"Apa pak? Pak El tidak sedang bergurau kan?" tanya Haris seakan tak percaya mendengar permintaan El.
"Ya aku yakin Haris. Apa kamu lupa jika bulan depan aku ulang tahun yang ke 30. Papa dan mama pasti akan mendesak aku dan mencecar aku soal pernikahan. Jika tidak, namaku akan di coret jadi pewaris tunggal. Kamu tahu aku tidak mau kehilangan harta papa. Dan satu satunya wanita yang aku pikir bisa di ajak kerja sama hanya gadis itu," ucap El.
"Baiklah pak, saya akan menyiapkan berkas berkas yang bapak minta, tapi jangan lupa ya pak naikan gaji saya. Sekali-kali lah pak, saya merasakan naik gaji jangan cuma dipotong terus," gerutu Haris dan langsung mendapat lirikan tajam dari El.
"Hahahaha, bapak jangan melirik saya seperti itu dong. Saya kan jadi takut," ujar Haris sambil tertawa.
"Kamu itu memang asisten yang menyebalkan. Mana ada asisten selalu menggoda bosnya sendiri. Sekarang cepat kamu cari tahu semua tentang gadis itu. Dan ingat ucapanku, perjanjian itu hanya berlaku setelah hak waris papa dialihkan padaku," tegas El.
"Siap laksanakan pak, kalau begitu saya permisi." pamit Haris.
"Hmmm," jawab El.
Setelah kepergian Haris, El duduk sembari menangkup wajahnya dengan tangan. Ia kembali teringat dengan kejadian lima tahun yang lalu. Disaat pacar dan sahabatnya mengkhianati dirinya.
Flashback on...
Setelah lulus dari SMA, kedua orang tua El meminta El untuk berkuliah di London, Inggris. Walau terasa berat, El pun akhirnya menyetujui permintaan kedua orang tuanya. Dan dengan terpaksa ia harus berhubungan jarak jauh dengan Tania, kekasih yang sudah dipacarinya dari awal masuk sekolah.
El, Daniel dan Bayu adalah sahabat dekat dari SMA. Kebetulan El dan Daniel sama sama kuliah di Inggris. Sedangkan Bayu ternyata kuliah di kampus dimana kekasihnya Tania juga kuliah di kampus itu.
"Bay, aku titip Tania ya. Tolong jaga dia jika selama aku jauh dari dia," ucap El.
"Oke El, kamu tenang saja. Aku jamin tidak ada yang bisa merebut Tania dari kamu."
"Terima kasih Bay, kamu memang sahabat terbaikku," jawab El.
Di awal kepergiannya El dan Tania masih berhubungan baik. Namun menjelang semester akhir, mereka mulai jarang berkomunikasi. Hingga akhirnya El dan sahabatnya Daniel, kini sudah lulus dari kampusnya di London jauh lebih cepat dari perkiraannya.
El pun sudah tak sabar ingin kembali berkumpul dengan Tania. Dan El hendak memberi kejutan pada Tania, tentang kepulangannya ke Indonesia.
"Tania, aku akan melamarmu setelah ini dan aku akan segera menikahimu. Tunggu aku ya Tania," batin El sambil mengemasi pakaiannya kedalam koper.
El masih berusaha menghubungi nomor Tania yang sudah tak pernah lagi menelpon dirinya.
"Gimana El, apa Tania sudah menjawab telponmu?" tanya Daniel,sahabat El.
"Belum Niel, mungkin dia masih sibuk mengurusi skripsinya. Oh iya coba aku telpon Bayu siapa tahu dia tahu soal Tania," ujar El.
"Kayaknya nomor Bayu sudah ganti El, karna dari dia terakhir online sebulan yang lalu," jawab Daniel.
"Oh, baiklah. Biar aja aku kasih kejutan ke Tania."
"Eh kamu habis lulus mau lanjut ke S2 atau kembali ke Indonesia?" tanya El.
"Sepertinya aku akan kembali ke Indonesia, dan aku akan membuka praktek sendiri El," ucap Daniel.
"Baiklah, semoga kamu sukses ya Niel dan nanti jika aku sakit atau mama dan papa yang sakit aku akan memanggil kamu."
"Siap tuan muda," jawab Daniel yang berusaha menggoda Daniel.
Sesampainya di Indonesia, El pun bergegas pergi ke rumah Tania. Namun pemandangan yang menyakitkan ya ia lihat. Saat ia hendak turun dari mobilnya, ia melihat Tania keluar dari rumahnya bersama Bayu sambil menggendong bayi kecil.
El pun masih mencoba berpikiran positif. Ia tetap turun dari mobilnya dan menyapa kekasih dan sahabatnya itu.
"Hai Bay, apa kabar?" sapa El yang membuat Bayu seketika menoleh ke belakang.
"El, kamu sudah kembali?" tanya Bayu sembari membulatkan kedua matanya.
"Baru tadi pagi, Loh sayang bayi ini siapa? Anak kakak kamu ya?" tanya El sambil menengok bayi yang lucu dan menggemaskan yang berada dalam gendongan Tania.
Dengan mata berkaca kaca, Tania pun menggelengkan kepalanya.
"El maafkan aku," lirih Tania pelan.
"Maaf? Maksud kamu?"
"Iya El, ini anakku dan Tania. Aku dan Tania sudah menikah dari satu tahun yang lalu. Aku dan Tania kini saling mencintai El. Dan akhirnya kami pun memutuskan untuk menikah," ucap Bayu yang langsung membuat emosi El meluap.
Tanpa pikir panjang, El pun langsung memukul wajah Bayu secara bertubi-tubi. Sedangkan Bayu sama sekali tak membalas perbuatan El. Tania mulai berteriak sambil menangis berusaha menghentikan El yang sedang menghajar suaminya.
