Hai Readers...terima kasih ya udah mampir di karyaku....
Selamat membaca...happy Reading...
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=>>>>>
Di kantor Felisya mulai menikmati kesehariannya bekerja, dia bekerja dengan gigih, dan sangat telaten. Karena Felisya merupakan wanita yang supel sehingga dia mudah bergaul dengan Karyawan dan karyawati di kantornya.
Felisya tak pernah membedakan jabatan dan posisi teman-temannya baik itu Office boy, satpam atau karyawan biasa semuanya di anggap teman sehingga Felisya mulai banyak teman.
Saat pekerjaan Felisya sudah selesai, Felisya membuka akun Facebooknya hanya sekedar ingin tahu kegiatan para sahabatnya selama Felisya tak mempunyai ponsel android.
Di facebook Felisya melihat sahabatnya sedang berekreasi ke sebua pantai dan berfoto di depan sebuah mobil mewah. Hati Felisya pun terbesit kesedihan di saat melihat sahabatnya semakin hari semakin bahagia dan ekonomi mereka semakin berjaya.
Felisya pun melihat postingan-postinga facebook teman-temannya yang lain semua mereka tampak bahagia, dan hampir semua teman-teman Felisya di Facebook terlihat sukses dalam kehidupannya.
“ Ya Allah...kenapa hidupku sampai seperti ini...apa salahku?? Sejak menikah hidupku luntang lantung tak karuan...berbagai cobaan selalu kau timpakan padaku...?” umpat Felisya di dalam hati tak menerima dengan keadaan yang kini di jalaninya.
Santi seorang Office girl melihat raut wajah Felisya yang sedang bersedih, tak ceria seperti biasanya. Dia pun menghampiri Felisya.
“ Kak Feli...kenapa?” tanya Santi pada Felisya ( Santi memanggil kakak pada Felisya atas permintaan Felisya sendiri)
“ Eh...Santi...nggak apa-apa...” jawab Felisya menutupi rasa sedihnya.
Santi melirik ke arah laptop yang ada di depan Felisya, di sana terlihat foto teman Felisya yang berfoto di depan mobil mewah. Santi dapat menyimpulkan apa yang membuat Felisya bersedih.
“ Kak Feli sedih gara-gara melihat foto teman kak Feli ya...?” tanya Santi memberanikan diri bertanya.
“ mhm....” Felisya tak langsung menjawab pertanyaan Santi.
“ Kak...hidup ini seperti roda...saat ini...mungkin kita berada di bawah...dan suatu saat nanti ada masa nya kita berada di atas...yang penting sabar...” nasehat Santi pada Felisya.
“ kamu benar San...aku nya aja yang tak bersyukur...” ucap Felisya tersenyum getir.
“ Sama kak...aku terkadang juga suka sedih melihat kehidupan teman-teman yang terlihat bahagia di sosia media...tapi aku yakin sama Allah...Dia memiliki rencan yang baik untuk kehidupan kita kak...” nasehat Santi.
“ Maaf ya kak...aku jadi nasehatin kakak yang lebih tua dari aku...” ujar Santi jadi tak enak hati.
“ nggak apa-apa...kita sebagai teman memang harus saling mengingatkan...walaupun beda umur...” ujar Felisya tersemyum.
“ eh kak Feli mau teh atau kopi...biar aku bikinin...supay kak Feli nggak sedih-sedih lagi...” tawar Santi.
“Boleh...tapi terima kasih terlebih dahulu ya San...” ucap Felisya tulus.
“ sama-sama kak...” ucap Santi lalu dia pun melangkah ke ruang pantry yang ada di lantai tujuh lalu membuatkan secangkir teh untuk Felisya.
Felisya pun menutup facebook yang tadi di bukanya, namun saat mau log out ada pesan dari teman Felisya yang bernama Sarah, Sarah merupakan sahabat Felisya saat duduk di bangku SMA, setahu Felisya Sarah saat ini tinggal di Bali dan buka usaha butik.
(“ Hai Feli...”) sapa sarah
(“ Hai g Sarah,...”) balas Felisya
(“Feli...kamu apa kabar??”) Sarah
(“ Baik Sar...kamu gimana kabarnya”) Felisya
(“ Aku baik Feli...aku kangen deh sama kamu....lama nggak ada kabar dari kamu...kamu kemana aja?”) Sarah
(“ aku nggak kemana mana kok Sar...masih disini....aku juga kngen lho sama kamu...”) Felisya
(“ trus sekarang kamu kerja apa Feli?”) Sarah
(“ Aku...aku sekarang kerja di sebuah perusahaan...”) Felisya
(“ Owh baguslah kalau gitu...semoga rejeki kamu lancar terus ya Feli...”) Sarah
(“ Amiin..”) Felisya
(“ Feli...aku boleh monta no. Ponsel kamu?”) Sarah
(“ boleh...085xxxxxxx”) Felisya
(“ makasih ya...lain kali kita lanjut telponan ya...”) Sarah
(“ oke...”) Felisya
Pesan dari sarah pun terhenti lalu Felisya pun keluar dari akun facebooknya.
