Hai Readers...terima kasih ya udah mampir di karyaku....
Selamat membaca...happy Reading...
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=>>>>>
Felisya pulang dengan wajah yang berbinar-binar, dia mengendarai sepeda motor bututnya dengan hati yang bahagia, dia tak sabar ingin memberitahukan kepada Rnagga bahwa dia telah menerima gaji dari hasil kerjanya selama satu bulan ini. Rasa lelah yang di rasakannya seakan hilang begitu saja.
Sesampai di rumah, Felisya mendapati Rangga sedang bermain dengan Aiza dan Aida, hari ini dia tak pergi ke kebun karena sedari pagi hujan gerimis.
Felisya memarkirkan sepeda motornya di depan Rumah, Aiza dan Aida yang mendengar suara sepeda motor milik bundanya langsung berlari menuju teras menyambut kedatangan bunda mereka.
“ Bunda....” teriak Aiza dan Aida riang menghambur di pelukkan bundanya.
“ Eh anak bunda...” ucap Felisya lalu memeluk kedua putrinya.
“ Bunda bawa apa ?” tanya Aiza pada Felisya saat melihat kantong kressek yang di bawa Felisya.
Felisya sengaja membelikan buah kesukaan Aiza dan Aida di perjalanan hendak pulang tadi. Felisya pun memberikan kantong itu kepada Aiza dan Aida, Aiza dan Aida pun berlari masuk ke dalam rumah memamerkan kantong kresek yang di bawa Felisya.
“ Assalamu’alaikum...” ucap Felisya sebelum masuk ke dalam rumah.
“ Wa’alaikumsalam....” jawab Rangga dan Fatimah yang tengah duduk di ruang tengah.
Felisya pun menghampiri suami dan ibu mertuanya menyalami dan mencium punggung tangan keduanya.
“ tumben kamu bawa oleh-oleh...?” tanya Rangga heran.
“ mhm...nggak apa-apa bang...aku habis terima gaji...sekali-sekali nyenangin hati anak-anak..” jawab Felisya.
Felisya pun mengeluarkan uang dari tasnya lima lembar uang seratus ribu. Lalu memberikan uang tersebut pada Fatimah.
“ Buk...ini Feli udah terima gaji...di simpan ibuk ya...” ucap Felisya.
“ nggak usah kasih ibuk...kamu simpan aja...” tolak Fatimah yang merasa kasihan dengan kehidupan Felisya.
“ Nggak apa-apa buk...yang penting do’akan saja kami di mudahkan rejeki,...” ucap Felisya.
Aiza dan Aida asyik dengan buah yang di bawa Feli, Feli pun masuk ke dalam kamar, lalu dia pun mengambil handuk untuk mandi, Setelah mandi dia pun mulai memasak untuk makan malam.
Setelah Felisya menyelesaikan urusan memasak di dapur, Felisya pun memandikan kedua putrinya. Setelah itu Rangga pun menunggu Felisya di dalam kamar. Saat Felisya masuk ke dalam kamar di mendapati Rangga berada di sana.
“ Abang...” panggil Felisya lalu dia pun mengambil uang di dalam tasnya. Lalu , memperlihatkan penghasilannya selama satu bulan ini.
“ Alhamdulillah dek...gajimu besar juga...” ujar Rangga.
“ Alhamdulillah bang...” ucap Felisya.
“ Uang ini kita bayarkan hutang-hutang kita pada kakakku, setelah itu sisanya kita pakai buat kebutuhan kita...” ujar Felisya yang sudah membagi-bagi uang itu untuk kebutuhan sehari-hari.
Rangga merasa kesal karena Felisya hanya memikirkan hutang pada kakaknya serta uang untuk kebutuhan sehari-hari. Felisya sedikit pun tidak membahas uang yang di butuhkan Rangga untuk bolak-balik ke luar kota.
“ Kenapa bang?” tanya Felisya saat melihat raut wajah Rangga yang masam.
“ trus...kamu ngga sisihkan gaji kamu buat ongkosku bolak-balik luar kota...” gerutu Rangga kesal.
“ Ya ampun bang...bayar hutang itu lebiih penting bang...lagian abang kan juga ada gaji...ya udah gaji abanglah yang abang pake untuk kebutuhan abang bolak-balik luar kota.
“ kamu kok malah jadi hitung-hitungan sich sama aku?” protes Rangga pada Felisya.
“ trus abang maunya apa? Semua gaji aku, aku kasihkan sama kamu bang...trus suka-suka hatimu habiskannya buat merokok dan minum di warung...?? traktir-traktir teman-teman kamu kayak orang yang punya uang aja...” cerocos Felisya meluapkan isi hatinya yang kesal selama ini mendapat berita dari teman-teman Rangga yang hobi mentraktir teman-temannya sedangkan saaat Felisya meminta uang untuk sehari-hari dia bilang nggak ada uang.
“ ngelunjak kamu ya??” bentak Rangga melayangkan tangannya ke atas.
“ Pukul aku bang...!!!pukul aja...!!” bentak Felisya.
