Terlihat makluk jelek lidah melelet dengan mengeluarkan liur.memjilat-jilat tiap mangkok.
Hoaaaaak
"menjijikan," ucap Sandra.
"Hei kalau mau muntah jangan disini" ucap yang punya marah.
"Menjijikan ini tempat bersih.
Keluar sana..pergiii"!! yang punya rumah makan mengusir dengan kasar Sandra dan teman-temannya.
"Kamu kenapa Sand" tanya Mia khawatir.
"Ga apa-apa yo kita keluar," menutup mulutnya.
"Sand kenapa," Mia mulai khawatir .
"Percaya ga sama aku, kalau bisa jangan makan disana.itu kalau bisa.pi terserah kamu,kalau aku ga mau," ucap Sandra panjang lebar.
"Kenapa neng,liat mahkluk ya yang berlidah panjang.saya sampe bosan.yang penting saya cari yang halal neng" cerita mamang jual bakso.
Sandra hanya menganggukkan kepala masuk kedalam kesekolah.
Sampai hilang napsu makan Sandra mengingat itu.
****
Pagi yang indah membangunkan Sandra yang bermalas-malas dikasur.
Tiba-tiba.
Dok...dok...dok
Jendela kamar seperti diketuk dari luar.dwngan heran Sandra bangun .
Membuka kaca jendela.tapi tidak ada siapa-siapa.
Menutup kembali dan kembali lagi terdengar suara ketukan dijendela.
Dengan jengkel Sandra berdiri ambil Sapu lidi gebyoan lalu memukul jendela.
"Aku ga kenal kamu pergi" teriak Sandra dengan jengkel.
"Pagi-pagi Uda nganggu" batin Sandra jengkel.lalu mengambil handuk dan mandi.
"Pagi Mam Pap...hoaaam" dengan masih mengantuk.melihat kanan kiri seperti bukan dirumahnya.
****
Seorang Pria ganteng berdiri didepan Sandra.
"Aku seperti kenal" mengingat-ingat.
"Hai" ucap seseorang dengan muka pucat dan bertaring.seperti...
Drakulaaa..
Ya Tuhan...dengan kesadaran yang penuh Sandra berdoa dalam hati minta pertolongan NYA.
Ziiiiinng...
"Haaa aku sudah dirumah lagi" berlari mencari kedua orang tuanya.
Mamaaaa
Papaaa
Dengan terkejut Mama menghampiri Sandra.
"Ada apa ko teriak-teriak sih pagi-pagi nak," memegang pundak Sandra.
"Mam tadi ada orang seperti Sandra kenal tapi ko muka nya pucat," bercerita dengan tersengal-sengal.
"Memang kamu kenal orang itu kata Mama,sudah banyak berdoa supaya kamu jangan di ngangu," ucap Mama deg-degan juga mendengar cerita anaknya.
Sandraaa...
Ada yang memanggil dirinya.
"Mam denger ga, ada yang memangil Sandra," memegang tangan mama.
"Tidak nak," ucap mama sambil membaca doa dalam hati.
"Kamu harus kuat, yang kamu hadapi itu seorang drakula,jangan sampai kamu terjebak oleh kegantengan dan bujuk rayu" ucap seseorang.
"Bilang apa suara itu nak," Mama mulai khawatir dengan itu semua
"Saya harus bagaimana" masih memegang tangan Mama dengan gemetar.
"Jika berhadapan dengan orang itu kamu harus banyak berdoa dan kamu harus membawa paku kemana-mana," kata suara itu.
"Itu saja" tidak mendengar suara lagi.karena Mama mendesak akhirnya Sandra menceritakan itu.
Lalu Mama memangil Pak Man untuk mencari paku yang besar.
"Huu ada aja.kapan aku tenang" batin Sandra memegang dada.
"Ada apa," ucap Papa memandang kedua orang yang disayanginya.
Lalu Mama membawa Papa dan Sandra kemeja makan.setelah. berdoa Sandra menceritakan kembali kepada Papa.
****
Papa memegang dahi nya yang tak pusing.
"Ya TUHAN saya di anugrahi anak indigo tetapi haruskah seperti ini.dia tidak kaya teman-teman nya yang bisa bermain kemana saja tanpa ngangguan sedikitpun" keluh Papa membatin.
Setelah makan Papa mengajak Mama dan Sandra masuk kamar dan berdoa. cukup lama mereka berdoa.karena Papa merasa ini masalah yang sangat berat sekali.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 337 Episodes
Comments