Chapter 16 : Rapat Anggaran Kewilayahan? Tidak Seperti Ini!

Tahun 1236, 6 Februari.

Kamar Pribadi Milly, Mansion Pribadi Ares, Kota Ereth.

Pagi Hari.

"Laporan apa itu, Canaria?" tanya Ares seolah mengalihkan suasana.

Setelah Canaria memberi tahu Ares dan Milly bahwa mereka adalah sepupu, terjadi kecanggungan diantara Ares dan Milly karena mereka menganggap bahwa mereka adalah orang asing sebelumnya.

Setelah Ares bertanya padanya, Canaria melirik Ivy dan Milly sembari bertanya kembali, "Apakah tidak apa-apa, Tuan?"

Tentu saja, Canaria khawatir jika mereka berdua, yang bukan merupakan istri sah, mengetahui rahasia dan rencana Margrave Rueter kedepannya karena menyangkut masa depan wilayah ini.

"Tidak apa-apa. Katakan saja," jawab Ares karena telah mempercayai mereka berdua.

Canaria pun percaya dengan keputusan Tuannya lalu memberi hormat sembari berkata, "Lapor! Kami telah mengalihkan mata menuju beberapa kota perbatasan yang tidak banyak memiliki pergerakan. Tentu saja, ini dilakukan secara bertahap agar tidak diketahui dan tidak merangsang para mata tersebut. Saat ini, kami sedang menunggu keputusan Anda untuk menyetujui anggaran wilayah dan perusahaan yang telah kami rancang."

"Eh?!" ujar Milly yang sangat terkejut.

Tentunya, Milly yang juga memiliki latar belakang militer, peka terhadap arti dari kode tersebut. Namun bagi Ivy yang merupakan rakyat jelata biasa, ia hanya kebingungan saat mendengarnya.

"Ya, kembalilah terlebih dahulu. Aku akan memeriksanya nanti," timpal Ares.

"Ya, Tuan! Permisi," ujar Canaria memberi hormat lalu pergi.

Setelah melihat Canaria pergi, Ares meletakkan piringnya lalu berkata pada Milly, "Maaf, aku akan menemuimu lagi nanti."

"Um... Apakah saya benar-benar diperbolehkan untuk mengetahui hal tersebut?" tanya Milly dengan sedikit gugup.

Meskipun Milly merupakan salah satu prajurit yang memiliki hubungan darah dengan Canaria yang menyebabkan ia memiliki pangkat perwira tingkat menengah, tetap saja ia tidak memangku kepentingan vital di dalam Wilayah Rueter sehingga menyebabkan ia gelisah.

Ares tersenyum kepadanya dan berkata dengan hangat, "Tidak apa-apa. Aku sangat mempercayaimu."

Hati Milly pun muncul rasa puas, lalu ia berkata dengan nada bahagia, "Terima kasih, Tuan."

Meskipun terjadi kecanggungan diantara mereka berdua, Ares mengabaikannya dan kembali melihat perut Milly yang buncit dengan tatapan hangat.

"Ada apa, Tuan?" tanya Milly penasaran.

Ares pun menyingkapkan baju Milly sehingga perutnya dapat terlihat. Lalu, ia mencium perutnya sembari membelainya.

Karena hal tersebut yang terjadi tiba-tiba yang menyebabkan Milly terkejut, ia dengan gugup berkata, "Tuan..."

Ares kembali mengangkat kepalanya untuk menatap Milly dengan masih membelai perutnya.

"Aku... sangat menantikan dia," ujar Ares yang menatap perut Milly dengan kasih sayang.

Milly pun tersentuh dengan apa yang dikatakan Ares. Lalu, ia memutuskan memberi tahu Ares tentang apa yang tabib katakan kepadanya.

"Mungkin... saya akan melahirkan anak kami sekitar 10 hari lagi, Tuan," ucap Milly dengan membelai perutnya.

"Begitu, aku akan menunda rencanaku dan menunggumu hingga melahirkannya," timpal Ares hangat.

Ares pun memeluknya sembari menutupi tangan Milly yang sedang menyentuh perutnya.

Entah mengapa, Milly memiliki perasaan lega setelah dipeluk dan mendengar hal tersebut. Dengan penuh syukur, Milly berkata, "Terima kasih, Tuan."

Ares pun bangkit lalu mencium dahi Milly yang menyebabkan ia tersenyum bahagia saat matanya tertutup.

"Aku pergi terlebih dahulu. Untuk saat ini, tolong rawat Milly, Ivy," ujar Ares.

"Baik, Tuan," timpal Ivy yang berjaga di pintu kamar.

"Um, harap berhati-hati..." ujar Milly khawatir.

