Tahun 1235, 10 November.
Kota Ereth, Wilayah Earl Rueter, Kerajaan Rowling.
Pagi Hari.
Di jalanan utama Kota Ereth yang terbuat dari batu, seorang aristokrat muda berambut biru yang terlihat panik sedang berkuda disaat ia menyusuri kota untuk menuju Barak Tentara Earl Rueter.
Orang ini—tidak, aku benar-benar sangat jahat, bukan?
Juga, sejak tadi aku telah memikirkannya. Meskipun di duniaku sebelumnya aku tidak pernah berkuda, aku secara refleks dapat menguasainya, bukan?
Ares sedikit terpana dengan keadaan yang dialaminya. Entah itu dikarenakan kemampuan Ares sebelumnya yang dapat ia gunakan secara langsung, ataupun karena orang-orang yang menatapnya dengan ekspresi ketakutan saat dia melewati mereka dikarenakan ia yang merupakan seorang bangsawan feodal yang jahat.
Tentu saja, Ares tidak membawa seorangpun pengawal dikarenakan ia benar-benar ingin muntah setelah melihat mereka. Baginya, tidak ada seorangpun pejabat dan ksatria yang benar dan berintegritas di dalam kastil sehingga ia meninggalkan mereka agar tidak menjadi beban baginya.
Di dalam hatinya, Ares telah memutuskan untuk memenggal semua orang yang menghambatnya karena kematiannya yang pasti akan terjadi dalam lima hari lagi.
Beberapa saat berlalu semenjak ia menunggang kuda menyusuri kota, Ares melihat sebuah barak yang berdiri kokoh di dekat gerbang kota. Ares pun segera menuju gerbang barak dan ia melihat seorang prajurit yang berjaga dengan malas.
"Cih," ujar Ares yang mendecakkan lidahnya.
"Oi, buka gerbangnya dan kumpulkan semua jenderal!" sambung Ares dengan berteriak kesal saat dia menunggangi kudanya.
"Eh?! Siapa—Tuan?!" ujar penjaga itu saat menolehkan wajahnya kepada Ares.
"Bekerjalah dengan cepat!" balas Ares yang kesal dengan keras.
"Ba—baik!" timpal ksatria itu ketakutan lalu membuka gerbang dan berlari masuk dengan panik.
Kau bahkan tidak memberikan penghormatan kepadaku.
Kesal dengan sikap prajurit tersebut yang tidak menghormatinya sebagai penguasa wilayah ini, namun ia memutuskan untuk menahan emosinya saat ini karena keadaan yang mendesak.
Setelah Ares memasuki barak, dia melihat lapangan yang kosong dengan para prajurit yang sedang bermain dan bersantai di pinggiran lapangan serta beberapa tempat duduk yang berada tak jauh darinya.
Sial!
"Oi! Berkumpul, sialan!" teriak Ares yang kesal dari atas kudanya.
Setelah para para prajurit melihat Ares, mereka pun dengan panik langsung berlari mendekatinya untuk berbaris di depan kudanya.
Seperti inilah moral yang bernilai 10.
Tidak ada harapan.
Lagipula, bagaimana aku dapat memenangkan pertempuran melawan 6.000 tentara?!
Sialan!
Ares pun mencoba menenangkan dirinya karena suasana hatinya yang terlampau kesal. Setelah mendinginkan kepalanya, ia mencoba mengingat hal-hal dasar peperangan pada abad pertengahan.
Jika mereka menyerang, bukankah kami akan mendapatkan keuntungan medan?
Ares pun memutuskan untuk melakukan survey medan yang akan dilewati oleh tentara karakter pemain setelah mengumpulkan para perwira tingkat tingginya.
"Lapor! Kapten Gnery, bersama dengan Kompi 3, siap menjalankan tugas!" ujar seorang prajurit dengan ketakutan.
Melihat prajurit di depannya yang gemetar ketakutan membuat Ares keheranan. Dia dapat memaklumi apabila itu adalah rakyat jelata, namun akan aneh jika seorang prajurit ketakutan. Bagi Gnery, sosok yang berdiri di hadapannya adalah sosok yang memiliki kekuasaan penuh di wilayah ini, dia tidak ingin menjadi seperti beberapa perwira yang telah dipersekusi satu tahun yang lalu.
