Chapter 5 : Merebut Ibukota Kerajaan Aldred

Tahun 1235, 13 Desember.

Kota Neto, Bekas Kerajaan Aldred.

Siang Hari.

Sudah lebih dari satu bulan berlalu semenjak Ares memenggal Raja Aldred yang telah sekarat.

Pagi hari tepat setelah melakukan perang kilat di perbatasan, Ares memerintahkan Renne kembali bersama beberapa orang ksatria untuk merombak sistem perpajakan wilayah dan mereorganisasi para pejabat dengan cara paksa.

Singkatnya, mereka akan dipenggal jika mereka menolak untuk patuh.

Tetap saja, Ares tidak dapat mengganti semua pejabat karena tidak mungkin mencari pengganti mereka semua. Hal ini disebabkan karena dia berada di abad pertengahan dimana mayoritas orang bahkan tidak dapat membaca.

Karena Ares telah mendapatkan uang dan aset yang lebih besar daripada anggaran wilayahnya selama bertahun-tahun, dia tidak memungut pajak apapun dari rakyat selama satu tahun ini.

Tentunya, hal ini telah dia pikirkan dengan seksama. Setelah Ares menerapkan kebijakan tersebut, dia akan memberikan pengumuman kepada rakyat bahwa dia telah dipengaruhi oleh para pejabat dan perwira yang korup untuk membersihkan nama baiknya.

Di bawah sinar matahari yang hampir mencapai puncaknya, Ares sedang menatap tembok kota bekas Ibukota Kerajaan Aldred, Neto, karena sedang melakukan pengepungan dengan 1.000 prajurit dalam tiga pekan terakhir.

Meskipun 1.000 prajurit terlihat sangat sedikit untuk melakukan sebuah operasi pengepungan, Kota Neto merupakan kota yang baru berdiri sekitar 3 tahun lalu yang menyebabkan kota ini hanya memiliki populasi sekitar 10.000 orang.

Penduduk Kota Neto juga tidak dapat melawan secara langsung dikarenakan mereka yang tidak memiliki persenjataan militer canggih dan hanya merupakan rakyat jelata biasa.

"Bagaimana dengan surat yang kami berikan? Dan juga, apakah desa sekitar telah menyerah?" tanya Ares pada Gnery yang berdiri di sampingnya.

"Ya, Tuan. Kami telah membujuk desa-desa di sekitarnya dan mereka dengan patuh menerimanya. Kami juga telah mengirimkan surat kepada Kota Nero yang saat ini berada dalam pembangunan dan mereka juga telah memutuskan untuk menyerah," jawab Gnery tegas.

Selain membujuk mereka untuk menyerah dengan menuliskan pembebasan pajak selama satu tahun, Ares juga menuliskan ancaman penyerangan oleh tentara reguler Kerajaan Rowling.

Berbeda dengan tentara seorang bangsawan biasa, tentara reguler, yang memiliki garis komando khusus dengan keluarga kerajaan secara langsung, sangat terkenal dengan kebiadaban mereka.

Akibatnya, mereka terpaksa menyerah dan menerima aneksasi Earl Rueter. Hal ini juga disebabkan akibat wilayah mereka yang terkepung dengan laut di barat dan selatan serta wilayahku di timur dan utara.

Tak lama kemudian, seorang prajurit kavaleri berkuda menuju tempat Ares berada. Ia pun segera berhenti tepat beberapa meter di depanku. Setelah turun dari kudanya, dia segera memberi hormat kepada Ares dengan berkata, "Lapor! Kota Neto telah menyerah!"

"Panggil pemimpin mereka kepadaku," jawab Ares.

"Ya, Tuan!" timpal prajurit itu dengan memberi hormat lalu pergi.

Penasaran dengan statustnya saat ini, Ares merapal, "Appraisal," dengan menargetkan dirinya sendiri.

......................

...[Status]...

Nama : Ares von Rueter

Umur : 17 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Gelar : Earl, Kerajaan Rowling

Afiliasi : Earl Rueter, Kerajaan Rowling

Statistik

Keahlian Senjata : 39 (+8)

Kelincahan : 40 (+10)

Kepandaian : 37 (+70)

Tubuh : 38 (+9)

Kepemimpinan : 45 (+30)

Kewilayahan dan Militer

Jumlah Prajurit : 3.843

Moral : 85

Pelatihan : 20

Pasokan Makanan : 12.563

Jumlah Dana : 69.964.000 G

......................

Seketika, Ares mengalihkan pandangannya menuju jumlah dana dan prajurit yang menurutnya meningkat sangat signifikan. Dia benar-benar tidak menyangka apabila harta yang dikorupsi oleh para pejabat dan perwira militer akan mencapai sebanyak itu.

Ares juga sedikit kagum dengan pekerjaan Renne yang sangat luar biasa dimana dia telah berhasil merekrut lebih dari 1.000 prajurit baru dalam satu bulan terakhir.

