18

Hai Readers...terima kasih ya udah mampir di karyaku....

Selamat membaca...happy Reading...

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=>>>>>

Setelah kepergian Gery dari taman, Felisya pun mengajak Aiza dan Aida pulang ke rumah. Sesampai di rumah Rangga dan buk Fatimah sudah duduk di teras sedang beristirahat pulang dari kebun.

Aiza dan Aida turun dari sepeda motor lalu belari mengejar Ayahnya.

“ Eh...anak Ayah dari mana?” tanya Rangga ramah pada kedua putrinya.

“ Dari taman...” jawab Aiza dan Aida serentak.

“ ngapain ke taman?” tanya Rangga pada Aiza dan Aida.

“ main Ayunan dan seluncuran...” jawab Aiza riang.

“ Yah..yah...” oceh Aida sambil memperlihatkan coklat yang di belikan oleh Gery pada Rangga.

“ Eh... apa ini?? Di belikan bunda ya...?” tanya Rangga pada Aida.

“ bukan...di kasih om temannya bunda...” jawab Aiza jujur.

“ Temannya bunda??” Tanya Rangga sambil menatap tajam pada Felisya.

“ Itu lho yah...om yang baik hati...suka kasih kami uang...suka jajanin kami makanan...” jawab Aiza lagi.

“ Owh...ya udah kalian makan dulu coklatnya ya di dalam...” perintah Rangg apada kedua putrinya.

Rangga meantap tajam pada Felisya, Felisya melihat raut wajah Rangga yang merah padam menahan emosi. Namun Felisya pu masuk ke dalam rumah tak mempedulikan amarah Rangga.

Seperti biasa setelah makan malam, Felisya mengajak Aiza dan Aida tidur di kamar. Tak berapa lama Aiza dan Aida pun terlelap. Rangga masuk ke dalam kamar dia menatap tajam pada Felisya, amarahnya semakin memuncak saat melihat Felisya tengah memegang ponsel Android yang baru di tangannya.

“ udah hebat kamu sekarang ya??”

“ Udah senang main sama om-om..!!” ujar Rangga sinis pada Felisya.

“ dengarkan penjelasanku dulu bang...” ucap Felisya menenangkan amarah Rangga.

Felisya menggenggam tangan Rangga, berusaha membujuk Rangga. Rangga pun menepis tangan Felisya.

“ aku tak menyangka kamu bisa jual diri sperti in...jangan-jangan Gaji yang kamu dapat dari hasil kamu menjual tubuhmu...?” tuduh Rangga pada Felisya.

Felisya pun menggelengkan kepalanya, tanpa di sadarinya buliran bening pun jatuh di pipi Felisya. Rangga mencengkram dagu Felisya,

“ kalau kamu sudah menjual tubuh ini, sekarang aku mau mencoba menikmati bekas sentuhan dari pria luar sana...” bentak Rangga.

Rangga pun membuka paksa baju Felisya, lalu dia pun melakukan hal yang tak senonoh pada istrinya. Rangga menikmati tubuh istrinya dengan kasar. Membuat Felisya semakin menangis kesakitan menahan perbuatan Rangga. Serta hancurnya hati Felisya yang di perlakukan seperti wanita murahan oleh suaminya sendiri.

Setelah puas menyakiti Felisya Rangga pun membiarkan Felisya di dalam kamar dengan luka yang sangat mendalam. Rangga tak mau mendengarkan sedikit pun penjelasan dari Felisya.

Rangga pun keluar dari rumah dan pergi ke warung untuk menenangkan hatinya. Dia sangat marah pada Felisya, dia tak menyangka Felisya berselingkuh di belakangnya. Itulah yang saat ini ada di dalam pikiran Rangga.

Felisya yang merasa sangat hancur dengan perbuatan Rangga, dia tak sanggup lagi hidup bersama Rangga. Felisya mengenakan pakaiannya lalu dia pun melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah itu Felisya pun mengemas pakaiannya untuk pergi meninggalkan Rangga.Dia berencana akan pergi ke rumah kakaknya untuk sementara waktu.

Namun Felisya tak akan menceritakan semua derita yang di alaminya pada keluarganya, karena Felisya tak ingin mereka membenci Rangga. Felisya akan beralasan hanya sekedar berlibur sebentar hingga dia merasa tenang.

Setelah mengemas pakaian dan barang-barang Aiza dan Aida pun, felisya tidur di samping kedua putrinya, Felisya memeluk kedua putrinya mencoba memejamkan mata walau sulit untuk tertidur. Dengan susah payah Felisya berusaha untuk tidur, Felisya pun akhirnya tertidur.

Pada jam 3.00 dini hari, Felisya pun terbangun dari tidurnya, dia pun menunaikan shalat tahajud meluapkan semua beban yang di rasakannya pada yang maha berkuasa, memohon kekuatan agar Felisya sanggup menjalani hari-hari yang sulit ini.

Felisya bermunajat pada sang Pencipta hingga azan subuh berkumandang, Felisya pun melaksanakan shalat subuh, setelah shalat subuh Felisya langsung melaksanakan semua tugasnya di dapur. Setelah selesai memasak, Felisya memabngunkan Aiza dan Aida lalu memandikan mereka, lalu memakaikan pakaian yang rapi untuk mereka, Felisya berencana akan pergi ke kota pagi ini dengan bis jam 7.00 pagi.

