SOPHIA
Formontera, Spanyol
Dentuman music Rnb sudah terdengar jelas dari helipad tempat Felix turun, suasana dunia gemerlap mulai terasa, pulau kecil Formentera adalah bagaian dari kepulauan Belearic Spanyol, satu jam lebih di tempuh dari Ibiza, Ini bisa dibilang sama halnya merupakan pulau Clubbing, pesona pantai yang eksotis, ingar-bingar malam yang menakjubkan.
Tidak heran lagi, jika melihat orang berjemur bertelanjang atau mungkin hanya tertutup seutas tali dan jaring-jaring berbentuk dalaman, Aneh, tetap terlihat padahal, inilah salah satu tempat favorite selain Ibiza yang sudah jelas terkenal dengan pesona malamnya.
Sudah hampir 7 bulan Felix tinggal di Spanyol mengikuti Dominique yang pindah kesana, namun bukan di pulau ini melainkan di Madrid, dan ini sudah kali keberapanya ke pulau Formontera itu untuk mengahadiri acara-acara dari para organisasinya atau kelompok lain.
Kakinya melangkah masuk ke area pantai, Felix kini merasa sial, sebab ini mungkin bukan tugasnya, namun jika sudah menyangkut atas nama Dominique, mana mungkin dia mengatakan tidak, sebagai orang kepercayaan Dominique dan satu-satunya yang paling di handalkan Dominique, Felix pun menjalankan tugas yang menurutnya konyol ini.
Dentuman Musik semakin terdengar jelas, dengan lampu-lampu sorot mulai tampak memancar saat menjelang malam, Felix mengedar mencari Nicko anak kandung Dominique dan Serra keponakannya yang sedang berlibur ke pulau ini, ya memng konyol bukan, seorang lelaki dewasa harus di awasi oleh orang seusianya?
Ya... mungkin tidak terlalu konyol terdengar, namun tidak! Nicko adalah putra Dominique mantan Mafia, sekaligus pemimpin organisasi besar yang di takuti oleh penjahat atau mafia manapun di seluruh Eropa dan Asia, siapapun bisa saja mengincar Nicko membalaskan dendam atas kekuasaan sang ayah sebagai pemimpin sebuah oranisasi.
Nicko berbanding terbalik dengan Dominique dia sama sekali tidak mengikuti jejak sang ayah, dia malah jatuh pada dunia bisnis legal, pemimpin dari sebuah perusahaan yang sedang berkembang dikelolanya sendiri.
Tiba-tiba seorang wanita menghampiri Felix di tempat keramaian itu, melihat ia yang tampak berdiri memperhatikan sekitar.
“Necesitas una cita?” (“Apakah anda butuh teman kencan?”) sapa wanita sexy berbikini floral melesap gelas anggurnya.
“No por ahora!” (“Tidak untuk sekarang!”) Felix mengacuhkan wanita sexy itu.
“Okay, Si me necesitas, estare ahi !” (“ Oke jika kau membutuhkan seseorang saya ada disana!”) tunjuk wanita itu sebuah tempat.
Felix mengendik acuh kemudian berlalu dari sana, sampai saat ini dia belum juga menemukan Nicko, lelaki itu pun bahkan belum juga menghubunginya, hingga ia terus menyisir pantai berjalan ktempat yang lebih ramai, disebuah tepian pantai dia akhirnya melihat Serra keponakan Dominique gadis yang pernah mengejar-ngejarnya ada disebuah bangku pantai tengah bersantai disana.
Ini situasi yang Felix tidak suka, terlalu malas menghadapi sikap berlebihan Serra, jika boleh memilih lebih mudah menjadi mata-mata musuh dari pada harus menjadi penjaga seperti ini, Hell ini memuakkan, umpat Felix.
Felix memilih berdiri jauh disana, tanpa ingin membuat mereka sadar, bahwa dia sudah sampai disana, memasukan tangan kedalam celan pantainya, seraya menghisap sebatang batang bertembakau untuk ia udarakankan asapnya.
Musik-musik hip-hop terus mengudara, semakin malam kian terasa suasana hingar-bingar disana, ditambah sedang adanya sebuah party besar ditempat itu, netranya terus mengedar dimanjakan oleh tubuh-tubuh tanpa busana, gaun-gaun malam minim nyaris terbuka semuanya, pasangan-pasangan yang sedang bercumbu ria, manusia-manusia yang bergerak-gerak seperti di lantai dansa.
