Tahun 1236, 19 Januari.
Ruang Pribadi Ares, Mansion Margrave Rueter, Distrik Bangsawan, Lombart.
Malam Hari.
"Anda benar-benar meminangnya, Tuan Muda?" tanya Canaria seolah melihat sesuatu yang diluar nalar.
"Itu benar. Mungkin dalam 6 bulan lagi, aku akan mengirimkan proposal untuknya," jawab Ares dengan menulis perkamen.
"Mohon maafkan saya atas ketidaksopanan saya, Tuan Muda. Namun, apa yang sebenarnya Anda lihat dari Yang Mulia Tuan Putri?" tanya Canaria kembali dengan tetap mempertahankan ekspresinya.
"Hm? Dia sangat cantik dan luar biasa, kau tahu?" jawab Ares.
"Meskipun saya benar-benar bersyukur karena Anda telah membuka hati Anda kepada gadis lain, tapi setidaknya, saya mohon untuk memilih gadis yang memiliki kepribadian yang baik, Tuan Muda," timpal Canaria mengerutkan kening.
"Ketika aku bertemu dengannya, aku cukup kasihan karena beliau tidak memiliki satupun proposal pertunangan untuknya semenjak masa kecil beliau. Aku pun sangat tertarik dengannya dan tanpa sengaja mempersuntingnya," balas Ares dengan tersenyum masam.
Tentu saja, hal tersebut bukanlah niat Ares yang sebenarnya. Dia berpikir apabila dirinya dapat mengendalikan perilaku Excel, Ares berpikir bahwa dirinya akan memiliki salah satu orang terkuat di dunia ini.
Meskipun begitu, hal tersebut tidaklah benar-benar membuat dirinya sangat kuat karena tidak mungkin membuat Excel bertarung melawan 200 rakyat sipil sendirian. Ares tetaplah membutuhkan berbagai persenjataan militer untuk mengakomodasi ambisinya.
"Anda benar-benar luar biasa, Tuan Muda... Saya berharap Anda tidak menyesali pilihan yang telah Anda putuskan," timpal Canaria khawatir.
Mengalihkan topik karena merasa tidak nyaman disanjung oleh seseorang yang berperan sebagai ibunya sendiri, Ares bertanya, "Daripada itu, bagaimana perkembangannya?"
"Ya, kami telah menerima balasan berupa pesan burung dari Letnan Jenderal Renne Alteiser yang telah memulai perencanaan pengerjaan proyek Kota Kanal Hauzen yang berbasis pada Kota Nero. Kami juga telah mempersiapkan pondasi untuk melatih dan memperbanyak pengrajin dengan merekrut pengrajin yang mengalami cacat fisik sebagai guru. Untuk perusahaan, kami telah mempersiapkan bangunan beserta dasar-dasar anggarannya yang rencananya kami awali dari Kota Ereth," jawab Canaria serius.
Tanpa menghentikan pekerjaannya, Ares menjawab, "Begitu. Aku sebenarnya berencana mendirikan Guild Pedagang dan sebuah Zona Perdagangan Bebas di Kota Hauzen hingga wilayah bagian baratnya sampai mencapai laut."
"Zona Perdagangan Bebas?" balas Canaria kebingungan.
"Ya, sebuah wilayah dimana kami tidak mengambil pajak sepeserpun. Termasuk cukai dan tarif keluar-masuknya barang," timpal Ares yang acuh tak acuh tetap menulis.
"Eh?! Ta—tapi, bagaimana dengan pendapatan wilayah kita?! Mohon untuk memikirkan hal tersebut dengan lebih bijak!" balas Canaria panik.
Ares pun sejenak menghentikan pekerjaannya dan mengalihkan pandangannya kepada Canaria sembari berkata, "Hm? Aku sudah memikirkannya dengan bijak, kau tahu? Apakah kamu memiliki peta terbaru Wilayah Rueter?"
"Baik, saya akan mengambilnya," balas Canaria mengerutkan kening lalu berjalan ke lemari di sudut ruangan.
Melihat Canaria yang telah memilikinya, Ares benar-benar dibuat kagum oleh dedikasinya yang terlalu luar biasa. Itu dikarenakan bahwa Ares yang baru saja menaklukan Wilayah Aldred sekitar satu bulan yang lalu.
Ares pun bangkit menuju meja besar yang berada di tengah ruangan setelah melihat Canaria yang berjalan ke arahnya dengan membawa perkamen yang cukup besar dan merentangkannya di atas meja.
"Apakah kamu memiliki mata-mata, Canaria?" tanya Ares dengan penuh kekaguman.
