Tahun 1235, 25 Desember.
Tembok Kota Ereth, Wilayah Earl Rueter.
Siang Hari.
"Hmm, lebih layak dibandingkan dengan Kota Neto," ujar Ares sedikit kagum.
Di luar tembok kota, Ares, dari dalam kereta kuda yang disita dari perbendaharaan Kerajaan Aldred, dan rombongannya bergerak untuk menuju kastil yang ada di tengah Kota Ereth. Dia benar-benar bangga saat kota yang dia tinggali setidaknya lebih baik dibandingkan dengan Kota Neto.
Penasaran dengan keadaan tentaranya dimana sekitar satu bulan yang lalu, memiliki moral dan pelatihan yang sangat rendah. Ares pun merapal, "Appraisal," dengan menargetkan dirinya.
......................
...[Status]...
Nama : Ares von Rueter
Umur : 17 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Gelar : Earl, Kerajaan Rowling
Afiliasi : Earl Rueter, Kerajaan Rowling
Statistik
Keahlian Senjata : 39 (+8)
Kelincahan : 40 (+10)
Kepandaian : 37 (+70)
Tubuh : 38 (+9)
Kepemimpinan : 45 (+30)
Kewilayahan dan Militer
Jumlah Prajurit : 7.754
Moral : 83
Pelatihan : 45
Pasokan Makanan : 18.524
Jumlah Dana : 62.950.000 G
......................
Hmm, masih kurang.
Bagi Ares, seorang bangsawan yang bergelar Earl, hanya memiliki 7.000 prajurit sangatlah kurang meskipun para prajurit tersebut telah digabungkan dari penduduk yang berasal dari wilayah bekas kerajaan dan wilayahnya.
Meskipun Ares berniat mengkudeta kerajaan, pada umumnya seorang bangsawan bergelar Earl memiliki sekitar 25.000 hingga 30.000 prajurit di bawahnya. Itu sebabnya, Ares telah menginvestasikan sekitar 10 juta G untuk militernya disamping untuk pengembangan wilayah dan beberapa proyek besar yang sedang dilakukannya.
Ketika Ares membuka jendela gerbong, dia melihat bahwa rombongannya diberikan akses khusus dan langsung memasuki ibukota meninggalkan para pelancong yang telah dipinggirkan oleh penjaga kota yang menyebabkan perasaannya menjadi riang.
Nah, aku adalah penguasa kota ini.
Itu wajar.
Setelah memasuki kota, para penduduk melihat rombongan Ares dengan ekspresi ketakutan meskipun telah berkurang. Melihatnya, Ares hanya dapat bersabar dikarenakan mustahil untuk mengubah persepsi manusia dengan cepat.
Tak lama kemudian, Ares pun tiba di Kastil Earl Rueter yang baginya terlihat mirip dengan Istana Buckingham di Inggris, meskipun dia berpendapat bahwa itu memiliki luas halaman yang lebih kecil.
Tiba di kastil, pintu gerbong yang dinaiki Ares pun dibuka oleh kusir. Setelah Ares turun, dia melihat Owen serta beberapa pelayan yang terlihat sedikit gemetar ketika menyambutnya.
"Selamat datang, Tuan," sambut Owen lalu menunduk diikuti oleh para pelayan.
"Ya," balas Ares lalu pergi memasuki kastil diikuti oleh Owen dan dua pelayan.
Oh, benar.
"Owen, aku ingin berbicara denganmu di ruang pribadiku," pinta Ares.
"Baik, Tuan," jawab Owen.
Mereka pun segera berjalan menuju ruang pribadi Ares dimana setelah memasuki ruangan, mereka meninggalkan 2 pelayan untuk bersiaga di luar.
Setelah Ares duduk, dia bertanya, "Berapa banyak wanita yang telah kusentuh?"
"Secara keseluruhan, ada 6 orang, Tuan. Diantaranya adalah 2 pelayan, 3 rakyat jelata, dan 1 orang budak," jawab Owen.
Hmm, kukira itu lebih dari 20 orang mengingat aku telah depresi selama lebih dari satu tahun.
Jika aku berniat membersihkan namaku, aku tidak dapat melakukannya dengan setengah-setengah.
"Panggil mereka kemari, aku akan bertanggung jawab," timpal Ares dengan wajah serius.
Wajah Owen pun seketika melembut dan dia berkata dengan hangat, "Tuan Ares, saya benar-benar tidak mengira bahwa Anda telah berubah. Apakah Anda benar-benar telah pulih dari fobia Anda?"
Ares merasa bahwa itu bukanlah pertanyaan yang ditujukan kepadanya karena dia merasa telah menggantikan Ares yang sebelumnya. Agar tidak disalahpahami memiliki kepribadian yang berbeda, Ares menjawab, "Mungkin..."