Ares pun tersenyum kepadanya dan berkata, "Ya."

Setelah Ivy membuka pintu kamar dan berpapasan dengan Ares, Ares berbisik kecil, "Ivy, datanglah ke kamarku malam ini."

Seketika, Ivy memiliki wajah yang memerah dan berkata dengan gugup, "Ba—baik, Tuan."

Lalu, Ares keluar dari mansion pribadinya dan berangkat menuju kastil dengan kereta kuda yang telah disiapkan.

Setelah mencapai kastil, Ares disambut oleh Owen, Renne, serta Canaria yang telah kembali terlebih dahulu.

"Bagaimana keadaannya?" tanya Ares mengerutkan kening.

Ya, Ares khawatir karena ada kemungkinan bukan hanya Duke Holfart yang telah menyusupkan mata-mata ke dalam pasukannya.

"Tidak, hanya satu bangsawan saja," jawab Renne dengan rancu.

Mengingat beberapa pelayan ada di belakang mereka, Renne menjawabnya dengan cara tersebut sehingga hanya menyebabkan Ares, Owen, dan Canaria yang mengetahui arti tersebut.

Setelah mendengarnya, Ares memiliki perasaan yang lega.

Bagaimana tidak?

Menyeleksi banyak perwira dan prajurit membutuhkan usaha yang sangat ekstra.

Mengingat bahwa Ares sedang membangun militernya, cukup mudah untuk menyeleksi mata-mata karena mereka dapat dibedakan dari gerakan mereka yang lebih terlatih dibandingkan dengan para prajurit baru dan kadet yang tidak terlatih.

"Saya akan memandu Anda ke tempat pertemuan, Tuan," ujar Owen yang menatap hangat pada Ares.

"Baik," jawab Ares.

Kemudian, mereka berempat memasuki ruang pertemuan yang berada di dalam kastil.

Ketika Ares memasukinya, terdapat dua laki-laki dan dua perempuan yang terburu-buru untuk bangkit menyambut Ares.

Laki-laki tersebut salah satunya adalah pria paruh baya yang gemuk dan memiliki rambut hitam dengan jenggot yang memberikan kesan penjahat bernama Detro Hills, sedangkan lainnya adalah pria paruh baya kurus yang memiliki rambut oranye pendek bernama Hudson Trean yang sedang duduk bersisian.

Di samping Hudson, terdapat Wein Ugloss, wanita dewasa berumur sekitar 35 tahun yang memiliki kesan seorang ibu dengan rambut coklat panjangnya. Di samping Wein, duduk seorang wanita muda berusia 16 tahun yang memiliki rambut ikal berwarna biru dengan mata hitam bernama Elsa Lenoir.

"Selamat datang, Tuan Ares," sambut keempat orang tersebut dengan menunduk setelah bangkit dari kursinya.

"Ya, apakah kalian berdua telah menyesal?" tanya Ares dengan tersenyum sinis.

"I—itu benar, Tuan. Kami menyesali apa yang kami telah perbuat dahulu," timpal Wein menyesal.

"Sa—saya juga, Tuan," sambung Hudson menyesal.

Sebelumnya, dikarenakan hampir seluruh pejabat Wilayah Rueter melakukan korupsi dan penyelewengan, Ares memerintahkan Renne untuk melakukan pembersihan wilayah tepat setelah perang kilat dengan Kerajaan Aldred.

Karena Wein dan Hudson termasuk sedikit dari beberapa pejabat yang hanya melakukan penyelewengan kecil, mereka pun dimaafkan mengingat Ares tidak dapat mengganti semua pejabat sekaligus.

Namun, berbeda dengan penampilannya yang terkesan seperti penjahat, Detro adalah salah satu pejabat berbudi luhur yang tidak pernah melakukan satupun penyelewengan. Ketika Ares mengetahuinya, dia hampir berteriak, "Tidak seperti ini! Mengapa kamu tidak korupsi juga?!"

Yang lainnya adalah saudara tiri Ares yang merupakan anak dari salah satu gundik ayahnya yang kini bekerja di kastil sebagai seorang pelayan. Ia memiliki sifat yang sangat berbeda dengan Ares sebelumnya karena ia adalah wanita yang memiliki sifat jujur dan pekerja keras.

Tetap saja, ia tidak dapat berlaku semena-mena karena Ares merupakan anak sah dan penguasa wilayah ini. Namun, saat mengetahui saudaranya telah berubah, ia memiliki perasaan yang bahagia dan lega. Tapi, Elsa menjadi lebih khawatir dengan saudaranya karena ia berencana membangun sebuah wilayah bebas pajak.

Saat itu, ia hanya berpikir, "Kakak tiriku tidak gila, kan?"