"Bagaimana Anda dapat mengetahuinya, Tuan Muda?" tanya Canaria kembali dengan penasaran.
"Yah, tidak mungkin jika tidak memiliki bawahan yang terampil apabila kamu memiliki peta Wilayah Aldred yang baru saja ditaklukkan satu bulan yang lalu. Juga, ini terlihat lebih detail daripada yang kulihat di istana kerajaan mereka," jawab Ares heran.
"Saya tidak menyangka Anda dapat menebaknya hanya dengan petunjuk kecil seperti itu, Tuan Muda. Bahkan, jenderal berpengalaman pun tidak akan sanggup mengetahuinya jika hanya diberikan petunjuk sekecil ini," timpal Canaria dengan tersenyum.
Yah, jika kau adalah seorang lulusan perguruan tinggi, kamu akan peka terhadap petunjuk kecil seperti hal ini, kau tahu?
Mengingat bahwa Ares berada di era abad pertengahan, hampir sebagian besar orang tidak dapat membaca dan menulis, sangat berbeda dengan Ares yang memiliki ilmu terbanyak dikarenakan dia yang merupakan lulusan perguruan tinggi di era modern.
Ares pun mengalihkan pandangannya menuju peta yang ada di atas meja.
Jika tidak salah...
Mengarahkan tangannya yang memegang pena bulu ke perkamen, Ares segera mencoret salah satu titik di lautan dengan tanda silang.
"Ada apa, Tuan Muda?" tanya Canaria penasaran.
"Jika tidak salah, terdapat suatu pulau kecil pada tempat yang kutandai ini. Aku ingin membuatnya menjadi basis pengembangan persenjataan kami," jawab Ares.
"Bagaimana Anda dapat mengetahuinya, Tuan Muda?" tanya Canaria kembali dengan heran.
Ku!
Menjadi panik dengan pertanyaan yang diberikan kepadanya, Ares dengan sedikit gelisah menjawab, "A—aku pernah bertanya kepada salah satu pejabat di istana."
"Begitu, saya pikir juga itu merupakan ide yang bagus, Tuan Muda. Namun, untuk apa Anda akan menggunakannya?" timpal Canaria yang menatap tajam pada Ares.
"Jika kamu mengetahuinya, kamu tidak akan dapat kembali lagi, kau tahu?" balas Ares.
"Saya telah dipercayakan untuk menjaga House of Rueter oleh Kakek Anda, Tuan Muda," timpal Canaria serius.
Begitu.
Melangkahkan kedua kakinya menuju jendela yang berada di sudut ruangan, Ares pun menatap kegelapan yang disinari oleh lentera jalanan di luar jendela sembari berkata, "Aku... memimpikan Regulus."
"Eh?" ujar Canaria terkejut.
Kemudian, Canaria mengubah nadanya dengan tajam dengan bertanya, "Mengapa?"
"Aku tidak tahu, ambisi... mungkin?" balas Ares yang masih menatap jendela.
"Apakah itu berarti Anda melamar Yang Mulia Tuan Putri dengan tujuan itu? Mohon maafkan saya, Tuan Muda. Namun, bukankah itu terlalu sembrono?" timpal Canaria tajam.
Ares pun berbalik untuk menatap Canaria kembali dengan tatapan kuat dan berkata, "Tentu saja, aku telah memikirkan hal tersebut dengan matang. Yang Mulia Putri Excel juga memiliki beberapa kelemahan yang tidak terduga, kau tahu? Juga, aku tidak akan membuatnya menjadi pedang bermata dua."
"Saya tidak menyangka setelah keadaan Anda yang seperti itu, Anda berubah menjadi seseorang dengan ambisi besar," timpal Canaria dengan nada sedikit lega.
"Apakah itu salah?" tanya Ares.
Menggelengkan kecil kepalanya, Canaria menjawab dengan nada yang terdengar bahagia, "Tidak, saya juga merasa turut prihatin dengan keadaan kerajaan ini."
Aku tidak berniat menguasai dunia karena itu, kau tahu?
Memutuskan untuk tidak membenarkan kesalahpahaman, Ares kembali mendekati meja tersebut dan menatap peta perkamen di atasnya.
"Kembali ke permasalahan Zona Pedagangan Bebas, aku bermaksud untuk menarik para pedagang dengan hal tersebut. Aku berencana membuat Kota Hauzen menjadi kota hiburan dengan basis produksi barang di Zona Perdagangan Bebas yang berpusat pada Kota Hauzen dan sekitarnya hingga mencapai laut. Lalu, aku berniat untuk membuat suatu perserikatan dengan banyak pedagang," ujar Ares.
