Terjerat Cinta Mas Paijo

Terjerat Cinta Mas Paijo

Chapter 1: Salam Kenal

Nama "Paijo" mempunyai jumlah angka:

P \= 16

A \= 1

I \= 9

J \= 10

O \= 15

Sehingga jumlah angka dalam nama itu adalah 51.

Dalam hitungan Jawa nama tersebut mempunyai arti kepribadian yang Bertanggung jawab, melindungi, merawat, bermasyarakat, seimbang dan simpatik.

sumber: Google

Tapi benarkah arti nama Paijo cocok untuk seorang Ahmad Ranvir Al Ghazali itu?

Flashback On...

"Paijo Paijan rak kerjo rak iso jajan!!!!"

Paijo Paijan tidak bekerja tidak bisa jajan!

Suara riuh anak-anak menyoraki nama Paijo. Anak kecil berusia genap enam tahun itu, sering menjadi bahan ejekan teman-teman sebayanya saat bermain. Nama aslinya adalah Ahmad Ranvir Al Ghazali, menurut orang tua terdahulu jika seorang anak di beri nama terlalu berat sehingga tidak kuat maka anak itu akan sering sakit-sakitan. Itulah yang dialami Ranvir saat usianya beranjak satu tahun. Mau tidak mau orang tua mereka memberi nama alias yaitu Paijo agar dia selamat dan sembuh dari sakitnya. Alhasil nama Paijo yang lebih populer di bandingkan nama aslinya.

Bapaknya sangat menyayanginya. Apalagi setelah melahirkan Paijo sang istri harus diangkat rahimnya karena terdapat tumor ganas yang membahayakan kesehatan. Jadilah Paijo anak tunggal yang mereka miliki. Tapi saat Jo berumur lima tahun sang Ibu meninggal karena tiba-tiba kesehatannya memburuk.

Sang Bapak yang merawat dan mengasuh Jo sendiri. Sampai lima tahun kemudian Bapaknya memutuskan untuk menikah lagi dengan seorang janda beranak satu. Istri barunya memiliki anak laki-laki yang seumuran dengan Jo. Namanya Jaelani Akbar. Tumbuh bersama, entah mengapa seiring dengan waktu yang berjalan, sang Bapak sering membanding-bandingkan antara Jo dan Jae.

Jo yang dianggap selalu seenaknya dan susah diatur sedangkan Jae tumbuh menjadi anak yang penurut dan selalu membanggakannya.

Flashback off...

Dua puluh lima tahun kemudian...

"Kamu kenapa susah sekali di atur Jo! Bapak hanya ingin kamu meneruskan kuliah. Bapak sudah sabar menunggu kamu sampai siap! Tapi kenyataannya kamu malah bekerja serabutan tidak jelas seperti itu! Mau di bawa kemana masa depan kamu?!"

Sekarang sang Bapak sangat sukses, menjadi seorang Kepala Desa yang terhormat dan memiliki warisan tanah yang berhektar-hektar.

Wajar dia ingin Jo mengikuti jejaknya. Berulang kali dia membujuk agar Jo mau melanjutkan kuliah, tapi berulang kali juga Jo menolak.

Jo hanya garuk-garuk kepala, padahal kepalanya tidak gatal karena baru tadi pagi dia keramas. Mendengarkan khutbah Bapaknya lama-lama panas juga telinga Jo.

"Bapak tidak usah pusing memikirkan aku, aku mau gimana-gimana terserah aku!"

PLAKKK....

Satu tamparan keras mendarat di pipinya. Jo hanya diam. Bertengkar dengan Bapaknya seperti makanan pokok yang harus dia telan setiap hari. Sama-sama keras kepala dan memilik pendirian yang kuat.

Ibu tiri yang sebenarnya baik hati itu hanya bisa menutup mulutnya. Dia tidak menyangka akan terjadi tragedi tamparan maut seperti ini.

"Sudah marahnya? Kalau sudah Jo pergi sekarang!" Dengan santai dia beranjak memilih pergi keluar rumah.

"Dasar anak tidak bisa diatur!!!"

"JO!!!"

Jo tidak berniat berhenti, dia tetap pergi dari rumah yang selalu tidak nyaman baginya.

"Pak, sudah cukup! malu kalau di dengar tetangga." Ibu tiri berhati mulia itu berusaha menenangkan suaminya.

"Sebenarnya apa yang diingkan anak itu? Keluyuran saja bisanya, kerja serabutan seenak jidatnya. Aku malu punya anak seperti dia. Bikin Pusing!"

