"Hai.. kamu siapa?" Tanya seseorang di seberang telp setelah Lia mengangkat ponselnya yang sedari tadi berdering..
"Seharusnya aku yang bertanya seperti itu.. bukankah kamu yang menghubungiku duluan? Kamu tahu nomorku darimana?" Tanya Lia..
"Ehh.. maaf.. mungkin aku salah pencer nomor.. boleh tahu ini siapa?"
"Aku Lia.. kamu siapa?"
"Halo.. Lia.. nama yang cantik.. boleh kenalan kan?? Aku Ikbal.. Ikbal Ramadan.." ia menyebutkan nama lengkapnya..
"Halo juga.. aku harus panggil siapa?"
"Sebentar-sebentar.. usiamu berapa?" Tanya Ikbal..
"Aku 17 tahu.. masih SMA kelas 3.."
"Berarti kamu harus panggil aku abang.. bang Ikbal.. karena usiaku 23 tahun.. lebih dewasa di banding kamu.. dan aku sekarang sedang sibuk kuliah.. salam kenal ya Lia.."
"Salam kenal juga bang..."
Setelah puas mengobrol.. mereka pun melanjutkan komunikasi melalui whatsapp juga facebook.. saling mengirim foto juga saling mengenal pribadi masing-masing dan dari sana Lia tahu kalau Ikbal berasal dari Banda Aceh.. sangat jauh bukan?
"Kak Lia.. setrikain bajunya Dahniel untuk sekolah besok.." teriak Dahniel dari depan kamar Lia...
"Setrika sendiri dik......"
"Dahniel ga bisa.. mana ada cowok yang nyetrika!!" Ia memelas.. memanyunkan bibirnya di tatapnya Lia yang masih berbaring di tempat tidurnya..
"Ya sudah... tunggu!!" Lia bangkit lalu mengerjakan perintah adiknya...
"Niel... sesekali kamu belajar setrika sendiri.. kasian kakakmu juga capek.." Ibu Yanti yang melihat itu pun menegur Dahniel.. meminta anak laki-lakinya agar belajar mandiri.. dan tidak selalu memberatkan Lia.. sedangkan yang si tegur hanya diam menunduk...
"Ga apa-apa ma.. sekarang masih SMP Lia ladeni... nanti kalau sudah SMA maaf aja ya... kamu setrika sendiri.." ledek Lia ke Dahniel..
Setelah semua selesai Lia kembali ke kamarnya dan tidur siang... Dahniel kembali dengan PSnya.. Bu Yanti pun telah beristirahat sedangkan Pak Dharma sedang keluar bersama rekan-rekan kerjanya...
💦💦💦💦💦
Hari begitu cepat berlalu.. Lia yang baru saja bisa mengendarai sepeda motor dan punya SIM ia pun ingin mencoba mengendarai motor maticnya kejalan utama.. kebetulan ada Mia teman 1 sekolahnya yang berkunjung sepulang sekolah tadi.. dengan senang hati Lia menawarkan diri untuk mengantar Mia pulang..
"Kamu ga apa-apa nganter aku pulang??" Takutnya kamu sibuk lo.." ucap Mia dengan perasaan tidak enaknnya..
"Ga apa-apa kok.. aku santai.."
"Ya sudah.. okelah kalau begiu.."
Lia mengeluarkan motornya dari garase rumah... dan bergegas menyalakannya.. mempersilahkan Mia menduduku jok belakang dan memintanya berpegangan erat.. ada perasaan gugup pada diri Lia.. karena ini pertama kalinya ia mengendarai motor ke jalan utama..
Baru saja mereka melintasi jalan sudirman.. tiba-tiba.. sebuah mobil bus menyalip sepeda motor Lia dan itu membuatnya oleng bahkan nyaris terjatuh.. sampai akhirnya dia bisa mengendalikannya dengan bail.. tapi... Braaaaakkkkkkkkk!!!!!!! Mobil bus menginjak rem mendadak.. Lia tak sanggup menghindar lagi.. ia tak sempat menggenggam rem tangannya..
Sepeda motor Lia menabrak belakang bus dengan kencang.. membuat depan sepeda motor tersangkut pada bamper bus.. Lia terpental.. kepalanya terbentur.. kakinya tersangkut sampai akhirnya badanya terhimpit.. Lia tak sadarkan diri... darah mengucur dimana-mana.. rambutnyapun basah oleh darah.. sedangkan Mia meringis menahan sakit pada kakinya.. ia selamat.. hanya mengalami cedera ringan pada kaki kirinya...
Orang-orang mulai mendekat menghampiri mereka.. supir buspun turun penuh ketakutan... ia bingung dengan apa yang sudah terjadi...
"Lia... Lia.... Liaaaaa...." Mia berteriak histeris melihat temannya tergeletak tak sadarkan diri...
Orang-orang berusaha menenangkan Mia.. dan sebagian lagi mencoba meminggirkan tubuh Lia dari badan jalan... sepersekian menit beberapa orang polisi lalu lintas tiba.. dan mulai mengintrogasi Mia yang selamat juga sopir bus..
"Pak... tolong teman saya.. tolong pak polisi..." Mia terisak tak mampu menahan tangisnya...
