Chapter 4 : Ayo Bantai!

Tahun 1235, 11 November.

Hutan Perbatasan Barat, Wilayah Earl Rueter, Kerajaan Rowling.

Sebelum Matahari Terbit.

CRASH!

"Aargh," teriak prajurit terakhir setelah terkena tebasan Ares.

"Cih, menggelikan," ujar Ares yang mencemooh lalu menyarungkan pedangnya kembali.

Dalam peperangan abad pertengahan, kita pasti akan mengenal unit pengintai yang ditugaskan sebagai pendahulu dan memeriksa medan yang akan dilaporkan pada komandan yang berada di dalam pasukan utama.

Karenanya, setelah seharian Ares mengatur para pasukan dan peralatan mereka, dia memanggil 12 orang yang terlihat sangat lemah untuk pergi bersamanya untuk menghabisi para pengintai. Para prajurit tersebut memiliki statistik yang berkisar antara 20 hingga 30.

Melihat para pengintai musuh yang maju dengan cara pada umumnya prajurit pengintai lakukan, membuat kening Ares berkerut. Dia tidak pernah berpikir raja mereka akan memerintahkan hal tersebut mengingat para prajuritnya memiliki latar belakang seorang petani yang notabene tidak memiliki satupun pengalaman dalam hal kemiliteran.

Menurut Ares, akan lebih baik menggerakkan para pengintai yang memiliki latar belakang seorang petani untuk berdagang dan melancong ke Kota Ereth terlebih dahulu dan kembali untuk melaporkannya. Dia tidak pernah mengharapkan hasil terbaik dari prajurit dengan latar belakang seorang petani.

Meskipun begitu, Ares sedikit kesulitan melawan mereka dikarenakan poin statistiknya yang rendah. Maka dari itu, dia menyiasatinya dengan berlindung pada prajuritnya dan melakukan last hit pada musuh.

"Bagaimana keadaan prajurit yang lain?" tanya Ares pada prajurit yang berada di dekatnya.

"Ya, Tuan! Lapor! Kondisi semua pengintai musuh telah mati! Kami kehilangan 4 dari 12 prajurit dan 3 diantaranya luka parah!" jawab prajurit tersebut dengan memberi hormat.

Mendengarnya, Ares berpikir jika dia tidak begitu merugi mengingat beberapa prajurit tersebut memiliki statistik yang sangat rendah. Meskipun begitu, Ares tetap harus menghargai jasa mereka mengingat dia yang ingin meningkatkan nama baiknya.

"Bawa dan kembali ke perkemahan. Lakukan perawatan, dan penguburan layak. Berikan uang belasungkawa dan pensiun kepada keluarga mereka," balasku.

"Siap, Tuan!" timpal prajurit tersebut lalu memberi hormat dan pergi.

Sedikit penasaran dengan peningkatan statistik yang dimilikinya, Ares merapal, "Appraisal," dengan menargetkan pada dirinya sendiri.

......................

...[Status]...

Nama : Ares von Rueter

Umur : 16 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Gelar : Earl, Kerajaan Rowling

Afiliasi : Earl Rueter, Kerajaan Rowling

Statistik

Keahlian Senjata : 36 (+8)

Kelincahan : 35 (+10)

Kepandaian : 35 (+70)

Tubuh : 35 (+9)

Kepemimpinan : 31 (+30)

Kewilayahan dan Militer

Jumlah Prajurit : 1.996

Moral : 12

Pelatihan : 15

Pasokan Makanan : 5.000

Jumlah Dana : 12.965.000 G

......................

Hmm, hanya naik satu digit untuk kepemimpinan dan keahlian senjata.

Cih, usahaku sia-sia.

Sangat tidak puas dengan peningkatan statistik yang dimilikinya, Ares pun mengalihkan pandangannya menuju dana wilayahnya yang membuatnya sedikit terkejut.

Kemarin, Ares telah menyita segala aset yang dimiliki oleh beberapa pejabat dan perwira korup yang mengurus segala urusan kewilayahan.

Meskipun saat ini hanya sebagian yang berpindah tangan kepadanya dan belum mencakup keseluruhannya, Ares telah mendapatkan uang yang sangat banyak yang melebihi anggaran tahunan wilayahnya.

Aku benar-benar membenci korupsi.

Mengalihkan perasaannya yang sangat kesal, Ares mengambil tali pengikat kudanya lalu menaikinya. Ia pun segera menuju tempat yang telah ditandai oleh pasukan pendahulu yang dipimpin oleh Don.

Setelah berkuda selama beberapa saat, Ares melihat Don dan beberapa prajurit yang berada jalur lembah yang diapit oleh dua bukit yang sedang melakukan persiapan.