"Mungkin dia punya alasan sendiri kenapa tidak mau kuliah. Kenapa Bapak tidak coba menanyakan apa yang dia mau secara baik-baik?"

"Aku tidak bisa bicara baik-baik jika berhadapan dengan dia. Rasanya langsung kebawa emosi."

Salma diam dan entah mendapat bisikan dari mana. Tiba-tiba muncul ide gila yang sulit di cerna oleh akal sehat.

"Bagaimana kalau kita nikahkan saja dia, barangkali setelah menikah dia menjadi lebih dewasa."

"Hah...apa kamu bercanda? Aku menyuruhnya masuk ke perguruan tinggi dia selalu berkilah. Ini apa yang terjadi jika aku memintanya menikah? Omong kosong!"

"Kan belum dicoba, mana kita tahu bisa berhasil atau tidak!" Ibu tiri bernama Salma itu berusaha meyakinkan suaminya.

"Terus siapa yang mau di jodohkan dengan laki-laki seperti dia?!"

"Tenang, aku tahu siapa gadis yang tepat untuknya."

"Kamu yakin?"

"Apa salahnya kita coba!"

***

Sebulan kemudian Jo pulang kerumah, setiap kali bertengkar dengan Bapaknya dia memilih pergi dalam waktu yang cukup lama. Dan kembali lagi saat dia kehabisan uang. Biasanya Ibu Salma yang akan memberikan uang bulanan untuk Jo secara diam-diam. Walaupun begitu sebenarnya Bapak Jo tahu dan selama ini membiarkannya begitu saja.

"Ibu ingin bicara sedikit dengan kamu. Ibu memang bukan ibu kandung kamu tapi Ibu selalu mengagap 'mu sama seperti Jae. Sebenarnya apa yang kamu inginkan?"

"Hah, tidak perlu memikirkan aku. Ibu cukup memberikan aku uang dan jangan cemaskan aku. Aku baik-baik saja."

Tanpa mereka sadari ternyata Bapak Jo yang pulang dari kantor Kepala Desa, mendengar percakapan mereka.

"Apa aku bilang! Dia itu tidak bisa diajak ngomong baik-baik. Percuma!" Bapak Jo masuk dan duduk menyilang kan kaki.

"Aku pulang untuk pinjam uang sebagai modal usaha. Kalau Bapak masih mau menganggap ku anak. Berikan aku modal."

"Usaha apa? Kamu bisa apa?" Lagi-lagi nada meremehkan dari Bapak Jo.

"Apa begitu caramu meminta pertolongan?"

"Lalu aku harus bagaimana? Apa aku harus bersujud memohon-mohon? Drama sekali."

Bapaknya sudah naik darah tapi sang anak masih saja clegekan.

"Terserah kamu mau kuliah atau bekerja sesuka hati 'mu. Tapi Bapak mau kamu kali ini menuruti keinginan Bapak!"

Wah apalagi ini?

"Menikahlah dengan gadis pilihan Bapak!"

"Apa? Menikah? Bapak bercanda kan? Jo baru ingin membangun usaha dari bawah. Kenapa malah Bapak minta aku menikah. Mau di kasih makan apa anak orang?"

"Otak kamu ternyata masih bisa berpikir memberi nafkah. Lalu kenapa dari dulu selalu menolak untuk melanjutkan pendidikan! Kalau kamu Kuliah otomatis nanti cari kerja kantoran kan enak. Hidup mapan berkecukupan. Lihat Jae sekarang dia sudah sukses di Jakarta "

"Kemana-mana pada ujungnya Bapak selalu saja membandingkan kami. Otak kami berbeda, tidak bisa di samakan. Ditambah lagi dari dulu Bapak selalu ingin aku masuk Sekolah tinggi akuntansi Negara. Aku sama sekali tidak tertarik." Nada Jo naik satu oktaf.

Tidak ingin semakin memanas, Ibu Salma mencoba menengahi. "Sudah, kalau begini terus tidak ada jalan keluarnya. Lebih baik kita membuat kesepakatan bersama. Dengarkan Ibu, Bapak 'mu ingin menjodohkan kamu dengan Yunita Saraswati putri dari pemilik Toko Bagong Mas yang terbesar di Kendal. Kamu kenal dia kan?"

