Aku bangun lebih pagi dari biasanya. Aunty Marlin sudah tidak ada disebelahku, pasti Aunty sudah bangun.
Sebelum memulai hari ini, aku menelepon Eomma, Eomma pasti khawatir. Benar saja, Eomma langsung mencerca ku dengan banyak pertanyaan saat teleponnya tersambung.
"Eomma gak usah ke Indo. Ang sudah gak papa."
"Kamu yakin? Eomma dan Appa sangat khawatir. Sebenarnya apa yang terjadi?" Wajah Eomma nampak khawatir.
"Angel tidak apa-apa, Eomma. Angel mungkin akan tinggal di rumah kakek selama beberapa hari," aku memilih tidak menceritakan soal mata itu selain karena aku tidak yakin dengan yang aku lihat, aku juga tidak ingin membuat mereka yang ada di Seoul khawatir.
"Baiklah. Eomma jadi tenang kalau kamu ada di rumah Kakek. Hubungi Eomma kalau ada apa-apa. Arasseo?"
**Arasseo - kamu mengerti?
"Ne."
Aunty Marlin sedang sibuke menyiapkan sarapan saat aku turun ke bawah. Dan Harada sudah menunggu di meja makan. Sepertinya dimanapun ia berada meja makan adalah spot favoritnya.
"Angel kamu sudah bangun?" Aunty Marlin menyadari kedatangan ku.
"Aunty masak apa?" Aku berdiri disebelah Aunty Marlin sambil memperhatikannya bergulat dengan peralatan dapur.
"Nasi goreng. Kamu mau sesuatu?" Aunty sibuk dengan wajan dan spatula nya.
"Aniyo. Angel mau nasi goreng juga. Kata Eomma nasi goreng Aunty paling enak."
Aunty Marlin terkekeh. "Itu karena Eomma mu tidak bisa masak." Aunty Marlin memindahkan nasi goreng yang ada di wajan ke piring saji. "Bawa ini ke meja makan. Sebentar lagi yang lain menyusul."
"Apa kamu tidak punya rumah? Kenapa selalu menumpang sarapan di rumah orang?" Harada tidak bergeming dia tetap menyesap rokok yang terselip dijarinya.
Aku mengambil kursi yang paling jauh dari Harada. Menjaga jarak aman kami. "Angel kenapa kamu duduknya jauh sekali?" Aunty yang datang bersama Brian dan Britany memintaku untuk pindah disebelah Harada.
"Dirumah ini banyak orang, tidak perlu takut." Aunty Marlin rupanya mengerti ketakutanku.
"Kalau kamu duduk disana, bisa-bisa kamu kehabisan nasi goreng. Cepat pindah." Aku menatap Harada dengan tajam.
Aku pindah duduk, dekat Kakek dan berhadap-hadapan dengan Harada. "Ambil yang banyak." Harada menyodorkan piring saji yang terisi penuh dengan nasi goreng buatan Aunty Marlin.
"Harada benar, makan yang banyak." Kakek mengisi piring ku dengan nasi goreng.
"Susu?" Tanpa menunggu persetujuan ku, Harada mengisi gelas ku dengan susu.
Aku memandang Kakek dan Harada secara bergantian. Ada yang aneh dengan mereka. Kakek memang perhatian padaku, tapi tidak pernah sampai berlebihan seperti ini.
Dan Yakuza ini? Sejak kapan dia jadi perhatian?
"Kakek, ini terlalu banyak." Aku protes. Sarapan sebanyak ini, bisa-bisa aku akan berakhir diatas ranjang lagi untuk tidur.
"Makan yang banyak." Kakek masih mau menambahkan nasi ke piring ku.
"Kek, perut Angel gak kuat makan ini semua. Yakuza aja. Dia kalau sarapan banyak." Mengingat porsi makannya saat sarapan di Apartemen.
"Siapa Yakuza?" Tanya Kakek. Sial! Aku keceplosan. Aku melirik Harada sesaat, dan ternyata kakek melihat itu. "Harada?" Kakek tergelak. Begitu juga dengan Uwak dan Aunty.
"Kalian akan jadi pasangan yang cocok," celetuk Kakek. Yang benar saja? Tidak mungkin.
