Chapter 11 : Aku Dipanggil?!

Tahun 1236, 19 Januari.

Tepi Hutan, Gerbang Barat Kerajaan Rowling.

Setelah Matahari Terbit.

Di bawah sinar matahari terbit yang lolos dari tangkapan dedaunan pohon yang berada di tepian hutan, Ares sedang menyentuh gundukan tanah di depannya dengan meneteskan air mata sembari berkata, "Lily..."

"Tuan Muda..." kata Canaria yang memandangi Ares dengan tatapan dengan rumit.

"Bagaimana keadaan Keluarga Lily?" tanya Ares kepada Canaria tanpa berbalik.

"Maaf..." jawab Canaria menyesal.

"Begitu," balas Ares lalu tersenyum lemah.

Ares telah mengingat dengan jelas mengapa Ares sebelumnya dapat terpuruk hingga melakukan pelarian dengan berbuat banyak kekejaman pada rakyatnya.

Hal tersebut dikarenakan dia yang telah kehilangan banyak orang yang dicintainya meskipun itu tidaklah secara keseluruhan dikarenakan Ares yang memiliki perasaan kompleks dengan para ksatria tua, Owen, serta Canaria yang telah merawatnya semenjak kecil.

"Aku pasti akan bertemu denganmu kembali," ujar Ares saat bangkit dengan mengusap makamnya menggunakan telapak tangannya.

Ares segera berbalik menghadap Canaria dan berjalan keluar dari hutan.

Saat Ares bersisian dengan Canaria, Canaria berkata, "Saya harap Anda dapat membuka hati Anda kepada gadis lainnya, Tuan Muda."

Mendengarnya, Ares menghentikan langkah kakinya dan menjawab, "Aku sebenarnya ingin mempersunting Putri Excel."

"Saya mengharapkan Anda untuk memikirkannya kembali dengan bijak setelah bertemu dengan beliau pagi ini," timpal Canaria yang segera mengerutkan kening.

Sore hari kemarin setelah audiensi dengan raja, Ares mendapatkan undangan pesta teh yang berasal dari Putri Excel. Ia pun segera membalasnya dengan menulis dirinya yang bersedia memenuhi undangan dikarenakan Ares yang bermaksud untuk menyatakan perasaannya secara langsung.

"Ya, aku akan memikirkannya dengan bijak," balas Ares dengan melangkahkan kaki kembali.

Di dunia yang sangat mengandalkan poin statistik ini, memiliki Putri Excel akan sangat membantu ambisi besarnya yang hendak memenangkan permainan dengan menguasai dunia.

Setelah beberapa saat berjalan dan keluar dari hutan, Gnery membuka pintu gerbong dan Ares pun memasukinya.

Ketika Ares memandangi jendela gerbong, tanpa sadar mulutnya berkata, "Terima kasih karena telah berjanji menyelesaikan penyesalan Lily. Aku berjanji untuk tidak menganggu dirimu lagi. Namun, aku tetap akan membalas dendam menggunakan tanganku sendiri jika saatnya telah tiba."

"Ya, nantikan saja," timpal Ares pada dirinya sendiri.

"Aku benar-benar bersyukur bahwa kau telah merasukiku," balas Ares pada dirinya sendiri.

"Semoga kau tenang di sana," timpal Ares.

"Ya, aku akan menghabiskan sisa waktuku bersama dengan Lily," balas Ares kepada dirinya sendiri dengan tersenyum.

Nah, aku merasa keadaan aneh itu telah menghilang.

Apakah itu adalah Ares yang sebenarnya?

Mengalami kejadian supernatural seperti yang baru saja dialaminya, sedikit membuat perasaannya gelisah, namun Ares berusaha mengabaikannya dan menenangkan dirinya kembali.

Setelah menunggu beberapa jam, Ares pun tiba di istana yang baginya sangat terkutuk karena telah memerasnya hingga kering. Dia segera turun dari gerbong kereta kudanya dan dipandu oleh 2 orang pelayan menuju gazebo keramik di taman bunga yang berada pada salah satu sudut istana.

Tak lama kemudian, Ares segera melihat Excel yang telah duduk menyesap teh di dalam gazebo. Dengan menundukkan dalam kepalanya, Ares berkata, "Permintaan maaf terdalam saya karena telah membuat Anda menunggu, Yang Mulia Putri Excel."

Setelah meletakkan cangkirnya, Excel berkata dengan heran, "Tidak apa-apa, bukankah kita adalah teman satu kelas di Akademi, Ares? Mengapa kau sangat sopan kepadaku?"

