Tahun 1236, 2 Januari.
Pinggiran Jalan Besar, Wilayah Count Bruze, Kerajaan Rowling.
Malam Hari.
"T—Tuan, makan malam Anda telah siap," ujar seorang pelayan dengan sedikit ketakutan.
"Ya, terima kasih. Santai saja," timpal Ares dengan tersenyum agar menenangkannya.
"Ba—baik, saya akan membimbing Anda!" balas pelayan itu dengan menunduk dan diikuti oleh Ares.
Beberapa hari berlalu semenjak Ares meninggalkan Kota Ereth.
Pada akhirnya, Ares memutuskan untuk tinggal selama 2 hari di kota karena dia mendapat sambutan hangat dari para gundiknya pada malam hari setelah dia memanggil mereka. Ares pun memperlakukan mereka dengan lembut dan tidak menggaulinya secara bersama-sama seperti yang dia lakukan dahulu karena perasaannya yang sangat menjunjung tinggi para wanita.
Pada kebudayaan era abad pertengahan, seorang laki-laki kaya dan bangsawan dapat memiliki beberapa istri, selir, dan gundik.
Meskipun Ares, yang notabene berasal dari dunia modern, memiliki perasaan bersalah karenanya, keluarga wanita dan wanita yang akan diperistri atau menjadi selir dan bahkan gundik tersebut, kebanyakan akan merasa bahagia jika mereka memiliki suami yang kaya dan kuat sebagai penanggung jawab mereka.
Hal tersebut terjadi dikarenakan kebutuhan mereka akan tercukupi dan memiliki pelindung dari orang yang berniat mencelakakan mereka selain dari mereka yang dapat membangun hubungan kuat dengan keluarga pria.
Apalagi, jika keluarga tersebut merupakan keluarga seorang bangsawan.
Tentu saja, jika itu adalah pria yang memiliki pemikiran normal. Tidak seperti Ares sebelumnya yang telah melakukannya dengan menyiksa mereka.
Di dunia game ini, mayoritas pekerjaan adalah pekerjaan yang berat seperti bertani, penjahit, dan pekerjaan berat yang sejenis. Maka dari itu, kebanyakan orang berharap untuk memiliki anak dengan cepat dan banyak sehingga pekerjaan mereka dapat teringankan.
Bahkan, beberapa orang yang berusia sekitar 16 tahun telah memiliki anak karena usia dewasa di dunia ini adalah 15 tahun.
Selain itu, dunia game ini memiliki banyak bahaya seperti hewan liar yang ganas, bandit, serta pencuri. Ini tidak seperti dunia modern yang aman dan memiliki mobilitas yang cepat, tidak seperti dunia fantasi yang indah seperti novel bergenre romansa sekolah abad pertengahan.
Namun, Ares menjadi sangat bersalah setelah mengingat tindakannya dahulu menurut ingatan yang diperolehnya.
Ya, dia benar-benar tidak menyangka bahwa Ares sebelumnya telah membunuh tunangan dari salah satu rakyat jelata yang hamil hanya karena merasa kesal setelah mengetahui bahwa dia telah bertunangan.
Saat itu, dia benar-benar ingin berteriak, "Apa sih yang sebenarnya dipikirkan oleh Karakter Tutorial Game ini?! Aku tidak mengerti!"
Ares pun dengan bersungguh-sungguh meminta maaf dengan memeluknya dan memperlakukannya dengan lembut.
Namun, setelah menghadapi ketiga gundiknya, Ares benar-benar sangat kagum dengan tubuh yang dimilikinya karena dia belum merasa kelelahan setelah menghabiskan waktu bersama mereka semalaman.
Beberapa waktu lalu, Ares telah bertemu dengan Count Bruze dan meninggalkannya dengan cepat. Baginya, dia merupakan orang gemuk seperti penjahat yang suka memanfaatkan yang menyebabkan Ares menjadi sangat kesal.
Setelah Ares duduk di dalam tenda yang siapkan untuk pertemuan dan makan malam, pelayan tersebut segera menyajikan makan malam kepada Ares.
"Bagaimana keadaan sekitar?" tanya Ares pada Gnery yang saat ini berjaga di sudut tenda.
"Ya, Tuan! Menurut para pengintai, daerah ini telah dipastikan aman!" jawab Gnery tegas.
Hmm, aman, kah?
Ares pun segera mengerutkan keningnya karena menganggap para prajuritnya yang belum berpengalaman karena mereka yang tidak menemukan tanda penyerangan setelah keluar dari kota.
Memikirkannya kembali, Ares ditemani oleh 10 orang prajurit dengan 2 orang pelayan yang merangkap koki. Jadi, dia berpikir apabila para bandit mungkin saja berjumlah lebih dari 20 orang.
Apakah mereka adalah pesuruh Count itu?
Yah, tidak masalah.