Namun, saat Ares mengalihkan pandangannya untuk melihati status dimilikinya, dia cukup senang akibat statistiknya yang meningkat pesat, meskipun itu tidak dapat dibandingkan dengan jenderal negara kuat yang memiliki statistik yang berkisar pada angka 60 hingga 80.

Namun, ada hal aneh yang baru saja dia sadari.

Aku telah berumur 17 tahun tanpa aku sadari.

Kapan aku lahir?

Yah, ayo tanya Owen setelah ini.

Di dunia ini, tidak terdapat perayaan seperti hari ulang tahun atau sejenisnya yang membuat Ares tidak mengetahui kapan dia lahir.

Penasaran dengan apa yang orang lain lihat, pada saat layar status masih terbuka, Ares bertanya, "Apa yang kau lihat pada diriku, Gnery?"

Kemudian, Gnery mengalihkan pandangannya kepada Ares dan berkata dengan bingung, "Tidak ada apapun, Tuan?"

Oh, begitu.

Hanya aku yang dapat melihat layar status ini.

Setelah menunggu beberapa lama, prajurit yang baru saja melapor datang kembali dengan membawa seorang pria paruh baya kekar yang terlihat cukup kotor.

Kemudian, prajurit itu melapor dengan memberi hormat, "Lapor! Saya telah membawanya, Tuan!"

"Hadapkan dia padaku," timpal Ares.

"Ya, Tuan!" jawab prajurit itu lalu mundur dan memerintahkan pria tersebut berlutut.

Kemudian, pria tersebut segera bersujud kepada Ares dan berkata, "Walikota Ibukota Kerajaan Aldred, Arl Sint, memutuskan untuk melakukan penyerahan skala penuh kepada Earl Rueter! Kami mohon untuk membuka blokade kota dan tidak memanah penduduk yang hendak meninggalkan kota!"

"Aku menerima. Pergilah," jawab Ares yang acuh tak acuh.

"Mo—mohon tunggu!" teriak Arl panik.

"Apa itu?" tanya Ares.

"A—apakah itu benar?! Janji Anda untuk tidak menjarah kota dan tidak mengambil pajak dari kami selama satu tahun ini?!" tanya Arl dengan nada gelisah.

"Hm? Itu benar. Jika kau menemukan prajurit yang melakukan hal itu, laporkanlah kepada orang ini. Dia akan memenggalnya," jawab Ares dengan menunjuk Gnery.

Untuk memperbaiki nama baiknya serta membangun tentaranya, Ares berniat untuk mendapatkan hati penduduk kota ini. Apabila penduduk Kota Neto menganggap Ares sebagai pribadi dan bangsawan yang baik, mereka tentu secara perlahan akan menerimanya.

Hal ini juga dilakukan agar meminimalkan pemberontakan dan menarik minat untuk bergabung dengan militer. Tentunya, itu akan menyebabkan pertahanan wilayah meningkat serta pembiayaan keamanan yang akan semakin murah.

"Jika kau puas, pergilah," sambung Ares acuh tak acuh.

"Te—terima kasih, Tuan!" jawab Arl panik lalu menunduk dalam.

Setelah melihatnya pergi, Ares berkata, "Gnery, ayo masuk dan bawa 100 prajurit. Siagakan sisanya."

"Ya, Tuan!" balas Gnery lalu memberi hormat dan pergi.

Ares pun melangkahkan kakinya menuju kudanya yang diikat pada sebuah batang kayu dan melepasnya. Lalu, dia menaikinya dan bergerak menuju gerbang utama kota.

Setelah menunggu Gnery dan para prajurit berkumpul, Ares bersama para prajurit elitnya memasuki kota yang baginya terlihat biasa saja tepat pada saat tengah hari.

Ares dan para prajuritnya dipandang dengan tatapan ketakutan akibat para penduduk yang tidak mengetahui bagaimana nasib mereka di masa depan. Para penduduk menyadari bahwa mereka bisa saja menjadi budak karena walikota telah menyerah.

BUGH!

Sebuah batu terlempar dan mengenai punggung Ares. Ketika dia berbalik, Ares menemukan seorang anak laki-laki yang menangis diantara para penduduk berada.

"Tuan—" ujar Gnery yang berkuda di samping Ares namun tertahan akibat tangan Ares yang terangkat.

"Pe—pergi!" ujar beberapa penduduk kota menjauhi anak itu.

"Selamatkan dirimu!" teriak penduduk kota lain menjauhi anak itu.

Menganggap para penduduk kota sebagai pengecut, Ares dengan acuh tak acuh turun dari punggung kudanya dan berjalan mendekati anak laki-laki tersebut.

Namun, disaat Ares berjalan ke arahnya, seorang wanita datang secara tiba-tiba dan langsung memeluk anak itu.

Melihat Ares yang berjalan mendekat, wanita itu hanya dapat menatap Ares hingga matanya berkaca-kaca karena sangat takut, sangat berbeda dengan tatapan anak tersebut yang menatap Ares dengan tatapan penuh dendam.