"Tenang dulu dik.. tenang... adik tau orang tuanya?" Tanya Polisi itu...
Belum sempat Mia menjawab pertanyaan polisi itu, tubuh Lia sudah di angkat masuk ke dalam mobil yang entah siapa pemiliknya.. mobil itu hanya kebetulan melintas kemudian di berhentikan oleh warga sekitar untuk mengantar Mia ke rumah sakit..
"Pak polisi, itu teman saya.. namanya Lia.. ayahnya dia polisi.." jelas Mia...
"Namanya siapa dik?"
"Kalau tidak salah namanya Pak Dharma.."
Polisi itu segera mengambil ponselnya di saku celana.. dan menghubungi ayah Lia.. sedangkan Mia menyusul Lia ke rumah sakit dengan diantar oleh polisi yang lainnya... Mia juga butuh di periksa lebih lanjut karena kakinya cedera..
"Halo... selamat siang.." sapa Pak Dharma dari seberang telpon..
"Pak Dharma lagi di kantor? Maaf mengganggu pak.. saya pak Anto.."
"Iya Pak Anto bagaimana? Ada yang bisa saya bantu?"
"Saya ingin menyampaikan perihal putri bapak, Lia.. dia baru saja mengalami kecelakaan lalu lintas dan sudah di kirim ke rumah sakit umum.." Pak Anto..
"Apa???????" Pak Dharma begitu kaget dengan apa yang di dengarnya.. ia bergegas menghubungi istrinya dan memberi kabar berita putrinya... kemudian ia menuju ke rumah sakit yang di sebutkan pak anto..
Bu Yanti tidak kalah kaget mendengar kabar dari suaminya.. hari yang sudah beranjak sore membuatnya semakin panik dan kalut.. dirumahnya tak ada sepeda motor lagi... sedangkan angkutan umumpun sudah sepi.. bagaimana ia akan pergi ke rumah sakit..
Pikirannya yang kalut membuat Bu Yanti tidak dapat berfikir jernih... ia memutuskan untuk berjalan kaki menuju ke rumah sakit di maksud.. namun beruntung.. di tengah jalan ia bertemu dengan tetangganya, Bu Risma..
"Mau kemana Bu Yanti? Kenapa berjalan kaki?" Sapa Bu Risma..
"Saya mau ke rumah sakit bu.. Lia kecelakaan.." jawabnya... mata Bu Yanti sudah memerah dan sedikit bengkak karena tangisnya yang belum mereda..
"Sudah.. sini saya antar bu... biar cepat sampai.." Tawar Bu Risma..
"Maaf ya bu.. merepotkan..."
💦💦💦💦💦
Bu Yanti berlari menghampiri suaminya yang tanpak gelisah di depan ruang UGD, ia sedikit memijit kepalanya yang terasa pusing...
"Bagaimana Lia yah?" Tanya Bu Yanti yang suaranya sedikit tersendat-sendat karena menangis..
"Masih diperiksa dokter Bu.." jawab Pak Dharma...
Setelah menunggu beberapa menit.. dokterpun menyarankan agar Lia di rujuk ke rumah sakit yang lebih besar di ibu kota... ia harus melakukan pemeriksaan lebih lanjut karena tulang tengkoraknya mengalami keretakan.. dan tulang paha kakinya patah.. jelas.. Lia harus melakukan operasi untuk penyembuhannya..
Hari itu juga Lia di kirim ke rumah sakit ternama di Kota Denpasar.. setelah melakukan beberapa kali pemeriksaan akhirnya diputuskan Lia harus melakukan operasi pada patah tulang kakinya terlebih dahulu.. setelahnya akan dilanjutkan dengan operasi pada tulang tengkoraknya...
Bagaimana dengan Mia? Mia mengalami retak pada kaki kirinya.. juga lecet pada beberapa bagian anggota tubuhnya dan setelah diperiksa di obati serta di pakaiakan gip pada kakinya ia segera di bawa pulang oleh keluarganya yang sudah di kabari sebelumnya..
"Maaf, permisi.. keluarga pasien atas nama Ayudia Lia Natasya?" Seorang perawat sedikit berteriak di luar ruang UGD yang penuh sesak oleh orang lalu lalang membawa masuk dan keluar pasien..
"Ya.. kami orang tuanya..." ucap Pak Dharma yang sudah berdiri mendengar nama putrinya di sebut.. begitupun dengan Ibu Yanti yang mengikuti suaminya..
"Pak tolong siapkan donor darah untuk putri anda untuk persiapan operasinya... takutnya persediaan darah kami kurang saat menjalankan operasi.. dan kalau sudah ada.. bisa segera hubungi pihak UTD (Unit Transfusi Darah) di rumah sakit ini.." jelasnya..
"Baik suster.." jawab Pak Dharma.. keringatnya mengucur deras.. bibirnya bergetar.. ia mengambil ponselnya dan mencoba menghubungi rekan-rekannya.. Pak Dharma begitu bersyukur.. banyak yang bersedia untuk membantunya...
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Emma The@
5 like dari Cinta CEO untuk Gadis Butik kak
2021-05-27
0
Mommy Gyo
4 like hadir Thor salam Cantik tapi berbahaya
2021-05-25
0