"Bagaimana keadaannya?" tanya Ares setelah mendekati mereka.

Don memberi hormat kepada Ares dan berkata, "Ya, Tuan. Pembuatan jalan lumpur akan selesai saat matahari terbenam. Kami juga telah memulai mengatur jebakan tanah longsor yang akan selesai pada saat sore hari."

"Aku akan mendaki bukit dan melihat medan," balas Ares.

"Ya, Tuan!" timpal Don tegas.

Setelah menunggu persiapan memasang jebakan dengan dalih pelatihan prajurit, matahari telah terbenam dan para prajurit beristirahat di atas bukit dengan tidak menyalakan satupun pencahayaan.

"Lihat, ratusan obor berdatangan!" teriak salah satu prajurit.

"Mustahil..." ujar beberapa prajurit.

"Tuan, bagaimana Anda dapat memperkirakan hal ini akan terjadi?" tanya Gnery gelisah yang saat ini berada di sampingku memandangi jalur lembah.

"Yah, berpikirlah lebih keras. Siapkan pemicunya!" jawab Ares dengan memerintahkan para prajurit dari atas kudanya.

"Ya, Tuan!" jawab prajurit tegas lalu mempersiapkan pemicunya.

Setelah menunggu beberapa saat, sekitar 1000 prajurit karakter utama telah memasuki lembah.

"Lumpur?! Darimana datangnya?!" teriak seorang prajurit musuh.

"Kami kehilangan kontak dengan regu pengintai!" teriak prajurit yang lain.

Bagus, sekarang saatnya!

"Sekarang!" teriak Ares dengan mengangkat tangannya.

GRROOOO!

Seketika, tanah yang berada di kedua bukit itupun longsor dan para pemanah menembakkan ribuan anak panah ke barisan belakang tentara karakter utama.

"La—lari!"

"Longsor!"

"Argh!"

Tanah longsor itupun menimbun para prajurit di bawahnya hingga keluar dari ujung lembah yang mungkin menewaskan sekitar 1500 prajurit musuh.

Saatnya!

"Ayo maju!" teriak Ares dengan menghunus pedangnya dari atas kuda dan maju setelah rentetan tembakan panah berhenti.

"Oooohhh!" teriak para prajurit kavaleri di dekat Ares.

Sebanyak 500 prajurit kavaleri mengikuti Ares menuruni bukit dan berhadapan langsung dengan bagian belakang pasukan musuh.

"Serangan mendadak!" teriak prajurit musuh dengan panik.

Mengingat statistiknya yang hampir setara dengan seorang tentara bayaran, Ares pun mengandalkan para perwira terkuatnya dan berteriak, "Don! Aku serahkan padamu!" lalu mundur ke belakang Don yang berkuda.

"Serahkan pada saya! Ooohhh!" teriak Don dengan menyemangati para prajurit.

JRASH!

JRASH!

"Argh!" teriak beberapa orang yang tertebas.

Kemudian, dengan cepat Ares merapalkan, "Appraisal," kepada ratusan prajurit untuk menemukan karakter pemain yang bertindak sebagai pemimpin pasukannya. Tak lama berselang, dia menemukan salah satu pria terkuat yang mengenakan pakaian seperti prajurit biasa.

......................

...[Status]...

Nama : Rodre Aldred

Umur : 20 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Gelar : Raja, Kerajaan Aldred

Afiliasi : Keluarga Kerajaan Aldred

Statistik

Senjata : 49 (+3)

Kelincahan : 50 (+0)

Kepandaian : 51 (+0)

Tubuh : 48 (+0)

Kepemimpinan : 55 (+0)

Loyalitas : 100

Moral : 54

Pelatihan : 73

......................

Gi—gila!

"Don, Robert! Serang pria dengan tanda merah itu bersamaan!" teriak Ares dengan sangat keras.

"Baik!" ujar mereka berdua serempak.

Don dan Robert segera memacu kuda mereka dan meninggalkan para tentara lainnya kepada prajurit kavaleri lainnya.

"Lindungi Raja!"

"Pertahankan kehidupan Raja!"

"Ooohh!" teriak Don dan Robert keras.

Robert dan Don mendapat perlawanan sengit dari para prajurit pelindung raja. Seketika, Rodre pun melangkah maju dan berteriak, "Majulah!" dengan menghunus pedangnya.

TRANG!

Don pun terjatuh dari kudanya dan mulai bertarung dengan menginjak tanah.

"Tuan Muda, pria itu, bukan?!" tanya Renne yang tiba-tiba muncul di samping Ares yang telah menghunuskan tombaknya.