Apakah kau ibunya?

Ketika Ares mencapainya, wanita itu berkata dengan menangis, "Tolong, apapun! Tolong bebaskan dia!"

Tanpa peduli terhadapnya, Ares pun berjongkok dan menatap langsung ke mata anak tersebut sembari meletakkan tangannya di atas kepalanya.

"Ayahmu meninggal?" tanya Ares.

"Kau! Kau membunuhnya!" jawab anak itu kesal.

"Aku? Ahahahaha!" timpal Ares lalu bangkit dan berbalik melihat para penduduk.

Baik, mari beretorika!

"Oi, kalian! Pikirkanlah kembali, siapa yang menyebabkan kematian keluarga kalian?!" teriak Ares.

"Itu kau, sialan!" ujar bocah itu kesal.

"Jika kau berpikir dengan tenang dan logis, bukankah itu akibat raja kalian sendiri?!" teriak Ares.

"Hah?!" ujar beberapa penduduk bingung.

"Apa maksudmu?!" teriak bocah itu kesal.

"Mengapa aku, Earl Rueter, menyerang kalian yang bahkan tidak pernah kulakukan sebelumnya disaat kalian masih lemah?! Itu karena untuk mempertahankan diriku dari serangan Raja dan tentara negara ini!" teriak Ares.

*Tentu saja, tidak seperti itu.

Hanya orang bodoh yang percaya dengan kata-kata itu*.

"Itu karena kau adalah seorang bangsawan yang jahat!" teriak beberapa penduduk kesal.

"Hm? Apa buktinya?" tanya Ares kembali dengan tersenyum.

Ares pun menatap kembali anak tersebut yang menyebabkan dia berkata dengan tergagap, "I—itu..."

"Aku mendengar dari para pelancong jika kau sangat kejam kepada rakyatmu!" teriak salah satu penduduk.

"Itu adalah masalah yang disebabkan oleh bawahanku. Untuk menebusnya, aku telah memenggal semua kepala mereka yang terbukti bersalah," jawab Ares.

Baik, mari tambahkan lagi!

"Bukankah aku mengepung kota ini dengan belas kasihan? Aku juga memerintahkan penduduk yang kabur untuk kembali memasuki kota tanpa membunuh mereka! Bahkan, aku tidak menembakkan satu ketapel batu ke arah tembok kota kalian!" timpal Ares dengan nada sedih.

"Ta—tapi! Aku mendengar bahwa kau membunuh beberapa orang yang telah melarikan diri!" teriak salah satu penduduk.

"Hm? Itu karena mereka menentang perintahku. Dan juga, mereka merupakan pejabat korup di negara ini setelah aku memeriksa mereka," jawab Ares tanpa peduli.

Tidak mendengar satupun jawaban yang keluar, Ares pun berteriak, "Para penduduk Kota Neto, bukankah kalian telah dibodohi dan dibohongi oleh Raja kalian?!"

"Mustahil!" sahut seorang pria penduduk.

"Pikirkanlah kembali! Bukankah Raja kalian sangat haus akan kekuasaan?! Meskipun dia terlihat baik, namun dia adalah seseorang yang barbar! Karena dialah, keluarga kalian, ayah kalian, suami kalian yang tercinta telah meninggal dalam perang yang seharusnya tidak terjadi!" teriak Ares tanpa peduli.

Mari provokasi mereka sekali lagi!

"Jika kalian tahu, aku adalah seorang bangsawan yang penuh belas kasih. Bahkan, aku tidak memungut sepeserpun pajak dari kalian untuk satu tahun ini karena melihat wilayah kalian yang belum berkembang! Aku juga berjanji melindungi kalian dari tentara reguler kerajaan jika kalian berada di bawah kekuasaanku!" ujar Ares.

"B—benarkah itu?" tanya seorang penduduk dengan nada bergetar.

"Ya, aku bahkan akan memenggal seorang prajuritku yang merampas segala milik kalian," jawab Ares dengan tersenyum.

"Tetap saja, kau telah membunuh ayahku!" teriak bocah itu dengan mata berkaca-kaca.

"Aku sangat menyesal karena ayahmu terbunuh dikarenakan ia mengikuti raja sesat itu. Bagi kalian yang memiliki keluarga yang telah terbunuh di medan perang, aku berjanji akan menanggung biaya hidup kalian! Dan bahkan, aku akan membuat kalian memasuki kemiliteranku dan hidup sejahtera!" balas Ares dengan mengangkat tangannya.

"Ak—aku akan bergabung!" teriak salah satu penduduk.

"Aku juga!" teriak penduduk yang lain.

Kemudian, dengan acuh tak acuh Ares kembali menaiki kudanya dan berteriak, "Aku berjanji akan membuat kalian sejahtera!"

"Oohh!" teriak beberapa warga yang terinspirasi.

Ya, aku akan menyejahterakan kalian untuk saat ini.

