Tahun 1236, 6 Februari.
Kamar Pribadi Sena, Mansion Pribadi Ares, Kota Ereth.
Pagi Hari.
Terlihat seorang laki-laki berambut biru yang membuka matanya karena terkena hamparan sinar yang dipancarkan oleh mentari pagi. Saat ia bangkit, ia menoleh ke samping dan menemukan seorang wanita berambut coklat pendek yang mengenakan piyama yang ditutupi oleh selimut.
Setelah Ares mengunjungi kamar Amalia beserta Ody, Ares pun mengunjungi kamar salah satu gundiknya, Sena, yang saat ini sedang berada dalam masa awal kehamilan.
Saat Ares melihat keadaannya, ia sangat khawatir karena Sena dalam keadaan yang demam dan sering muntah-muntah. Karenanya, ia memutuskan untuk menemaninya semalaman dengan tidur bersamanya.
Ketika Ares menatap Sena dengan penuh kasih sayang, Sena pun membuka matanya secara perlahan dan terkejut karena Tuannya yang telah terbangun terlebih dahulu.
Bagi seorang rakyat jelata biasa, membuat seorang bangsawan marah kepada mereka itu sama dengan membuat kehancurannya sendiri beserta seluruh keluarganya.
Dengan panik, Sena pun segera bangkit dari tidurnya namun ia dihentikan oleh tangan Ares yang menahan tubuhnya untuk bangkit.
"Tidak apa-apa. Bukankah tubuhmu masih demam?" ujar Ares menenangkannya dengan tersenyum lembut.
Sena pun segera tersadar akan kondisi tubuhnya yang hangat, ia tanpa sadar telah melupakannya karena gelisah saat ia berpikir telah membuat Ares kesal kepadanya.
Sena menuruti keinginan Ares dengan terbaring kembali sembari berkata dengan gugup, "Te—terima kasih, Tuan."
Ketika semalam Sena berbincang dengan Ares, ia menyadari bahwa perilaku Tuannya telah benar-benar berubah.
Tuan yang biasanya selalu memarahi dan terkadang memukulnya telah menjadi seorang yang lembut dan selalu khawatir kepadanya.
Meskipun ia sedikit bingung dengan perubahan perilaku Tuannya yang mendadak, ia memutuskan untuk menerima dan mensyukurinya.
Ares membelai kepala Sena sembari berkata dengan nada yang menyesal, "Aku akan mengunjungi kamar Milly setelah ini. Tolong jaga kondisi tubuhmu dengan baik, aku akan membawa tabib terbaik di kerajaan ini."
Saat mendengarnya, mata Sena terbuka dengan lebar. Ia berpikir bahwa tidak mungkin merepotkan Tuannya hanya karena seorang rakyat jelata seperti dirinya.
"Ti—tidak perlu, Tuan! Saya benar-benar baik-baik saja!" tolak Sena dengan panik.
Puk.
Ares menepuk kepala Sena menggunakan tangannya dan tersenyum kepadanya, ia pun berkata, "Tidak apa-apa, kau tahu? Lagipula, kamu akan membutuhkan perhatian lebih dikarenakan kondisimu yang sedang mengandung."
Meskipun Sena sedikit keberatan karena rasa rendah dirinya, Sena pun mau tidak mau menerimanya karena Ares merupakan seorang bangsawan tingkat tinggi yang sepatutnya untuk tidak berkata "tidak" kepadanya.
"Baik... terima kasih, Tuan," balas Sena penuh syukur.
Ares pun mencium salah satu kelopak mata Sena yang membuatnya sedikit terkejut. Lalu, Ares bangkit dan ia dengan khawatir berkata, "Jaga dirimu baik-baik."
Sena tersenyum saat Ares berkata seperti itu, lalu dia membelai perutnya sembari berkata, "Baik, Tuan. Semoga saya dapat melahirkannya dengan baik."
Saat mendengar itu, perasaan Ares menjadi lega. Ia pun tersenyum kepada Sena dan meninggalkan kamarnya. Ia menemukan beberapa pelayan dengan Ivy sebagai pusatnya yang telah berjaga di luar kamar.
"Tolong panggil tabib terbaik, aku akan sarapan bersama dengan Milly," ujar Ares lugas.