"Karena kami sedang berada di dalam pertemuan resmi, Yang Mulia," sesal Ares dengan menundukkan kepalanya kembali.

"Oh, benar. Duduklah," ujar Excel tanpa peduli.

Ares segera menurutinya dengan duduk di bangku yang berada di hadapannya. Kemudian, seorang pelayan yang sedang berjaga mendekati tempat Ares duduk dengan mendorong sebuah kereta makanan dan menyajikan teh dan beberapa camilan kepadanya.

Prok!

Ketika Excel menepukkan tangannya, para pelayan itu pun menunduk dan pergi mundur menjauh ke sudut taman yang berjarak sekitar 30 meter dari gazebo.

"Nah, kami telah berada dalam pertemuan yang tidak resmi!" ujar Excel riang.

"Baik," balas Ares yang telah menyerah.

Excel pun mengubah ekspresinya dengan melukiskan senyuman di wajahnya dan bertanya, "Bolehkah aku bertanya kepadamu tentang kisahmu ketika menaklukkan kerajaan itu?"

"Tidak ada yang hal yang luar biasa, Yang Mulia. Setelah melakukan perang kilat di perbatasan, saya mengerahkan pasukan untuk mengambil alih ibukota mereka dengan memaksa desa-desa di sekitarnya untuk menyerah," jawab Ares lugas.

"Kau pasti merasakannya, bukan? Sensasi ketika kau menjadi dewa kematian bagi mereka, seperti halnya bagaimana perasaanmu ketika menggenggam kehidupan para musuhmu seolah kau dapat melakukan apapun pada mereka," timpal Excel riang.

Aku tidak sepertimu, sialan!

"Saya... setelah kami mendapatkan kepala raja, kami dengan cepat menuju ibukota mereka untuk melakukan pertempuran pengepungan," balas Ares sedikit gemetar.

Mendengarkan hal yang tidak sesuai dengan keinginannya, Excel segera memancarkan nafsu membunuh yang membuat Ares sedikit gemetar dikarenakan statistik mereka berdua yang sangat berbeda jauh.

"Oh, apakah kau mengambil alih kota mereka dengan melakukan beberapa trik sebagai kejutan untuk mereka?" tanya Excel riang.

Kejutan apanya?!

Apakah maksudmu membumihanguskan kota?!

"Ti—tidak..." jawab Ares dengan sedikit terbata.

Excel pun mengubah ekspresinya menjadi tidak puas dan bertanya, "Jika begitu, bagaimana kau dapat bersenang-senang, Ares?"

"Yang Mulia, saya melakukan hal ini untuk mempersiapkan permainan berikutnya," timpal Ares yang sedikit gelisah.

"Apa maksudmu?" tanya Excel tajam.

"Setelah menguasai satu negara, akan membuang-buang waktu bermain dengan mereka, Yang Mulia. Saya berpikir lebih baik mendorong mereka untuk berkembang dan memajukan wilayah. Setelah menunggu beberapa saat, kami pun bisa mendapatkan dana dan tentara dengan lebih mudah," jawab Ares lugas.

Setelah menjawabnya, Excel tetap memiliki ekspresi yang tidak puas meskipun dia telah menarik kembali nafsu membunuhnya yang menyebabkan Ares dapat menenangkan dirinya.

"Tentu saja, saya hanya bermain dengan orang-orang di medan pertempuran dan berburu para prajurit yang telah menjadi bandit yang telah kabur dari medan perang," sambung Ares dengan tersenyum masam.

Tidak tertarik dengan jawaban yang diberikan oleh Ares, Excel pun menyangga dagunya dengan tangannya sembari mengalihkan pandangannya menuju taman yang berada di luar gazebo. Ia pun menjawab dengan nada yang terdengar bosan, "Begitu. Aku cukup terkesan dengan rencanamu."

Begitukah?

Mari berikan permen kepadanya meskipun ini dapat dikatakan makar pada kerajaan.

Melihat Excel yang tidak tertarik, Ares pub memutuskan untuk mengatakan tujuan yang dimilikinya agar dapat membuat Excel terkesan dan berharap agar Excel dapat menjadi salah satu kaki tangannya. Lalu, Ares berkata, "Nah, saya tidak membuang waktu karena saya memimpikan Regulus," dan memasang senyuman di wajahnya.

Excel pun seketika membuka lebar kedua matanya karena tidak mempercayai hal yang dikatakan pria di depannya.

"Kamu... serius?" tanya Excel yang terpana.

"Saya tidak pernah berbohong kepada Anda, Yang Mulia," jawabku dengan tersenyum.