Seorang pelayan pun menarik kursi dan berkata dengan mempersilakan Ares, "Silakan, Tuan."

Ares pun duduk diikuti oleh tiga orang yang bersamanya untuk duduk di sampingnya sehingga mereka berempat duduk saling berhadap-hadapan.

Setelah memerintahkan seluruh pelayan untuk pergi, Ares bertanya, "Elsa, bagaimana?"

"Ya, Tuan. Kami telah membuat rencana anggaran untuk satu tahun kedepan beserta aturan untuk Zona Perdagangan Bebas seperti tujuan yang Tuan utarakan," jawab Elsa sembari menyerahkan beberapa perkamen kepada Ares dengan mengerutkan kening.

Setelah Ares menerima dan melihatnya, ia berpikir,

Tidak!

Tidak seperti ini!

Mengapa kamu membiarkannya benar-benar tanpa aturan seperti ini?!

Dan juga, tingkatkan anggaran militernya!

Aku memiliki uang sebanyak 10 miliar G, kau tahu?!

Setelah membacanya, Ares meletakkan kembali perkamen tersebut sembari menghela napas, "Hah..."

"Ada apa, Tuan?" tanya Detro seolah melihat hal aneh.

"Canaria, apakah kamu memberi tahu tentang tujuan kami kepada mereka?" tanya Ares dengan mengerutkan kening.

Canaria keheranan dengan perilaku Ares. Sebagai orang yang tumbuh di lingkungan abad pertengahan, Canaria dan enam orang lainnya merasa bahwa perintah yang diberikan Ares sudah tepat.

Ares melupakan bahwa semua orang yang berada di dalam ruangan selain dirinya tidak memahami regulasi untuk mendapatkan keuntungan dari Zona Perdagangan Bebas.

"Bukankah Anda bermaksud membuat pengaruh pada para pedagang, Tuan?" tanya Canaria kembali dengan heran.

Ares meletakkan jemarinya di dahinya seolah menahan sakit kepala. Ia pun menghela napas kembali seolah pusing dengan apa yang mereka ambil, "Hah..."

Ares pun memikirkannya kembali secara mendalam.

Mengapa kalian tidak paham?!

Apakah karena kalian tumbuh di abad pertengahan sehingga tidak memahami seluk beluk perekonomian modern?!

Ku!

Setelah beberapa saat merenung, Ares pun mengambil kembali lembar perkamen tersebut lalu berkata seolah malas, "Dengarkan."

"Ya, Tuan," balas keempat pejabat yang masih kebingungan.

"Manfaat apa yang dapat kami ambil dari strategi ini selain dari mendapat dukungan dari para pedagang?" tanya Ares dengan mengerutkan kening.

Mereka semua, termasuk Owen dan Canaria yang telah memiliki sepak terjang dalam kepengurusan wilayah pun dibuat kebingungan dengan pertanyaan Ares.

Sebagai seorang wanita yang telah dilatih untuk berpikir tajam, Elsa memikirkannya dengan seksama.

Dia berpikir jika banyak pedagang yang memiliki toko di tempat tersebut, tentu saja mereka akan berlalu lalang melewati kota dan desa yang berada di dalam Wilayah Rueter sehingga memutar roda perekonomian.

Elsa pun mengangkat tangannya.

"Katakan," sahut Ares setelah melihat Elsa.

"Jika kami memiliki Zona Perdagangan Bebas di tempat tersebut, itu akan mengembangkan wilayah yang dilewati para pedagang sehingga memutar roda perekonomian pada kota dan desa yang dilewatinya," jawab Elsa dengan percaya diri.

Setelah mendengar jawabannya, Ares sangat kecewa dan menghela napas lagi, "Hah..."

Mereka semua yang telah melihat perilaku Ares mengetahui bahwa itu bukan jawaban yang diharapkannya dan dibuat kebingungan kembali.

Elsa pun kebingungan karena tingkah laku Ares. Tentu saja, itu terjadi karena dia tidak memiliki latar belakang kemiliteran dan hanya berpikir untuk urusan kewilayahan saja.

Mengapa Ares kecewa?

Tentu saja, itu tidak hanya membuat wilayahnya menjadi kaya, namun wilayah bangsawan lain yang dilewati oleh para pedagang juga akan menjadi kaya.

Ares tidak ingin memperkaya wilayah lain karena ia bermaksud untuk mengkudeta kerajaan nantinya.

"Hah...." ujar Ares menghela napas kembali seolah lesu.

Ya, Ares hanyalah seorang maniak perang yang hanya memikirkan dirinya sendiri untuk meraih kemenangan.

...----------------...