“Ya Florence?” angkat Felix panggilan dari kekasihnya.
“Kau sudah sampai baby?”
“Ya, baru saja.”
“Kapan kau akan kembali? Aku akan Sevilla besok hingga tiga hari kedepan, aku pasti akan merindukanmu.”
“Baiklah, hati-hati—” Felix menjarakkan ponselnya, ia mendadak memberhentikan langkahnya, saat ia sudah meliha Nicko saat ini.
Seketika ia menghela, membuang begitu saja puntung rokoknya, saat ia melihat seorang wanita bersama Nicko, mereka tertawa, wanita itu tampak mulai duduk di sebelah Serra, memakai pakaian minim yang sama namun lebih tertutup bagian depannya. ****…
Felix hanya bisa mendesah pasrah, Dominique benar-benar tidak mengatakan jika ada orang lain di antara Serra dan Nicko, dadanya memanas, ini kondisi yang sangat memuakkan, benar-benar bukan hanya akan menjadi baby sitter, dia juga akan seperti kambing congek.
“Sophia…” Wajah itu masih sama, rambut tergurai indah, senyum tulus dari bibir yang jarang sekali tertawa, Felix mendengus, “Dia?”
Padahal luka itu baru saja sembuh, buka sembuh lebih tepatnya ia tepiskan, ini bahkan sudah 6 bulan dari sekilas pertemuannya dengan wanita itu saat di acara anak sahabatnya Jullian, Ya...dia ingat itu, Liyana ibunda Jullian dan Dominique menjodohkan Nicko dan juga Sophia.
“Apakah mereka sudah menikah? Berpacaran? Atau mungkin sedang berbulan madu?”
Felix sedikit bingung akan bersikap apa melihat keduanya bersama, sial… Felix benar-benar sedang dalam kesialan saat ini, dia juga tidak tahu akan berapa lama mereka berlibur, sungguh terkutuk, kenapa tidak Gio, atau Samuel saja yang disini, biar dia saja yang berjaga digudang senjata.
Felix mulai menepi disebuah mini bar outdoor, duduk disana memesan minuman dengan netranya terus berjaga memperhatikan Nicko, Serra dan Sophia, Ia menyeringai lebar, tidak akan menjadi sad boy, tidak akan pernah, sudah cukup semuanya, sudah cukup hal apapun saat itu.
...•••...
Caloocan, Filiphina 2004
Sebuah kota kecil di Filiphina 13 tahun usia Felix saat itu, Felix kecil dibesarkan disana bersama sang nenek, meninggalkan kedua orang tuanya yang jauh dipedesaan di sebuah perkebunan, ia tumbuh normal seperti anak-anak seusianya, kasih sayang yang cukup kehidupan yang baik, hanya saja Felix typical susah bergaul, Ia lebih suka menyendiri dan berteman dengan beberapa orang, sifatnya menjurus pada kriteria introvert, namun dia tidak menolak jika ada yang ingin berteman dengannya atau sekedar beramah tamah.
Ia juga aktif dalam banyak aktivitas sekolah, berprestasi dalam bidang olahraga, Sains dan banyak lagi, tidak jarang sikapnya yang pendiam dianggap orang angkuh dan membuat ia tanpa ia mengerti dimusuhi dan kerab kali dibully.
Siang itu pembagian laporan kenaikan kelas, seperti biasa Felix yang cukup berprestasi mendapatkan banyak penghargaan saat itu dalam berbagi bidang bahkan menjadi juara umum disana, sontak saja membuat pihak yang iri padanya semakin kesal..
Beberapa remaja ssusianya sudah beberapa kali ingin membuat perhitungan kepada Felix hanya saja Felix selalu selamat dan terhindar dari berbagai rencana mereka, seperti di kurung di toilet, lantai yang di tuang minyak, hingga fitnah-fitnah mencuri buku diperpustaan.
Jika tentang di labrak dan di pukul Felix sudah biasa menghadapi ia bahkan bisa membela dirinya, Felix tidak pernah takut itu, dia juga tidak melapor kepada sang nenek.
