Pagi ini, sesuai janjinya pada Nadin sebelum berangkat kerja Alex mengantar Nadin
dan baby El untuk pulang ke rumahnya. Walaupun berat tapi dia harus
melakukannya.
“Hubungi aku jika ada sesuatu!” ucap Alex sebelum Nadin dan baby El turun dari mobilnya.
Sangat berat melepasnya.
“Kami akan baik-baik saja!”
“Baiklah …, aku akan ke sini nanti sepulang kerja!”
‘jangan …!” ucap Nadin pasti membuat hati Alex mencelus, sakit rasanya di tolak oleh
wanita itu.
“Nad …!”
“Aku mohon! Jangan buat keributan, biar aku
yang menyelesaikan sendiri masalahku!”
“Tapi …!”
“Aku mohon …, datanglah saat semuanya sudah baik-baik saja!’
“Aku akan sangat merindukan baby El!”
“Bersabarlah …., kami turun dulu! Selamat bekerja!” nadin memberi semangat dengan senyumnya, hati Alex menghangat ia tidak tahu bagaimana cara melupakan mereka.
Akhirnya Nadin dan baby El turun juga dari mobil Alex, sebenarnya Alex begitu berat
meninggalkan Nadin dan baby El. Ini akan berat, hari-harinya tanpa baby El,
akan sangat hampa. Ia sudah terbiasa dengan baby El, tapi Nadin malah memintanya berjanji untuk tidak menemuinya beberapa saat sampai urusannya selesai.
Alex kembali melajukan mobilnya, ia ingin segera bertemu dengan pria dingin itu,
rasanya ingin sekali memukulnya dan memintanya untuk tidak kembali mencari
Nadin. Tapi pendiriannya selalu terpatahkan oleh janjinya pada Nadin. Janji itu
telah berhasil membuatnya untuk tetap diam.
***
Hari ini Alex tidak bisa berfikir dengan jernih, otaknya sedang ingin direfresh. Ia bahkan tidak fokus dengan pekerjaannya apalagi setiap kali melihat wajah pria
dingin itu.
“Alex fokus dong!” hardik teman satu timnya saat beberapa kali Alex melakukan
kesalahan, tidak biasanya ia seperti itu, bahkan dialah yang biasanya paling
teliti.
“Maafkan aku, aku akan mencuci wajahku dulu!” Alex pun memilih meninggalkan pekerjaannya dan menuju ke kamar mandi mencuci wajahnya dan melihat pantulan wajah kusutnya di cermin.
“Kamu tidak pa pa?” Tanya Rendi saat melihat rekan satu timnya itu tidak fokus dengan
pekerjaannya. Pertanyaan Rendi berhasil membuat Alex menoleh padanya,
menatapnya begitu dalam.
Saat dua pria dewasa berada dalam satu tempat dan menginginkan satu hal yang sama, ada dua jalan yang harus mereka pilih, bersatu atau bersaing.
‘Tidak…!” jawab Alex ragu.
“Jawabanmu akan tepat untuk anak SD, tapi bukan untukku!” jawaban Alex tidak sesuatu
dengan matanya.
Alex menghentikan memilih mengusap wajahnya yang masih basah dan meninggalkan Rendi sendiri.
Alex kembali ke pekerjaannya, ia mengoperasikan sebuah jaringan mungkin rumit, tapi hidupnya sekarang lebih rumit dari sebuah jaringan.
Hingga hampir sore mereka masih berkutat dengan benda itu, Alex meregangkan
otot-ototnya, memutar kursinya hingga berhadapan dengan rekannya itu. Ia sampai
tidak sadar bahkan tempat duduk mereka pun bersebelahan, menyedihkan…
“Banyak sekali beban hidupmu ya, hingga wajahmu lebih kusut dari benang kusut?’ tanya
pria dingin di depannya itu.
“Sebenarnya seseorang sudah membuatku berjanji hingga saat ini aku tidak bisa berbuat
apa-apa! Seandainya saja aku punya hak itu, apa boleh aku memintanya untuk
tetap bersamaku atau setidaknya biarkan mereka tetap menjadikanku bagian dari
hidupnya!”
“Hak seperti apa yang kamu maksud?”
“Hak untuk melindunginya, hak untuk menjadi bagian dari hidupnya!”
“Aku tidak tahu apa yang sebenarnya kau maksud, tapi aku merasa hak yang kau maksud
mungkin sama dengan hak yang ingin aku miliki saat ini, hak yang belum bisa aku
dapatkan saat ini dan mungkin akan segera aku dapatkan!”
Perkataan Rendi semakin membuat Alex bergemuruh, rasanya sudah di ambang batas kesempatan untuk bisa terus berada di sisi orang-orang yang akhir-akhir ini sudah menjadi
bagian dari hidupnya.
Ia sadar, keinginannya tak ada apa-apanya jika di bandingkan dengan hak memiliki, dan Nadin selama ini tidak pernah memberi
kesempatan itu padanya dan putranya.
***
Hari ini nenek Widya sengaja mengunjungi rumah sakit bukan karena hari ini ia ada
pemeriksaan, tapi dokter yang menangani Nino menelponnya dan memberitahukan
jika ada pendonor ginjal yang pas untuk Nino.
Nenek Widya segera menemui dokter itu dan mendiskusikan semuanya tentang biaya dan jadwal operasinya.
Nenek Widya benar-benar tidak sabar untuk segera melakukan operasi, sebelum itu ia
juga harus menyusun sebuah rencana. Pertama-tama ia harus menemui pak Kyai dulu
ke pesantren sebelum menemui keluarga Aisyah.
Ia punya janji dengan pak Kyai. Ia harus ke sana untuk memastikan sesuatu, memastikan jika Aisyah belum di khitbah oleh pria lain.