Terpopuler

Comments

Semau Gue

Semau Gue

..oooO..............
...(....).....Oooo...
....\..(.......(...)....
.....\_).......)../.....
...............(_/......

2023-04-27

1

Adryan Eko

Adryan Eko

beda cara pandang dan pendidikan nya Ares, sabar ya.. perjuangkan kehidupan mu..
good job thor

2021-09-09

1

burger telur

burger telur

lanjut

2021-07-02

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Soul Transmigration
2 Chapter 2 : Mengumpulkan Para Perwira
3 Chapter 3 : Pertemuan Strategi untuk Tutorial Game
4 Chapter 4 : Ayo Bantai!
5 Chapter 5 : Merebut Ibukota Kerajaan Aldred
6 Chapter 6 : Reformasi Wilayah
7 Chapter 7 : Kembali ke Kota Ereth
8 Chapter 8 : Meningkatkan Statistik
9 Chapter 9 : Ibukota Kerajaan Rowling, Lombart
10 Chapter 10 : Bertemu Lawan
11 Chapter 11 : Aku Dipanggil?!
12 Chapter 12 : Pengembangan Wilayah? Itu Penting, Kau Tahu?
13 Chapter 13 : Harta Karunku, Aku Datang!
14 Chapter 14 : Anakku Lahir... atau Bukan? Yah, Ini Sangat Rumit
15 Announcement : Perubahan Sudut Pandang Menjadi Orang Ketiga [Outdated]
16 Chapter 15 : Hubungan Kami adalah Sepupu?!
17 Chapter 16 : Rapat Anggaran Kewilayahan? Tidak Seperti Ini!
18 Chapter 17 : Rapat Anggaran Kewilayahan? Lihat, Kutunjukkan Padamu!
19 Chapter 18 : Anakku Lahir... Lagi?!
20 Chapter 19 : Bandit Menyerang?! Jangan Mengurangi Jumlah Wajib Pajakku!
21 Chapter 20 : Kota Kanal Hauzen, Basis Dagangku yang Baru!
22 Chapter 21 : Perkembangan Senjata Baru? Aku Tidak Ingin Terlalu Berlebihan
23 Chapter 22 : Anggaran, Mengapa Banyak Sekali?!
24 Chapter 23 : Aku Mengingat Senjata Terbaik!
25 Chapter 24 : Anak Terkutuk? Tidak Mungkin!
26 Chapter 25 : Anak Terkutuk? Ayo Jadikan Dia Kaki Tanganku!
27 Chapter 26 : Kuh, Kembali Menuju Rutinitas Harianku? Menyebalkan!
28 Chapter 27 : Dekrit Kerajaan? Ayo Berangkat!
29 Chapter 28 : Bencana—Tidak, Bantuan, Datang!
30 Chapter 29 : Pilih Strategi!
31 Chapter 30 : Penyakit? Tidak, Itu Hanya Racun!
32 Chapter 31 : Count, Inilah Strategi yang Seharusnya!
33 Chapter 32 : Jadilah Pengawalku!
34 Chapter 33 : Ayo Serang Benteng Pasokan Makanan Natrehn!
35 Chapter 34 : Bantai dan Bakar!
36 Chapter 35 : Jangan Kurang Ajar, Count!
37 Chapter 36 : Melarikan Diri dari Benteng Veldaz? Ck, Pengecut!
38 Chapter 37 : Aku Akan Mengajarimu Berperang Tanpa Bersusah Payah!
39 Chapter 38 : Tamat Riwayatmu, Barlock!
40 Chapter 39 : Terkadang, Pembantaian Itu Tidak Menghasilkan Apapun, Kau Tahu?
41 Chapter 40 : Ayo Rampas Segala Harapan Mereka!
42 Chapter 41 : Perundingan Ligard?
43 Chapter 42 : Mustahil? Tidak Juga
44 Chapter 43 : Pengaruh Politikku Melebihi Para Pangeran! – Arc 1 <End>
45 Interlude : Esther, Bagaimana Keadaanmu?
46 Interlude : Ayo Rayakan Hari Ulang Tahun Excel!
47 Extra : Regulus World Map
48 Intermission : Akulah Sang Pedagang Besar!
49 Chapter 44 : Ayo Mencari Kekuatan!
50 Chapter 45 : Dendam? Itu Tidak Baik, Kau Tahu?