Setelah itu, jadilah tentaraku dan matilah untukku.

...----------------...

Catatan :

Status (Pada umumnya, bukan individu atau kelompok khusus)

Petani/Sipil (termasuk anak-anak) : 10-30

Tentara bayaran : 25-40

Perwira militer/birokrat (statistik menyesuaikan) : 30-50

Jenderal : 45-70

Jenderal (Negara kuat) : 60-80

Anggaran Wilayah pertahun (Pada umumnya, bukan wilayah superpower dan supermiskin)

Anggap saja 1 G \= Rp10.000 untuk mempermudahnya.

Knight : 100.000 G - 150.000 G (Jarang, wilayah yang hanya berupa beberapa desa)

Barony : 400.000 G - 800.000 G

Viscount : 700.000 G - 2.500.000 G

Count : 3.000.000 G - 5.500.000 G

Earl : 5.000.000 G - 10.000.000 G

Marquis : 8.000.000 G - 12.000.000 G

Margrave (Setingkat marquis, peran penjaga perbatasan) : 9.000.000 G - 14.000.000 G

Aku tidak menyertakan Duke, Kingdom, dan Empire karena sudah pada tingkat anggaran negara.

Jika seseorang dengan pangkat tersebut memiliki anggaran di bawah itu, wilayah tersebut akan menderita beban berat untuk pengeluaran seperti pajak negara, gaji, militer, cadangan makanan, pembangunan wilayah, dll.

...----------------...

Terpopuler

Comments

Chia Queen

Chia Queen

walaupun terkesan licik, tp didalam adu kekuatan realistis harga mati.

2023-05-07

0

Semau Gue

Semau Gue

..oooO..............
...(....).....Oooo...
....\..(.......(...)....
.....\_).......)../.....
...............(_/......