"Apa? Menikah dengan Saras? Aku bahkan sudah kenal dia sejak masih kecil dan ingusan. Dia cengeng dan cerewet. Demi tanah Bapak yang luasnya dari ujung Barat ke ujung Timur. Aku menolak perjodohan ini!" Jo sudah pasang kuda-kuda untuk segera kabur

"Hah...! Pikirkan lagi, jika kamu menolak jangan harap mendapatkan sepeserpun dari kami!" Dengan Jumawa Bapak Jo memperingatkan.

"Tidak perlu berpikir, kalau kalian tidak bisa membantu memberikan aku modal untuk usaha. Aku bisa cari sendiri!" Dia bangun dari duduknya dan berniat meninggalkan ruang tamu itu.

"Tunggu Ibu bilang! Jika kamu menolak untuk di jodohkan setidaknya kamu temui dulu gadis itu! Bukankah sudah lama kalian tidak bertemu? Setelah itu bagaimana pun hasilnya, Ibu akan turuti permintaan 'mu! Kamu butuh uang berapa?"

Jo berhenti, jika dipikir-pikir tidak ada salahnya aku turuti. Aku memang sangat butuh uang itu. Tawaran Ibu tirinya cukup menguntungkan.

Dia membalikan badan lagi, "Apa itu artinya kalaupun aku tidak jadi menikah dengan Saras, Ibu tetap akan memberi 'ku uang?"

"Iya..." Salma mengangguk penuh keyakinan. Sebenarnya Bapak Jo merasa tetap saja ini jalan mustahil. Tapi dia menahan emosi dan apa yang ada di pikirannya, dan membiarkan Salma mengurus bagian tawar-menawar ini.

"Baiklah kalau begitu. Aku akan menemuinya. Kapan? dan dimana?"