"Begitu. Saya harap ayah Anda dapat melihat perubahan yang baik ini. Mohon maaf atas ketidaksopanan saya, saya akan memanggil para wanita tersebut. Permisi," timpal Owen hangat lalu menunduk dan pergi.
Setelah melihatnya meninggalkan ruangan, Ares menghela napas, "Hah..."
Menyentuh seorang rakyat jelata sangatlah berbeda dengan menyentuh seorang pelayan ataupun budak dimana keduanya telah dimaksudkan untuk melayani seorang bangsawan. Jika seorang bangsawan menyentuh rakyat jelata dengan paksa, nama mereka pasti akan jatuh ke tanah walaupun Ares dapat melakukan apapun kepada mereka.
Bagi seorang bangsawan, prestise dan nama baik haruslah sangat dijaga mengingat mereka membutuhkan kepercayaan untuk bertindak sebagai tuan feodal dalam berhubungan dengan bangsawan lain ataupun seorang pedagang besar.
Tentunya, hal ini sangat membuat Ares sakit kepala.
Tapi, budak, kah...
Ketika mendengarnya, Ares mengingat bahwa terdapat skill khusus di dalam game untuk membuat sebuah kontrak perbudakan dimana skill tersebut adalah satu-satunya skill aktif yang terdapat di dalam game.
Tentu saja, skill tersebut hanya dapat digunakan oleh pedagang budak dan hanya mampu diaktifkan kepada orang yang dimaksudkan menjadi budak.
Apakah itu sama dengan Skill Appraisal milikku?
Dan juga, apakah skill perbudakan juga berlaku di dunia ini?
Ares mengadahkan kepalanya untuk menatap langit-langit ruangan, ia pun bergumam, "Nah... apa yang harus kulakukan?"
Setelah Ares memikirkannya kembali, dia tidak dapat mengkudeta Kerajaan Rowling dengan terburu-buru karena kerajaan memiliki 3 pangeran yang kesemuanya memiliki hak dalam tahta dimana masing-masing memiliki kekuatan militer yang besar.
Karenanya, Ares tetap membutuhkan bantuan dari beberapa bangsawan setara marquis, namun kebanyakan dari mereka serakah sehingga hampir tidak mungkin untuk membuat mereka bekerja sama.
Tok.
Tok.
"Tuan, saya telah membawa para wanita," ujar Owen dari balik pintu.
"Aku ingin berbicara secara pribadi dengan mereka," jawab Ares.
"Baik," timpal Owen lalu membuka pintu dan mempersilakan 6 orang wanita masuk.
Ares pun segera melihat dua orang yang mengenakan pakaian pelayan yang cukup sering kulihat, tiga orang yang mengenakan baju biasa, dan satu orang budak berambut hitam yang berusia sekitar 15 tahun. Juga, salah satu pelayan dan dua rakyat jelata itu memiliki perut membuncit.
Dia juga mengingat bahwa salah satu rakyat jelata berambut coklat yang berusia sekitar 18 tahun dan seorang pelayan wanita dewasa adalah wanita yang tidur bersamanya tepat setelah dia terbangun di dalam tubuh Ares.
Eh?
Bukankah itu berarti aku adalah orang yang pantas dilaknat?
Melihatnya, Ares benar-benar memiliki rasa bersalah yang luar biasa kepada mereka. Namun, dia segera menepis pikiran dan perasaannya karena dia tidak melakukan apapun.
Benar, mari salahkan Re Vorus karena dia yang telah mengirimkan mereka kepadaku.
Ya, aku tidak bersalah.
Ketika Ares mengalihkan pandangannya kepada seorang budak berambut hitam tersebut, dia tidak melihat adanya tanda budak di leher gadis budak itu seperti yang terdapat di dalam game. Ares hanya melihat kalung besi yang melingkar di leher gadis tersebut.
Hmm, skill perbudakan tidak berlaku di dunia ini.
Begitu, budak bisa kabur jika aku lengah.
"Duduklah," perintah Ares.
Kemudian, mereka duduk di sofa yang ada di depan Ares dengan tubuh yang terlihat gemetar.
"Pertama-tama, aku meminta maaf kepada kalian karena telah melakukan hal buruk kepada kalian. Aku benar-benar sangat menyesal," ujar Ares dengan menundukkan dalam kepalanya.
Seketika, para wanita tersebut membuka lebar matanya karena sangat tidak percaya dengan apa yang dilakukan Ares. Menjadi gelisah, salah satu wanita rakyat jelata berambut coklat tersebut berkata dengan panik, "To—tolong angkat kepala Anda, Tuan!"
"I—itu benar, Tuan!" timpal pelayan cantik berambut kuning yang hamil.
Kemudian, Ares segera mengangkat kepalanya dan menatap gadis budak dengan seksama.