Rangga masih saja tertidur, Fatimah heran melihat Felisya dan kedua putrinya telah rapi seperti orang akan berangkat. Fatimah pun menghampiri Felisya.

“ Feli...hari ini hari minggu....kamu mau kemana?” tanya Fatimah pada Felisya heran.

“ mhm...buk...Feli ingin pulang sebentar ke kota...Feli akan bawa anak-anak...kami akan berangkat pdengan bis pagi ini” jawab Felisya.

Fatimah merasa ada masalah yang terjadi di antara Felisya dengan Rangga.

“ apa kamu ada masalah dengan Rangga?” tanya Fatimah pada Felisya.

“ Nggak ada buk...” Felisya masih berusaha menutupi semua masalah yang terjadi di anatara dirinya dan suaminya.

“ Feli...jujurlah smaa ibuk...” desak Fatimah pada menantunya.

“ nggak ada buk...Feli Cuma ingin menenangkan pikiran Felisya buk...” jawab Felisya berusaha menahan tangisnya.

Hati Fatimah merasa tak enak, Fatimah pun memanggil pak Hendra di belakang rumah sedang asik memberi makan ayam.

“ Pak...pak...sini...” panggil Fatimah pada suaminya.

“ Ada apa buk...??” tanya pak Hendra pada Fatimah.

“ Sini...lihatlah itu...Felisya mau pulang ke kota pagi ini...” ujar Fatimah memberitahukan pada pak Henra.

“ pulang ke kota...?? kok mendadak buk?” tanya pak Henra heran.

“ duh bapak masih bertanya...harusnya bapak tanya langsung dewh sama dia...” perintah Fatimah pada pak Hendra.

Hendra pun langsung masuk ke dalam rumah lalu menghampiri Felisya.

“ kamu mau kemana nak,,,? Tanya pak Hendra pada menantunya.

“ aku mau pulang ke kota sebentar pak...” jawab Felisya tenang.

“ kamu ada masalah?? Apakah Rangg atahu kamu mau berangkat ?” tanya pak Hendra lagi.

Felisya hanya diam, melihat Felisya diam, Hendra pun melangkah menuju kamar Rangga, dia membangunkan Rangga dari tidurnya yang tampak lelap.

“ Rangga...Rangga bangun...” perintah pak Hendra dengan suara baritonnya.

Rangga pun bangun dengan mata yang berat, entah pa yang telah di lakukannya tadi malam sehingga jam setengah enam masih saja nyenyak tidurnya.

“ Iya pak...Rangga udah bangun...” ujarnya dengan suara serak khas orang bangun tidur.

“ Bangunlah, dan tunaikanlah kewajiban shalat subuhmu...” perintah pak Hendra kesal ada Rangga.

Rangga pun bangun dan melangkah menuju kamar mandi, Rangga pun membersihkan tubuhnya setelah itu dia pun melaksanakan shalat subuh, setelah Rangga selesai shalat subuh. Pak Hendra memanggil Rangga dan menyuruh Rangga duduk di ruang tengah rumah.

“Rangga...sini dulu...” panggil Hendra.

Rangga pun melangkah ke luar kamar lalu ikut bergabung dengan Felisya dan kedau putrinya yang terlihat sangat rapi.

“ Mau kemana dia?” tanya Rangga di dalam hati kesal.

Bersambung...

Hai reader jangan lupa tinggalkan jejak ya...

**Rate...

Favorite...

Like...

Koment...

Hadiah...

serta Vote...

di tunggu ya...biar semakin semangat...

Terima kasih🙏🙏🙏🙏🙏**

Terpopuler

Comments

𝕹𝖚𝖗𝖚𝖘𝖞𝖘𝖞𝖎𝖋𝖆

𝕹𝖚𝖗𝖚𝖘𝖞𝖘𝖞𝖎𝖋𝖆

semangat kakak..
😘😘😘😘

2021-09-07

0

نور جنه

نور جنه


☁️☁️☁️✨☁️✨☁️☁️
☁️☁️☁️☁💎☁️☁️☁️
☁️☁️☁️💍💍💍☁️☁️
☁️☁️💍☁️☁️☁️💍☁️
☁💍☁️☁️☁️☁️💍☁️
☁️💍☁️☁️☁️☁️💍☁️
☁️💍☁️☁️☁️💍☁️☁️
☁️☁️💍💍💍☁️☁️☁️
☁️☁️☁️☁️☁️☁️☁️☁️.
§💛❤ For You ❤💛§
§🎀Valentines Day🎀§
✨🌹🌹 🌹🌹✨
🌹🎁👫🌹👫🎁🌹
🌹💎🎉💏🎉💎🌹
✨ 🌹💋 💍 💋🌹 ✨
✨ 🌹💝🌹 ✨
✨ 🌹 ✨
🍃 🌹
🍃 🌹

2021-08-30

0

💲💲quad ☀᪙ͤ🎀Cantika hiat

💲💲quad ☀᪙ͤ🎀Cantika hiat

hati wanita sangat lah rapuh, sekali nya tdk di hargai itu membuat hati wanita seperti di tusuk tusuk 😢😢

2021-08-03

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!