Tahun 1235, 20 Desember.
Bekas Istana Kerajaan Aldred, Kota Neto.
Siang Hari.
Satu pekan telah berlalu semenjak Kota Neto menyerah. Tepat setelah menduduki Istana Kerajaan Aldred, Ares memerintahkan Renne dengan mengirimkan pesan burung untuk mengambil kendali Wilayah Reuter selama dia mengurus urusan pasca perang di Kota Neto.
Karena mantan raja tidak memiliki pewaris, Ares dapat dengan aman mengambil alih tampuk kekuasaan. Kerajaan Aldred juga belum memiliki orang yang sangat berpengaruh dikarenakan pejabat tingkat tingginya hanyalah setingkat walikota dan belum memiliki menteri.
Ares dapat dengan mudah mengambil alih kekuasaan dikarenakan pada zaman abad pertengahan seperti ini, hanya bangsawanlah yang mencintai tanah mereka. Rakyat hanya memikirkan besaran pajak dan tidak peduli siapa tuannya, mereka lebih memilih tuan dengan pajak yang lebih murah.
Tetap saja, karena merupakan negara baru, terdapat beberapa penduduk yang bersikap menentang. Namun, disaat Ares akan mendeportasi mereka, mereka terdiam karena tidak memiliki tujuan lagi dan tidak dapat hidup di tengah hutan yang berbahaya.
Namun, setelah memeriksa keadaan dunia, Ares menyadari bahwa tidak terdapat perkumpulan pedagang di dunia ini.
Ares juga merasa kerepotan karena tidak ada penunjuk waktu yang tepat seperti jam di kehidupannya yang sebelumnya. Karenanya, Ares tidak dapat mengatur waktu tidurnya dengan baik.
Di dalam salah satu kantor di dalam istana, Ares sedang bergelut dengan banyak perkamen yang berisikan tentang pembangunan dan keuangan negara ini yang membuat matanya kelelahan.
Apakah kalian benar-benar berniat menyelenggarakan negara?!
Aku tidak mengerti!
Bahkan, buku kas keuanganku saat aku bekerja paruh waktu di kehidupan sebelumnya jauh lebih baik daripada ini!
Ares benar-benar ingin mengumpat kepada para birokrat karena laporan yang mereka buat sangat tidak rapi dan kacau.
Krieett.
Pintu kantor pun seketika terbuka dan masuklah anak berusia sekitar 12 tahun dengan rambut perak bernama Cain yang melempari Ares batu saat dia memasuki kota kemarin.
Ketuklah dan minta izin terlebih dahulu sebelum masuk, sialan!
"Ketuk dan mintalah izin terlebih dahulu sebelum memasuki ruangan, Cain!" ujar Arl yang duduk di meja yang berada di sebelah Ares dengan panik.
"Ba—baik, Tuan! Mohon maafkan perilaku saya!" timpal Cain gelisah.
Dalam beberapa hari terakhir, Ares telah berhasil mencuci otak para penduduk kota dengan melimpahkan segala kesalahan pada mantan raja. Akibatnya, Arl, Cain, serta beberapa pejabat menjadi lebih terbuka kepada Ares dan para birokrat Earl Rueter dikarenakan mereka melihat Ares serius membangun kota dan menyejahterakan penduduk.
Ares juga telah membangun kembali satu jembatan di dalam kota yang terbengkalai dan memulai proyek skala besar lainnya.
Mengapa Ares melakukan hal tersebut?
Singkatnya, Ares berpikir bahwa tempat ini sangatlah strategis.
Apa yang kamu pikirkan jika melihat wilayah yang diapit oleh laut dan satu wilayah feodal di sisi lainnya dengan benteng alami berupa perbukitan pada masa abad pertengahan?
Tentu saja, ekonomi.
Meskipun bekas Wilayah Aldred tidaklah kaya, namun wilayah ini secara geografis diapit oleh laut di sisi timur dan selatannya yang menyebabkan bekas Wilayah Aldred memiliki garansi keamanan yang tinggi.
"Yah, tidak apa-apa. Bagaimana latihanmu bersama Robert?" tanya Ares sembari memeriksa laporan perkamen.