Kemudian, Excel menutupi wajahnya dengan salah satu telapak tangannya, "Ahahaha, menarik! Tak kusangka, saat berada di Akademi dahulu, kukira kau hanyalah seorang pendiam, Ares."

"Saya hanya terkagum dengan perbuatan Yang Mulia sehingga saya tidak menginginkan untuk bersikap menonjol," balas Ares yang merendahkan dirinya.

Excel menatap pria di depannya seolah menilai lalu bertanya dengan lirih, "Bagaimana kesanmu terhadap Keluarga Kerajaan Rowling? Tentu saja, aku akan diam terhadap hal ini sehingga kau dapat berkata apapun dengan bebas."

"Jika Anda bertanya pada saya... semua hal yang telah mereka lakukan sangatlah sia-sia. Tentu saja, itu tidak berlaku untuk Anda, Yang Mulia," jawab Ares dengan ekspresi rumit.

"Begitukah? Yah, aku tidak merasakan apapun dengan keluargaku sendiri bahkan jika mereka mati. Tapi, kau benar-benar telah menjadi orang yang sangat berbeda, bukan?" timpal Excel seolah bersenang-senang.

"Tentu saja, saya berubah karena Yang Mulia telah memperlihatkan pada saya mengenai keindahan dunia," ujar Ares yang menyanjungnya.

Mendengarnya, Excel segera menutup matanya sejenak seolah berpikir dalam. Ia pun berkata dengan senyum menggoda setelah membuka matanya kembali, "Bagaimana jika aku bergabung denganmu?"

"Mohon maafkan saya, Yang Mulia," sesal Ares.

Excel segera mengubah ekspresinya menjadi kesal dan bertanya, "Mengapa?"

"Tentu saja, itu karena saya berniat untuk meminang Anda, Yang Mulia," balas Aresdengan tersenyum.

Kedua mata Excel seketika membulat dikarenakan dia yang sangat terkejut, dia hanya dapat berkata, "Eh?"

"Sebenarnya, saya telah jatuh hati pada Anda saat bertemu untuk pertama kalinya ketika pertemuan bangsawan di istana saat kami berusia 7 tahun. Setelah melihat Anda kembali di Akademi, hati saya menjadi semakin condong kepada Anda," balas Ares.

Tentu saja, itu tidak mungkin.

Siapa yang ingin memiliki seorang istri psikopat?

"Me—mengapa?" tanya Excel gugup.

Hm?

Tidak kusangka, kau juga merupakan seorang gadis.

"Karena saya sangat kagum dengan keanggunan dan kecantikan Anda, Yang Mulia," jawab Ares dengan tersenyum.

"Begitu," timpal Excel yang sedikit tersipu.

"Jika Anda menerima perasaan saya... saya akan memberikan seluruh dunia kepada Anda, Yang Mulia," balas Ares.

"O—oh..." timpal Excel terpana.

Dengan menatap kuat pada gadis di hadapannya, Ares berkata, "Dalam beberapa bulan lagi setelah mempersiapkan segalanya, saya akan membuktikan perasaan saya kepada Anda."

Excel pun segera menghapus ekspresi terkejutnya dan berkata dengan nada yang terdengar senang, "Nah, aku akan menunggumu."

"Terima kasih karena telah menerima perasaan saya, Yang Mulia," balas Ares dengan tersenyum kepadanya.

"Ya, mohon buktikan jika kau benar-benar serius. Aku sangat kesal dengan perkataan orang-orang di sekitarku yang sangat meremehkanku karena tidak memiliki satupun proposal untuk pertunanganku," timpal Excel dengan nada bahagia.

Bagus.

Satu kaki tangan telah kudapatkan.

Mari perkuat pondasi ekonomiku terlebih dahulu untuk saat ini.

...----------------...

Terpopuler

Comments

Faatikhuddin_LD

Faatikhuddin_LD

pertama kali baca tahun 2021 bulan desember dan sekarang tahun 2023 mau baca lagi

2023-07-11

1

Semau Gue

Semau Gue

..oooO..............
...(....).....Oooo...
....\..(.......(...)....
.....\_).......)../.....
...............(_/......