2023-04-27

1

Egaega

Egaega

🥶🥶🥶🥶🥶

2022-11-20

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Soul Transmigration
2 Chapter 2 : Mengumpulkan Para Perwira
3 Chapter 3 : Pertemuan Strategi untuk Tutorial Game
4 Chapter 4 : Ayo Bantai!
5 Chapter 5 : Merebut Ibukota Kerajaan Aldred
6 Chapter 6 : Reformasi Wilayah
7 Chapter 7 : Kembali ke Kota Ereth
8 Chapter 8 : Meningkatkan Statistik
9 Chapter 9 : Ibukota Kerajaan Rowling, Lombart
10 Chapter 10 : Bertemu Lawan
11 Chapter 11 : Aku Dipanggil?!
12 Chapter 12 : Pengembangan Wilayah? Itu Penting, Kau Tahu?
13 Chapter 13 : Harta Karunku, Aku Datang!
14 Chapter 14 : Anakku Lahir... atau Bukan? Yah, Ini Sangat Rumit
15 Announcement : Perubahan Sudut Pandang Menjadi Orang Ketiga [Outdated]
16 Chapter 15 : Hubungan Kami adalah Sepupu?!
17 Chapter 16 : Rapat Anggaran Kewilayahan? Tidak Seperti Ini!
18 Chapter 17 : Rapat Anggaran Kewilayahan? Lihat, Kutunjukkan Padamu!
19 Chapter 18 : Anakku Lahir... Lagi?!
20 Chapter 19 : Bandit Menyerang?! Jangan Mengurangi Jumlah Wajib Pajakku!
21 Chapter 20 : Kota Kanal Hauzen, Basis Dagangku yang Baru!
22 Chapter 21 : Perkembangan Senjata Baru? Aku Tidak Ingin Terlalu Berlebihan
23 Chapter 22 : Anggaran, Mengapa Banyak Sekali?!
24 Chapter 23 : Aku Mengingat Senjata Terbaik!
25 Chapter 24 : Anak Terkutuk? Tidak Mungkin!
26 Chapter 25 : Anak Terkutuk? Ayo Jadikan Dia Kaki Tanganku!
27 Chapter 26 : Kuh, Kembali Menuju Rutinitas Harianku? Menyebalkan!
28 Chapter 27 : Dekrit Kerajaan? Ayo Berangkat!
29 Chapter 28 : Bencana—Tidak, Bantuan, Datang!
30 Chapter 29 : Pilih Strategi!
31 Chapter 30 : Penyakit? Tidak, Itu Hanya Racun!
32 Chapter 31 : Count, Inilah Strategi yang Seharusnya!
33 Chapter 32 : Jadilah Pengawalku!
34 Chapter 33 : Ayo Serang Benteng Pasokan Makanan Natrehn!
35 Chapter 34 : Bantai dan Bakar!
36 Chapter 35 : Jangan Kurang Ajar, Count!
37 Chapter 36 : Melarikan Diri dari Benteng Veldaz? Ck, Pengecut!
38 Chapter 37 : Aku Akan Mengajarimu Berperang Tanpa Bersusah Payah!
39 Chapter 38 : Tamat Riwayatmu, Barlock!
40 Chapter 39 : Terkadang, Pembantaian Itu Tidak Menghasilkan Apapun, Kau Tahu?
41 Chapter 40 : Ayo Rampas Segala Harapan Mereka!
42 Chapter 41 : Perundingan Ligard?
43 Chapter 42 : Mustahil? Tidak Juga
44 Chapter 43 : Pengaruh Politikku Melebihi Para Pangeran! – Arc 1 <End>
45 Interlude : Esther, Bagaimana Keadaanmu?
46 Interlude : Ayo Rayakan Hari Ulang Tahun Excel!
47 Extra : Regulus World Map
48 Intermission : Akulah Sang Pedagang Besar!
49 Chapter 44 : Ayo Mencari Kekuatan!
50 Chapter 45 : Dendam? Itu Tidak Baik, Kau Tahu?
51 Chapter 46 : Aku Mengetahui Semuanya!
52 Chapter 47 : Reruntuhan Ibukota Kekaisaran Suci Regulus
53 Chapter 48 : Tidak Ada Sihir di Dunia Ini!
54 Chapter 49 : Taklukkan!
55 Chapter 50 : Ak—Aku Menang!
56 Announcement : Revisi [Outdated]
57 Chapter 51 : Meningkatkan Kebudayaan Agar Lebih Baik!
58 Chapter 52 : Kembali ke Rumah!
59 Chapter 53 : Bertemu Cucuku, Mengapa Tidak Bisa?!
60 Chapter 54 : Kode yang Aku Buat? Itu Tidak Benar, Kau Tahu?
61 Chapter 55 : Ka—Kamu Hamil?!
62 Chapter 56 : Pasukan Khususku, Luar Biasa!
63 Chapter 57 : Ini adalah Suspensi Leaf Spring!
64 Chapter 58 : Pertemuan dengan Faksi Oposisi? Lemah
65 Chapter 59 : Pertemuan dengan Faksi Oposisi? Lihatlah Kekuatanku!
66 Chapter 60 : Kau Mengundangku untuk Membuat Kesepakatan Rahasia?
67 Chapter 61 : Excel Menyerang?!
68 Chapter 62 : Ak—Aku Diserang?!
69 Chapter 63 : Me—Mengapa?! Aku Baru Saja Tiba, Kau Tahu?!
70 Chapter 64 : Gagal?!
71 Alternation : Ayo Masuk Akademi Militer!
72 Chapter 65 : Pertemuan Aristokrat? Ayo Berangkat!
73 Chapter 66 : Pertemuan Aristokrat? Lihatlah Kebanggaanku!
74 Chapter 67 : Pertemuan Aristokrat? Datangi Mereka!
75 Chapter 68 : Pertemuan Aristokrat? Jangan Sombong!
76 Chapter 69 : Pertemuan Aristokrat? Beri Informasinya!
77 Chapter 70 : Pertemuan Aristokrat? Bunuh Aku!
78 Chapter 71 : Serangan!
79 Chapter 72 : Bawahan Baruku!
80 Chapter 73 : Meningkatkan Kesan Sebelum Bertransaksi Itu Penting, Kau Tahu?
81 Chapter 74 : Bagi Pedagang, Kepercayaan adalah Hal yang Paling Utama
82 Chapter 75 : Munculnya Kekuatan Ketiga Dunia!
83 Chapter 76 : Tujuanku yang Sebenarnya!