"Ya, Tuan. Saya bersama ratusan pemuda lainnya telah bersungguh-sungguh berlatih. Tidak lama lagi, saya dapat bergabung dengan militer dan menyejahterakan keluarga beserta wilayah ini!" jawab Cain bersemangat.
Hm?
Apa yang dapat dilakukan oleh rakyat jelata berusia 12 tahun?
Ares terheran-heran dengan jawaban yang diberikan oleh Cain karena menganggapnya sebagai anak kecil yang tidak dapat melakukan hal apapun. Namun, Ares tidaklah memahami bahwa anak berusia sekitar 12 tahun di abad pertengahan sangat berbeda dengan anak seusianya di abad modern dimana mereka lebih dewasa dan memiliki tubuh yang lebih kuat.
Sedikit penasaran dengan statistik yang dimiliki Cain, Ares merapal dengan lirih, "Appraisal," dengan menargetkannya.
......................
...[Status]...
Nama : Cain
Umur : 12 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Gelar : —
Afiliasi : Earl Rueter, Kerajaan Rowling
Statistik
Keahlian Senjata : 20 (+0)
Kelincahan : 17 (+0)
Kepandaian : 19 (+0)
Tubuh : 21 (+0)
Kepemimpinan : 23 (+0)
Loyalitas : 72
Moral : 71
Pelatihan : 65
......................
Meskipun menilai statistik yang dimiliki Cain normal, namun Ares tetaplah kagum dikarenakan apabila dibandingkan dengan anak seusianya, statistik yang dimiliki Cain termasuk tinggi.
Merasa bosan dengan pekerjaannya yang tidak kunjung selesai, Ares berkata, "Gnery, Cain, ayo ikuti aku. Arl, aku akan menyerahkan segala pekerjaan kepadamu. Kerjakan laporan yang sekiranya wajar dan menjadi prioritas terlebih dahulu untuk saat ini," lalu bangkit dari tempat duduknya.
"Baik, Tuan," ujar mereka bertiga serempak.
Mereka pun meninggalkan ruangan dan menuju kandang kuda yang berada di dalam lingkungan istana.
"Kemana kami akan pergi, Tuan?" tanya Cain penasaran.
"Tentu saja, melihat perkembangan kota ini," jawab Ares lugas.
Ketika Ares dan kelompoknya bergerak menyusuri jalanan utama kota, beberapa penduduk telah berani menyapanya dengan riang walaupun mayoritas masih terlihat ketakutan.
Setelah mencapai luar kota, mereka melihat tembok Kota Neto yang sedang direkonstruksi ulang karena tidak cukup kokoh bagi Ares secara pribadi. Melihatnya, Ares cukup nostalgia dengan awal permainan yang telah dilaluinya dahulu.
Hmm, aku mengingat bagaimana dulu aku menjadikan kota ini sebagai pusat ekonomi saat bermain dulu.
Saat itu, aku menguasai Kerajaan Rowling dalam jangka waktu satu tahun setelah mengambil Wilayah Reuter dengan menggunakan pemberontakan masif oleh para penduduk yang dilakukan di segala tempat di dalam kerajaan.
Tentu saja, aku menyabotase kerajaan dengan mempengaruhi para penduduk agar terbebas dari penderitaan yang disebabkan oleh korupsi dan penindasan oleh bangsawan.
Nah, aku harus memikirkan cara lainnya jika aku hendak menggulingkan kekuasaan raja.
"Saya baru mengetahui jika di luar tembok terdapat lahan pertanian baru," ujar Cain terpana saat melihat sekeliling kami.
"Yah, apa yang dapat dilakukan oleh bocah?" tanya Ares dengan senyum mengejek.
"Kuh! Ak—aku akan membuktikan padamu jika aku dapat memajukan wilayah ini!" jawab Cain kesal.
"Begitukah? Omong kosong," ejek Ares acuh tak acuh tanpa menatapnya.
"Ku! Sia—maaf!" balas Cain namun dipelototi oleh Gnery.
Setelah itu, seorang prajurit memacu kudanya mendekati tempat Ares berada lalu turun dari kudanya.