"Apakah Anda merencanakan hal tersebut untuk membangun kekuatan Anda di bidang ekonomi? Bukankah itu sia-sia mengingat Kerajaan Rowling memiliki kekuatan militer yang besar?" tanya Canaria heran.
"Hm? Apa yang terjadi jika militer mereka tidak memiliki satupun pasokan makanan dan persenjataan?" jawab Ares dengan tersenyum ketika menatapnya.
Kemudian, Canaria membuka lebar matanya dan berkata dengan takjub, "Jangan katakan... Embargo..."
"Nah, tetap saja, aku harus menjadi bangsawan yang berpengaruh terlebih dahulu karena banyak pedagang besar adalah pedagang yang memiliki kontrak eksklusif dengan bangsawan. Juga, mengingat aku membutuhkan tentara yang besar, terlalu merepotkan jika para penduduk buta huruf karena aku membutuhkan banyak komandan yang cakap nantinya. Jadi, aku bermaksud membangun Sekolah Dasar dan Akademi Militer dengan merekrut perwira yang telah dibuang oleh bangsawan dan kerajaan serta para perwira senior kami," ujar Ares dengan menatap peta kembali.
"Tapi, para penduduk akan menolak dengan alasan membutuhkan tenaga kerja," timpal Canaria mengerutkan kening.
"Yah, tentu saja. Jadi, aku bermaksud memberikan makanan gratis dan uang pada para pengangguran. Juga, aku bermaksud untuk memanfaatkan daerah kumuh karena mereka terbiasa dengan kehidupan yang keras," balas Ares.
"Begitu," timpal Canaria.
Ares pun segera membalikkan tubuhnya untuk menghadap Canaria dan berkata dengan nada tegas, "Jadi, Ares von Rueter, Margrave Rueter saat ini, memerintahkan alih tugas kepada Mayor Jenderal Canaria untuk membuat dan memimpin regu elit berupa mata-mata, pengintai, penyabotase, serta pasukan khusus yang dapat bergerak di segala medan."
Saat Ares mengatakannya, seketika kedua mata Canaria terbuka dengan lebar karena sangat terkejut. Lalu, dia mengangkat tangannya untuk memberi hormat dan berkata, "Ya, Tuan!"
"Bagaimana Anda dapat mengetahui pangkat saya, Tuan Muda?" tanya Canaria tajam.
Tentu saja, karena itu adalah pangkatmu ketika memberontak saat dunia ini masih berupa game.
"Yah... firasat, mungkin?" jawab Ares.
"Daripada itu, gunakan semua dana untuk pembangunan Zona Perdagangan Bebas. Jangan lupa untuk membangun pangkalan militer dan pelabuhan terlebih dahulu. Aku ingin membuat Kapal Perang yang sangat besar," sambung Ares seolah mengalihkan topik.
"Eh? Ta—tapi, kami belum memiliki dana yang cukup untuk membayar pajak Wilayah Rueter untuk tahun ini!" timpal Canaria panik.
"Tidak apa-apa, aku akan mencarinya. Kirimkan pesan burung kepada Letnan Jenderal Renne mengenai hal tersebut dan perintahkan kepadanya untuk mengirim 150 tentara dengan 30 gerbong," balas Ares tenang.
"U—untuk apa, Tuan Muda?" tanya Canaria gelisah.
"Yah, ayo ikut. Kau akan mengetahuinya," jawab Ares dengan tersenyum.
Nah, ayo berburu harta karun.
...----------------...
Catatan :
Mohon maaf, ketika aku membuat peta dengan Map Creator, aku tidak menemukan satupun peta yang cocok. Jadi, aku menggambarkannya sendiri.
Maaf bila itu masih amatir dan kurang jelas. Jika di masa depan membutuhkan peta lagi, mungkin update chapter akan sedikit melambat.
Untuk wilayah gabungan dengan Aldred, luas wilayah Ares kira-kira menjadi 3.300 km² atau sedikit lebih besar daripada DI Yogyakarta.
Juga, jika tidak keberatan, satu like sangat berarti bagiku untuk naikan popularitas novel ini, terima kasih...
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 184 Episodes
Comments
Semau Gue
..oooO..............
...(....).....Oooo...
....\..(.......(...)....
.....\_).......)../.....
...............(_/......
2023-04-27
2
Egaega
Damn!! jadi gambaran sendiri
2022-11-20
0
🐙⃝ʙᴀɴɢᴢᴜʟ࿆࿐
hebattt idea yg cerdas
2022-11-14
0