Tahun 1235, 13 Desember.
Kota Neto, Bekas Kerajaan Aldred.
Siang Hari.
Sudah lebih dari satu bulan berlalu semenjak Ares memenggal Raja Aldred yang telah sekarat.
Pagi hari tepat setelah melakukan perang kilat di perbatasan, Ares memerintahkan Renne kembali bersama beberapa orang ksatria untuk merombak sistem perpajakan wilayah dan mereorganisasi para pejabat dengan cara paksa.
Singkatnya, mereka akan dipenggal jika mereka menolak untuk patuh.
Tetap saja, Ares tidak dapat mengganti semua pejabat karena tidak mungkin mencari pengganti mereka semua. Hal ini disebabkan karena dia berada di abad pertengahan dimana mayoritas orang bahkan tidak dapat membaca.
Karena Ares telah mendapatkan uang dan aset yang lebih besar daripada anggaran wilayahnya selama bertahun-tahun, dia tidak memungut pajak apapun dari rakyat selama satu tahun ini.
Tentunya, hal ini telah dia pikirkan dengan seksama. Setelah Ares menerapkan kebijakan tersebut, dia akan memberikan pengumuman kepada rakyat bahwa dia telah dipengaruhi oleh para pejabat dan perwira yang korup untuk membersihkan nama baiknya.
Di bawah sinar matahari yang hampir mencapai puncaknya, Ares sedang menatap tembok kota bekas Ibukota Kerajaan Aldred, Neto, karena sedang melakukan pengepungan dengan 1.000 prajurit dalam tiga pekan terakhir.
Meskipun 1.000 prajurit terlihat sangat sedikit untuk melakukan sebuah operasi pengepungan, Kota Neto merupakan kota yang baru berdiri sekitar 3 tahun lalu yang menyebabkan kota ini hanya memiliki populasi sekitar 10.000 orang.
Penduduk Kota Neto juga tidak dapat melawan secara langsung dikarenakan mereka yang tidak memiliki persenjataan militer canggih dan hanya merupakan rakyat jelata biasa.
"Bagaimana dengan surat yang kami berikan? Dan juga, apakah desa sekitar telah menyerah?" tanya Ares pada Gnery yang berdiri di sampingnya.
"Ya, Tuan. Kami telah membujuk desa-desa di sekitarnya dan mereka dengan patuh menerimanya. Kami juga telah mengirimkan surat kepada Kota Nero yang saat ini berada dalam pembangunan dan mereka juga telah memutuskan untuk menyerah," jawab Gnery tegas.
Selain membujuk mereka untuk menyerah dengan menuliskan pembebasan pajak selama satu tahun, Ares juga menuliskan ancaman penyerangan oleh tentara reguler Kerajaan Rowling.
Berbeda dengan tentara seorang bangsawan biasa, tentara reguler, yang memiliki garis komando khusus dengan keluarga kerajaan secara langsung, sangat terkenal dengan kebiadaban mereka.
Akibatnya, mereka terpaksa menyerah dan menerima aneksasi Earl Rueter. Hal ini juga disebabkan akibat wilayah mereka yang terkepung dengan laut di barat dan selatan serta wilayahku di timur dan utara.
Tak lama kemudian, seorang prajurit kavaleri berkuda menuju tempat Ares berada. Ia pun segera berhenti tepat beberapa meter di depanku. Setelah turun dari kudanya, dia segera memberi hormat kepada Ares dengan berkata, "Lapor! Kota Neto telah menyerah!"
"Panggil pemimpin mereka kepadaku," jawab Ares.
"Ya, Tuan!" timpal prajurit itu dengan memberi hormat lalu pergi.
Penasaran dengan statustnya saat ini, Ares merapal, "Appraisal," dengan menargetkan dirinya sendiri.
......................
...[Status]...
Nama : Ares von Rueter
Umur : 17 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Gelar : Earl, Kerajaan Rowling
Afiliasi : Earl Rueter, Kerajaan Rowling
Statistik
Keahlian Senjata : 39 (+8)
Kelincahan : 40 (+10)
Kepandaian : 37 (+70)
Tubuh : 38 (+9)
Kepemimpinan : 45 (+30)
Kewilayahan dan Militer
Jumlah Prajurit : 3.843
Moral : 85
Pelatihan : 20
Pasokan Makanan : 12.563
Jumlah Dana : 69.964.000 G
......................