Ares pun mengangguk kepadanya. Tepat sasaran, Renne dengan sigap melemparkan tombaknya.

JRASH!

"Argh!" teriak Rodre kesakitan saat dadanya tertembus tombak.

Sial!

Jika begini, dia akan mati sebelum aku memberikan last hit padanya!

Melihat keadaan Rodre yang seketika sekarat, sangat membuat Ares panik karena dia yang kemungkinan besar tidak dapat melancarkan serangan terakhir. Ares segera memacu kuda yang ditungganginya mendekati Rodre yang tubuhnya tertembus tombak Renne dengan pedang yang terhunus.

JRASH!

Seketika, kepala Rodre pun terpenggal dan terjatuh disaat Ares melewatinya.

"Raja Aldred, Rodre Aldred, telah mati!" teriak Ares sangat keras dengan mengangkat pedangnya.

"Ooohhh!" teriak para prajurit Rueter.

"La—lari!"

"Selamatkan diri!"

"Uwaahh!"

Setelah itu, Tentara Earl Rueter mulai membantai pasukan musuh yang kabur dengan terbirit-birit hingga terbit fajar dan beristirahat di atas bukit setelahnya.

Di dalam tenda para jenderal yang berada di perkemahan tentara yang ada di atas bukit, Ares sangat kelelahan dikarenakan dia yang sejak kemarin belum dapat tidur dengan baik. Untuk menahan kantuknya, dia pun mengambil napas dan berkata, "Hah..."

"Bagaimana Anda dapat menemukan Raja mereka secepat itu, Tuan Muda?" tanya Renne yang berada di samping Ares yang keheranan.

"Ban merah," jawab Ares dengan lugas.

"Tetap saja, itu sangat sulit untuk dilihat dalam kegelapan malam, Tuan Muda," balas Renne dengan mengerutkan kening.

"Anggap saja jika aku memiliki mata yang bagus," timpal Ares dengan tersenyum.

Renne pun tersenyum kembali kepada Ares dan berkata dengan ekspresi nostalgia, "Saya harap saya dapat membual tentang gagahnya Anda kepada ayah Anda."

"Begitu," balas Ares dengan tersenyum kecut.

Setelah beberapa saat, Gnery memasuki tenda lalu memberi hormat kepada Ares dan berkata, "Lapor! Wilayah ini telah dipastikan bersih, kami akan melakukan penyisiran di wilayah perbatasan dalam jangka waktu 2 hari! Dan juga, kami telah menyita segala rampasan berupa senjata, pasokan makanan, serta menahan para prajurit yang tertangkap!"

"Kerugian," timpal Ares dengan wajah serius.

"Ya, Tuan! Sekitar 600 orang dipastikan telah gugur dengan 150 orang yang selamat mengalami cacat fisik dan luka berat!" balas Gnery tegas.

Hmm, untuk perang kilat melawan 6.000 petani, hasil tersebut tidaklah buruk.

Menganggap bahwa dia mendapat hasil yang sangat baik mengingat mereka hanya memiliki 2.000 personel, Ares memberi perintah, "Perlakukan mereka sama seperti prajurit pengintai. Kau boleh pergi."

"Ya, Tuan! Permisi," balas Gnery tegas lalu memberi hormat kembali dan pergi.

Setelah melihat Gnery pergi, Renne bertanya, "Apa yang akan Anda lakukan setelah ini, Tuan Muda?"

"Tentu saja, mengambil alih wilayah mereka dan melakukan reorganisasi," jawab Ares lugas.

"Itu mungkin masuk akal, namun tetap membutuhkan usaha yang ekstra," timpal Renne khawatir.

"Hmm, mari kirimkan bujukan kepada mereka bahwa aku tidak akan mengambil pajak selama satu tahun. Juga, aku akan mengurangi pajak wilayahku setelah itu," balas Ares.

Siapa yang menyangka para pejabat lintah itu mengambil pajak sebesar 90% pada rakyatku?

Apa yang rakyatku makan jika aku merampas uang mereka sebesar itu?

Aku benar-benar membenci koruptor.

"Baik, saya akan membantu Anda. Tapi, kemungkinan besar dalam waktu satu setengah bulan, Raja akan memanggil Anda," timpal Renne dengan tersenyum kecut.

"Yah, sudah jelas, bukan?" balas Ares heran.

...----------------...

Catatan :

Untuk pasokan makanan, Ares mengambil persediaan yang ditimbun oleh para pejabat dan perwira serta membelinya.

...----------------...

Terpopuler

Comments

Semau Gue

Semau Gue

..oooO..............
...(....).....Oooo...
....\..(.......(...)....
.....\_).......)../.....
...............(_/......