"Baik, Tuan. Saya akan membimbing Anda," timpal Ivy lalu membimbing Ares meninggalkan beberapa pelayan yang pergi untuk menerima perintah Ares yang lain.
Beberapa saat berjalan, Ivy dan Ares pun tiba di sebuah pintu putih yang sama yang berada di lantai satu.
Tok.
Tok.
"Silakan, Tuan," ujar Ivy setelah membuka pintunya.
Setelah memasukinya bersama dengan Ivy, Ares menemukan seorang wanita berambut kuning panjang yang memiliki perut buncit yang sangat besar sedang terbaring di atas ranjang.
"Tuan?" panggil Milly kebingungan saat mencoba bangkit.
"Tidak apa-apa, tidurlah saja," timpal Ares dengan tegas.
"Baik, Tuan," timpal Milly menurut.
Ares pun mendekatinya dan duduk di sampingnya. Lalu, Ares membelai perut Milly karena ia memiliki perasaan rumit pada anak yang sedang dikandungnya.
"Bagaimana keadaanmu? Bukankah sebentar lagi kamu akan melahirkan?" tanya Ares dengan khawatir.
Milly pun menoleh kepada Ares lalu tersenyum lemah dengan berkata, "Saya merasa baik-baik saja, Tuan. Doakan saya agar dapat melahirkan anak kami dengan aman."
Saat mendengarnya, Ares berpikir dalam tentang keadaan agama di dunia ini.
Apakah yang mengirim Ares menuju dunia ini adalah Tuhan?
Ia kebingungan sejenak lalu mengusir jauh pemikirannya dengan berkata sembari menunduk dalam, "Maaf, dahulu aku telah sangat banyak berbuat sesuatu yang sangat buruk kepadamu."
"Ti—tidak, Tuan! Saya juga telah tidak memikirkan hal tersebut!" balas Milly panik dengan mencoba bangkit.
Ares pun menahannya lalu berkata, "Terima kasih. Mari sarapan bersama, Milly. Aku akan menyuapimu."
Ares melakukan hal itu dikarenakan rasa bersalah ketika mengingat apa yang dilakukannya pada Milly dahulu.
Saat itu, Ares menyekap Milly setelah latihan bersama ksatria yang lain dan membawanya ke suatu kamar dengan paksa lalu memperkosanya. Setelah itu, Milly mengalihkan pekerjaannya menjadi seorang pelayan karena telah beberapa kali disentuh oleh Ares.
Juga, ia sadar bahwa Milly merupakan salah satu wanita yang cukup sering menerima perlakuan buruknya.
Milly pun gelisah karena keadaan Tuannya yang tidak bersikap seperti biasanya. Meskipun ia tahu bahwa Ares telah meminta maaf kepadanya serta berjanji dan telah memperlakukannya dengan baik, tetap saja ia tidak dapat percaya secara penuh kepadanya.
"Ti—tidak apa-apa, Tuan, saya dapat—" ujar Milly gelisah.
"Aku akan menyuapimu, aku juga khawatir terhadapnya," sela Ares dengan melihat perutnya.
"Baik... terima kasih, Tuan," ujar Milly menyerah.
Setelah itu, seorang pelayan mendatangi kamar mereka dengan mendorong kereta makanan lalu menyajikan makanan mereka di tempat tidur dengan menambahkan sebuah meja kayu kecil di atas ranjang.
Ares pun mendudukkan Milly lalu menyuapinya sembari memakan makanan di piring yang sama dengannya. Karena melihat Ares bersikap hangat seperti itu kepadanya, itu menyebabkan perasaan Milly terluluhkan.
"Apakah tubuhmu merasakan sesuatu yang aneh?" tanya Ares setelah menyuapinya.
Setelah menelannya, Milly berkata, "Um... tidak, Tuan? Hanya pada saat awal masa kehamilan meskipun saat ini saya tidak dapat bergerak dengan bebas."
"Begitu," ujar Ares dengan nada lega.
Tok.
Tok.
"Tuan Muda, saya memiliki laporan," ujar Canaria yang terdengar dari balik pintu.
"Masuk," timpal Ares saat mengarahkan sendok ke mulut Milly.