Seketika, Ares mengalihkan pandangannya menuju jumlah dana dan prajurit yang menurutnya meningkat sangat signifikan. Dia benar-benar tidak menyangka apabila harta yang dikorupsi oleh para pejabat dan perwira militer akan mencapai sebanyak itu.
Ares juga sedikit kagum dengan pekerjaan Renne yang sangat luar biasa dimana dia telah berhasil merekrut lebih dari 1.000 prajurit baru dalam satu bulan terakhir.
Namun, saat Ares mengalihkan pandangannya untuk melihati status dimilikinya, dia cukup senang akibat statistiknya yang meningkat pesat, meskipun itu tidak dapat dibandingkan dengan jenderal negara kuat yang memiliki statistik yang berkisar pada angka 60 hingga 80.
Namun, ada hal aneh yang baru saja dia sadari.
Aku telah berumur 17 tahun tanpa aku sadari.
Kapan aku lahir?
Yah, ayo tanya Owen setelah ini.
Di dunia ini, tidak terdapat perayaan seperti hari ulang tahun atau sejenisnya yang membuat Ares tidak mengetahui kapan dia lahir.
Penasaran dengan apa yang orang lain lihat, pada saat layar status masih terbuka, Ares bertanya, "Apa yang kau lihat pada diriku, Gnery?"
Kemudian, Gnery mengalihkan pandangannya kepada Ares dan berkata dengan bingung, "Tidak ada apapun, Tuan?"
Oh, begitu.
Hanya aku yang dapat melihat layar status ini.
Setelah menunggu beberapa lama, prajurit yang baru saja melapor datang kembali dengan membawa seorang pria paruh baya kekar yang terlihat cukup kotor.
Kemudian, prajurit itu melapor dengan memberi hormat, "Lapor! Saya telah membawanya, Tuan!"
"Hadapkan dia padaku," timpal Ares.
"Ya, Tuan!" jawab prajurit itu lalu mundur dan memerintahkan pria tersebut berlutut.
Kemudian, pria tersebut segera bersujud kepada Ares dan berkata, "Walikota Ibukota Kerajaan Aldred, Arl Sint, memutuskan untuk melakukan penyerahan skala penuh kepada Earl Rueter! Kami mohon untuk membuka blokade kota dan tidak memanah penduduk yang hendak meninggalkan kota!"
"Aku menerima. Pergilah," jawab Ares yang acuh tak acuh.
"Mo—mohon tunggu!" teriak Arl panik.
"Apa itu?" tanya Ares.
"A—apakah itu benar?! Janji Anda untuk tidak menjarah kota dan tidak mengambil pajak dari kami selama satu tahun ini?!" tanya Arl dengan nada gelisah.
"Hm? Itu benar. Jika kau menemukan prajurit yang melakukan hal itu, laporkanlah kepada orang ini. Dia akan memenggalnya," jawab Ares dengan menunjuk Gnery.
Untuk memperbaiki nama baiknya serta membangun tentaranya, Ares berniat untuk mendapatkan hati penduduk kota ini. Apabila penduduk Kota Neto menganggap Ares sebagai pribadi dan bangsawan yang baik, mereka tentu secara perlahan akan menerimanya.
Hal ini juga dilakukan agar meminimalkan pemberontakan dan menarik minat untuk bergabung dengan militer. Tentunya, itu akan menyebabkan pertahanan wilayah meningkat serta pembiayaan keamanan yang akan semakin murah.
"Jika kau puas, pergilah," sambung Ares acuh tak acuh.
"Te—terima kasih, Tuan!" jawab Arl panik lalu menunduk dalam.
Setelah melihatnya pergi, Ares berkata, "Gnery, ayo masuk dan bawa 100 prajurit. Siagakan sisanya."
"Ya, Tuan!" balas Gnery lalu memberi hormat dan pergi.
Ares pun melangkahkan kakinya menuju kudanya yang diikat pada sebuah batang kayu dan melepasnya. Lalu, dia menaikinya dan bergerak menuju gerbang utama kota.
