Terlihat dua orang yang saling bermesraan.
Haaaa.
"Bangun Sandra," Mama mengagetkan Sandra dari penglihatannya.
"Ada apa,melihat sesuatu?" tanya Mama melihat anaknya terdiam.
"Maaf Mama mengejutkan Mu ya," ucap Mama terlihat menyesal.
"Tidak apa - apa ma," mengusap mukanya dengan kasar.
"Lihat apa," Mama bertanya kembali.
"Cuma lihat orang bermesraan.karena Mama mengagetkan Sandra jadi hilang," ucap Sandra melihat ke arah Om yang baru datang.
"Kasihan sekali Om sudah di dua kan," batin Sandra melihat keadaan Om yang jalan menunduk.menyembunyikan masalahnya.
Sandra hanya mengelengkan kepala harus berbuat apa.
"Aku harus berbicara dengan Mama," batin Sandra.
****
"Mam,Sandra mau cerita tapi dimana ya.tempat yang aman," melihat ke kanan kiri.
"kalau untuk keluar sepertinya tidak memungkinkan, bisikin ke Mama aja ," ucap mama.
"Tapi dikamar Mam,jangan disini ga enak," melirik ke Tante yang baru datang.
"Rinjke,"(Tante) sapa Sandra.
Tante Tin hanya menganggukan kepala.berjalan masuk kedalam kamar.
Mama menarik Sandra kedalam.
"Ada apa cerita ke Mama," tanya Mama penasaran.
Dengan berbisik ke telinga mama Sandra bercerita.
Dan membuat Mama terbelalak mendengarnya.
"Kalau seperti itu kita tunggu Papa aja nak,kita cerita Papa.biar Papa yang mencari jalan keluarnya," ucap Mama denga mengelus dada.
"Sandra takut terjadi perang saudara Mam," sambil memeluk Mama.
Hmm
"Kita berdoa supaya tidak terjadi apa-apa," ucap Mama terlihat sedih.
Tak lama kemudian Papa pulang dengan Opa mengurus surat kematian.Mama memberi isyarat Papa untuk masuk kamar.
Papa mengangkat alisnya tanda heran dan akhirnya menganggukkan kepala.'
Dikamar Sandra bercerita kembali kepada Papa seperti yang diceritakan kepada Mama.
Antara percaya dan tidak memandang Sandra.
"Kalau Papa ga percaya nanti kita masuk kamar Oma kalau semua orang pergi ," masih dengan berbisik.
"Menurut Mama haruskah Papa bercerita dengan Om Hans(adiknya Oma).
"Kita lihat dulu deh Pap,siapa yang bisa dipercaya," ucap Mama.
Sandra mangarukan kepala yang tak gatal.
"Kenapa serumit ini" batin Sandra.
****
Mamaaaaa
Terlihat didepan Sandra Mama diikat dengan pisau dileher.
Disebuah gedung yang Sandra tak tahu.
"Sand..Nak kenapa teriak-teriak seperti itu," menguncangkan badan Sandra.
"Nak" pangil Papa khawatir.
"Mam, huuu..
kita pulang ke Indonesia aja Mam," ucap Sandra tersengal-sengal.
"Ada apa? Mama mengelus badan Sandra dan memberi air untuk diminum.
"Sandra lihat Mama disandera,dengan pisau dileher, kaya nya masalah ini akan panjang," Sandra mulai menangis.
Terlihat Oma berdiri didepan pintu kamar Sandra menangis.
"Maafin Sandra Oma,kayanya perebutan harta warisan akan ada salah satu korban lagi.lebih baik Sandra tidak ikut campur," menghampiri Oma.
Oma keluar dari kamar Sandra,tanpa sadar Mama ,Papa dan Sandra mengikuti.
Terlihat Tante yang sudah berdandan rapi mau pergi.
Dengan marah Oma menunjukkan sebuah guji besar dan melemparkan kearah Tante Tin.
Terjatuh dikaki Tante Tin.
Haaa.
Dengan kaget Tante Tin mundur.
"wat zit er in (ada apa ini)
dit ia waaron(ini kenapa)
Wie gioide de tralies( siapa yang melempar guci) tanya Tante terkejut.
Kami hanya mengangkat pundak.
Sandra hanya diam memandang Oma yang marah.
"Biar dia tahu kalau Oma disini dan marah padanya", hendak mengangkat guci lagi.
"Tidak jangan Oma," teriak Sandra.
memakai bahasa Indonesia.
"Wait zit? Tante keheranan.
Melihat ke arah Sandra dengan marah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 337 Episodes
Comments