51 Chapter 46 : Aku Mengetahui Semuanya!
52 Chapter 47 : Reruntuhan Ibukota Kekaisaran Suci Regulus
53 Chapter 48 : Tidak Ada Sihir di Dunia Ini!
54 Chapter 49 : Taklukkan!
55 Chapter 50 : Ak—Aku Menang!
56 Announcement : Revisi [Outdated]
57 Chapter 51 : Meningkatkan Kebudayaan Agar Lebih Baik!
58 Chapter 52 : Kembali ke Rumah!
59 Chapter 53 : Bertemu Cucuku, Mengapa Tidak Bisa?!
60 Chapter 54 : Kode yang Aku Buat? Itu Tidak Benar, Kau Tahu?
61 Chapter 55 : Ka—Kamu Hamil?!
62 Chapter 56 : Pasukan Khususku, Luar Biasa!
63 Chapter 57 : Ini adalah Suspensi Leaf Spring!
64 Chapter 58 : Pertemuan dengan Faksi Oposisi? Lemah
65 Chapter 59 : Pertemuan dengan Faksi Oposisi? Lihatlah Kekuatanku!
66 Chapter 60 : Kau Mengundangku untuk Membuat Kesepakatan Rahasia?
67 Chapter 61 : Excel Menyerang?!
68 Chapter 62 : Ak—Aku Diserang?!
69 Chapter 63 : Me—Mengapa?! Aku Baru Saja Tiba, Kau Tahu?!
70 Chapter 64 : Gagal?!
71 Alternation : Ayo Masuk Akademi Militer!
72 Chapter 65 : Pertemuan Aristokrat? Ayo Berangkat!
73 Chapter 66 : Pertemuan Aristokrat? Lihatlah Kebanggaanku!
74 Chapter 67 : Pertemuan Aristokrat? Datangi Mereka!
75 Chapter 68 : Pertemuan Aristokrat? Jangan Sombong!
76 Chapter 69 : Pertemuan Aristokrat? Beri Informasinya!
77 Chapter 70 : Pertemuan Aristokrat? Bunuh Aku!
78 Chapter 71 : Serangan!
79 Chapter 72 : Bawahan Baruku!
80 Chapter 73 : Meningkatkan Kesan Sebelum Bertransaksi Itu Penting, Kau Tahu?
81 Chapter 74 : Bagi Pedagang, Kepercayaan adalah Hal yang Paling Utama
82 Chapter 75 : Munculnya Kekuatan Ketiga Dunia!
83 Chapter 76 : Tujuanku yang Sebenarnya!
84 Extra : Character List
85 Alternation : Um... Mengapa Seorang Pelayan Merias Wajahku?
86 Chapter 77 : Aku Menikah?
87 Chapter 78 : Gerak Faksi Istana
88 Chapter 79 : Natrehn Bergerak!
89 Chapter 80 : Kembali ke Asal!
90 Alternation : Sial...
91 Chapter 81 : Ayo Rencanakan Kudeta!
92 Chapter 82 : Mari Kita Menuju Utara!
93 Chapter 83 : Api yang Terpadamkan
94 Chapter 84 : Korban yang Diperlukan
95 Chapter 85 : Ak—Aku Bebas!
96 Chapter 86 : Apakah ini... adalah Pertemuan yang telah Ditakdirkan?
97 Alternation : Maafkan Aku
98 Chapter 87 : Different Timeline Game Event
99 Chapter 88 : Awal Pertempuran Tiga Arah
100 Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 1
101 Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 2
102 Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 3
103 Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 4
104 Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 5
105 Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 6
106 Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 7
107 Chapter 90 : Akhir Peperangan, part 1
108 Chapter 90 : Akhir Peperangan, part 2
109 Chapter 91 : Keputusan Berat
110 Chapter 92 : Suku Utara
111 Chapter 93 : Greatest Man from The Northern Land, Harek
112 Alternation : Keseharian Excel di Kota Ereth