Setelah menunggu Gnery dan para prajurit berkumpul, Ares bersama para prajurit elitnya memasuki kota yang baginya terlihat biasa saja tepat pada saat tengah hari.
Ares dan para prajuritnya dipandang dengan tatapan ketakutan akibat para penduduk yang tidak mengetahui bagaimana nasib mereka di masa depan. Para penduduk menyadari bahwa mereka bisa saja menjadi budak karena walikota telah menyerah.
BUGH!
Sebuah batu terlempar dan mengenai punggung Ares. Ketika dia berbalik, Ares menemukan seorang anak laki-laki yang menangis diantara para penduduk berada.
"Tuan—" ujar Gnery yang berkuda di samping Ares namun tertahan akibat tangan Ares yang terangkat.
"Pe—pergi!" ujar beberapa penduduk kota menjauhi anak itu.
"Selamatkan dirimu!" teriak penduduk kota lain menjauhi anak itu.
Menganggap para penduduk kota sebagai pengecut, Ares dengan acuh tak acuh turun dari punggung kudanya dan berjalan mendekati anak laki-laki tersebut.
Namun, disaat Ares berjalan ke arahnya, seorang wanita datang secara tiba-tiba dan langsung memeluk anak itu.
Melihat Ares yang berjalan mendekat, wanita itu hanya dapat menatap Ares hingga matanya berkaca-kaca karena sangat takut, sangat berbeda dengan tatapan anak tersebut yang menatap Ares dengan tatapan penuh dendam.
Apakah kau ibunya?
Ketika Ares mencapainya, wanita itu berkata dengan menangis, "Tolong, apapun! Tolong bebaskan dia!"
Tanpa peduli terhadapnya, Ares pun berjongkok dan menatap langsung ke mata anak tersebut sembari meletakkan tangannya di atas kepalanya.
"Ayahmu meninggal?" tanya Ares.
"Kau! Kau membunuhnya!" jawab anak itu kesal.
"Aku? Ahahahaha!" timpal Ares lalu bangkit dan berbalik melihat para penduduk.
Baik, mari beretorika!
"Oi, kalian! Pikirkanlah kembali, siapa yang menyebabkan kematian keluarga kalian?!" teriak Ares.
"Itu kau, sialan!" ujar bocah itu kesal.
"Jika kau berpikir dengan tenang dan logis, bukankah itu akibat raja kalian sendiri?!" teriak Ares.
"Hah?!" ujar beberapa penduduk bingung.
"Apa maksudmu?!" teriak bocah itu kesal.
"Mengapa aku, Earl Rueter, menyerang kalian yang bahkan tidak pernah kulakukan sebelumnya disaat kalian masih lemah?! Itu karena untuk mempertahankan diriku dari serangan Raja dan tentara negara ini!" teriak Ares.
*Tentu saja, tidak seperti itu.
Hanya orang bodoh yang percaya dengan kata-kata itu*.
"Itu karena kau adalah seorang bangsawan yang jahat!" teriak beberapa penduduk kesal.
"Hm? Apa buktinya?" tanya Ares kembali dengan tersenyum.
Ares pun menatap kembali anak tersebut yang menyebabkan dia berkata dengan tergagap, "I—itu..."
"Aku mendengar dari para pelancong jika kau sangat kejam kepada rakyatmu!" teriak salah satu penduduk.
"Itu adalah masalah yang disebabkan oleh bawahanku. Untuk menebusnya, aku telah memenggal semua kepala mereka yang terbukti bersalah," jawab Ares.
Baik, mari tambahkan lagi!
"Bukankah aku mengepung kota ini dengan belas kasihan? Aku juga memerintahkan penduduk yang kabur untuk kembali memasuki kota tanpa membunuh mereka! Bahkan, aku tidak menembakkan satu ketapel batu ke arah tembok kota kalian!" timpal Ares dengan nada sedih.
"Ta—tapi! Aku mendengar bahwa kau membunuh beberapa orang yang telah melarikan diri!" teriak salah satu penduduk.