2023-04-27

1

Khang MarahTon

Khang MarahTon

nice, kerrenn

2022-05-21

0

[RuriDark]

[RuriDark]

mantap thor

2021-11-30

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 : Soul Transmigration
2 Chapter 2 : Mengumpulkan Para Perwira
3 Chapter 3 : Pertemuan Strategi untuk Tutorial Game
4 Chapter 4 : Ayo Bantai!
5 Chapter 5 : Merebut Ibukota Kerajaan Aldred
6 Chapter 6 : Reformasi Wilayah
7 Chapter 7 : Kembali ke Kota Ereth
8 Chapter 8 : Meningkatkan Statistik
9 Chapter 9 : Ibukota Kerajaan Rowling, Lombart
10 Chapter 10 : Bertemu Lawan
11 Chapter 11 : Aku Dipanggil?!
12 Chapter 12 : Pengembangan Wilayah? Itu Penting, Kau Tahu?
13 Chapter 13 : Harta Karunku, Aku Datang!
14 Chapter 14 : Anakku Lahir... atau Bukan? Yah, Ini Sangat Rumit
15 Announcement : Perubahan Sudut Pandang Menjadi Orang Ketiga [Outdated]
16 Chapter 15 : Hubungan Kami adalah Sepupu?!
17 Chapter 16 : Rapat Anggaran Kewilayahan? Tidak Seperti Ini!
18 Chapter 17 : Rapat Anggaran Kewilayahan? Lihat, Kutunjukkan Padamu!
19 Chapter 18 : Anakku Lahir... Lagi?!
20 Chapter 19 : Bandit Menyerang?! Jangan Mengurangi Jumlah Wajib Pajakku!
21 Chapter 20 : Kota Kanal Hauzen, Basis Dagangku yang Baru!
22 Chapter 21 : Perkembangan Senjata Baru? Aku Tidak Ingin Terlalu Berlebihan
23 Chapter 22 : Anggaran, Mengapa Banyak Sekali?!
24 Chapter 23 : Aku Mengingat Senjata Terbaik!
25 Chapter 24 : Anak Terkutuk? Tidak Mungkin!
26 Chapter 25 : Anak Terkutuk? Ayo Jadikan Dia Kaki Tanganku!
27 Chapter 26 : Kuh, Kembali Menuju Rutinitas Harianku? Menyebalkan!
28 Chapter 27 : Dekrit Kerajaan? Ayo Berangkat!
29 Chapter 28 : Bencana—Tidak, Bantuan, Datang!
30 Chapter 29 : Pilih Strategi!
31 Chapter 30 : Penyakit? Tidak, Itu Hanya Racun!
32 Chapter 31 : Count, Inilah Strategi yang Seharusnya!
33 Chapter 32 : Jadilah Pengawalku!
34 Chapter 33 : Ayo Serang Benteng Pasokan Makanan Natrehn!
35 Chapter 34 : Bantai dan Bakar!
36 Chapter 35 : Jangan Kurang Ajar, Count!
37 Chapter 36 : Melarikan Diri dari Benteng Veldaz? Ck, Pengecut!
38 Chapter 37 : Aku Akan Mengajarimu Berperang Tanpa Bersusah Payah!
39 Chapter 38 : Tamat Riwayatmu, Barlock!
40 Chapter 39 : Terkadang, Pembantaian Itu Tidak Menghasilkan Apapun, Kau Tahu?
41 Chapter 40 : Ayo Rampas Segala Harapan Mereka!
42 Chapter 41 : Perundingan Ligard?
43 Chapter 42 : Mustahil? Tidak Juga
44 Chapter 43 : Pengaruh Politikku Melebihi Para Pangeran! – Arc 1 <End>
45 Interlude : Esther, Bagaimana Keadaanmu?
46 Interlude : Ayo Rayakan Hari Ulang Tahun Excel!
47 Extra : Regulus World Map
48 Intermission : Akulah Sang Pedagang Besar!
49 Chapter 44 : Ayo Mencari Kekuatan!
50 Chapter 45 : Dendam? Itu Tidak Baik, Kau Tahu?
51 Chapter 46 : Aku Mengetahui Semuanya!
52 Chapter 47 : Reruntuhan Ibukota Kekaisaran Suci Regulus
53 Chapter 48 : Tidak Ada Sihir di Dunia Ini!