113 Chapter 94 : Dark Ritual
114 Chapter 95 : Penyesalan Harek
115 Chapter 96 : Langkah Terakhir
116 Chapter 97 : Pertukaran Informasi Lucy
117 Chapter 98 : Eye's of The Queen
118 Alternation : Setelah Sekian Lama
119 Chapter 99 : Ares and Sieg, Two Sides of The Same Coin
120 Chapter 100 : Nol Besar
121 Chapter 101 : Pencegahan Pengkhianatan
122 Chapter 102 : Kewaspadaan
123 Chapter 103 : Perubahan Sieg
124 Chapter 104 : Berada di Luar Prediksi
125 Alternation : Tugas Akademi Militer Esther
126 Chapter 105 : Sebelum Keberangkatan
127 Chapter 106 : Kekeruhan Ibukota Lombart
128 Chapter 107 : Kepulangan Loic
129 Chapter 108 : Empat Faksi, Tiga Kepentingan
130 Chapter 109 : Surat
131 Chapter 110 : Ekspedisi
132 Alternation : Pengumpulan Informasi Claire
133 Chapter 111 : Kewaspadaan Dua Pangeran
134 Chapter 112 : The Manipulator, Eina von Fonca
135 Chapter 113 : Snow and Blood
136 Chapter 114 : Ares' Puppets
137 Chapter 115 : Sieg Report
138 Chapter 116 : Berita Besar
139 Chapter 117 : Sieg's Guerilla, part 1
140 Chapter 117 : Sieg's Guerilla, part 2
141 Chapter 118 : The Great Commander, part 1
142 Chapter 118 : The Great Commander, part 2
143 Chapter 118 : The Great Commander, part 3
144 Chapter 119 : Kelahiran
145 Chapter 120 : Before The Fall
146 Chapter 121 : Barbarian Attack, part 1
147 Chapter 121 : Barbarian Attack, part 2
148 Chapter 122 : Penarikan Pasukan
149 Chapter 123 : Kehancuran Count Dupent
150 Chapter 124 : Firasat Buruk
151 Chapter 125 : Malam Penyesalan
152 Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 1
153 Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 2
154 Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 3
155 Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 4
156 Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 5
157 Chapter 127 : Beban
158 Chapter 128 : Kehendak Tabu
159 Chapter 129 : Netralitas Seorang Penguasa
160 Chapter 130 : Gerakan Barbarian
161 Announcement : Hiatus
162 Chapter 131 : Resistensi Dua Pangeran
163 Chapter 132 : Sekutu
164 Chapter 133 : Pertentangan Samar
165 Chapter 134 : Memutus Rantai Pengkhianatan
166 Chapter 135 : Menuju Medan Perang Terakhir
167 Chapter 136 : Balik Layar
168 Chapter 137 : Situasi Perang Scandiva
169 Chapter 138 : Himpitan
170 Chapter 139 : Pertukaran
171 Chapter 140 : Pengungkapan Pengkhianatan
172 Chapter 141 : Kematian Tak Terduga
173 Chapter 142 : The Last Battle, part 1
174 Chapter 142 : The Last Battle, part 2
175 Chapter 143 : Senandung Terakhir
176 Chapter 144 : Konvensi Scandiva?
177 Chapter 145 : The New Era – Arc 2 <End>
178 Interlude : Perencanaan Besar Gereja
179 Interlude : Penyelamatan Loic
180 Interlude : Dua Sisi Ares Aubert
181 Extra : Suamiku Benar-Benar Luar Biasa – Book I <End>
182 Announcement : The Novel's Sequel is Released
183 Announcement : Promotion
184 Announcement : Remake
Episodes