Aiza dan Aida yang mendengar keributan Felisya dan Rangga dari luar, mereka pun masuk ke kadalam kamar. Mereka langsung memeluk tubuh Felisya.
“ Ayah...jangan jahat sama bunda...” oceh Aiza pada Rangga.
Rangga pun mengfhempaskan tangannya lalu dia keluar dari kamar dan duduk di teras rumah. Sedangkan Felisya memeluk kedua putrinya, menenangkan Aiza dan Aida yang menangis karena bersedih melihat Ayah dan bunda mereka yang selalu saja bertengkar.
Fatimah yang mendengar pertengkaran itu merasa tidak enak hati, akhirnya dia pun mengambil uang yang tadi di berikan Felisya kepadanya lalu menghampiri Felisya di dalam kamarnya.
“Feli...uang in kamu simpan saja...ibuk nggak mau nanti jadi pertengkaran antara kamu dan Rangga...“ ujar Fatimah menyodorkan uang yang di berikan Felisya tadi.
“ nggak buk...Feli sengaja kasih uang in sama ibu, sebagai cadangan buat ibu saat butuh sesuat jika aku atau bang Rangga sedang tak di rumah...”
“Felisya bertengkar sama bang Rangga, bukan masalah uang yang Feli kasih sama ibuk...tapi...bang Rangga yang juga ma8u aku membagi penghasilanku untuknya sedangkan dia sendiri memiliki penghasilan sendiri,....”
“ Seharusnya dia yang memenuhi kebutuhan keluarga, dan membayar hutang pada kakak Feli, tapi setelah Feli ada penghasilan ini, Feli tak lagi meminta uang untuk kebutuhan Feli dan kebutuhan sehari-hari buk...apa salahnya sich dia bersyukur dengan hasilyang Feli dapat mengurangi bebannya...” ujar Felisya menjelaskan pada Fatimah akar permasalahan yang terjadi antara Feli dan rangga.
“mhm...nanti biar ibuk yang ngomong sama dia...” ujar Fatimah pada Felisya.
“ Makasih ya buk...” ucap Felisya.
“Fatimah pun keluar dari kamar Felisya dan membawa uang yang di berikan Felisya tadi lalu menyimpannya.
Saat makan malam bersama. Felisya tetap melayani suaminya. Dia mengambilkan makanan ke dalam priring Rangga lalu memberikannya pada Rangga setelah itu dia pun menyuapi kedua putrinya. Setelah Aiza dan Aida kenyang, Felisya pun mulai mengisi perutnya yang sedari telah merasakan lapar. Namun dia lebih mementingkan perut suami dan anak-anaknya.
Setelah makan malam, Felisya pun langsung menidurkan kedua putrinya. Aiza dan Aida telah terbiasa tidur setelah makan malam, sehingga mereka pun mudah terlelap.
Saat Felisya hendak memejamkan matanya, ponsel butut milik Felisya pun berdering. Felisya melihat ponselnya ada panggilan dari nomor tak di kenal. Dia pun mengangkat panggilan itu.
“ hallo...Assalamu’alaikum...” ucap Felisya saat panggilan telah terhubung.
“ Wa’alaikumsalam...Feli...kamu lagi apa?” tanya suara seorang wanita di seberang sana namun suara itu tak asing di telinga Felisya.
“ Sarah??” tanya Felisya memastikan orang yang menghubunginya adalah sahabat lamanya.
“ Iya Feli...aku sarah...kamu sibuk nggak?” tanya Sarah
“ Nggak kok Sar..aku habis menidurkan anak-anakku...” ucap Felisya.
“ oh...Feli...aku boleh minta alamatmu nggak...?” tanya Sarah pada Felisya.
“ Buat apa Sar..?” tanya Felisya heran.
“ kamu lupa ya...seminggu lagi bertepatan hari ulang tahunmu...aku mau kasih kamu hadiah...” jawab Sarah bersemangat.
“ ya ampun Sarah...nggak usah repot-repot...” tolak Felisya ramah.
“ nggak repot kok...jangan lupa kirimkan alamat kamu ya...!” pinta Sarah lalu dia pun memutuskan panggilannya.
Felisya pun mengirimkan alamatnya saat ini pada sahabat lamanya itu, dari dulu Felisya dan Sarah selalu saling memberi hadiah ulang tahun. Namun kali ini Felisya belum bisa memberikan hadiah ulang tahun pada sahabat lamanya itu.
Bersambung...
Hai reader jangan lupa tinggalkan jejak ya...
**Rate...
Favorite...
Like...
Koment...
Hadiah...
serta Vote...
di tunggu ya...biar semakin semangat...
Terima kasih🙏🙏🙏🙏🙏**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Emak Femes
Mampir lagiiii kak
2021-08-16
1
💲💲quad ☀᪙ͤ🎀Cantika hiat
yang sabar kak feli
semangat thor
2021-08-03
1
Gusmandora
lanjut Thor
saling mendukung yuk
2021-07-12
0