54 Chapter 49 : Taklukkan!
55 Chapter 50 : Ak—Aku Menang!
56 Announcement : Revisi [Outdated]
57 Chapter 51 : Meningkatkan Kebudayaan Agar Lebih Baik!
58 Chapter 52 : Kembali ke Rumah!
59 Chapter 53 : Bertemu Cucuku, Mengapa Tidak Bisa?!
60 Chapter 54 : Kode yang Aku Buat? Itu Tidak Benar, Kau Tahu?
61 Chapter 55 : Ka—Kamu Hamil?!
62 Chapter 56 : Pasukan Khususku, Luar Biasa!
63 Chapter 57 : Ini adalah Suspensi Leaf Spring!
64 Chapter 58 : Pertemuan dengan Faksi Oposisi? Lemah
65 Chapter 59 : Pertemuan dengan Faksi Oposisi? Lihatlah Kekuatanku!
66 Chapter 60 : Kau Mengundangku untuk Membuat Kesepakatan Rahasia?
67 Chapter 61 : Excel Menyerang?!
68 Chapter 62 : Ak—Aku Diserang?!
69 Chapter 63 : Me—Mengapa?! Aku Baru Saja Tiba, Kau Tahu?!
70 Chapter 64 : Gagal?!
71 Alternation : Ayo Masuk Akademi Militer!
72 Chapter 65 : Pertemuan Aristokrat? Ayo Berangkat!
73 Chapter 66 : Pertemuan Aristokrat? Lihatlah Kebanggaanku!
74 Chapter 67 : Pertemuan Aristokrat? Datangi Mereka!
75 Chapter 68 : Pertemuan Aristokrat? Jangan Sombong!
76 Chapter 69 : Pertemuan Aristokrat? Beri Informasinya!
77 Chapter 70 : Pertemuan Aristokrat? Bunuh Aku!
78 Chapter 71 : Serangan!
79 Chapter 72 : Bawahan Baruku!
80 Chapter 73 : Meningkatkan Kesan Sebelum Bertransaksi Itu Penting, Kau Tahu?
81 Chapter 74 : Bagi Pedagang, Kepercayaan adalah Hal yang Paling Utama
82 Chapter 75 : Munculnya Kekuatan Ketiga Dunia!
83 Chapter 76 : Tujuanku yang Sebenarnya!
84 Extra : Character List
85 Alternation : Um... Mengapa Seorang Pelayan Merias Wajahku?
86 Chapter 77 : Aku Menikah?
87 Chapter 78 : Gerak Faksi Istana
88 Chapter 79 : Natrehn Bergerak!
89 Chapter 80 : Kembali ke Asal!
90 Alternation : Sial...
91 Chapter 81 : Ayo Rencanakan Kudeta!
92 Chapter 82 : Mari Kita Menuju Utara!
93 Chapter 83 : Api yang Terpadamkan
94 Chapter 84 : Korban yang Diperlukan
95 Chapter 85 : Ak—Aku Bebas!
96 Chapter 86 : Apakah ini... adalah Pertemuan yang telah Ditakdirkan?
97 Alternation : Maafkan Aku
98 Chapter 87 : Different Timeline Game Event
99 Chapter 88 : Awal Pertempuran Tiga Arah
100 Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 1
101 Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 2
102 Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 3
103 Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 4
104 Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 5
105 Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 6
106 Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 7
107 Chapter 90 : Akhir Peperangan, part 1
108 Chapter 90 : Akhir Peperangan, part 2
109 Chapter 91 : Keputusan Berat
110 Chapter 92 : Suku Utara
111 Chapter 93 : Greatest Man from The Northern Land, Harek
112 Alternation : Keseharian Excel di Kota Ereth
113 Chapter 94 : Dark Ritual
114 Chapter 95 : Penyesalan Harek
