"Goede Morgen *schat selamat pagi
sayang*" ucap seseorang.
"Goede Morgen," hoooamm menggeliat sambil melihat yang menyapa.
" Omaaaa ," teriak Sandra kegirangan.
"Aduh cucu Oma ko jam segini belum bangun," tegur beliau tersenyum melihat cucu kesayangannya.
"Kapan datang Oma", memeluk erat.
"Oma mau titip pesan.warisan untuk cucu oma.ada dibalik lemari kamar Oma ,jangan lupa ya," tersenyum
"Iya Oma memang mau kemana ko warisan untuk Sandra," belum selesai Sandra bicara menghilang.
Dan Sandra tersentak seketika.
"Ada apa ini?.
"Tapi ko muka Oma pucat," batin Sandra.
kriiiiing.
terdengar Mama hicara di telepon.
"Apa Mama meninggal,kapan ?" tangis Mama.
Haaa.
"Oma tadi siapa? Sandra melihat ke kanan ke kiri.berlari menghampiri Mama yang sedang menangis.
"Maa, Oma," tanya Sandra ikut menangis.
"Apa tadi Oma kasih tanda kalau beliau hendak pergi menghadap yang kuasa" batin Sandra memeluk sang Mama sedih.
"Oh my God Oma," menjerit sejadinya.
Papa kemudian mengurus surat dan paspor untuk pulang ke Belanda.
Karena Papa asli Belanda menikah dengan Mama yang keturunan Manado.
Didalam perjalanan Sandra tak henti memikirkan pertemuannya dengan Oma.
"Ada apa dengan Oma ," batin Via.
****
Hari menjelang sore, ketika mereka sampai dikota denhaag.
perjalanan yang melelahkan akhirnya sampai.
Dirumah Opa yang sudah berkumpul adik papa bernama Om Hans dan istri nya Tante Tin.serta Adik Opa,Oma wile.
Memeluk kami dengan sedih.
Tapi tidak dengan istri Om Hans,Tante Tin yang sinis melihat kami datang.
Entah mengapa Sandra merasa ada sesuatu dengan Tante Tin.
"Seperti tidak suka keluarga ku datang," batin Sandra.
jij bent mooi ( kamu cantik sekali)", puji Oma wile.
"Be dankt Oma (terimakasih Oma)," sahut Sandra memeluk Oma nya.
"jij Bent moe(kamu lelah)," melihat cucunya.
"Niet Oma(tidak Oma)," berusaha tidak kelihatan lelah.
"Wees niet droevig schat(jangan sedih sayang," mengelus punggung Sandra.
"Niet oma.ya," mengusap mata dengan kasar.
Terlihat Papa dan Mama memeluk om Hans sambil menangis.
Senyum sinis tante tin.entah apat maksudnya.
Entah apa maksud dengan senyum sinisnya Tante Tin itu.
Kami kemudian menuju rumahsakit
Sint Lucas Andreas Amsterdam
****
Oma sudah dibawa kerumah duka
Afsneudhuis.
Terlihat Dimata ku.Oma duduk dipeti dengan sedih.
menatap ku dengan tatapan yang yang tak ku mengerti.
Sandra: Oma,eits ?
Gedruik indonesisch zijn?
Oma hanya menganggukan kepala, tanda beliau mengerti.
Mama disebelah ku menyenggol tangan ku dan bertanya dalam bahasa Jawa.Mama walau orang Manado tapi lewat pergaulan bisa berbahasa Jawa walau sedikit.
Mama: Ono opo.(ada apa)?
Sama seperti aku pun bisa berbahasa Jawa sedikit.kami seperti itu jika ada yang dirahasiakan pasti akan berbahasa campur aduk supaya tidak mengerti orang yang mendengar.
Sandra : mboten
Tante Tin yang mendengar kami berbicara mengangkat alis
Sandra mendekati peti.
Dengan berbicara bahasa Indonesia yang pelan Sandra berbicara dengan Oma.kenapa beliau terlihat sedih dan marah.
Dengan sedih Oma bercerita,kalau Oma didorong sama anak mantu Tante Tin.hingga terjatuh dan kepala Oma terbentur.itu karen harta.
****
Hmmmm....
sekali lagi penyebabnya harta.
Akibatnya Oma masuk rumah sakit dan kritis.
Tapi sebelum Oma kritis.terlebih dahulu Tante Tin membekap mulut Oma dengan bantal.
Begitu jahat dan kejam Tante Tin itu.kenapa bisa begitu.
Sandra menanyakan itu.Oma hanya mengelengkan kepala.
Karena adik papa termasuk orrang kaya,beliau punya perusahan disini.ko Tante Tin masih mengincar harta..
Oma...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 337 Episodes
Comments
Kristiana Subekti
jadi keinget pelajaran bahasa Jerman 😊😊😊
2021-09-05
1
Solaeman
mantap novel nya Bude
2021-06-26
1