2023-04-27

1

senja

senja

btw ngeri bat gak tau malunya minta 90persen rampasan padahal gak ikut apa2 n bomat, ngeri

2021-11-24

3

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Soul Transmigration
2 Chapter 2 : Mengumpulkan Para Perwira
3 Chapter 3 : Pertemuan Strategi untuk Tutorial Game
4 Chapter 4 : Ayo Bantai!
5 Chapter 5 : Merebut Ibukota Kerajaan Aldred
6 Chapter 6 : Reformasi Wilayah
7 Chapter 7 : Kembali ke Kota Ereth
8 Chapter 8 : Meningkatkan Statistik
9 Chapter 9 : Ibukota Kerajaan Rowling, Lombart
10 Chapter 10 : Bertemu Lawan
11 Chapter 11 : Aku Dipanggil?!
12 Chapter 12 : Pengembangan Wilayah? Itu Penting, Kau Tahu?
13 Chapter 13 : Harta Karunku, Aku Datang!
14 Chapter 14 : Anakku Lahir... atau Bukan? Yah, Ini Sangat Rumit
15 Announcement : Perubahan Sudut Pandang Menjadi Orang Ketiga [Outdated]
16 Chapter 15 : Hubungan Kami adalah Sepupu?!
17 Chapter 16 : Rapat Anggaran Kewilayahan? Tidak Seperti Ini!
18 Chapter 17 : Rapat Anggaran Kewilayahan? Lihat, Kutunjukkan Padamu!
19 Chapter 18 : Anakku Lahir... Lagi?!
20 Chapter 19 : Bandit Menyerang?! Jangan Mengurangi Jumlah Wajib Pajakku!
21 Chapter 20 : Kota Kanal Hauzen, Basis Dagangku yang Baru!
22 Chapter 21 : Perkembangan Senjata Baru? Aku Tidak Ingin Terlalu Berlebihan
23 Chapter 22 : Anggaran, Mengapa Banyak Sekali?!
24 Chapter 23 : Aku Mengingat Senjata Terbaik!
25 Chapter 24 : Anak Terkutuk? Tidak Mungkin!
26 Chapter 25 : Anak Terkutuk? Ayo Jadikan Dia Kaki Tanganku!
27 Chapter 26 : Kuh, Kembali Menuju Rutinitas Harianku? Menyebalkan!
28 Chapter 27 : Dekrit Kerajaan? Ayo Berangkat!
29 Chapter 28 : Bencana—Tidak, Bantuan, Datang!
30 Chapter 29 : Pilih Strategi!
31 Chapter 30 : Penyakit? Tidak, Itu Hanya Racun!
32 Chapter 31 : Count, Inilah Strategi yang Seharusnya!
33 Chapter 32 : Jadilah Pengawalku!
34 Chapter 33 : Ayo Serang Benteng Pasokan Makanan Natrehn!
35 Chapter 34 : Bantai dan Bakar!
36 Chapter 35 : Jangan Kurang Ajar, Count!
37 Chapter 36 : Melarikan Diri dari Benteng Veldaz? Ck, Pengecut!
38 Chapter 37 : Aku Akan Mengajarimu Berperang Tanpa Bersusah Payah!
39 Chapter 38 : Tamat Riwayatmu, Barlock!
40 Chapter 39 : Terkadang, Pembantaian Itu Tidak Menghasilkan Apapun, Kau Tahu?
41 Chapter 40 : Ayo Rampas Segala Harapan Mereka!
42 Chapter 41 : Perundingan Ligard?
43 Chapter 42 : Mustahil? Tidak Juga
44 Chapter 43 : Pengaruh Politikku Melebihi Para Pangeran! – Arc 1 <End>
45 Interlude : Esther, Bagaimana Keadaanmu?
46 Interlude : Ayo Rayakan Hari Ulang Tahun Excel!
47 Extra : Regulus World Map
48 Intermission : Akulah Sang Pedagang Besar!
49 Chapter 44 : Ayo Mencari Kekuatan!
50 Chapter 45 : Dendam? Itu Tidak Baik, Kau Tahu?
51 Chapter 46 : Aku Mengetahui Semuanya!
52 Chapter 47 : Reruntuhan Ibukota Kekaisaran Suci Regulus
53 Chapter 48 : Tidak Ada Sihir di Dunia Ini!