115 Chapter 96 : Langkah Terakhir
116 Chapter 97 : Pertukaran Informasi Lucy
117 Chapter 98 : Eye's of The Queen
118 Alternation : Setelah Sekian Lama
119 Chapter 99 : Ares and Sieg, Two Sides of The Same Coin
120 Chapter 100 : Nol Besar
121 Chapter 101 : Pencegahan Pengkhianatan
122 Chapter 102 : Kewaspadaan
123 Chapter 103 : Perubahan Sieg
124 Chapter 104 : Berada di Luar Prediksi
125 Alternation : Tugas Akademi Militer Esther
126 Chapter 105 : Sebelum Keberangkatan
127 Chapter 106 : Kekeruhan Ibukota Lombart
128 Chapter 107 : Kepulangan Loic
129 Chapter 108 : Empat Faksi, Tiga Kepentingan
130 Chapter 109 : Surat
131 Chapter 110 : Ekspedisi
132 Alternation : Pengumpulan Informasi Claire
133 Chapter 111 : Kewaspadaan Dua Pangeran
134 Chapter 112 : The Manipulator, Eina von Fonca
135 Chapter 113 : Snow and Blood
136 Chapter 114 : Ares' Puppets
137 Chapter 115 : Sieg Report
138 Chapter 116 : Berita Besar
139 Chapter 117 : Sieg's Guerilla, part 1
140 Chapter 117 : Sieg's Guerilla, part 2
141 Chapter 118 : The Great Commander, part 1
142 Chapter 118 : The Great Commander, part 2
143 Chapter 118 : The Great Commander, part 3
144 Chapter 119 : Kelahiran
145 Chapter 120 : Before The Fall
146 Chapter 121 : Barbarian Attack, part 1
147 Chapter 121 : Barbarian Attack, part 2
148 Chapter 122 : Penarikan Pasukan
149 Chapter 123 : Kehancuran Count Dupent
150 Chapter 124 : Firasat Buruk
151 Chapter 125 : Malam Penyesalan
152 Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 1
153 Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 2
154 Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 3
155 Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 4
156 Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 5
157 Chapter 127 : Beban
158 Chapter 128 : Kehendak Tabu
159 Chapter 129 : Netralitas Seorang Penguasa
160 Chapter 130 : Gerakan Barbarian
161 Announcement : Hiatus
162 Chapter 131 : Resistensi Dua Pangeran
163 Chapter 132 : Sekutu
164 Chapter 133 : Pertentangan Samar
165 Chapter 134 : Memutus Rantai Pengkhianatan
166 Chapter 135 : Menuju Medan Perang Terakhir
167 Chapter 136 : Balik Layar
168 Chapter 137 : Situasi Perang Scandiva
169 Chapter 138 : Himpitan
170 Chapter 139 : Pertukaran
171 Chapter 140 : Pengungkapan Pengkhianatan
172 Chapter 141 : Kematian Tak Terduga
173 Chapter 142 : The Last Battle, part 1
174 Chapter 142 : The Last Battle, part 2
175 Chapter 143 : Senandung Terakhir
176 Chapter 144 : Konvensi Scandiva?
177 Chapter 145 : The New Era – Arc 2 <End>
178 Interlude : Perencanaan Besar Gereja
179 Interlude : Penyelamatan Loic
180 Interlude : Dua Sisi Ares Aubert
181 Extra : Suamiku Benar-Benar Luar Biasa – Book I <End>
182 Announcement : The Novel's Sequel is Released
183 Announcement : Promotion
184 Announcement : Remake
Episodes

