17

Hai Readers...terima kasih ya udah mampir di karyaku....

Selamat membaca...happy Reading...

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=>>>>>

Satu minggu setelah Felisya mengirimkan alamatnya pada Sarah, datanglah seorang kurir membawakan sebuah paket untuk Felisya, Kebetulan kurir datang pada hari sabtu, tepat hari Felisya tidak berangkat ke kantor.

‘Permisi....” seru si kurir dari depan pintu.

Felisya yang asik bermain dengan Aiza dan Aida di ruang tengah langsung melangkah menuju pintu melihat siapa yang datang. Felisya melihat bingung pada seorang pria yang tak di kenalnya berdiri di depan pintu.

“ Maaf mau cari siapa?” tanya Felisya pada pria itu.

“ Maaf kak..apa benar ini rumahnya Felisya?” tanya pria tersebut pada Felisya.

“ Iya...ada apa ya?” tanya Felisya pada pri itu sambil mengernyitkan dahinya bingung.

“ Ini kak...ada paket buat kak Felisya...” jawab sang pria sambil mengulurkan kotak paket di tangannya.

Felisya mengambil paket itu lalu memperhatikan nama yang tertera di paket itu, dan tak lupa melihat si pengirimnya. Tertulis di sana si pengirim adalah Sarah sahabat lama Felisya.

“ owh iya...terima kasih ya...” ucap Felisya.

Pria itu pun pergi meninggalkan rumah Felisya, Felisya masuk ke dlaam rumah.

“ Siapa bun?” tanya Aiza yang selalu ingin tahu.

“ itu..kurir paket...” jawab Felisya.

“ Paket apa?” tanya Aida yang jarang-jarang berbicara pun ikut bertanya.

“ bunda juga nggak tahu...kita buka dulu yuk...” ucap Felisya pada kedua putrinya yang selalu ingin tahu.

Felisya pun membuka segelan paket yang di dapatnya. Setelah bungkusnya terbuka, Felisya kaget saat melihat isi paket yang di kirimkan oleh sahabatnya Sarah.

Di sana tertulis.

Happy Birthday my best friend....

Maaf hanya ini yang bisa aku berikan padamu...

Sekian lama aku mencari kabar tentangmu...

Sejak aku bisa menghubungimu aku tak ingin lagi kehilangan komunikasi denganmu...

Aku sudah mengetahui segala halnya tentang dirimu...

Aku harap kamu bisa menjaga silaturrahmi kita dengan hadiah yang ku berikan...

Miss you bebh...

Semoga di lain waktu kita bisa ketemu lagi...

Sahabatmu...Sarah....

Felisya menitikkan air matanya saat membaca tulisan tangan dari Sarah, dia tak menyangka persahabatan yang bertahun-tahun terpisah masih di jaganya.

Felisya membolak-balikkan kotak hadiah yang di berikan Sarah,kotak ponel Android keluaran terbaru. Dia membukanya perlahan-lahan dan mencoba membuka ponsel itu.

Ponsel itu telah berisi sim card baru, yang mana sim card di dalam ponsel itu telah di aktifkan oleh Sarah. Felisya membuka ponsel itu.

Saat ponsel telah terbuka, terdapat sebuah pesan dari sarah. “ Kalau kirimkanku udah sampe hubungi aku ya...” pesan dari Sarah.

Felisya pun langsung men-dial nomor Sarah.

“ hallo...assalamu’alaikum...” ucap Sarah saat mengangkat panggilan dari Felisya.

“Halo Sarah...” ucap Felisya.

“ ya ampun Sarah...hadiah yang kamu berikan terlalu mahal Sar..” ujar Felisya merasa tak enak hati.

“ tak semahal silaturrahmi kita Fel...aku benar-benar kehilanganmu...3 tahun aku berusaha mencari tahu tentang dirimu...dan baru kemarin aku liat Fb kamu aktif...” ujar Sarah yang susah payah mencari tahu tentang sahabatnya semenjak 3 tahun yang lalu.

“ Walaupun begitu kamu juga gak harus belikan ini buat aku..” bantah Felisya pada sahabatnya yang selalu saja royal pada para sahabatnya.

“ udah jangan protes lagi...aku udah ikhlas kasih hadiah itu buat kamu...” ucap Sarah.

“ Feli...nanti kita sambung lagi...nanti aku yang telpon kamu...sekarang aku lagi kerja menyelesaikan orderan hari ini...” ujar Saraha lalu Sarah pun memutuskan sambungan panggilannya.

“ Ini punya siapa bun?” Tanya Aiza setelah Felisya tak lagi menelpon.

“ ini punya teman bunda...trus di kasihnya sama bunda...” jawab Felisya.

“ Bagus bun...teman Aiza juga ada yang punya hp seperti ini...” ujar Aiza sambil memegang hp baru Felisya.

“ Iya sayang...semoga ponsel ini bermanfaat buat kita ya...” ujar Felisya.