54 Chapter 49 : Taklukkan!
55 Chapter 50 : Ak—Aku Menang!
56 Announcement : Revisi [Outdated]
57 Chapter 51 : Meningkatkan Kebudayaan Agar Lebih Baik!
58 Chapter 52 : Kembali ke Rumah!
59 Chapter 53 : Bertemu Cucuku, Mengapa Tidak Bisa?!
60 Chapter 54 : Kode yang Aku Buat? Itu Tidak Benar, Kau Tahu?
61 Chapter 55 : Ka—Kamu Hamil?!
62 Chapter 56 : Pasukan Khususku, Luar Biasa!
63 Chapter 57 : Ini adalah Suspensi Leaf Spring!
64 Chapter 58 : Pertemuan dengan Faksi Oposisi? Lemah
65 Chapter 59 : Pertemuan dengan Faksi Oposisi? Lihatlah Kekuatanku!
66 Chapter 60 : Kau Mengundangku untuk Membuat Kesepakatan Rahasia?
67 Chapter 61 : Excel Menyerang?!
68 Chapter 62 : Ak—Aku Diserang?!
69 Chapter 63 : Me—Mengapa?! Aku Baru Saja Tiba, Kau Tahu?!
70 Chapter 64 : Gagal?!
71 Alternation : Ayo Masuk Akademi Militer!
72 Chapter 65 : Pertemuan Aristokrat? Ayo Berangkat!
73 Chapter 66 : Pertemuan Aristokrat? Lihatlah Kebanggaanku!
74 Chapter 67 : Pertemuan Aristokrat? Datangi Mereka!
75 Chapter 68 : Pertemuan Aristokrat? Jangan Sombong!
76 Chapter 69 : Pertemuan Aristokrat? Beri Informasinya!
77 Chapter 70 : Pertemuan Aristokrat? Bunuh Aku!
78 Chapter 71 : Serangan!
79 Chapter 72 : Bawahan Baruku!
80 Chapter 73 : Meningkatkan Kesan Sebelum Bertransaksi Itu Penting, Kau Tahu?
81 Chapter 74 : Bagi Pedagang, Kepercayaan adalah Hal yang Paling Utama
82 Chapter 75 : Munculnya Kekuatan Ketiga Dunia!
83 Chapter 76 : Tujuanku yang Sebenarnya!
84 Extra : Character List
85 Alternation : Um... Mengapa Seorang Pelayan Merias Wajahku?
86 Chapter 77 : Aku Menikah?
87 Chapter 78 : Gerak Faksi Istana
88 Chapter 79 : Natrehn Bergerak!
89 Chapter 80 : Kembali ke Asal!
90 Alternation : Sial...
91 Chapter 81 : Ayo Rencanakan Kudeta!
92 Chapter 82 : Mari Kita Menuju Utara!
93 Chapter 83 : Api yang Terpadamkan
94 Chapter 84 : Korban yang Diperlukan
95 Chapter 85 : Ak—Aku Bebas!
96 Chapter 86 : Apakah ini... adalah Pertemuan yang telah Ditakdirkan?
97 Alternation : Maafkan Aku
98 Chapter 87 : Different Timeline Game Event
99 Chapter 88 : Awal Pertempuran Tiga Arah
100 Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 1
101 Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 2
102 Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 3
103 Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 4
104 Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 5
105 Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 6
106 Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 7
107 Chapter 90 : Akhir Peperangan, part 1
108 Chapter 90 : Akhir Peperangan, part 2
109 Chapter 91 : Keputusan Berat
110 Chapter 92 : Suku Utara
111 Chapter 93 : Greatest Man from The Northern Land, Harek
112 Alternation : Keseharian Excel di Kota Ereth
113 Chapter 94 : Dark Ritual
114 Chapter 95 : Penyesalan Harek