84 Extra : Character List
85 Alternation : Um... Mengapa Seorang Pelayan Merias Wajahku?
86 Chapter 77 : Aku Menikah?
87 Chapter 78 : Gerak Faksi Istana
88 Chapter 79 : Natrehn Bergerak!
89 Chapter 80 : Kembali ke Asal!
90 Alternation : Sial...
91 Chapter 81 : Ayo Rencanakan Kudeta!
92 Chapter 82 : Mari Kita Menuju Utara!
93 Chapter 83 : Api yang Terpadamkan
94 Chapter 84 : Korban yang Diperlukan
95 Chapter 85 : Ak—Aku Bebas!
96 Chapter 86 : Apakah ini... adalah Pertemuan yang telah Ditakdirkan?
97 Alternation : Maafkan Aku
98 Chapter 87 : Different Timeline Game Event
99 Chapter 88 : Awal Pertempuran Tiga Arah
100 Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 1
101 Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 2
102 Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 3
103 Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 4
104 Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 5
105 Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 6
106 Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 7
107 Chapter 90 : Akhir Peperangan, part 1
108 Chapter 90 : Akhir Peperangan, part 2
109 Chapter 91 : Keputusan Berat
110 Chapter 92 : Suku Utara
111 Chapter 93 : Greatest Man from The Northern Land, Harek
112 Alternation : Keseharian Excel di Kota Ereth
113 Chapter 94 : Dark Ritual
114 Chapter 95 : Penyesalan Harek
115 Chapter 96 : Langkah Terakhir
116 Chapter 97 : Pertukaran Informasi Lucy
117 Chapter 98 : Eye's of The Queen
118 Alternation : Setelah Sekian Lama
119 Chapter 99 : Ares and Sieg, Two Sides of The Same Coin
120 Chapter 100 : Nol Besar
121 Chapter 101 : Pencegahan Pengkhianatan
122 Chapter 102 : Kewaspadaan
123 Chapter 103 : Perubahan Sieg
124 Chapter 104 : Berada di Luar Prediksi
125 Alternation : Tugas Akademi Militer Esther
126 Chapter 105 : Sebelum Keberangkatan
127 Chapter 106 : Kekeruhan Ibukota Lombart
128 Chapter 107 : Kepulangan Loic
129 Chapter 108 : Empat Faksi, Tiga Kepentingan
130 Chapter 109 : Surat
131 Chapter 110 : Ekspedisi
132 Alternation : Pengumpulan Informasi Claire
133 Chapter 111 : Kewaspadaan Dua Pangeran
134 Chapter 112 : The Manipulator, Eina von Fonca
135 Chapter 113 : Snow and Blood
136 Chapter 114 : Ares' Puppets
137 Chapter 115 : Sieg Report
138 Chapter 116 : Berita Besar
139 Chapter 117 : Sieg's Guerilla, part 1
140 Chapter 117 : Sieg's Guerilla, part 2
141 Chapter 118 : The Great Commander, part 1
142 Chapter 118 : The Great Commander, part 2
143 Chapter 118 : The Great Commander, part 3
144 Chapter 119 : Kelahiran
145 Chapter 120 : Before The Fall
146 Chapter 121 : Barbarian Attack, part 1
147 Chapter 121 : Barbarian Attack, part 2
148 Chapter 122 : Penarikan Pasukan
149 Chapter 123 : Kehancuran Count Dupent
150 Chapter 124 : Firasat Buruk
151 Chapter 125 : Malam Penyesalan
152 Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 1
153 Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 2
154 Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 3
155 Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 4
156 Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 5
157 Chapter 127 : Beban
158 Chapter 128 : Kehendak Tabu
159 Chapter 129 : Netralitas Seorang Penguasa
160 Chapter 130 : Gerakan Barbarian
161 Announcement : Hiatus
162 Chapter 131 : Resistensi Dua Pangeran
163 Chapter 132 : Sekutu
164 Chapter 133 : Pertentangan Samar
165 Chapter 134 : Memutus Rantai Pengkhianatan
166 Chapter 135 : Menuju Medan Perang Terakhir
167 Chapter 136 : Balik Layar
168 Chapter 137 : Situasi Perang Scandiva
169 Chapter 138 : Himpitan
170 Chapter 139 : Pertukaran
171 Chapter 140 : Pengungkapan Pengkhianatan
172 Chapter 141 : Kematian Tak Terduga
173 Chapter 142 : The Last Battle, part 1
174 Chapter 142 : The Last Battle, part 2
175 Chapter 143 : Senandung Terakhir
176 Chapter 144 : Konvensi Scandiva?
177 Chapter 145 : The New Era – Arc 2 <End>
178 Interlude : Perencanaan Besar Gereja
179 Interlude : Penyelamatan Loic
180 Interlude : Dua Sisi Ares Aubert
181 Extra : Suamiku Benar-Benar Luar Biasa – Book I <End>
182 Announcement : The Novel's Sequel is Released
183 Announcement : Promotion
184 Announcement : Remake
Episodes