_

_

_

_

_

Yuhu happy reading 😁

jangan lupa like, komen, vote yang banyak🙏

Terpopuler

Comments

Astrid Bakrie S

Astrid Bakrie S

Assalamualaikum aq hadir ya ☝️🌹

2024-05-15

0

Hana Nisa Nisa

Hana Nisa Nisa

nyimakkk

2023-08-09

0

Rahman Hartomo

Rahman Hartomo

wah toko mas Bagong,kendal ni ye

2022-11-04

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1: Salam Kenal
2 Chapter 2: Bertemu Saras
3 Chapter 3: Minggat
4 Chapter 4: Berisik!
5 Chapter 5: Cak Sam
6 Chapter 6: Gadis Berambut Pirang
7 Chapter 7: Mister B
8 Chapter 8: Prahara Kerupuk Acir
9 Chapter: Bukan Passion
10 Chapter 10: Kepercayaan Mahal Harganya
11 Chapter 11: INTERVAL
12 Chapter 12: Nyenyak Sampai Pagi
13 Chapter 13: Bakso urat enak, pijat urat?
14 Chapter 14: Metode Dua Jari
15 Chapter 15: Kucing-kucingan
16 Chapter 16: Sama-Sama Tidak Waras
17 Chapter 17: Perjalanan 1
18 Chapter 18: Perjalanan 2
19 Chapter 19: CKPT KSBM
20 Chapter 20: VIRAL
21 Chapter 21: Pelan-Pelan Saja
22 Chapter 22: Bala Tentara
23 Chapter 23: Voucher Gratis
24 Chapter 24: Kediaman Hj Bagong
25 Chapter 25: Duduk Manis di Rumah!
26 Chapter 26: Masih jadi Misteri
27 Chapter 27: Beauty and the Crazy Man
28 Chapter 28: Bejo Tidak Jadi Mati
29 Chapter 29: Lari lagi? Capek dech!
30 Chapter 30: Dendam Nyai Saraswati
31 Chapter 31: Jadi Korban Penculikan
32 Chapter 32: Di Kebun Binatang
33 Chapter 33: Ocehan Burung Beo
34 Chapter 34: Habis Ijazah, akankah Ijab sah?
35 Chapter 35: Aku Tunggu Kamu Pulang!
36 Chapter 36: Kaum Rebahan Yang Terancam
37 Chapter 37: Walaupun tidak tertampan, tapi selalu di depan!
38 Chapter 38: Wawancara
39 Chapter 39: Tentang Kesetiaan
40 Chapter 40: Bertemu Fatimah
41 Chapter 41: Tamparan Bertubi-tubi
42 Chapter 42: Jangan Tertawa Berlebihan, Bahaya!
43 Chapter 43: Menagih Janji
44 Chapter 44: Akibat Settingan
45 Chapter 45: Lunturnya Suatu Amarah
46 Chapter 46: Loro Pikir
47 Chapter 47: Jadi Makin Cinta deh!
48 Chapter 48: MaDeSu
49 Chapter 49: l Love You So Much Much
50 Chapter 50: Tak Tik Paijo
51 Chapter 51: Tipu Daya Haji Bagong
52 Chapter 52: Pembalasan Memang Harus Lebih Kejam!
53 Chapter 53: Kerja Keras Bagai Kuda
54 Chapter 54: Bambang is Back
55 Chapter 55: Hujan Air Mata
56 Chapter 56: Si Galau vs Si Gabut
57 Chapter 57: Pendekatan 1
58 Chapter 58: Pendekatan 2
59 Chapter 59: Gagal
60 Chapter 60: Berdarah Tapi Senang
61 Chapter 61: Sekarat
62 Chapter 62: Drama Hujan
63 Chapter 63: Harusnya Aku Yang Menangis
64 Chapter 64: Es Gula Batu
65 Chapter 65: Kage Bunshin no Jutsu
66 Chapter 66: Oh, ternyata!
67 Chapter 67: Sabar Bu Sabar!
68 Chapter 68: I'm Sorry Goodbye
69 Chapter 69: Borok itu Di Obati, Bukan di Tutupi!
70 Chapter 70: What Wrong with You?
71 Chapter 71: Alasan Kabur
72 Chapter 72: GEGER GEDHEN
73 Chapter 73: Pasca Geger Gedhen
74 Chapter 74: Obrolan Serius
75 Chapter 75: Terjerat Cinta Mas Paijo
76 Chapter 76: Sawan Pengantin
77 Chapter 77: Kepulangan Jaelani
78 Chapter 78: Makan Malam
79 Chapter 78: Makan Malam
80 Chapter 79: Perjalanan Ini...
81 Chapter 80: Gangguan Setan
82 Chapter 81: Rumah Mewah
83 Chapter 82: Hari Pertama Di Rumah Mewah
84 Chapter 83: Tetangga Seberang Rumah
85 Chapter 84: Iseng-iseng Biar Kapok!
86 Chapter 85: Tamu
87 Chapter 86: Balapan
88 Chapter 87: Terpantau CC TV
89 Chapter 88: Kebohongan Yang Fatal
90 Chapter 89: Jurus Ampuh
91 Chapter 90: Di Rundung Kesepian
92 Chapter 91: Apakah Aku Hamil?
93 Chapter 92: Drama Piknik
94 Chapter 93: COD
95 Chapter 94: Dukungan Seorang Istri
96 Chapter 95: Di Pijit Sambil di Puk-Puk, Boleh?
97 Chapter 96: Sebelum Ke Luar Kota
98 Chapter 97: Parem dan Sawanan
99 Chapter 98: Ngidam Apa!?
100 Chapter 99: Rejeki Jabang Bayi
101 Chapter 100: Camry yang Menghebohkan
102 Chapter 101: Otw Malmingan
103 Chapter 102: Pikiran Yang Keliru
104 Chapter 103: Teguran
105 Chapter 104: Impulsif
106 Chapter 105: Watuk Ono tambane, Watak di Gowo Mati!
107 Chapter 106: Akhirnya Pesta
Episodes