"El, berhenti. Jangan pukul Bayu. Ini semua bukan salah dia. El cukup!!" teriak Tania.
Karna suara teriakan Tania, El bangkit berdiri setelah melihat Bayu yang sudah tak berdaya. El pun berjalan mendekati Tania dengan matanya yang mulai memarah sambil mengepalkan kedua tangannya.
"Kamu..," ucap El sambil menunjuk mata Tania.
"El, ini semua buka salah aku atau Bayu. Ini semua salah kamu. Kenapa kamu lebih menuruti keinginan orang tuamu untuk kuliah di luar negeri. Andai aja kamu kuliah disini, ini semua tidak akan terjadi. Kemana aja kamu saat papaku meninggal. Kemana aja kamu saat aku sedang terbaring di rumah sakit. Kemana kamu El? Yang selalu ada buat aku cuma Bayu. Sedangkan kamu dimana El? Jadi jangan pernah kamu menyalahkan kami, karna semua ini berawal dari kesalahan kamu yang gak pernah bisa menolak keinginan orang tuamu," teriak Tania.
"Oh, sekarang kamu sedang memutar balikkan fakta. Bagus Tania, aku gak menyangka cinta kamu begitu dangkal buat aku, dan aku menyesal memberikan tempat yang dalam buat kamu di hatiku. Jadi selama ini kamu sudah membohongiku dan mengkhianatiku dari belakang. Jadi sebenarnya kamu sudah menikah dengan Bayu, saat kamu menjawab semua telponku?" tanya El.
"Iya El, aku sengaja berpura pura. Karna aku sengaja jujur ketika kamu sudah kembali. Jujur El, aku sudah lelah menjalin hubungan jarak jauh dengan kamu. Apalagi kamu selalu gak bisa menolak permintaan kedua orang tuamu."
"Kamu salah Tania, sebenarnya aku kemari ingin melamar kamu menjadi istriku. Tapi kenyataan yang aku dapat gak seindah yang aku harapkan. Sekarang aku cuma bisa berdoa, semoga kamu dan keluarga kamu bahagia selalu. Dan jangan pernah lagi kamu atau Bayu muncul di hadapanku!!" ucap El sambil berlalu pergi meninggalkan Tania.
Flashback off...
Air mata El mulai membasahi pipinya, mengingat semua kejadian beberapa tahun lalu. Dimana ia harus mendapat kenyataan pahit yang seketika menghancurkan impiannya untuk menikah dengan orang yang amat di cintanya.
*************
Di kamar Maya, Chika mulai menceritakan kejadian yang baru saja ia alami pada Maya. Setelah mendengarkan cerita Chika, Maya juga ikut merasakan kesedihan yang dirasakan Chika. Maya pun memeluk Chika dan berusaha menenangkan Chika.
"Udah ya Chik, gak usah di inget inget lagi. Sekarang lebih baik loe tinggal disini ya. Anggap aja rumah gue itu rumah koe juga. Seperti dulu mama dan papa loe selalu anggep gue kayak anak sendiri. Gue gak nyangka Chik, hidup loe akan jadi seperti ini," ucap Maya.
"Makasih ya May, loe emang sahabat terbaik gue dari dulu."
"Iya sama sama Chik. Oh iya tadi loe di cariin pak kepala sekolah."
"Iya gue tahu. Pasti Pak Ari mau nagih uang spp gue. May, gue bisa minta tolong sama loe?"
"Apa Chik? Kalau loe mau pinjem duit, maaf ya Chik gue gak ada. Loe tau kan kehidupan keluarga gue pas pasan," jawab Maya.
"Bukan May, gue minta tolong sama loe buat ijinin gue besok. Gue belum bisa berangkat ke sekolah dulu."
"Loh kenapa Chik? Kalau masalah seragam, tas, sepatu sama buku pakai punya gue dulu aja. Inget Chik, bulan depan kita udah ujian. Nanti loe bisa ketinggalan materi pelajaran. Loe nanti bisa gak lulus Chik."
"Bukan, bukan masalah itu. Tapi loe tahu kan gue belum bisa bayar uang sekolah. Lagipula mulai besok gue udah kerja di rumah seorang pengusaha. Dan rencananya gue sengaja dateng pagi kerumahnya, buat minta gaji gue di awal. Tapi gue janji, lusa gue udah masuk kok," ujar Chika.
"Kerja? Loe kerja jadi apa Chika?"
"Jadi pembantu May, gak papa lah yang penting gue bayar spp dan ikut ujian. Tapi tolong loe jangan bilang siapa siapa ya, dan kalau Tante Renata besok ke sekolah, loe bilang aja loe gak tau gue dimana."
"Iya Chik. Loe yang sabar ya Chik. Gue percaya loe anak yang kuat, dan loe pasti bisa melewati ini semua," ucap Maya sambil memeluk Chika.
"Makasih ya May," jawab Chika sembari membalas pelukan Maya.
"Kalau gitu kita turun yuk, paling papa dan mama gue udah dateng. Nanti gue jelasin ke mereka tentang apa yang batu aja terjadi sama loe. Dan anggep aja rumah ini kayak rumah loe sendiri."
"Iya May, thank ya."
"Sama sama Chika," jawab Maya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
DARI DATA SURVEY,, TRNYATA YG BNYK BRKHIANAT DN SELINGKUH ITU WANITA,, TPI LAKI2 YG SLALU DISALAHKAN....😞😞😟😟😤😤
2022-08-09
0
Tanti Riski
penasaran
2021-07-07
1
NurAnnisa Dontu
lanjut donk penasaran
2021-05-04
2