115 Chapter 96 : Langkah Terakhir
116 Chapter 97 : Pertukaran Informasi Lucy
117 Chapter 98 : Eye's of The Queen
118 Alternation : Setelah Sekian Lama
119 Chapter 99 : Ares and Sieg, Two Sides of The Same Coin
120 Chapter 100 : Nol Besar
121 Chapter 101 : Pencegahan Pengkhianatan
122 Chapter 102 : Kewaspadaan
123 Chapter 103 : Perubahan Sieg
124 Chapter 104 : Berada di Luar Prediksi
125 Alternation : Tugas Akademi Militer Esther
126 Chapter 105 : Sebelum Keberangkatan
127 Chapter 106 : Kekeruhan Ibukota Lombart
128 Chapter 107 : Kepulangan Loic
129 Chapter 108 : Empat Faksi, Tiga Kepentingan
130 Chapter 109 : Surat
131 Chapter 110 : Ekspedisi
132 Alternation : Pengumpulan Informasi Claire
133 Chapter 111 : Kewaspadaan Dua Pangeran
134 Chapter 112 : The Manipulator, Eina von Fonca
135 Chapter 113 : Snow and Blood
136 Chapter 114 : Ares' Puppets
137 Chapter 115 : Sieg Report
138 Chapter 116 : Berita Besar
139 Chapter 117 : Sieg's Guerilla, part 1
140 Chapter 117 : Sieg's Guerilla, part 2
141 Chapter 118 : The Great Commander, part 1
142 Chapter 118 : The Great Commander, part 2
143 Chapter 118 : The Great Commander, part 3
144 Chapter 119 : Kelahiran
145 Chapter 120 : Before The Fall
146 Chapter 121 : Barbarian Attack, part 1
147 Chapter 121 : Barbarian Attack, part 2
148 Chapter 122 : Penarikan Pasukan
149 Chapter 123 : Kehancuran Count Dupent
150 Chapter 124 : Firasat Buruk
151 Chapter 125 : Malam Penyesalan
152 Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 1
153 Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 2
154 Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 3
155 Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 4
156 Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 5
157 Chapter 127 : Beban
158 Chapter 128 : Kehendak Tabu
159 Chapter 129 : Netralitas Seorang Penguasa
160 Chapter 130 : Gerakan Barbarian
161 Announcement : Hiatus
162 Chapter 131 : Resistensi Dua Pangeran
163 Chapter 132 : Sekutu
164 Chapter 133 : Pertentangan Samar
165 Chapter 134 : Memutus Rantai Pengkhianatan
166 Chapter 135 : Menuju Medan Perang Terakhir
167 Chapter 136 : Balik Layar
168 Chapter 137 : Situasi Perang Scandiva
169 Chapter 138 : Himpitan
170 Chapter 139 : Pertukaran
171 Chapter 140 : Pengungkapan Pengkhianatan
172 Chapter 141 : Kematian Tak Terduga
173 Chapter 142 : The Last Battle, part 1
174 Chapter 142 : The Last Battle, part 2
175 Chapter 143 : Senandung Terakhir
176 Chapter 144 : Konvensi Scandiva?
177 Chapter 145 : The New Era – Arc 2 <End>
178 Interlude : Perencanaan Besar Gereja
179 Interlude : Penyelamatan Loic
180 Interlude : Dua Sisi Ares Aubert
181 Extra : Suamiku Benar-Benar Luar Biasa – Book I <End>
182 Announcement : The Novel's Sequel is Released
183 Announcement : Promotion
184 Announcement : Remake
Episodes