Setelah Ares menyelesaikan makan malamnya, dia berkata, "Aku akan masuk ke tendaku."
"Ya, Tuan!" balas Gnery dan 3 orang prajurit lainnya yang berjaga di dalam tenda.
Namun, ketika Ares hendak masuk ke dalam tenda, dia merasakan sesuatu yang salah.
"Ada apa?" tanya Ares pada orang yang mengikutiku.
"Sa—saya siap..." jawab pelayan yang menyajikan makanan Ares tadi dengan ketakutan.
"Nah, tidak perlu. Aku bukanlah binatang ganas yang memangsa siapa saja. Lagipula, aku telah berubah," balas Ares dengan tersenyum kecut.
"U—um—" timpal pelayan itu gelisah.
"Tidak apa-apa. Lagipula, istirahatlah di dalam tendamu," sela Ares yang menenangkannya dengan tersenyum lembut.
"Ba—baik, Tuan. Terima kasih," timpal pelayan itu gugup lalu menunduk dan pergi.
Yah, ayo bersiap-siap.
Srrk.
Srrk.
Setelah menunggu hingga larut malam di dalam tenda, Ares mendengar suara semak-semak yang gemerisik. Dia segera mempersiapkan pedang serta mengenakan satu set armor ringan lalu melangkah keluar dari tenda.
Saat Ares keluar, dia melihat para prajurit yang berjaga telah tertidur yang membuatnya sangat sebal.
"Cih, menyebalkan," ujar Ares sebal.
Mengingat statistiknya yang rendah, Ares sedikit khawatir jika dia harus melawan para bandit. Segera, Ares merapal, "Appraisal," dengan menargetkan orang di balik semak-semak.
......................
...[Status]...
Nama : Rhino
Umur : 26 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Gelar : Pemimpin
Afiliasi : Bandit Red Eye
Statistik
Keahlian Senjata : 28 (+0)
Kelincahan : 25 (+0)
Kepandaian : 19 (+0)
Tubuh : 20 (+0)
Kepemimpinan : 24 (+0)
Loyalitas : 15
Moral : 87
Pelatihan : 18
.................
Seketika, perasaannya menjadi tenang kembali setelah melihat status bandit tersebut. Ares juga menjadi percaya diri karena dia membawa 10 prajurit terelit yang dianggapnga dapat menangani bandit tersebut dengan mudah.
"Bangun, sialan! Bandit datang!" teriak Ares dengan sangat keras.
Tanpa penundaan, para prajurit itu terbangun dengan panik dan mempersiapkan senjata mereka. Pada saat yang sama, sekitar 20 bandit keluar dari semak-semak.
Hmm, beberapa orang tetap bersembunyi, bukan?
"Cih, sialan!" umpat Rhino saat keluar dari semak-semak.
Ketika Ares melirik tenda pelayan, mereka tidak keluar dari tenda.
Yah, benar.
Mari provokasi mereka agar mengacaukan ketenangan mereka.
Segera menghunuskan Pedang Verze yang ada di pinggulnya, Ares mengejek, "Apa yang dapat dilakukan bandit kelas teri sepertimu?"
"Apa katamu?! Kami adalah Red Eye yang legendaris, sialan!" teriak Rhino kesal.
"Maju," timpal Ares dengan senyum mengejek.
Adrenalinnya meninggi, jantung berdetak dengan cepat, Ares ingin segera melihat bagaimana pertarungan individu dengan perbedaan statistik yang luar biasa di dunia ini.
Rhino dan para bandit segera maju untuk menyerang Ares dan para prajuritnya dengan ganas menggunakan pedang dan belati mereka. Di waktu yang sama, Ares dan para prajurit lainnya berlari menghunuskan pedang mereka menuju para bandit.
Setelah Ares mendekati salah satu bandit, bandit tersebut segera mengayunkan pedangnya ke samping.
Lambat!
Ares pun segera menunduk dengan mengarahkan kakinya untuk menendang benda yang menggantung diantara kedua kaki bandit tersebut dengan kuat.
BUAK!
"Argh!" teriak bandit itu kesakitan.
Menyadari akan pedang yang tertuju ke arahnya, Ares segera memutar tubuhnya untuk menghindari tusukan pedang Rhino lalu menghunuskan pedang ke lehernya.
JRASH!
"Eh?" ujar Rhino saat terpenggal yang melihat Ares tersenyum.
Selisih sekitar 15 poin ternyata akan menghasilkan perbedaan sebesar ini!
"Ahahaha!" tawa Ares yang kegirangan.
Seketika, Ares menghindari panah yang terbang ke arahku yang berasal dari belakang dan berlari menuju bandit lainnya.
Bandit tersebut mengarahkan pedang bermata duanya secara horizontal kepadanya yang menyebabkan Ares langsung merosot untuk meluncur mengenai kakinya yang mengakibatkan bandit tersebut terjatuh.