Setelah memastikan semuanya di rumah sakit, nenek widya segera meminta Burham untuk
mengantarnya ke pesantren. Ia tidak sabar untuk menemui pak kyai.
Kedatangan nenek Widya segera di sambut hangat oleh pak kyai dan bu Nyai.
“Ada apa sepertinya sangat penting sehingga bu Wid ke sini mendadak seperti ini?’
tanya pak Kyai hamid.
“Memang ini sangat penting pak Kyai, ini masalah hidup cucu saya!”
“Ada apa dnegan cucu bu Wid?”
“Saya berencana menikahkan nya dengan seorang gadis!”
“Siapa? Apa kami mengenalnya?”
“Iya…Pak Kyai mengenalnya, dia murid pak Kyai!”
Nyai Sarah dan Kyai hamid tampak terkejut, ia tidak menyangka bisa secepat itu nenek Widya menemukan calon untuk cucunya, apalagi dia muridnya juga.
“kenapa sepi sekali, kemana putra pak Kyai?” tanya nenek Widya karena biasanya gus
Fahmi akan segera menyambut kedatangannya.
“Fahmi sedang ada tausiyah di luar kota, rencananya hanya satu minggu tapi ternyata ada jadwal dadakan ke luar pulau jadi bisa satu bulan baru pulang!”
“Barakallah…, beruntung sekali pak Kyai mendapatkan putra seperti nak Fahmi, sudah
ganteng, pandai mengaji lagi!” puji nenek Widya.
“Alhamdulillah, bu …, Allah mempercayakan kami putra yang seperti itu!”
“lalu siapa gadis yang sudah membuat bu Wid ini tertarik, insyaallah kami akan berusaha untuk membantunya!”
“Aisyah!”
Kyai Hamid dan Nyai Sarah saling berpandangan. Ia sebenarnya ingin Aisyah berjodoh dengan putranya, tapi ternyata ada orang lain yang lebih dulu melamar untuk
cucunya. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa, mungkin memang belum jodohnya.
“Kenapa pak Kyai?” tanya nenek widya setelah tidak mendapat respon dari mereka.
“Kami senang jika bu Wid memilih Aisyah, dia memang gadis yang baik dan bekerja
keras, gigih, pantang menyerah, agamanya juga bagus, santun!”
“Saya tahu …, anak didik pak Kyai pasti tidak di ragukan lagi!”
Sebelum berangkat gus Fahmi juga belum sempat mengutarakan niatnya untuk melamar
Aisyah, sehingga Kyai hamid pun tidak mengetahuinya. Sebenarnya mereka berminat untuk menjodohkan putranya itu dengan Aisyah, tapi takdir berkata lain, ada yang lebih dulu memintanya. Keputusan tinggal di tangan Aisyah.
“Lalu kapan rencananya?”
“secepatnya, kyai! Nanti akan saya hubungi pak Kyai lagi untuk menemani saya melamar
Aisyah!”
Setelah urusannya dnegan pak Kyai dan bu Nyai selesai, nenek widya segera meninggalkan
pesantren. ia tinggal mencari persetujuan dari cucunya, ia harus membujuknya dengan segala macam bujukan.
Bersambung
Aku akan menjawab sedikit pertanyaan dari kalian ya, tapi maaf nggak bisa nih satu-satu.
R : Kenapa sih thor ada yang di ulang?
A : Ya karena di kisah Nadin dan Rendi kan langsung di ceritakan mereka tiba-tiba nikah aja, nah ternyata di sini author menuliskan jawabannya.
R : Aku lebih suka kalau nggak ngulang loh thor!
A :Author pun juga gitu, tapi kan nanti kalian jadi penasaran kok nggak nyambung ya thor, tiba-tiba nikah aja.
R : Thor sebenarnya di sini pemeran utamanya siapa sih, aku jadi bingung?
A : ya tetap lah Alex sama Aisyah
R : Ih kecewa atuh thor kalau banyak yang ngulang!
A : Seperti yang sudah saya jelaskan di bab awal, selama ada cuplikan kisah Rendi dan Nadin, author berbaik hati nih ngasih up dua bab perhari
R : Jadi nanti kalau sudah nggak ngulang kisah Nadin dan Rendi bakal balik satu bab lagi dong thor?
A : Doakan saja authornya khilaf trus tiba-tiba ada notif dua bab atau lima bab 😂😂😂😂😂
R : Jahat banget author ketawanya
A : Suka-suka author donk, sudah ah mak mau istirahat dulu, jangan ganggu ya
Eits eits ...., jangan lupa untuk kasih dukungan untuk author dengan memberikan like dan komentarnya ya kasih Vote juga yang banyak ya
Jangan pelit-pelit, authornya baik loh
Happy Reading 🥰🥰😘❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 384 Episodes
Comments
Rinni S R
ceritanya kenapa jd ke nadin ini teh katanya aisyah.
2022-05-19
0
Risya
bener thor...aplg yg memang baru baca alex dan aisyah,kalo langsg di ceritakan ke intinya pasti gak bakalan paham 🤭
kaya sy kmrn awalnya lngsg baca alex...trus ketemu cerita nadin disini laahhh sy bingung siapa nadin...dan trnyata cerita mereka di judul berbeda dan saling nyambung 😆
km hebat thor bisa buat karya2 yg nyambung semua... sukses yaa thor
2021-08-04
1
Muna Fathony
iy bener thor, masak langsung nikah kan lucu, pasti ada awalannya, kalau yg udah baca novel sebelumnya mungkin bisa paham mereka ketemuannya gimana lha kalau yg baca blm baca novel sebelumnya sudah dipastikan bingung.
2021-06-16
1