Updated 184 Episodes

1
Chapter 1 : Soul Transmigration
2
Chapter 2 : Mengumpulkan Para Perwira
3
Chapter 3 : Pertemuan Strategi untuk Tutorial Game
4
Chapter 4 : Ayo Bantai!
5
Chapter 5 : Merebut Ibukota Kerajaan Aldred
6
Chapter 6 : Reformasi Wilayah
7
Chapter 7 : Kembali ke Kota Ereth
8
Chapter 8 : Meningkatkan Statistik
9
Chapter 9 : Ibukota Kerajaan Rowling, Lombart
10
Chapter 10 : Bertemu Lawan
11
Chapter 11 : Aku Dipanggil?!
12
Chapter 12 : Pengembangan Wilayah? Itu Penting, Kau Tahu?
13
Chapter 13 : Harta Karunku, Aku Datang!
14
Chapter 14 : Anakku Lahir... atau Bukan? Yah, Ini Sangat Rumit
15
Announcement : Perubahan Sudut Pandang Menjadi Orang Ketiga [Outdated]
16
Chapter 15 : Hubungan Kami adalah Sepupu?!
17
Chapter 16 : Rapat Anggaran Kewilayahan? Tidak Seperti Ini!
18
Chapter 17 : Rapat Anggaran Kewilayahan? Lihat, Kutunjukkan Padamu!
19
Chapter 18 : Anakku Lahir... Lagi?!
20
Chapter 19 : Bandit Menyerang?! Jangan Mengurangi Jumlah Wajib Pajakku!
21
Chapter 20 : Kota Kanal Hauzen, Basis Dagangku yang Baru!
22
Chapter 21 : Perkembangan Senjata Baru? Aku Tidak Ingin Terlalu Berlebihan
23
Chapter 22 : Anggaran, Mengapa Banyak Sekali?!
24
Chapter 23 : Aku Mengingat Senjata Terbaik!
25
Chapter 24 : Anak Terkutuk? Tidak Mungkin!
26
Chapter 25 : Anak Terkutuk? Ayo Jadikan Dia Kaki Tanganku!
27
Chapter 26 : Kuh, Kembali Menuju Rutinitas Harianku? Menyebalkan!
28
Chapter 27 : Dekrit Kerajaan? Ayo Berangkat!
29
Chapter 28 : Bencana—Tidak, Bantuan, Datang!
30
Chapter 29 : Pilih Strategi!
31
Chapter 30 : Penyakit? Tidak, Itu Hanya Racun!
32
Chapter 31 : Count, Inilah Strategi yang Seharusnya!
33
Chapter 32 : Jadilah Pengawalku!
34
Chapter 33 : Ayo Serang Benteng Pasokan Makanan Natrehn!
35
Chapter 34 : Bantai dan Bakar!
36
Chapter 35 : Jangan Kurang Ajar, Count!
37
Chapter 36 : Melarikan Diri dari Benteng Veldaz? Ck, Pengecut!
38
Chapter 37 : Aku Akan Mengajarimu Berperang Tanpa Bersusah Payah!
39
Chapter 38 : Tamat Riwayatmu, Barlock!
40
Chapter 39 : Terkadang, Pembantaian Itu Tidak Menghasilkan Apapun, Kau Tahu?
41
Chapter 40 : Ayo Rampas Segala Harapan Mereka!
42
Chapter 41 : Perundingan Ligard?
43
Chapter 42 : Mustahil? Tidak Juga
44
Chapter 43 : Pengaruh Politikku Melebihi Para Pangeran! – Arc 1 <End>
45
Interlude : Esther, Bagaimana Keadaanmu?
46
Interlude : Ayo Rayakan Hari Ulang Tahun Excel!
47
Extra : Regulus World Map
48
Intermission : Akulah Sang Pedagang Besar!
49
Chapter 44 : Ayo Mencari Kekuatan!
50
Chapter 45 : Dendam? Itu Tidak Baik, Kau Tahu?
51
Chapter 46 : Aku Mengetahui Semuanya!
52
Chapter 47 : Reruntuhan Ibukota Kekaisaran Suci Regulus
53
Chapter 48 : Tidak Ada Sihir di Dunia Ini!
54
Chapter 49 : Taklukkan!
55
Chapter 50 : Ak—Aku Menang!
56
Announcement : Revisi [Outdated]
57
Chapter 51 : Meningkatkan Kebudayaan Agar Lebih Baik!
58
Chapter 52 : Kembali ke Rumah!
59
Chapter 53 : Bertemu Cucuku, Mengapa Tidak Bisa?!
60
Chapter 54 : Kode yang Aku Buat? Itu Tidak Benar, Kau Tahu?
61
Chapter 55 : Ka—Kamu Hamil?!
62
Chapter 56 : Pasukan Khususku, Luar Biasa!
63
Chapter 57 : Ini adalah Suspensi Leaf Spring!
64
Chapter 58 : Pertemuan dengan Faksi Oposisi? Lemah
65
Chapter 59 : Pertemuan dengan Faksi Oposisi? Lihatlah Kekuatanku!
66
Chapter 60 : Kau Mengundangku untuk Membuat Kesepakatan Rahasia?
67
Chapter 61 : Excel Menyerang?!
68
Chapter 62 : Ak—Aku Diserang?!
69
Chapter 63 : Me—Mengapa?! Aku Baru Saja Tiba, Kau Tahu?!
70
Chapter 64 : Gagal?!
71
Alternation : Ayo Masuk Akademi Militer!
72
Chapter 65 : Pertemuan Aristokrat? Ayo Berangkat!
73
Chapter 66 : Pertemuan Aristokrat? Lihatlah Kebanggaanku!
74
Chapter 67 : Pertemuan Aristokrat? Datangi Mereka!
75
Chapter 68 : Pertemuan Aristokrat? Jangan Sombong!
76
Chapter 69 : Pertemuan Aristokrat? Beri Informasinya!
77
Chapter 70 : Pertemuan Aristokrat? Bunuh Aku!
78
Chapter 71 : Serangan!
79
Chapter 72 : Bawahan Baruku!
80
Chapter 73 : Meningkatkan Kesan Sebelum Bertransaksi Itu Penting, Kau Tahu?
81
Chapter 74 : Bagi Pedagang, Kepercayaan adalah Hal yang Paling Utama
82
Chapter 75 : Munculnya Kekuatan Ketiga Dunia!
83
Chapter 76 : Tujuanku yang Sebenarnya!
84
Extra : Character List
85