"Panggil seluruh petinggi untuk berkumpul di tempat ini dalam waktu 30 menit! Laksanakan!" perintahku tegas.
"Siap!" balas Gnery ketakutan dan mulai berlari menjauh.
Kemudian, Ares pun menggerakkan kudanya ke sudut lapangan dan mengikatkannya ke salah satu balok kayu.
Setelah menunggu, terlihat beberapa orang gemuk dan 2 orang kurus yang berlarian ke tengah lapangan.
Apakah mereka merupakan perwira tingkat tinggi?
Ares mendekati mereka yang berada di tengah lapangan dengan langkah tegas.
"Ada apa, Tuan?" tanya seorang perwira yang terlihat sangat gemuk.
Ketika Ares melihat sikapnya yang tidak kenal takut, itu membuat perasaannya sedikit kesal. Karena rasa penasarannya, Ares merapal, "Appraisal," dengan menargetkannya.
......................
...[Status]...
Nama : Re Vorus
Umur : 37 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Gelar : Jenderal
Afiliasi : Earl Rueter, Kerajaan Rowling
Statistik
Keahlian Senjata : 15 (+0)
Kelincahan : 5 (+0)
Kepandaian : 20 (+0)
Tubuh : 15 (+0)
Kepemimpinan : 10 (+0)
Loyalitas : 7
Moral : 5
Pelatihan : 12
......................
Hah?!
Jika aku melihat pangkat di seragammu, bukankah kamu adalah seorang jenderal?!
Seketika, Ares menjadi sangat kesal dikarenakan menganggap perwira gendut di depannya yang hanya menjadi pengeruk uangnya.
Ares pun mengalihkan pandangannya ke arah perwira lainnya dimana mereka memiliki hasil yang sama dengannya. Namun, dia melihat statistik yang sangat berbeda dari orang terakhir yang diperiksa olehnya.
......................
...[Status]...
Nama : Robert West
Umur : 43 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Gelar : Mayor
Afiliasi : Earl Rueter, Kerajaan Rowling
Statistik
Keahlian Senjata : 42 (+0)
Kelincahan : 49 (+0)
Kepandaian : 51 (+0)
Tubuh : 40 (+0)
Kepemimpinan : 48 (+0)
Loyalitas : 52
Moral : 45
Pelatihan : 67
......................
Luar biasa...
Apa yang menyebabkan kamu memiliki kesan seperti itu terhadapku?
Ares terheran-heran karenanya. Dia tidak pernah berpikir bahwa dirinya, yang telah mempersekusi banyak pejabat serta perwira yang berintegritas karena kesal telah diingatkan, memiliki seseorang yang memiliki loyalitas yang cukup tinggi kepadanya.
Dengan acuh tak acuh, Ares pun menjawab perkataan Re dengan memerintahkan, "Kumpulkan para prajurit!"
"Mengapa?" tanya Re yang keheranan.
Ares menjadi teringat tentang moral dan pelatihan tentaranya yang sangat rendah. Apabila dia memerintahkan mereka untuk berperang, para prajurit justru tidak akan patuh dan akan melarikan diri darinya.
Ares pun mengubah konteks pendekatannya dengan memerintahkan, "Aku akan mengadakan latihan bagi para prajurit di perbatasan! Tiga regu yang mendapatkan hasil terbaik, akan mendapatkan bonus masing-masing sebesar 1.000 G!"
Tetap saja, para prajurit tetaplah lesu dikarenakan mereka yang lebih menginginkan untuk beristirahat dan bermain.
Ini uang besar, kau tahu?!
"Itu lebih baik tidak perlu, Tuan. Saya, Re Vorus, akan membuat Anda merasakan kenyamanan yang lebih baik dibandingkan dengan permainan seperti itu," ujar Re dengan tersenyum sinis.
Tersadar oleh perkataan Re dimana ia yang telah mengirimkan para gadis rakyat jelata kepadanya, Ares seketika menganggapnya sebagai orang mesum dan hanya dapat menatapnya dengan tatapan mencemooh.
Jika kau menghambatku, aku akan mati dalam lima hari lagi, sialan!