Updated 184 Episodes

1
Chapter 1 : Soul Transmigration
2
Chapter 2 : Mengumpulkan Para Perwira
3
Chapter 3 : Pertemuan Strategi untuk Tutorial Game
4
Chapter 4 : Ayo Bantai!
5
Chapter 5 : Merebut Ibukota Kerajaan Aldred
6
Chapter 6 : Reformasi Wilayah
7
Chapter 7 : Kembali ke Kota Ereth
8
Chapter 8 : Meningkatkan Statistik
9
Chapter 9 : Ibukota Kerajaan Rowling, Lombart
10
Chapter 10 : Bertemu Lawan
11
Chapter 11 : Aku Dipanggil?!
12
Chapter 12 : Pengembangan Wilayah? Itu Penting, Kau Tahu?
13
Chapter 13 : Harta Karunku, Aku Datang!
14
Chapter 14 : Anakku Lahir... atau Bukan? Yah, Ini Sangat Rumit
15
Announcement : Perubahan Sudut Pandang Menjadi Orang Ketiga [Outdated]
16
Chapter 15 : Hubungan Kami adalah Sepupu?!
17
Chapter 16 : Rapat Anggaran Kewilayahan? Tidak Seperti Ini!
18
Chapter 17 : Rapat Anggaran Kewilayahan? Lihat, Kutunjukkan Padamu!
19
Chapter 18 : Anakku Lahir... Lagi?!
20
Chapter 19 : Bandit Menyerang?! Jangan Mengurangi Jumlah Wajib Pajakku!
21
Chapter 20 : Kota Kanal Hauzen, Basis Dagangku yang Baru!
22
Chapter 21 : Perkembangan Senjata Baru? Aku Tidak Ingin Terlalu Berlebihan
23
Chapter 22 : Anggaran, Mengapa Banyak Sekali?!
24
Chapter 23 : Aku Mengingat Senjata Terbaik!
25
Chapter 24 : Anak Terkutuk? Tidak Mungkin!
26
Chapter 25 : Anak Terkutuk? Ayo Jadikan Dia Kaki Tanganku!
27
Chapter 26 : Kuh, Kembali Menuju Rutinitas Harianku? Menyebalkan!
28
Chapter 27 : Dekrit Kerajaan? Ayo Berangkat!
29
Chapter 28 : Bencana—Tidak, Bantuan, Datang!
30
Chapter 29 : Pilih Strategi!
31
Chapter 30 : Penyakit? Tidak, Itu Hanya Racun!
32
Chapter 31 : Count, Inilah Strategi yang Seharusnya!
33
Chapter 32 : Jadilah Pengawalku!
34
Chapter 33 : Ayo Serang Benteng Pasokan Makanan Natrehn!
35
Chapter 34 : Bantai dan Bakar!
36
Chapter 35 : Jangan Kurang Ajar, Count!
37
Chapter 36 : Melarikan Diri dari Benteng Veldaz? Ck, Pengecut!
38
Chapter 37 : Aku Akan Mengajarimu Berperang Tanpa Bersusah Payah!
39
Chapter 38 : Tamat Riwayatmu, Barlock!
40
Chapter 39 : Terkadang, Pembantaian Itu Tidak Menghasilkan Apapun, Kau Tahu?
41
Chapter 40 : Ayo Rampas Segala Harapan Mereka!
42
Chapter 41 : Perundingan Ligard?
43
Chapter 42 : Mustahil? Tidak Juga
44
Chapter 43 : Pengaruh Politikku Melebihi Para Pangeran! – Arc 1 <End>
45
Interlude : Esther, Bagaimana Keadaanmu?
46
Interlude : Ayo Rayakan Hari Ulang Tahun Excel!
47
Extra : Regulus World Map
48
Intermission : Akulah Sang Pedagang Besar!
49
Chapter 44 : Ayo Mencari Kekuatan!
50
Chapter 45 : Dendam? Itu Tidak Baik, Kau Tahu?
51
Chapter 46 : Aku Mengetahui Semuanya!
52
Chapter 47 : Reruntuhan Ibukota Kekaisaran Suci Regulus
53
Chapter 48 : Tidak Ada Sihir di Dunia Ini!
54
Chapter 49 : Taklukkan!
55
Chapter 50 : Ak—Aku Menang!
56
Announcement : Revisi [Outdated]
57
Chapter 51 : Meningkatkan Kebudayaan Agar Lebih Baik!
58
Chapter 52 : Kembali ke Rumah!
59
Chapter 53 : Bertemu Cucuku, Mengapa Tidak Bisa?!
60
Chapter 54 : Kode yang Aku Buat? Itu Tidak Benar, Kau Tahu?
61
Chapter 55 : Ka—Kamu Hamil?!
62
Chapter 56 : Pasukan Khususku, Luar Biasa!
63
Chapter 57 : Ini adalah Suspensi Leaf Spring!
64
Chapter 58 : Pertemuan dengan Faksi Oposisi? Lemah
65
Chapter 59 : Pertemuan dengan Faksi Oposisi? Lihatlah Kekuatanku!
66
Chapter 60 : Kau Mengundangku untuk Membuat Kesepakatan Rahasia?
67
Chapter 61 : Excel Menyerang?!
68
Chapter 62 : Ak—Aku Diserang?!
69
Chapter 63 : Me—Mengapa?! Aku Baru Saja Tiba, Kau Tahu?!
70
Chapter 64 : Gagal?!
71
Alternation : Ayo Masuk Akademi Militer!
72
Chapter 65 : Pertemuan Aristokrat? Ayo Berangkat!
73
Chapter 66 : Pertemuan Aristokrat? Lihatlah Kebanggaanku!
74
Chapter 67 : Pertemuan Aristokrat? Datangi Mereka!
75
Chapter 68 : Pertemuan Aristokrat? Jangan Sombong!
76
Chapter 69 : Pertemuan Aristokrat? Beri Informasinya!
77
Chapter 70 : Pertemuan Aristokrat? Bunuh Aku!
78
Chapter 71 : Serangan!
79
Chapter 72 : Bawahan Baruku!
80
Chapter 73 : Meningkatkan Kesan Sebelum Bertransaksi Itu Penting, Kau Tahu?
81
Chapter 74 : Bagi Pedagang, Kepercayaan adalah Hal yang Paling Utama
82
Chapter 75 : Munculnya Kekuatan Ketiga Dunia!
83
Chapter 76 : Tujuanku yang Sebenarnya!
84
Extra : Character List
85