Alternation : Um... Mengapa Seorang Pelayan Merias Wajahku?
86
Chapter 77 : Aku Menikah?
87
Chapter 78 : Gerak Faksi Istana
88
Chapter 79 : Natrehn Bergerak!
89
Chapter 80 : Kembali ke Asal!
90
Alternation : Sial...
91
Chapter 81 : Ayo Rencanakan Kudeta!
92
Chapter 82 : Mari Kita Menuju Utara!
93
Chapter 83 : Api yang Terpadamkan
94
Chapter 84 : Korban yang Diperlukan
95
Chapter 85 : Ak—Aku Bebas!
96
Chapter 86 : Apakah ini... adalah Pertemuan yang telah Ditakdirkan?
97
Alternation : Maafkan Aku
98
Chapter 87 : Different Timeline Game Event
99
Chapter 88 : Awal Pertempuran Tiga Arah
100
Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 1
101
Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 2
102
Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 3
103
Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 4
104
Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 5
105
Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 6
106
Chapter 89 : Unpredicted War Event, part 7
107
Chapter 90 : Akhir Peperangan, part 1
108
Chapter 90 : Akhir Peperangan, part 2
109
Chapter 91 : Keputusan Berat
110
Chapter 92 : Suku Utara
111
Chapter 93 : Greatest Man from The Northern Land, Harek
112
Alternation : Keseharian Excel di Kota Ereth
113
Chapter 94 : Dark Ritual
114
Chapter 95 : Penyesalan Harek
115
Chapter 96 : Langkah Terakhir
116
Chapter 97 : Pertukaran Informasi Lucy
117
Chapter 98 : Eye's of The Queen
118
Alternation : Setelah Sekian Lama
119
Chapter 99 : Ares and Sieg, Two Sides of The Same Coin
120
Chapter 100 : Nol Besar
121
Chapter 101 : Pencegahan Pengkhianatan
122
Chapter 102 : Kewaspadaan
123
Chapter 103 : Perubahan Sieg
124
Chapter 104 : Berada di Luar Prediksi
125
Alternation : Tugas Akademi Militer Esther
126
Chapter 105 : Sebelum Keberangkatan
127
Chapter 106 : Kekeruhan Ibukota Lombart
128
Chapter 107 : Kepulangan Loic
129
Chapter 108 : Empat Faksi, Tiga Kepentingan
130
Chapter 109 : Surat
131
Chapter 110 : Ekspedisi
132
Alternation : Pengumpulan Informasi Claire
133
Chapter 111 : Kewaspadaan Dua Pangeran
134
Chapter 112 : The Manipulator, Eina von Fonca
135
Chapter 113 : Snow and Blood
136
Chapter 114 : Ares' Puppets
137
Chapter 115 : Sieg Report
138
Chapter 116 : Berita Besar
139
Chapter 117 : Sieg's Guerilla, part 1
140
Chapter 117 : Sieg's Guerilla, part 2
141
Chapter 118 : The Great Commander, part 1
142
Chapter 118 : The Great Commander, part 2
143
Chapter 118 : The Great Commander, part 3
144
Chapter 119 : Kelahiran
145
Chapter 120 : Before The Fall
146
Chapter 121 : Barbarian Attack, part 1
147
Chapter 121 : Barbarian Attack, part 2
148
Chapter 122 : Penarikan Pasukan
149
Chapter 123 : Kehancuran Count Dupent
150
Chapter 124 : Firasat Buruk
151
Chapter 125 : Malam Penyesalan
152
Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 1
153
Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 2
154
Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 3
155
Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 4
156
Chapter 126 : Fall of The Lombart Capital City, part 5
157
Chapter 127 : Beban
158
Chapter 128 : Kehendak Tabu
159
Chapter 129 : Netralitas Seorang Penguasa
160
Chapter 130 : Gerakan Barbarian
161
Announcement : Hiatus
162
Chapter 131 : Resistensi Dua Pangeran
163
Chapter 132 : Sekutu
164
Chapter 133 : Pertentangan Samar
165
Chapter 134 : Memutus Rantai Pengkhianatan
166
Chapter 135 : Menuju Medan Perang Terakhir
167
Chapter 136 : Balik Layar
168
Chapter 137 : Situasi Perang Scandiva
169
Chapter 138 : Himpitan
170
Chapter 139 : Pertukaran
171
Chapter 140 : Pengungkapan Pengkhianatan
172
Chapter 141 : Kematian Tak Terduga
173
Chapter 142 : The Last Battle, part 1
174
Chapter 142 : The Last Battle, part 2
175
Chapter 143 : Senandung Terakhir
176
Chapter 144 : Konvensi Scandiva?
177
Chapter 145 : The New Era – Arc 2 <End>
178
Interlude : Perencanaan Besar Gereja
179
Interlude : Penyelamatan Loic
180
Interlude : Dua Sisi Ares Aubert
181
Extra : Suamiku Benar-Benar Luar Biasa – Book I <End>
182
Announcement : The Novel's Sequel is Released
183
Announcement : Promotion
184
Announcement : Remake

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!