Updated 107 Episodes

1
Chapter 1: Salam Kenal
2
Chapter 2: Bertemu Saras
3
Chapter 3: Minggat
4
Chapter 4: Berisik!
5
Chapter 5: Cak Sam
6
Chapter 6: Gadis Berambut Pirang
7
Chapter 7: Mister B
8
Chapter 8: Prahara Kerupuk Acir
9
Chapter: Bukan Passion
10
Chapter 10: Kepercayaan Mahal Harganya
11
Chapter 11: INTERVAL
12
Chapter 12: Nyenyak Sampai Pagi
13
Chapter 13: Bakso urat enak, pijat urat?
14
Chapter 14: Metode Dua Jari
15
Chapter 15: Kucing-kucingan
16
Chapter 16: Sama-Sama Tidak Waras
17
Chapter 17: Perjalanan 1
18
Chapter 18: Perjalanan 2
19
Chapter 19: CKPT KSBM
20
Chapter 20: VIRAL
21
Chapter 21: Pelan-Pelan Saja
22
Chapter 22: Bala Tentara
23
Chapter 23: Voucher Gratis
24
Chapter 24: Kediaman Hj Bagong
25
Chapter 25: Duduk Manis di Rumah!
26
Chapter 26: Masih jadi Misteri
27
Chapter 27: Beauty and the Crazy Man
28
Chapter 28: Bejo Tidak Jadi Mati
29
Chapter 29: Lari lagi? Capek dech!
30
Chapter 30: Dendam Nyai Saraswati
31
Chapter 31: Jadi Korban Penculikan
32
Chapter 32: Di Kebun Binatang
33
Chapter 33: Ocehan Burung Beo
34
Chapter 34: Habis Ijazah, akankah Ijab sah?
35
Chapter 35: Aku Tunggu Kamu Pulang!
36
Chapter 36: Kaum Rebahan Yang Terancam
37
Chapter 37: Walaupun tidak tertampan, tapi selalu di depan!
38
Chapter 38: Wawancara
39
Chapter 39: Tentang Kesetiaan
40
Chapter 40: Bertemu Fatimah
41
Chapter 41: Tamparan Bertubi-tubi
42
Chapter 42: Jangan Tertawa Berlebihan, Bahaya!
43
Chapter 43: Menagih Janji
44
Chapter 44: Akibat Settingan
45
Chapter 45: Lunturnya Suatu Amarah
46
Chapter 46: Loro Pikir
47
Chapter 47: Jadi Makin Cinta deh!
48
Chapter 48: MaDeSu
49
Chapter 49: l Love You So Much Much
50
Chapter 50: Tak Tik Paijo
51
Chapter 51: Tipu Daya Haji Bagong
52
Chapter 52: Pembalasan Memang Harus Lebih Kejam!
53
Chapter 53: Kerja Keras Bagai Kuda
54
Chapter 54: Bambang is Back
55
Chapter 55: Hujan Air Mata
56
Chapter 56: Si Galau vs Si Gabut
57
Chapter 57: Pendekatan 1
58
Chapter 58: Pendekatan 2
59
Chapter 59: Gagal
60
Chapter 60: Berdarah Tapi Senang
61
Chapter 61: Sekarat
62
Chapter 62: Drama Hujan
63
Chapter 63: Harusnya Aku Yang Menangis
64
Chapter 64: Es Gula Batu
65
Chapter 65: Kage Bunshin no Jutsu
66
Chapter 66: Oh, ternyata!
67
Chapter 67: Sabar Bu Sabar!
68
Chapter 68: I'm Sorry Goodbye
69
Chapter 69: Borok itu Di Obati, Bukan di Tutupi!
70
Chapter 70: What Wrong with You?
71
Chapter 71: Alasan Kabur
72
Chapter 72: GEGER GEDHEN
73
Chapter 73: Pasca Geger Gedhen
74
Chapter 74: Obrolan Serius
75
Chapter 75: Terjerat Cinta Mas Paijo
76
Chapter 76: Sawan Pengantin
77
Chapter 77: Kepulangan Jaelani
78
Chapter 78: Makan Malam
79
Chapter 78: Makan Malam
80
Chapter 79: Perjalanan Ini...
81
Chapter 80: Gangguan Setan
82
Chapter 81: Rumah Mewah
83
Chapter 82: Hari Pertama Di Rumah Mewah
84
Chapter 83: Tetangga Seberang Rumah
85
Chapter 84: Iseng-iseng Biar Kapok!
86
Chapter 85: Tamu
87
Chapter 86: Balapan
88
Chapter 87: Terpantau CC TV
89
Chapter 88: Kebohongan Yang Fatal
90
Chapter 89: Jurus Ampuh
91
Chapter 90: Di Rundung Kesepian
92
Chapter 91: Apakah Aku Hamil?
93
Chapter 92: Drama Piknik
94
Chapter 93: COD
95
Chapter 94: Dukungan Seorang Istri
96
Chapter 95: Di Pijit Sambil di Puk-Puk, Boleh?
97
Chapter 96: Sebelum Ke Luar Kota
98
Chapter 97: Parem dan Sawanan
99
Chapter 98: Ngidam Apa!?
100
Chapter 99: Rejeki Jabang Bayi
101
Chapter 100: Camry yang Menghebohkan
102
Chapter 101: Otw Malmingan
103
Chapter 102: Pikiran Yang Keliru
104
Chapter 103: Teguran
105
Chapter 104: Impulsif
106
Chapter 105: Watuk Ono tambane, Watak di Gowo Mati!
107
Chapter 106: Akhirnya Pesta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!