Setelah mendekati Ares, prajurit tersebut segera memberi hormat dan berkata dengan nada tegas, "Lapor! Kami mendapatkan surat perintah dari Raja yang berisi tentang pemanggilan Earl Reuter menuju ibukota dalam waktu satu bulan!"
Sudah saatnya, bukan?
"Ya, pergilah," timpal Ares acuh tak acuh.
"Baik, permisi!" ujar prajurit itu memberi hormat dan pergi.
"A—apakah tentara reguler akan datang?!" tanya Cain ketakutan.
"Hm? Aku akan melindungi kalian, kau tahu?" balas Ares heran.
"Benarkah?" tanya Cain kembali seolah tidak percaya.
"Itu benar," jawab Ares dengan cepat.
Ya, aku tidak akan menyerahkan wilayah strategis seperti ini secara cuma-cuma.
"Maaf karena meragukan Anda, Tuan," balas Cain malu.
"Yah, tidak masalah. Gnery, lakukan persiapan. Aku akan berangkat dalam dua hari," perintah Ares.
"Ya, Tuan! Permisi," balas Gnery dengan memberi hormat dan pergi.
Hmm, aku mengingat bahwa aku tidak pernah melihat statusnya.
Saat melihat Gnery pergi, Ares merapal, "Appraisal," dengan menargetkan Gnery.
................
...[Status]...
Nama : Gnery
Umur : 24 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Gelar : Kapten
Afiliasi : Earl Rueter, Kerajaan Rowling
Statistik
Keahlian Senjata : 41 (+0)
Kelincahan : 44 (+0)
Kepandaian : 58 (+0)
Tubuh : 49 (+0)
Kepemimpinan : 48 (+0)
Loyalitas : 85
Moral : 78
Pelatihan : 68
................
Hmm, lumayan.
Aku tidak menyangka status miliknya akan setinggi itu.
Kagum dengan statistiknya yang tinggi, Ares pun berniat untuk menjadikan Gnery salah satu personel pengawalnya. Ares pun teringat akan wanita yang memeluk Cain saat dia memasuki kota dahulu, dia pun bertanya, "Ah, benar. Bagaimana ibumu?"
"Ibu menikmati pekerjaannya sebagai pelayan istana, Tuan," balas Cain riang.
"Begitukah?" timpal Ares.
Kemudian, Cain segera turun dari kudanya dan membungkuk dalam yang menyebabkan Ares kebingungan.
"Meskipun kami masih merasa kehilangan dengan keluarga kami, terima kasih telah membantu kami dan tidak menginjak-injak kehormatan kami seperti peperangan pada umumnya, Tuan!" ujar Cain penuh syukur saat membungkuk.
Setelah mendengarnya, Ares benar-benar mensyukuri kesalahpahaman Cain.
Bagi Ares, dia hanya menggunakan apa yang dapat digunakan untuk dapat menguasai dunia. Hal itu membuat perasaannya sedikit merasa bersalah dikarenakan dia yang hanya memanfaatkan emosi mereka.
Tapi... ini juga terasa tidak buruk.
Menyeringai dikarenakan terdapat kepuasan tersendiri di dalam hatinya, Ares pun berkata, "Nah, aku tidak sama dengan para binatang itu."
"Terima kasih, Tuan!" timpal Cain penuh syukur.
Nah, ayo buat rencana untuk mengkudeta Kerajaan Rowling.
Aku mengingat beberapa peristiwa yang dapat menyebabkan terbunuhnya raja.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 184 Episodes
Comments
Semau Gue
..oooO..............
...(....).....Oooo...
....\..(.......(...)....
.....\_).......)../.....
...............(_/......
2023-04-27
2
U R U H A
ea
2021-09-30
1
Adryan Eko
dapet skill apraisal itu udah seperti dapet keajaiban, bisa liat status dan bakat yg bisa di ambil jadi bawahan yg berguna kedepan jadi gak sembarang comot aja, bisa di bilang bisa nemukan bakat seperti menemukan berlian di dalam rawa.. ditambah lagi ingatan dari kehidupan sebelum nya.. kolaborasi epic
kereennn.. gw suka karya lu thor
2021-09-08
5