Updated 184 Episodes

1
Chapter 1 : Soul Transmigration
2
Chapter 2 : Mengumpulkan Para Perwira
3
Chapter 3 : Pertemuan Strategi untuk Tutorial Game
4
Chapter 4 : Ayo Bantai!
5
Chapter 5 : Merebut Ibukota Kerajaan Aldred
6
Chapter 6 : Reformasi Wilayah
7
Chapter 7 : Kembali ke Kota Ereth
8
Chapter 8 : Meningkatkan Statistik
9
Chapter 9 : Ibukota Kerajaan Rowling, Lombart
10
Chapter 10 : Bertemu Lawan
11
Chapter 11 : Aku Dipanggil?!
12
Chapter 12 : Pengembangan Wilayah? Itu Penting, Kau Tahu?
13
Chapter 13 : Harta Karunku, Aku Datang!
14
Chapter 14 : Anakku Lahir... atau Bukan? Yah, Ini Sangat Rumit
15
Announcement : Perubahan Sudut Pandang Menjadi Orang Ketiga [Outdated]
16
Chapter 15 : Hubungan Kami adalah Sepupu?!
17
Chapter 16 : Rapat Anggaran Kewilayahan? Tidak Seperti Ini!
18
Chapter 17 : Rapat Anggaran Kewilayahan? Lihat, Kutunjukkan Padamu!
19
Chapter 18 : Anakku Lahir... Lagi?!
20
Chapter 19 : Bandit Menyerang?! Jangan Mengurangi Jumlah Wajib Pajakku!
21
Chapter 20 : Kota Kanal Hauzen, Basis Dagangku yang Baru!
22
Chapter 21 : Perkembangan Senjata Baru? Aku Tidak Ingin Terlalu Berlebihan
23
Chapter 22 : Anggaran, Mengapa Banyak Sekali?!
24
Chapter 23 : Aku Mengingat Senjata Terbaik!
25
Chapter 24 : Anak Terkutuk? Tidak Mungkin!
26
Chapter 25 : Anak Terkutuk? Ayo Jadikan Dia Kaki Tanganku!
27
Chapter 26 : Kuh, Kembali Menuju Rutinitas Harianku? Menyebalkan!
28
Chapter 27 : Dekrit Kerajaan? Ayo Berangkat!
29
Chapter 28 : Bencana—Tidak, Bantuan, Datang!
30
Chapter 29 : Pilih Strategi!
31
Chapter 30 : Penyakit? Tidak, Itu Hanya Racun!
32
Chapter 31 : Count, Inilah Strategi yang Seharusnya!
33
Chapter 32 : Jadilah Pengawalku!
34
Chapter 33 : Ayo Serang Benteng Pasokan Makanan Natrehn!
35
Chapter 34 : Bantai dan Bakar!
36
Chapter 35 : Jangan Kurang Ajar, Count!
37
Chapter 36 : Melarikan Diri dari Benteng Veldaz? Ck, Pengecut!
38
Chapter 37 : Aku Akan Mengajarimu Berperang Tanpa Bersusah Payah!
39
Chapter 38 : Tamat Riwayatmu, Barlock!
40
Chapter 39 : Terkadang, Pembantaian Itu Tidak Menghasilkan Apapun, Kau Tahu?
41
Chapter 40 : Ayo Rampas Segala Harapan Mereka!
42
Chapter 41 : Perundingan Ligard?
43
Chapter 42 : Mustahil? Tidak Juga
44
Chapter 43 : Pengaruh Politikku Melebihi Para Pangeran! – Arc 1 <End>
45
Interlude : Esther, Bagaimana Keadaanmu?
46
Interlude : Ayo Rayakan Hari Ulang Tahun Excel!
47
Extra : Regulus World Map
48
Intermission : Akulah Sang Pedagang Besar!
49
Chapter 44 : Ayo Mencari Kekuatan!
50
Chapter 45 : Dendam? Itu Tidak Baik, Kau Tahu?
51
Chapter 46 : Aku Mengetahui Semuanya!
52
Chapter 47 : Reruntuhan Ibukota Kekaisaran Suci Regulus
53
Chapter 48 : Tidak Ada Sihir di Dunia Ini!
54
Chapter 49 : Taklukkan!
55
Chapter 50 : Ak—Aku Menang!
56
Announcement : Revisi [Outdated]
57
Chapter 51 : Meningkatkan Kebudayaan Agar Lebih Baik!
58
Chapter 52 : Kembali ke Rumah!
59
Chapter 53 : Bertemu Cucuku, Mengapa Tidak Bisa?!
60
Chapter 54 : Kode yang Aku Buat? Itu Tidak Benar, Kau Tahu?
61
Chapter 55 : Ka—Kamu Hamil?!
62
Chapter 56 : Pasukan Khususku, Luar Biasa!
63
Chapter 57 : Ini adalah Suspensi Leaf Spring!
64
Chapter 58 : Pertemuan dengan Faksi Oposisi? Lemah
65
Chapter 59 : Pertemuan dengan Faksi Oposisi? Lihatlah Kekuatanku!
66
Chapter 60 : Kau Mengundangku untuk Membuat Kesepakatan Rahasia?
67
Chapter 61 : Excel Menyerang?!
68
Chapter 62 : Ak—Aku Diserang?!
69
Chapter 63 : Me—Mengapa?! Aku Baru Saja Tiba, Kau Tahu?!
70
Chapter 64 : Gagal?!
71
Alternation : Ayo Masuk Akademi Militer!
72
Chapter 65 : Pertemuan Aristokrat? Ayo Berangkat!
73
Chapter 66 : Pertemuan Aristokrat? Lihatlah Kebanggaanku!
74
Chapter 67 : Pertemuan Aristokrat? Datangi Mereka!
75
Chapter 68 : Pertemuan Aristokrat? Jangan Sombong!
76
Chapter 69 : Pertemuan Aristokrat? Beri Informasinya!
77
Chapter 70 : Pertemuan Aristokrat? Bunuh Aku!
78
Chapter 71 : Serangan!
79
Chapter 72 : Bawahan Baruku!
80
Chapter 73 : Meningkatkan Kesan Sebelum Bertransaksi Itu Penting, Kau Tahu?
81
Chapter 74 : Bagi Pedagang, Kepercayaan adalah Hal yang Paling Utama
82
Chapter 75 : Munculnya Kekuatan Ketiga Dunia!
83
Chapter 76 : Tujuanku yang Sebenarnya!
84
Extra : Character List
85