Felisya terkenang masa-masa persahabatannya dengan Sarah, Walaupun Sarah merupakan anak orang kaya, dia dselalu berteman dengan siapa saja tanpa pandang bulu, hal ini yang membuat Felisya dan Sarah sangat akrab.
Felisya dan Sarah termasuk siswa yang berada di sekolahnya, tapi mereka berdua tak pernah sombong dan angkuh. Mereka selalu membantu teman yang berada dalam kesulitan. Felisya menitikkan air matanya mengenang masa lalunya yang memiliki segalanya, jauh berbeda dengan apa yang dia rasakan setelah menikah.
“ Kak Feli...ini tehnya...” ujar Santi yang telah berada di depan meja kerja Felisya.
Felisya mengusap buliran bening di pelupuk matanya “ maksih ya San....” ucap Felisya.
“ Iya Kak... sama-sama...aku lanjutin kerjaanku dulu ya kak...” ucap Santi lalu melangkah berlalu meninggalkan Felisya.
Tak berapa lama waktu istirahat pun tiba, seperti biasa Gery menghampiri Felisya untuk makan siang di kantin. Begitu juga dengan Putri selalu mengikuti gerakan Gery dan Felisya. Gery dan Felisya tak ambil pusing dengan sikap Putri yang sangat menyebalkan itu.
Mereka menghabiskan waktu makan siang dengan menyantap hidangan yang tersedia di kantin perusahaan. Setelah makan siang, sebelum masuk ke ruangannya Gery mengajak Felisya dan Putri untuk kerja luar kantor menemui klien.
Gery sengaja mengajak Putri agar tak terjadi fitnah di antara mereka berdua.
“ Putri...Feli...setengah jam lagi kalian ikut aku...kita ada pertemuan dengan klien di luar kantor...” ujar Gery lalu melangkah ke ruangannya. Felisya dan Putri hanya mengangguk dan bersiap-siap untuk berangkat bersama atasan mereka.
Mereka pun berangkat menuju perusahaan Global menggunakan mobil milik Gery dan di kendarai oleh sopir Gery. Gery duduk di samping sopir sedangkan Felisya dan Putri dududk di bangku belakang Supir.
Di perjalanan menuju perusahaan Global, Felisya hanya banyak diam sedangkan Putri mengobrol dengan Gery, di sepanjang perjalanan Gery sesekali mencuri pandang pada Felisya melalui kaca spion, Putri yang menyadari hal ityu merasa tak senang hati.
Tiga puluh menit perjalanan, mereka pun sampai di perusahaan Global. Mereka turun dari mobil dan masuk ke dalam gedung perusahaan Global, perusahaan ini lebih besar dari perusahaan milik Gery. Perusahaan ini berkecimpung dalam bidang periklanan, mereka menyediakan ide-ide promo untuk mempublikasikan produk-produk drai berbagai perusahaan yang bekerja sama dengan mereka.
Saat ini mereka telah berada di ruang meeting perusahaan Global, di ruangan itu telah berada pak Haryanto dengan beberapa karyawan penting dalam meeting akan membahas iklan yang akan di luncurkan untuk mempromosikan produk teh yang di produksi oleh perusahaan XX.
“selamat siang pak Gery...” sapa pak Haryanto pada Gery.
“ Selamat siang pak....” ucap Gery lalu menjabat tangan pak Haryanto.
Gery langsung menyuruh Putri dan Felisya langsung duduk tanpa menjabat tangan pak Haryanto, tak berapa lama meeting pun di mulai. Sepanjang meeting mata Hryanto selalu tertuju pada Felisya, Haryanto tak dapat menyembunyikan ketertarikannya pada Felisya, hal ini di tangkap oleh Putri.
Setelah meeting selesai, Haryanto berdiri dan menghampiri Felisya Gery yang melihat itu langsung berdiri menarik tangan Felisya untuk berdiri agar bisa menjauh dari Haryanto.
Bersambung...
Hai reader jangan lupa tinggalkan jejak ya...
**Rate...
Favorite...
Like...
Koment...
Hadiah...
serta Vote...
di tunggu ya...biar semakin semangat...
Terima kasih🙏🙏🙏🙏🙏**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Neyna 🎭🖌️
like thor semangat lanjut 💞
2021-09-07
0
ᵃˡν͚ıňѧ𝐇𝐢𝐚𝐭𝐁𝐞𝐧𝐭𝐚𝐫
sudah mampir kak
semangat selalu😉😉
2021-08-11
1
♕FiiStory_
saya mampir lagi Thor, mampir juga ya Thor di chat storyku 😊
2021-08-04
2