Ivy yang berjaga di samping pintu masuk pun membuka pintunya dengan perlahan sembari berkata, "Silakan."
"Terima kasih," balas Canaria saat memasuki ruangan.
Setelah memasukinya, mata Canaria terbuka dengan lebar karena terkejut.
"Nenek?!" ujar Milly terkejut.
"Hah?!" ujar Ares juga terkejut.
"Mengapa kamu bersama dengan Tuan Muda, Milly? Dan juga, mengapa kamu telah hamil?" tanya Canaria dengan mengerutkan kening.
Dengan cepat, Ares merapalkan "Appraisal" kepada Milly. Saat terbuka, itu menunjukkan,
......................
...[Status]...
Nama : Milly Vienna
Umur : 17 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Gelar : Gundik Margrave Rueter, Letnan (Nonaktif)
Afiliasi : Margrave Rueter, Kerajaan Rowling
Statistik
Keahlian Senjata : 31 (+0)
Kelincahan : 11 (+0)
Kepandaian : 38 (+0)
Tubuh : 17 (+0)
Kepemimpinan : 40 (+0)
Loyalitas : 52
Moral : 57
Pelatihan : 22
......................
Setelah melihatnya, Ares hanya berpikir dengan panik,
Ga—gawat!
Aku telah memperkosa cucu perwira militer tingkat tinggiku sendiri?!
Apa sih yang karakter tutorial ini pikirkan?!
Aku tidak mengerti!
Apa yang harus kukatakan pada Canaria jika Milly memberitahunya bahwa aku telah memperkosanya?!
Sialan!
"S—saya... telah mengandung anak Tuan Ares..." jawab Milly gelisah.
"O—oh..." timpal Canaria rumit.
Bagaimana tidak?
Tentu saja, itu karena Canaria juga merupakan selir dari Kakek Ares sehingga membuat Ares dan Milly merupakan sepupu.
Karenanya, ia hanya tidak dapat berkata-kata saat dikejutkan dengan hal seperti ini mengingat dalam beberapa tahun terakhir, ia tidak pernah meninggalkan ibukota dan tidak sekalipun menerima surat dari keluarganya karena pekerjaannya yang terlampau padat.
Meskipun Canaria mengetahui bahwa Ares telah mengambil beberapa gundik, ia tetap tidak menyangka salah satu cucunya ada diantara beberapa wanita tersebut.
"Tuan Ares..." panggil Canaria.
"Y—ya?" jawab Ares gelisah.
"Mohon maaf, mungkin saya belum pernah mengatakannya kepada Anda sebelumnya. Namun, Milly merupakan sepupu Anda," ujar Canaria rumit.
"Eh?!" ujar Ares dan Milly terkejut serempak.
"Jadi... mohon untuk menjaganya," balas Canaria dengan menundukkan kepalanya.
PLANG!
Tanpa sadar, Ares telah menjatuhkan sendok berisi makanannya ke piring yang berada di bawahnya karena sangat terkejut.
Tanpa sengaja, Ares dan Milly pun menolehkan wajahnya untuk melihat satu sama lain. Seketika, mereka saling memalingkan wajah mereka kembali.
Tidak ada diantara mereka berdua yang tahu bahwa mereka berhubungan darah, meskipun hubungan dengan sepupu diperbolehkan di dunia ini.
Tetap saja, perasaan Ares menjadi sangat bersalah karena telah melakukan banyak keburukan pada keluarganya sendiri dan Milly yang memiliki perasaan gelisah karena tidak tahu harus bagaimana menghadapi Ares di masa depan.
Saat itu, Ares hanya berpikir,
Ku!
Aku tidak menyangka akan menjadi seperti ini!
Apa sih yang sebenarnya karakter tutorial ini pikirkan sebelumnya?!
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 184 Episodes
Comments
Semau Gue
..oooO..............
...(....).....Oooo...
....\..(.......(...)....
.....\_).......)../.....
...............(_/......
2023-04-27
1
Akun lama Abed Nugi
ah yes very classic
2021-11-17
0
Adryan Eko
haduhhh.. jadi ribet..
kasian bet mc nya ketiban masalah buat tanggung jawab.. wkwkwkwk
2021-09-09
1