Alternation : Um... Mengapa Seorang Pelayan Merias Wajahku?
86
Chapter 77 : Aku Menikah?
87
Chapter 78 : Gerak Faksi Istana
88
Chapter 79 : Natrehn Bergerak!
89
Chapter 80 : Kembali ke Asal!
90
Alternation : Sial...
91
Chapter 81 : Ayo Rencanakan Kudeta!
92
Chapter 82 : Mari Kita Menuju Utara!
93
Chapter 83 : Api yang Terpadamkan
94
Chapter 84 : Korban yang Diperlukan
95
Chapter 85 : Ak—Aku Bebas!
96
Chapter 86 : Apakah ini... adalah Pertemuan yang telah Ditakdirkan?
97
Alternation : Maafkan Aku
98
Chapter 87 : Different Timeline Game Event
99
Chapter 88 : Awal Pertempuran Tiga Arah
100
Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 1
101
Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 2
102
Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 3
103
Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 4
104
Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 5
105
Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 6
106
Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 7
107
Chapter 90 : Akhir Peperangan, part 1
108
Chapter 90 : Akhir Peperangan, part 2
109
Chapter 91 : Keputusan Berat
110
Chapter 92 : Suku Utara
111
Chapter 93 : Greatest Man from The Northern Land, Harek
112
Alternation : Keseharian Excel di Kota Ereth
113
Chapter 94 : Dark Ritual
114
Chapter 95 : Penyesalan Harek
115
Chapter 96 : Langkah Terakhir
116
Chapter 97 : Pertukaran Informasi Lucy
117
Chapter 98 : Eye's of The Queen
118
Alternation : Setelah Sekian Lama
119
Chapter 99 : Ares and Sieg, Two Sides of The Same Coin
120
Chapter 100 : Nol Besar
121
Chapter 101 : Pencegahan Pengkhianatan
122
Chapter 102 : Kewaspadaan
123
Chapter 103 : Perubahan Sieg
124
Chapter 104 : Berada di Luar Prediksi
125
Alternation : Tugas Akademi Militer Esther
126
Chapter 105 : Sebelum Keberangkatan
127
Chapter 106 : Kekeruhan Ibukota Lombart
128
Chapter 107 : Kepulangan Loic
129
Chapter 108 : Empat Faksi, Tiga Kepentingan
130
Chapter 109 : Surat
131
Chapter 110 : Ekspedisi
132
Alternation : Pengumpulan Informasi Claire
133
Chapter 111 : Kewaspadaan Dua Pangeran
134
Chapter 112 : The Manipulator, Eina von Fonca
135
Chapter 113 : Snow and Blood
136
Chapter 114 : Ares' Puppets
137
Chapter 115 : Sieg Report
138
Chapter 116 : Berita Besar
139
Chapter 117 : Sieg's Guerilla, part 1
140
Chapter 117 : Sieg's Guerilla, part 2
141
Chapter 118 : The Great Commander, part 1
142
Chapter 118 : The Great Commander, part 2
143
Chapter 118 : The Great Commander, part 3
144
Chapter 119 : Kelahiran
145
Chapter 120 : Before The Fall
146
Chapter 121 : Barbarian Attack, part 1
147
Chapter 121 : Barbarian Attack, part 2
148
Chapter 122 : Penarikan Pasukan
149
Chapter 123 : Kehancuran Count Dupent
150
Chapter 124 : Firasat Buruk
151
Chapter 125 : Malam Penyesalan
152
Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 1
153
Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 2
154
Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 3
155
Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 4
156
Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 5
157
Chapter 127 : Beban
158
Chapter 128 : Kehendak Tabu
159
Chapter 129 : Netralitas Seorang Penguasa
160
Chapter 130 : Gerakan Barbarian
161
Announcement : Hiatus
162
Chapter 131 : Resistensi Dua Pangeran
163
Chapter 132 : Sekutu
164
Chapter 133 : Pertentangan Samar
165
Chapter 134 : Memutus Rantai Pengkhianatan
166
Chapter 135 : Menuju Medan Perang Terakhir
167
Chapter 136 : Balik Layar
168
Chapter 137 : Situasi Perang Scandiva
169
Chapter 138 : Himpitan
170
Chapter 139 : Pertukaran
171
Chapter 140 : Pengungkapan Pengkhianatan
172
Chapter 141 : Kematian Tak Terduga
173
Chapter 142 : The Last Battle, part 1
174
Chapter 142 : The Last Battle, part 2
175
Chapter 143 : Senandung Terakhir
176
Chapter 144 : Konvensi Scandiva?
177
Chapter 145 : The New Era – Arc 2 <End>
178
Interlude : Perencanaan Besar Gereja
179
Interlude : Penyelamatan Loic
180
Interlude : Dua Sisi Ares Aubert
181
Extra : Suamiku Benar-Benar Luar Biasa – Book I <End>
182
Announcement : The Novel's Sequel is Released
183
Announcement : Promotion
184
Announcement : Remake

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!