"Hm? Itu karena mereka menentang perintahku. Dan juga, mereka merupakan pejabat korup di negara ini setelah aku memeriksa mereka," jawab Ares tanpa peduli.
Tidak mendengar satupun jawaban yang keluar, Ares pun berteriak, "Para penduduk Kota Neto, bukankah kalian telah dibodohi dan dibohongi oleh Raja kalian?!"
"Mustahil!" sahut seorang pria penduduk.
"Pikirkanlah kembali! Bukankah Raja kalian sangat haus akan kekuasaan?! Meskipun dia terlihat baik, namun dia adalah seseorang yang barbar! Karena dialah, keluarga kalian, ayah kalian, suami kalian yang tercinta telah meninggal dalam perang yang seharusnya tidak terjadi!" teriak Ares tanpa peduli.
Mari provokasi mereka sekali lagi!
"Jika kalian tahu, aku adalah seorang bangsawan yang penuh belas kasih. Bahkan, aku tidak memungut sepeserpun pajak dari kalian untuk satu tahun ini karena melihat wilayah kalian yang belum berkembang! Aku juga berjanji melindungi kalian dari tentara reguler kerajaan jika kalian berada di bawah kekuasaanku!" ujar Ares.
"B—benarkah itu?" tanya seorang penduduk dengan nada bergetar.
"Ya, aku bahkan akan memenggal seorang prajuritku yang merampas segala milik kalian," jawab Ares dengan tersenyum.
"Tetap saja, kau telah membunuh ayahku!" teriak bocah itu dengan mata berkaca-kaca.
"Aku sangat menyesal karena ayahmu terbunuh dikarenakan ia mengikuti raja sesat itu. Bagi kalian yang memiliki keluarga yang telah terbunuh di medan perang, aku berjanji akan menanggung biaya hidup kalian! Dan bahkan, aku akan membuat kalian memasuki kemiliteranku dan hidup sejahtera!" balas Ares dengan mengangkat tangannya.
"Ak—aku akan bergabung!" teriak salah satu penduduk.
"Aku juga!" teriak penduduk yang lain.
Kemudian, dengan acuh tak acuh Ares kembali menaiki kudanya dan berteriak, "Aku berjanji akan membuat kalian sejahtera!"
"Oohh!" teriak beberapa warga yang terinspirasi.
Ya, aku akan menyejahterakan kalian untuk saat ini.
Setelah itu, jadilah tentaraku dan matilah untukku.
...----------------...
Catatan :
Status (Pada umumnya, bukan individu atau kelompok khusus)
Petani/Sipil (termasuk anak-anak) : 10-30
Tentara bayaran : 25-40
Perwira militer/birokrat (statistik menyesuaikan) : 30-50
Jenderal : 45-70
Jenderal (Negara kuat) : 60-80
Anggaran Wilayah pertahun (Pada umumnya, bukan wilayah superpower dan supermiskin)
Anggap saja 1 G \= Rp10.000 untuk mempermudahnya.
Knight : 100.000 G - 150.000 G (Jarang, wilayah yang hanya berupa beberapa desa)
Barony : 400.000 G - 800.000 G
Viscount : 700.000 G - 2.500.000 G
Count : 3.000.000 G - 5.500.000 G
Earl : 5.000.000 G - 10.000.000 G
Marquis : 8.000.000 G - 12.000.000 G
Margrave (Setingkat marquis, peran penjaga perbatasan) : 9.000.000 G - 14.000.000 G
Aku tidak menyertakan Duke, Kingdom, dan Empire karena sudah pada tingkat anggaran negara.
Jika seseorang dengan pangkat tersebut memiliki anggaran di bawah itu, wilayah tersebut akan menderita beban berat untuk pengeluaran seperti pajak negara, gaji, militer, cadangan makanan, pembangunan wilayah, dll.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 184 Episodes
Comments
ysfff
bukan jahat
tapi bijak/Doge/
2024-07-17
0
Chia Queen
walaupun terkesan licik, tp didalam adu kekuatan realistis harga mati.
2023-05-07
0
Semau Gue
..oooO..............
...(....).....Oooo...
....\..(.......(...)....
.....\_).......)../.....
...............(_/......
2023-04-27
1