Hingga siang itu kesialan sedang terjadi padanya, disebuah acara wisuda kakak kelasnya, Felix pulang lebih cepat sebab ia rasa ini bukan hari specialnya tidak masalah jika ia kembali lebih dulu, namun saat ia keluar dari gerbang belakang sekolah yang sedang sepi sebab acara sedang berlangsung bocah sekolah menengah itu didorong, ia terjatuh.
Beberapa orang menariknya, memasukan kepalanya dengan karung, kemudian beberapa orang berteriak happy birthday- happy birthday untuk menghalau kecurigaan, hingga ia dibawa kedalam sebuah angkutan umum tua yang tidak lagi digunakan dan dimasukan kedalamnya, Felix di ikat, ia di tendang, di pukuli, suara teriakanya begitu jelas terdengar namun memang tidak ada orang disana.
Felix nyaris kehilangan tenaganya, tubuhnya terasa remuk, kepalanya begitu sakit di hantam pukulan tangan-tangan, lehernya begitu sakit dan tercekik nyaris saja ia seperti akan mati sebuah kawat dililitkan pada lehernya.
Suara-suara tawa itu terdengar jelas disana, suatu yang kebetulan serang gadis remaja memakain atribut wisuda sekolah datang terlambat dan berlari-lari dibelakang sana, Ia membawa banyak barang sebab ia akan tampil pada acaranya, namun seketika ia berhenti saat ia lihat bangkai mobil yang biasa disana tampak dimasukin anak-anak bersaragam sekolahnya.
Dijalanan sepi itu Sophia mengedarkan pandangannya, tidak ada satupun orag disana, tempat ini benar-benar sedang sepi, hingga dua anak sudah keluar dari sana, dan memperlihatkan Sophia sosok orang yang terikat dengan kepala tertutup karung, Sopia pun berteriak, dia berlari kesana dan melempari anak-anak itu.
Anak-anak itu berhambur pergi, mereka ketakutan dan meninggalkan sekolah, Sophia yang tersenggal-senggal pun naik kedalam bangkai mobil tua itu, Ia tidak menimbang segera melepaskan karung yang menutupi kepala Felix, tubuhnya biru-biru lebam, sebuah ikatan kawat melilit lehernya itu yang paling parah membuat Felix nyaris kehilangan nyawa.
“Kau baik-baik saja?” Sophia panik menangkup wajah Felix yang tidak berdaya, Felix semakin melemah matanya sayup-sayup, Sophia ketakutan ia panik kemudian bangkit dan berteriak diajalanan. “Tolong…tolong…”
Sophia memutar jalan ia menuju depan ke gerbang sekolah, berlari sekencang-kencangnya, nafas yang terputus-putus, masuk kedalam pos penjagaan kemudian melaporkan kejadi yang terjadi di belakang sana, beberapa penjaga sekolah pun bangkit dan memeriksa apa yang gadis itu katakan,
Keadaan disana seketika panik, orang-orang berhambur melihat kondisi Felix, Sophia berdiri dari kejauhan takut untuk mendekat, sangat jelas ia ingat wajah tidak berdaya dari bocah itu entah mati atau hidup, Sophia ketakutan ia terus membayangkan bagaimana jika dia mati dan dia menjadi saksinya, hingga ia pun pergi dari sana meninggalkan Felix saat ia sudah mendapatkan pertolongan.
Felix pingsan dalam perjalanan kerumah sakit, pukulan kuat dibagian kepala membuat dia limbung, namun sudah ia rekam sosok gadis muda yang begitu berani melawan murid-murid itu dan juga membuat dia yang nyaris kehilangan nyawa terselamatkan.
Next »
Hi selamat datang kembali, Mau lihat minat aja, hehe.. up slowrespon author remahan lagi istirahat, update rutin habis lebaran.
Berikan like dan komentar ya sayang2kuh🌹
.
.
.
.
🔥Visual dan Informasi ada di IG @Trisrahmawati
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Nofta Putri
permulan yg menjadi menegang kn
2024-04-28
0
Dewi Dina
permulaan yang menegangkan
2023-02-21
0
Zuni Nuryanti
suka karya kakak, sudah baca novel 2 sebelunya bagus bagus
2022-05-08
0