Merasa perwira di depannya hanya menganggunya dan menganggapnya tidak memiliki harapan untuk menjadi lebih baik, Ares pun menghunuskan pedang yang berada di pinggulnya dan menebas leher perwira gemuk itu dengan cepat.
JRASH!
Seketika, kepala Re terguling di tanah yang menyebabkan Ares menendangnya karena sangat kesal dengannya.
Duk.
"Hiii!" ujar banyak prajurit yang ketakutan denganku.
"Tahan ketiga orang di depanku kecuali Robert!" perintah Ares dengan nada tegas.
"S—siap, Tuan!" teriak para prajurit serentak dengan ketakutan.
Lalu, semua prajurit bergerombol untuk menahan ketiga orang itu dan menyeretnya ke penjara.
"Tidaaak!" teriak salah satu perwira ketika diseret pergi.
"Tuan! Tidak seperti ini!" teriak perwira yang lain saat diseret pergi.
Tentu saja, tidak ada prajurit yang menolak perintah Ares yang merupakan penguasa mutlak Wilayah Rueter.
Meskipun Kerajaan Rowling adalah kerajaan yang sangat korup, tetap saja mereka tidak memberikan belas kasihan dan celah bagi pemberontakan.
Jika seorang bangsawan seperti Ares terbunuh atau menghilang, itu akan menyebabkan kerajaan mengirimkan pasukan regulernya ke wilayah bangsawan tersebut untuk memberantas kasus pemberontakan itu.
Tidak perlu dikatakan bahwa sebenarnya itu dilakukan untuk menjarah wilayah tanpa tuan dan menakuti para penduduk dengan kekuatan militer agar mereka tidak memberontak di kemudian hari.
Melihat para perwiranya pergi, Ares segera tersadar bahwa dia memiliki 2.000 prajurit.
Ya, dia menyadari bahwa ia tetap tidak dapat menggerakkan pasukannya dengan hanya satu komandan saja.
"Robert, apakah ada perwira lain yang mampu?" tanya Ares dengan ekspresi serius.
"Ya, Tuan! Sebenarnya, di dalam penjara terdapat beberapa orang perwira yang telah ditahan!" balas Robert yang memiliki rambut coklat kekar dengan tegas.
Meskipun begitu, Robert tidak serta merta menerima semua perintah Ares yang merupakan seorang bangsawan kejam yang membuat Robert menatap Ares dengan tatapan mencemooh.
Sadar bahwa ia tidak dapat mengambil hati Robert, Ares pun menundukkan ringan kepalanya sembari berkata dengan nada menyesal, "Maafkan aku, aku sangat menyesal."
Kemudian, Robert tersenyum kepada Ares dan berkata, "Tidak apa-apa, Tuan. Saya pikir Anda yang telah mengalami masa-masa sulit setahun yang lalu cukup menderita dan melarikan diri dari kenyataan. Namun, Anda masih memiliki kesempatan untuk berubah saat ini."
Mendengar perkataan Robert, Ares hanya dapat dibuat terkejut karena di dalam permainan, tidak dijelaskan apapun mengenai latar belakang Ares kecuali dia yang merupakan bangsawan kejam.
Dengan nada tegas, Ares berkata, "Panggil mereka ke ruang strategi. Juga, Ares von Rueter, Earl Rueter saat ini, memerintahkan Robert West untuk menahan seluruh keluarga serta menyita semua aset pejabat dan perwira yang melakukan segala penyelewengan di Wilayah Rueter!"
"Ya, Tuan!" balas Robert bersemangat.
Lalu, Robert memberi hormat kepada Ares dan bergerak bersama para prajurit di belakangnya untuk keluar dari barak.
Ares pun melangkahkan kakinya menuju ruang strategi yang berada di dalam barak dan mengambil peta yang berada di dalam lemari.
Saat Ares membukanya, dia mengarahkan pandangannya menuju wilayah bagian barat yang akan dilewati oleh karakter pemain serta pasukannya untuk menyerang wilayah ini.
Pandangannya segera terfokus kepada jalan yang berada di lembah yang diapit oleh dua bukit. Ketika mencari jalur lain, Ares hanya menemukan jalur lain yang diharuskan untuk mendaki bukit terlebih dahulu dan memiliki jarak yang cukup jauh.