Dengan sigap, Ares menuju ke belakangnya dan mengangkat tubuhnya sebagai tameng untuk menghindari panah yang terbang menuju Ares.
JRAT!
JRAT!
"Argh!" teriak bandit itu saat terkena panah.
"Sialan!" teriak bandit pemanah di atas pepohonan.
Ares mengambil pedang bandit yang menjadi tamengnya dan melemparkan pedang tersebut ke arah sumber suara.
"Grah!" teriak bandit pemanah kesakitan dan terjatuh.
BRUK!
Lalu, Ares berbalik dengan mengangkat bandit di belakangnya untuk menjadi tamengnya.
JRASH!
"Aaarrghh!" teriak bandit tameng kesakitan saat tertusuk tombak pendek.
Bagus!
Mendorong bandit yang berperan sebagai tamengnya kepada bandit tombak, Ares segera menghunuskan pedang kepada mereka.
BRUK!
"Argh!" teriak kedua bandit itu saat jatuh tersungkur.
Tanpa penundaan, Ares mengarahkan pedangnya untuk memenggal leher mereka bersamaan.
JRASH!
"Ahahaha!" tawa Ares kegirangan.
Merasakan nafsu membunuh kecil yang sedang bersembunyi diantara dahan pepohonan, Ares segera mengambil tombak pendek yang tertancap pada tubuh bandit dan melemparkannya ke atas pepohonan.
JLEB!
"Aarrgghh!" teriak bandit itu lalu terjatuh di tanah.
Ketika melihat salah satu prajurit hendak diserang dari belakang, Ares berlari kearahnya lalu meluncur diantara mereka berdua.
SRAAKK!
"Hah?!" teriak kedua orang itu terkejut.
Segera, Ares menusukkan pedang ke arah kepala bandit.
JRASH!
"Aaaarrghh!" teriak bandit itu saat tersungkur jatuh.
Dengan cepat, Ares bangkit dan menghunus pedang ke arah kaki bandit yang sedang bertarung dengan prajurit itu.
"Guaaarrghh!" teriak bandit itu kesakitan.
Seketika, prajurit itu memenggal kepalanya.
JRASH!
BRUK!
Setelah melihatnya roboh, Ares mengalihkan pandangannya ke arah prajurit lainnya dan menemukan mereka telah mengalahkan para bandit.
"Terima kasih, Tuan," ucap prajurit itu penuh syukur.
"Ya," balas Ares dengan acuh tak acuh.
Kemudian, Gnery datang ke tempat Ares berada dan memberi hormat sembari berkata, "Tuan, semua bandit telah dikalahkan!"
Hm?
Apa maksudmu?
Merasa tidak setuju, Ares mengalihkan pandangannya ke arah bandit yang telah dia tendang sebelumnya, namun bandit tersebut telah mati tertebas pedang.
"Ya," jawab Ares saat menoleh pada Gnery.
Mengalihkan pandangannya menuju tenda pelayan, Ares berkata, "Kalian bisa keluar."
Dua pelayan tersebut keluar dengan gelisah lalu bertanya, "A—apakah telah aman, Tuan?"
"Ya. Berikan prioritas pada mereka untuk beristirahat. Lalu, kubur dan rampas segala perlengkapan mereka," perintah Ares.
"Siap, Tuan!" balas para prajurit dengan memberi hormat lalu memeriksa para bandit.
Penasaran dengan peningkatannya setelah membantai kelompok bandit, Ares berkata, "Appraisal," dengan menargetkan dirinya sendiri.
......................
...[Status]...
Nama : Ares von Rueter
Umur : 17 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Gelar : Earl, Kerajaan Rowling
Afiliasi : Earl Rueter, Kerajaan Rowling
Statistik
Keahlian Senjata : 42 (+8)
Kelincahan : 41 (+10)
Kepandaian : 39 (+70)
Tubuh : 40 (+9)
Kepemimpinan : 48 (+30)
Kewilayahan dan Militer
Jumlah Prajurit : 8.762
Moral : 85
Pelatihan : 67
Pasokan Makanan : 22.541
Jumlah Dana : 41.950.000 G
......................
Cih, meningkat sedikit.
Mengalihkan rasa sebalnya, Ares mengadahkan wajahnya untuk melihat langit dimana terdapat bulan yang bersinar terang.
...----------------...
Catatan :
Semakin tinggi poin statistik, semakin sulit untuk meningkatkannya.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 184 Episodes
Comments
Semau Gue
..oooO..............
...(....).....Oooo...
....\..(.......(...)....
.....\_).......)../.....
...............(_/......
2023-04-27
2
Septian Dwi Amirull Yaqin
kasih tanta dong mid kalok statistik nya nambah biar yang baca kagak binggung yang nambah di mana nya kalok gak ada tanda nya kek mana mau paham...
2022-08-16
2
Khang MarahTon
mantap
2022-05-21
0