Alternation : Um... Mengapa Seorang Pelayan Merias Wajahku?
86
Chapter 77 : Aku Menikah?
87
Chapter 78 : Gerak Faksi Istana
88
Chapter 79 : Natrehn Bergerak!
89
Chapter 80 : Kembali ke Asal!
90
Alternation : Sial...
91
Chapter 81 : Ayo Rencanakan Kudeta!
92
Chapter 82 : Mari Kita Menuju Utara!
93
Chapter 83 : Api yang Terpadamkan
94
Chapter 84 : Korban yang Diperlukan
95
Chapter 85 : Ak—Aku Bebas!
96
Chapter 86 : Apakah ini... adalah Pertemuan yang telah Ditakdirkan?
97
Alternation : Maafkan Aku
98
Chapter 87 : Different Timeline Game Event
99
Chapter 88 : Awal Pertempuran Tiga Arah
100
Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 1
101
Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 2
102
Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 3
103
Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 4
104
Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 5
105
Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 6
106
Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 7
107
Chapter 90 : Akhir Peperangan, part 1
108
Chapter 90 : Akhir Peperangan, part 2
109
Chapter 91 : Keputusan Berat
110
Chapter 92 : Suku Utara
111
Chapter 93 : Greatest Man from The Northern Land, Harek
112
Alternation : Keseharian Excel di Kota Ereth
113
Chapter 94 : Dark Ritual
114
Chapter 95 : Penyesalan Harek
115
Chapter 96 : Langkah Terakhir
116
Chapter 97 : Pertukaran Informasi Lucy
117
Chapter 98 : Eye's of The Queen
118
Alternation : Setelah Sekian Lama
119
Chapter 99 : Ares and Sieg, Two Sides of The Same Coin
120
Chapter 100 : Nol Besar
121
Chapter 101 : Pencegahan Pengkhianatan
122
Chapter 102 : Kewaspadaan
123
Chapter 103 : Perubahan Sieg
124
Chapter 104 : Berada di Luar Prediksi
125
Alternation : Tugas Akademi Militer Esther
126
Chapter 105 : Sebelum Keberangkatan
127
Chapter 106 : Kekeruhan Ibukota Lombart
128
Chapter 107 : Kepulangan Loic
129
Chapter 108 : Empat Faksi, Tiga Kepentingan
130
Chapter 109 : Surat
131
Chapter 110 : Ekspedisi
132
Alternation : Pengumpulan Informasi Claire
133
Chapter 111 : Kewaspadaan Dua Pangeran
134
Chapter 112 : The Manipulator, Eina von Fonca
135
Chapter 113 : Snow and Blood
136
Chapter 114 : Ares' Puppets
137
Chapter 115 : Sieg Report
138
Chapter 116 : Berita Besar
139
Chapter 117 : Sieg's Guerilla, part 1
140
Chapter 117 : Sieg's Guerilla, part 2
141
Chapter 118 : The Great Commander, part 1
142
Chapter 118 : The Great Commander, part 2
143
Chapter 118 : The Great Commander, part 3
144
Chapter 119 : Kelahiran
145
Chapter 120 : Before The Fall
146
Chapter 121 : Barbarian Attack, part 1
147
Chapter 121 : Barbarian Attack, part 2
148
Chapter 122 : Penarikan Pasukan
149
Chapter 123 : Kehancuran Count Dupent
150
Chapter 124 : Firasat Buruk
151
Chapter 125 : Malam Penyesalan
152
Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 1
153
Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 2
154
Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 3
155
Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 4
156
Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 5
157
Chapter 127 : Beban
158
Chapter 128 : Kehendak Tabu
159
Chapter 129 : Netralitas Seorang Penguasa
160
Chapter 130 : Gerakan Barbarian
161
Announcement : Hiatus
162
Chapter 131 : Resistensi Dua Pangeran
163
Chapter 132 : Sekutu
164
Chapter 133 : Pertentangan Samar
165
Chapter 134 : Memutus Rantai Pengkhianatan
166
Chapter 135 : Menuju Medan Perang Terakhir
167
Chapter 136 : Balik Layar
168
Chapter 137 : Situasi Perang Scandiva
169
Chapter 138 : Himpitan
170
Chapter 139 : Pertukaran
171
Chapter 140 : Pengungkapan Pengkhianatan
172
Chapter 141 : Kematian Tak Terduga
173
Chapter 142 : The Last Battle, part 1
174
Chapter 142 : The Last Battle, part 2
175
Chapter 143 : Senandung Terakhir
176
Chapter 144 : Konvensi Scandiva?
177
Chapter 145 : The New Era – Arc 2 <End>
178
Interlude : Perencanaan Besar Gereja
179
Interlude : Penyelamatan Loic
180
Interlude : Dua Sisi Ares Aubert
181
Extra : Suamiku Benar-Benar Luar Biasa – Book I <End>
182
Announcement : The Novel's Sequel is Released
183
Announcement : Promotion
184
Announcement : Remake

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!