Updated 184 Episodes

1
Chapter 1 : Soul Transmigration
2
Chapter 2 : Mengumpulkan Para Perwira
3
Chapter 3 : Pertemuan Strategi untuk Tutorial Game
4
Chapter 4 : Ayo Bantai!
5
Chapter 5 : Merebut Ibukota Kerajaan Aldred
6
Chapter 6 : Reformasi Wilayah
7
Chapter 7 : Kembali ke Kota Ereth
8
Chapter 8 : Meningkatkan Statistik
9
Chapter 9 : Ibukota Kerajaan Rowling, Lombart
10
Chapter 10 : Bertemu Lawan
11
Chapter 11 : Aku Dipanggil?!
12
Chapter 12 : Pengembangan Wilayah? Itu Penting, Kau Tahu?
13
Chapter 13 : Harta Karunku, Aku Datang!
14
Chapter 14 : Anakku Lahir... atau Bukan? Yah, Ini Sangat Rumit
15
Announcement : Perubahan Sudut Pandang Menjadi Orang Ketiga [Outdated]
16
Chapter 15 : Hubungan Kami adalah Sepupu?!
17
Chapter 16 : Rapat Anggaran Kewilayahan? Tidak Seperti Ini!
18
Chapter 17 : Rapat Anggaran Kewilayahan? Lihat, Kutunjukkan Padamu!
19
Chapter 18 : Anakku Lahir... Lagi?!
20
Chapter 19 : Bandit Menyerang?! Jangan Mengurangi Jumlah Wajib Pajakku!
21
Chapter 20 : Kota Kanal Hauzen, Basis Dagangku yang Baru!
22
Chapter 21 : Perkembangan Senjata Baru? Aku Tidak Ingin Terlalu Berlebihan
23
Chapter 22 : Anggaran, Mengapa Banyak Sekali?!
24
Chapter 23 : Aku Mengingat Senjata Terbaik!
25
Chapter 24 : Anak Terkutuk? Tidak Mungkin!
26
Chapter 25 : Anak Terkutuk? Ayo Jadikan Dia Kaki Tanganku!
27
Chapter 26 : Kuh, Kembali Menuju Rutinitas Harianku? Menyebalkan!
28
Chapter 27 : Dekrit Kerajaan? Ayo Berangkat!
29
Chapter 28 : Bencana—Tidak, Bantuan, Datang!
30
Chapter 29 : Pilih Strategi!
31
Chapter 30 : Penyakit? Tidak, Itu Hanya Racun!
32
Chapter 31 : Count, Inilah Strategi yang Seharusnya!
33
Chapter 32 : Jadilah Pengawalku!
34
Chapter 33 : Ayo Serang Benteng Pasokan Makanan Natrehn!
35
Chapter 34 : Bantai dan Bakar!
36
Chapter 35 : Jangan Kurang Ajar, Count!
37
Chapter 36 : Melarikan Diri dari Benteng Veldaz? Ck, Pengecut!
38
Chapter 37 : Aku Akan Mengajarimu Berperang Tanpa Bersusah Payah!
39
Chapter 38 : Tamat Riwayatmu, Barlock!
40
Chapter 39 : Terkadang, Pembantaian Itu Tidak Menghasilkan Apapun, Kau Tahu?
41
Chapter 40 : Ayo Rampas Segala Harapan Mereka!
42
Chapter 41 : Perundingan Ligard?
43
Chapter 42 : Mustahil? Tidak Juga
44
Chapter 43 : Pengaruh Politikku Melebihi Para Pangeran! – Arc 1 <End>
45
Interlude : Esther, Bagaimana Keadaanmu?
46
Interlude : Ayo Rayakan Hari Ulang Tahun Excel!
47
Extra : Regulus World Map
48
Intermission : Akulah Sang Pedagang Besar!
49
Chapter 44 : Ayo Mencari Kekuatan!
50
Chapter 45 : Dendam? Itu Tidak Baik, Kau Tahu?
51
Chapter 46 : Aku Mengetahui Semuanya!
52
Chapter 47 : Reruntuhan Ibukota Kekaisaran Suci Regulus
53
Chapter 48 : Tidak Ada Sihir di Dunia Ini!
54
Chapter 49 : Taklukkan!
55
Chapter 50 : Ak—Aku Menang!
56
Announcement : Revisi [Outdated]
57
Chapter 51 : Meningkatkan Kebudayaan Agar Lebih Baik!
58
Chapter 52 : Kembali ke Rumah!
59
Chapter 53 : Bertemu Cucuku, Mengapa Tidak Bisa?!
60
Chapter 54 : Kode yang Aku Buat? Itu Tidak Benar, Kau Tahu?
61
Chapter 55 : Ka—Kamu Hamil?!
62
Chapter 56 : Pasukan Khususku, Luar Biasa!
63
Chapter 57 : Ini adalah Suspensi Leaf Spring!
64
Chapter 58 : Pertemuan dengan Faksi Oposisi? Lemah
65
Chapter 59 : Pertemuan dengan Faksi Oposisi? Lihatlah Kekuatanku!
66
Chapter 60 : Kau Mengundangku untuk Membuat Kesepakatan Rahasia?
67
Chapter 61 : Excel Menyerang?!
68
Chapter 62 : Ak—Aku Diserang?!
69
Chapter 63 : Me—Mengapa?! Aku Baru Saja Tiba, Kau Tahu?!
70
Chapter 64 : Gagal?!
71
Alternation : Ayo Masuk Akademi Militer!
72
Chapter 65 : Pertemuan Aristokrat? Ayo Berangkat!
73
Chapter 66 : Pertemuan Aristokrat? Lihatlah Kebanggaanku!
74
Chapter 67 : Pertemuan Aristokrat? Datangi Mereka!
75
Chapter 68 : Pertemuan Aristokrat? Jangan Sombong!
76
Chapter 69 : Pertemuan Aristokrat? Beri Informasinya!
77
Chapter 70 : Pertemuan Aristokrat? Bunuh Aku!
78
Chapter 71 : Serangan!
79
Chapter 72 : Bawahan Baruku!
80
Chapter 73 : Meningkatkan Kesan Sebelum Bertransaksi Itu Penting, Kau Tahu?
81
Chapter 74 : Bagi Pedagang, Kepercayaan adalah Hal yang Paling Utama
82
Chapter 75 : Munculnya Kekuatan Ketiga Dunia!
83
Chapter 76 : Tujuanku yang Sebenarnya!
84
Extra : Character List
85