Ketakutan akan hal yang akan terjadi kepadanya, gadis budak tersebut menjadi berkaca-kaca dan dengan takut bertanya, "A—apakah ada yang dapat saya bantu untuk Anda, Tuan?"
Ayo bebaskan dia.
Lagipula, kalung besi di lehernya pasti membuatnya kesakitan.
"Kamu bebas, jadilah pelayanku di mansion," jawab Ares.
"Eh?!" ujar mereka berenam terkejut.
"Kalian juga," timpal Ares dengan cepat.
Akibat rasa bersalahnya, Ares berpikir untuk mempersiapkan satu kediaman khusus untuk menampung para gundiknya. Hanya hal tersebut yang dapat Area lakukan pada mereka selain dia yang telah berniat untuk menghidupi mereka.
Tentu saja, dia tidak akan melakukan hal ini jika Ares sebelumnya tidak berbuat ulah.
"Ta—tapi—" ujar seorang wanita rakyat jelata berambut hitam berusia sekitar 17 tahun yang hamil.
"Tidak apa-apa. Lagipula, bukankah hidup kalian sangat berat karena aku? Yah, aku juga sedikit menunggu kelahiran mereka," timpal Ares dengan melihat perut wanita tersebut.
Kemudian, rakyat jelata wanita lain dengan rambut hijau yang hamil menunduk dalam dan berkata, "Terima kasih, Tuan..."
"Juga, maafkan aku jika aku dulu telah bersikap kasar dengan kalian. Setelah ini, aku akan memperlakukan kalian dengan lembut," balas Ares dengan tersenyum hangat.
"A—apakah Anda tidak akan memukuli kami lagi?" tanya seorang pelayan wanita dewasa berusia sekitar 23 tahun dengan nada gemetar.
"Benar, jadi... aku benar-benar meminta maaf," ujar Ares dengan menunduk kembali.
Setelah Ares mengangkat kepalanya, dia melihat mereka semua memiliki air mata yang menetes.
"Aku akan merawat kalian selama sisa hidup kalian... Mungkin kalian membutuhkan waktu untuk diri kalian sendiri, jadi... aku akan pergi," kata Ares dengan membangkitkan tubuhnya.
"Tu—Tuan! Mohon—" ujar pelayan wanita dewasa tersebut.
"Tidak apa-apa. Juga, aku akan pergi esok hari. Jika kalian membutuhkan aku, tolong hubungi Owen terlebih dahulu," sela Ares saat hendak meninggalkan ruangan.
"Ba—baik, Tuan!" ujar mereka berenam serempak dengan gelisah.
Setelah Ares keluar dari ruangan, dia menemukan Renne dan Owen yang berdiri di lorong yang menatap Ares dengan hangat.
"Ada apa?" tanya Ares keheranan.
"Saya melihat Anda seperti seorang pria sejati, Tuan Muda," timpal Renne yang tetap mempertahankan ekspresinya.
Malu karena mendapat sanjungan dari seorang wanita tua, Ares mengalihkan topik dengan berkata, "Ba—bagaimana keadaannya?!"
Setelah itu, Renne mengubah ekspresinya menjadi serius dan berkata, "Ya, Tuan. Kami telah merekrut dan melatih para prajurit baru serta memperbarui peralatan dan persenjataan. Pembangunan proyek yang ada di dalam wilayah kami ditargetkan akan selesai dalam waktu satu setengah tahun."
Hmm, cukup lama.
"Aku menargetkan tentara dengan ukuran 40.000 prajurit. Tambahkan 10 juta G untuk kepentingan militer dan masing-masing 5 juta G untuk perkembangan wilayah Rueter dan Aldred," balas Ares tegas.
"Ya, Tuan!" timpal Renne patuh.
"Tu—Tuan? Mengapa Anda tidak—" tanya Owen gelisah.
"Tidak apa-apa. Lakukan saja," selaku acuh tak acuh dan beranjak pergi.
"Baik," balas Owen saat aku meninggalkannya.
Sekali lagi, Ares menghentikan langkahnya dan berbalik sembari berkata, "Oh, dan... berikan satu mansion di dekat kastil untukku pribadi."
Memahami niat Ares agar mansion tersebut akan digunakan oleh para gundiknya, Owen berkata, "Baik, Tuan."
Setelah mendengarnya, Ares pun melangkahkan kakinya menuju kantor pribadinya dengan ekspresi yang curam.
Ayo pergi ke ibukota.
Nah... apa yang akan diminta raja dan para menteri untuk kompensasi penyerangan ini?
Aku cukup penasaran.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 184 Episodes
Comments
Semau Gue
..oooO..............
...(....).....Oooo...
....\..(.......(...)....
.....\_).......)../.....
...............(_/......
2023-04-27
1
Khang MarahTon
mantap😁😅
2022-05-21
0
Uchiha Zikato
mancap kau ares
kau reinkarnasi dewa ares kah?😫
2022-05-19
0