
184
Announcement : Remake

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!