"Uwak, hari ini sibuk gak?" Aku mengalihkan pembicaraan. Cukup sudah meledek ku.
"Kenapa gitu?"
"Temenin Angel latihan." Aku memasang tampang memelas.
"Gak bisa. Uwak ada janji sama Ecco. Harada saja." What? kenapa lagi-lagi berakhir bersama Harada?
"Gak deh. Besok aja, kalau Uwak udah gak sibuk." Tentu saja aku menolak usulan Kakek. Bisa-bisa aku pingsan karena berdekatan dengan Harada
*****
Kakek sedang menerima tamu saat aku selesai berlatih melemoar pisau. Hanya itu satu-satunya latihan yang bisa aku lakukan. Kalau bela diri aku butuh patner sedang aku tidak ingin berlatih bersama Harada.
Ngomong-ngomong soal Harada, dia juga ada bersama Kakek. Sebenarnya apa posisi di Pandawa? Dia selalu berada di sekitar Kakek.
"Aahh.. Angel." Kakek memanggilku yang baru saja keluar dari dapur.
"Kenalkan ini Tuan Kiyoshi Ozawa. Ini cucuku." Kakek mengenalkan kami. Aku membungkuk memberi salam.
"Dia anak Richard?" Kakek mengangguk. Menepuk sofa disebelahnya memintaku duduk disana.
"Cantik," Puji Tuan Kiyoshi. Aku membungkuk memberikan rasa terima kasih atas pujian teman Kakek.
"Maaf pesta kemarin membuatmu tidak nyaman."
"Tidak Tuan, saya lah yang harus minta maaf karena membuat keributan di acara anda." Aku kembali membungkuk.
"Panggil kakek saja seperti Harada."
"Baik."
"Dulu Appa mu dan daddy nya Harada adalah sabahat," Kakek menjelaskan. Aku mengangguk mengerti. Jadi itu sebab ya Appa bisa mengenal Harada dan tidak marah Harada menginap di apartemen.
Kakek dan Tuan Kiyoshi terlibat percakapan seru, aku lebih memilih undur diri. Aku butuh menenangkan diri. Selama latihan tadi mata itu mengangguk lagi. Semua lemparan ku meleset selain itu aku kuliah siang hari ini.
"Kamu tidak apa-apa?" Gak perlu ditanya lagi itu suara siapa. Yakuza. Dia membuat langkah ku berhenti tepat didepan pintu kamarku.
"Apa maksudmu? Aku sehat jika yang kamu maksud adalah sakit." Dia selalu membuat mood ku jatuh ke dasar.
"Tentang kemarin-" dia menjeda kata-katanya. Menatapku dengan tatapan iba, dan aku benci itu. Aku benci dikasihani. "Maaf seharusnya aku tidak membawamu kesana."
"Apa maksudmu?!" Sekarang aku emosi. "Jangan mengasihani ku! Lupakan apa yang kamu lihat. Tidak ada yang terjadi padaku! Aku baik-baik saja!" Aku melangkah pergi setelah merapalkan mataku.
Yah kata-kata itu adalah sugesti yang aku berikan pada diriku sendiri agar aku masih bisa tersenyum saat terbangun di pagi hari. Agar aku tidak merasa berbeda dengan gadis lagi.
"Baiklah. Pergi bersiap." Sikap bossy kambuh lagi. "Kamu ada kuliah siang, kan?" Dia tahu jadwal kuliahku? Sekarang aku terkejut. Tidak menyangka dia seperhatian itu
"Aku tunggu dibawah." Dia berlalu meninggalkan ku yang masih terkejut dengan sikapnya. Bossy, jutek, perhatian.
Angel dan Harada dimasukin list Favorit, ya
like dan komen biar aku masih semangat nulis ya.
kasi hadiah mawar juga buat mereka, okeh...
makasii
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Shellia Vya
pasti Harada lama2 jadi ada rasa deh
2021-08-11
0
Patrish
opanya Yakuza kah..? 🤔🤔🤔
2021-07-30
0
ulala
lemparan pisau nya angel emang mleset, tp lemparan ke ati babang harada pasti ga mleset 😁
2021-06-20
2