Tak terasa sore pun datang, Felisya menghabiskan waktunya dengan bermain bersama kedua putrinya. Felisya pun memandikan Aiza dan Aida, setelah itu membiarkan Aiza dan Aida bermain di depan rumah sambil melihat kakeknya yang asik bekerja, sedangkan Rangga dan ibunya pergi ke kebun.

Saat Aiza dan Aida bermain, Felisya pun memasak makanan untuk makan malam. Setelah itu Felisya mengajak Aiza dan Aida keliling bersepeda motor hingga mereka pun berhenti di taman tempat Aiza dan Aida sering bermain, hampir satu bulan Felisya tak mengajak Aiza dan Aida bermain ke taman karena dia merasa lelah bekerja di rumah sehingga dia lebih memilih m\=bermain di rumah bersama kedua putri Cantiknya itu.

Di taman Aiza dan Aida asyik bermain ayunan dan seluncuran, sedangkan Felisya seperti biasa duduk di bangku panjang yang tersedia di taman itu. Felisya asik mengambil foto dan video kelincahan kedua putrinya yang berlari penuh keceriaan.

“ Asyyikk banget...” sapa Gery.

Felisya menoleh pada asal suara yang menyapanya.

“ Pak Gery... “ ucap Felisya yang kaget melihat keberadaan Gery di taman. Felisya merasa aneh setiap dia datang ke taman, Gery selalu saja datang menghampirinya.

“ Iya Fel...aku disini... tempat ini adalah tempat aku menenangkan pikiranku dari luka yang ku alami...” ujar Gery jujur dengan perasaannya.

Felisya menatap dalam pada Gery, dia tak menyangka seorang Gery, pria yang sukses dan bergelimang harta memiliki luka yang di pendamnya.

“ Taman ini adalah tempatku menghabiskan masa kecilku bersama ibuku sehingga aku merasa nyaman untuk sekedar duduk menghabiskan waktu kosongku....aku akan datang kesini jika beban yang ku pikul terlalu berat, seolah aku mengungkapkan smeua bebanku pada ibu...” cerita Gery panjang lebar.

“ mhm...begitu...apakah saat ini kamu lagi ada masalah?” tanya Felisya hati-hati takut Gery marah.

“ iya...dua bulan ini adalah masa-masa sulit yang harus ku lewati, karena kegagalan pernikahanku yang telah aku rencanakan awal tahun lalu bersama wanita yang kucintai...” tutur Gery.

“ Namun cinta ku yang tulus di balas dengan sebuah pengkhianatan...” Gery meluapkan rasa sesak yang di pendamnya selama ini.

“ Sabar ya pak...di balik semua ini pasti ada hikmahnya...” ucap Felisya memberi dukungan pada Gery.

“ Bersyukurlah aku tahu kebusukkan wanita itu sebelum menikah, sehingga aku tak susah terlepas dari wanita itu...” ujar Gery tersenyum.

“ Benar...jika kamu telah terjebak dalam pernikahan, lalu kamu mengetahui segala keburukannya itu lebih menyakitkan dari pada mengetahui kebenaran lebih awal...” gumam Felisya dalam hati mengingat sikap suaminya yang berubah-ubah tak menentu membuat Felisya mulai muak dengan tingkahnya.

“ Feli...Feli...Felisya...” panggil Gery melambaikan tangannya tepat di wajah Felisya membuyarkan lamunan Felisya.

“ Eh... iya...ada apa?” tanya Felisya.

“ Kamu kenapa jadi melamun seperti itu??” tanya Gery heran melihat Felisya yang tiba-tiba melamun.

“ nggak apa-apa kok...” ujar Felisya menutupi kesedihan yang di bayangkannya tadi.

“ mhm... ya udah,,... udah sore...aku duluan ya...” ujar Gery pamit meninggalkan Felisya.

Gery menghampiri Aiza dan Aida,

“hai anak-anak cantik dan pintar...” panggil Gery pada Aiza dan Aida.

Aiza dan Aida melihat om yang selalu memberinya uang langsung berlari menghampiri Gery.

“ Om...ada coklat...kalian mau?” tanya Gery dengan suara berbisik.

“ Mau...” jawab Aiza dan Aida serentak.

Gery mengambil sesuatu dari dalam sakunya lalu memberikan dua batang coklat pada Aiza dan Aida.

“ Makasih om...” ucap Aiza dan Aida dengan suara imutnya.

“ sama-sama...kalian jangan nakal ya...” pesan Gery lalu mengacak-acak rambut Aiza dan Aida, Dia pun melangkah meninggalkan Aiza dan Aida sambil melambaikan tangannya pada Aiza dan Aida.

Bersambung...

Hai reader jangan lupa tinggalkan jejak ya...

**Rate...

Favorite...

Like...

Koment...

Hadiah...

serta Vote...

di tunggu ya...biar semakin semangat...

Terima kasih🙏🙏🙏🙏🙏**

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***