Mengingat memorinya yang terpendam, Ares mengingat pada tutorial game dimana dia akan menyerang Wilayah Rueter dengan melewati jalanan lembah tersebut.
Jika mereka akan menyerang dalam 5 hari lagi, berarti mereka dipastikan akan menggunakan jalur tersebut.
Tapi, apa yang harus kulakukan untuk melawan pasukan berkekuatan 6.000 orang dengan hanya 2.000 orang?
Ketika Ares mengingat ingatannya kembali, karakter pemain pada tutorial game hanya memiliki tentara dengan latar belakang petani dikarenakan negaranya yang merupakan negara baru dan tidak memiliki militer yang canggih meskipun Ares tidak akan dapat mengalahkan karakter pemain akibat statistiknya yang lebih tinggi darinya.
Tok.
Tok.
"Masuk," ujar Ares dengan keras.
Dia pun segera melihat Robert yang membuka pintu yang dibersamai oleh pria dan wanita dewasa yang terlihat berumur sekitar 50 tahun.
"Tuan, saya telah membawa para perwira yang ditahan!" balas Robert setelah mendekat dengan memberi hormat diikuti oleh kedua orang itu.
"Appraisal," ujar Ares menargetkan kedua perwira tersebut.
......................
...[Status]...
Nama : Don Krego
Umur : 51 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Gelar : Jenderal (Nonaktif)
Afiliasi : Earl Rueter, Kerajaan Rowling
Statistik
Keahlian Senjata : 49 (+0)
Kelincahan : 47 (+0)
Kepandaian : 39 (+0)
Tubuh : 50 (+0)
Kepemimpinan : 51 (+0)
Loyalitas : 56
Moral : 48
Pelatihan : 44
......................
......................
...[Status]...
Nama : Renne Alteiser
Umur : 50 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Gelar : Letnan Jenderal (Nonaktif)
Afiliasi : Earl Rueter, Kerajaan Rowling
Statistik
Keahlian Senjata : 45 (+0)
Kelincahan : 48 (+0)
Kepandaian : 54 (+0)
Tubuh : 48 (+0)
Kepemimpinan : 47 (+0)
Loyalitas : 59
Moral : 53
Pelatihan : 45
......................
Pandangan kedua mata Ares seketika terbuka lebar karena sangat terkejut oleh statistik yang dimiliki oleh mereka.
Meskipun Ares telah berpikir bahwa dia dapat mengandalkan kedua perwira di depannya, dia segera mengurungkan niatnya dikarenakan tentaranya yang hanya memiliki tiga komandan terampil.
Ares berpikir untuk tidak menyia-nyiakan mereka berdua dengan menggerakkannya melawan karakter pemain yang memiliki statistik setara dengan mereka.
"Tuan Muda, bagaimana kabar Anda?" tanya Renne yang telah memiliki rambut putih dengan ekspresi hampir menangis.
"Tuan Muda, apakah Anda telah berubah?" tanya Don yang memiliki rambut hitam beruban dengan tubuh kekar dengan serius.
Berbeda dengan para perwira korup, kedua perwira di depan Ares tentu saja memiliki kesetiaan yang mendalam karena telah mengabdi kepada Keluarga Rueter sejak dahulu kala meskipun mereka dipenjara akibat melakukan protes kepada Ares karena perbuatannya yang sangat salah.
"Maafkan aku, aku sangat menyesal," ujarku dengan menunduk dalam.
Saat mereka melihat Tuannya menundukkan kepala, mereka memiliki ekspresi yang sangat terkejut. Mereka benar-benar tidak menyangka bahwa Ares telah benar-benar menyesal.
Melihat keterkejutan Renne dan Don, Ares menganggap dia telah berhasil mengambil hati keduanya. Ia pun bermaksud untuk segera memasuki pembicaraan utamanya.
...----------------...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 184 Episodes
Comments
Semau Gue
..oooO..............
...(....).....Oooo...
....\..(.......(...)....
.....\_).......)../.....
...............(_/......
2023-04-27
1
Egaega
Kayanya bagus nih, biasanya di NT kalo gak System yaa Isekai langsung op di awal
2022-11-20
0
👑Nara 👩❤️💋👨 Hansen👑
ini brapa kata kak? 2000ya? panjang sekali
2022-09-01
0