Alternation : Um... Mengapa Seorang Pelayan Merias Wajahku?
86
Chapter 77 : Aku Menikah?
87
Chapter 78 : Gerak Faksi Istana
88
Chapter 79 : Natrehn Bergerak!
89
Chapter 80 : Kembali ke Asal!
90
Alternation : Sial...
91
Chapter 81 : Ayo Rencanakan Kudeta!
92
Chapter 82 : Mari Kita Menuju Utara!
93
Chapter 83 : Api yang Terpadamkan
94
Chapter 84 : Korban yang Diperlukan
95
Chapter 85 : Ak—Aku Bebas!
96
Chapter 86 : Apakah ini... adalah Pertemuan yang telah Ditakdirkan?
97
Alternation : Maafkan Aku
98
Chapter 87 : Different Timeline Game Event
99
Chapter 88 : Awal Pertempuran Tiga Arah
100
Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 1
101
Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 2
102
Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 3
103
Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 4
104
Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 5
105
Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 6
106
Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 7
107
Chapter 90 : Akhir Peperangan, part 1
108
Chapter 90 : Akhir Peperangan, part 2
109
Chapter 91 : Keputusan Berat
110
Chapter 92 : Suku Utara
111
Chapter 93 : Greatest Man from The Northern Land, Harek
112
Alternation : Keseharian Excel di Kota Ereth
113
Chapter 94 : Dark Ritual
114
Chapter 95 : Penyesalan Harek
115
Chapter 96 : Langkah Terakhir
116
Chapter 97 : Pertukaran Informasi Lucy
117
Chapter 98 : Eye's of The Queen
118
Alternation : Setelah Sekian Lama
119
Chapter 99 : Ares and Sieg, Two Sides of The Same Coin
120
Chapter 100 : Nol Besar
121
Chapter 101 : Pencegahan Pengkhianatan
122
Chapter 102 : Kewaspadaan
123
Chapter 103 : Perubahan Sieg
124
Chapter 104 : Berada di Luar Prediksi
125
Alternation : Tugas Akademi Militer Esther
126
Chapter 105 : Sebelum Keberangkatan
127
Chapter 106 : Kekeruhan Ibukota Lombart
128
Chapter 107 : Kepulangan Loic
129
Chapter 108 : Empat Faksi, Tiga Kepentingan
130
Chapter 109 : Surat
131
Chapter 110 : Ekspedisi
132
Alternation : Pengumpulan Informasi Claire
133
Chapter 111 : Kewaspadaan Dua Pangeran
134
Chapter 112 : The Manipulator, Eina von Fonca
135
Chapter 113 : Snow and Blood
136
Chapter 114 : Ares' Puppets
137
Chapter 115 : Sieg Report
138
Chapter 116 : Berita Besar
139
Chapter 117 : Sieg's Guerilla, part 1
140
Chapter 117 : Sieg's Guerilla, part 2
141
Chapter 118 : The Great Commander, part 1
142
Chapter 118 : The Great Commander, part 2
143
Chapter 118 : The Great Commander, part 3
144
Chapter 119 : Kelahiran
145
Chapter 120 : Before The Fall
146
Chapter 121 : Barbarian Attack, part 1
147
Chapter 121 : Barbarian Attack, part 2
148
Chapter 122 : Penarikan Pasukan
149
Chapter 123 : Kehancuran Count Dupent
150
Chapter 124 : Firasat Buruk
151
Chapter 125 : Malam Penyesalan
152
Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 1
153
Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 2
154
Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 3
155
Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 4
156
Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 5
157
Chapter 127 : Beban
158
Chapter 128 : Kehendak Tabu
159
Chapter 129 : Netralitas Seorang Penguasa
160
Chapter 130 : Gerakan Barbarian
161
Announcement : Hiatus
162
Chapter 131 : Resistensi Dua Pangeran
163
Chapter 132 : Sekutu
164
Chapter 133 : Pertentangan Samar
165
Chapter 134 : Memutus Rantai Pengkhianatan
166
Chapter 135 : Menuju Medan Perang Terakhir
167
Chapter 136 : Balik Layar
168
Chapter 137 : Situasi Perang Scandiva
169
Chapter 138 : Himpitan
170
Chapter 139 : Pertukaran
171
Chapter 140 : Pengungkapan Pengkhianatan
172
Chapter 141 : Kematian Tak Terduga
173
Chapter 142 : The Last Battle, part 1
174
Chapter 142 : The Last Battle, part 2
175
Chapter 143 : Senandung Terakhir
176
Chapter 144 : Konvensi Scandiva?
177
Chapter 145 : The New Era – Arc 2 <End>
178
Interlude : Perencanaan Besar Gereja
179
Interlude : Penyelamatan Loic
180
Interlude : Dua Sisi Ares Aubert
181
Extra : Suamiku Benar-Benar Luar Biasa – Book I <End>
182
Announcement : The Novel's Sequel is Released
183
Announcement : Promotion
184
Announcement : Remake

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!