"Jangan sok bersih,asal kamu tahu kamar ini sudah kotor" menatap Pras dengan tajam.
Tadi malam ku tumpah dan kalah.kamu tak ubahnya petinju kelas kampung yang bisanya cuma sekian detik berdiri diatas kanvas ring lalu sungkur knock out, sudah makan habiskan semua," hina Marni sambil berlalu.
Marni pergi meningalkan Pras yang sudah berhadapan dengan dua telur ayam kampung setengah matang,segelas susu putih dan roti bakar selai kacang.
Pras tiba+tiba saja merasa bagai seorang raja minyak yang mendapat pelayanan kelas terhormat.
Kemudian menuju kamar mandi membersihkan gigi,rambut dan seluruh tubuh dari sedala kekotoran tadi malam.
Belum selesai handukkan Marni datang dan langsung menjatuhkan tubuhnya diatas pembaringan.
Seluruh pakaian nya perlahan-lahan dilepas, kemudian satu-satu dilempar ketempat baju kotor.selesai sisiran aku menghabiskan sarapan pagi ku.tidak ada yang tersisah membuat hati perempuan itu senang.
"Sini duduk," ajak Marni sambil menyorongkan kedua tangannya seakan-akan hendak menangkap tubuhku.Pras memilih duduk ditepi ranjang persis disamping tubuhnya yang tidak dibungkus apa-apa.
Pras diam saja,tidak memperlihatkan tanda-tanda ronde kedua untuk balas dendam setelah sindiran tadi malam Pras habis hanya dalam hitungan detik.
Tiba-tiba Marni menangkap leher ku.bukan main terkejutnya Pras membuat jantung bergetar.dag-dig-dug.apa-apaan ini.Pras mencoba meronta tapi Marni dengan seribu kemahirannya.sudah berhasil memindahkan kalungku kelehernya.
belum selesai rasa kaget sudah dibuat bingung dengan menarik gelang dari tangan kanan ku.ingin meronta, entah mengapa mulut ini tak bisa berkata apa-apa.
****
Marni memperlakukan Pras seperti seorang pria dungu.
Pras disuruh pergi karena matahari mulai tinggi.
"Jangan sampai terlambat untuk kerja" katanya mengingatkan.
Pras melangkah seakan tidak rela kalung dan gelang dirampas begitu saja.
"Jangan bimbang dan ragu nanti dikembalikan," sambil tersenyum genit.
Pras tidak tahu harus bagaimana.mau marah-marah kepada siapa.karena tadi sudah terbukti hati dan mulut ini hilang keberanian.aneh bin ajaib tak dapat berbuat sesuatu.
****
Sore hari pulang dari kerja.Pras tidak pulang kerumah,karena istrinya berada di kampung.melihat ibunya yang sedang sakit.
Pras seperti ada yang menarik kaki ini supaya kesana kerumah Marni diperkampungan kuburan tua.
Marni menyambut dengan senyum penuh misteri.antara senang dan sedih mau apalagi Marni ini," batin Pras bingung.
Pras dikasih perlengkapan mandi ember besar dan minyak kayu putih.
Pras menimbah air kedalam ember lalu di taburi minyak kayu putih.
Hangat dan enak dibawa mandi.
Marni memang hebat dalam melayani 'suami ' baru nya.
Jauh jika dibandingkan dengan isriku.tapi soal ranjang Marni bukan tipe perempuan Pras.
" Mana kalung dan gelang ku," tanja Pras seusai mandi.
"Sabar duduk dulu santai, jangan marah-narah dulu.tidak baik bagi kesehatan.nanti darah tinggi mu kumat.kamu bisa kena serangan stroke mendadak," ucapnya mengertak.
Pras duduk persis dari posisinya yang sudah mulai mengocok kartu.
Lalu diletakkan sepuluh kartu di depan dan sepuluh kartu di bagian belakang.
Pras ambil tiga atas perintahnya.
Kartu pertama menurut Marni Pras punya uang dan sedang mengembangkan usaha yang maju.
Kartu kedua Pras punya perempuan orangnya tinggi kurus sudah mempunyai anak sedang dikampung.
Kartu ketiga Pras bukan berdarah jawa.tidak satupun Pras bantah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 337 Episodes
Comments