Hai Readers...terima kasih ya udah mampir di karyaku....
Selamat membaca...happy Reading...
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=>>>>>
Setelah makan malam, Felisya pun menidurkan kedua putrinya hingga terlelap.Setelah Aiza dan Aida tertidur, Felisya pun mengambil ponselnya untuk menghubungi Rangga, Dia tak sabar ingin menceritakan pengalaman pertamanya bekerja pada suaminya Rangga.
Dua kali panggilan, Rangga belum juga mengangkat panggilan Felisya, Felisya pun merasa kesal karena Rangga tak pernah duluan menghubunginya kecuali dia yang terlebih dahulu menghubunginya.
Felisya pun mengotak-atik ponsel bututnya sambil memainkan game sudoku yang ada di ponselnya. Mereka hanya memiliki ponsel jadul, dan Rangga memiliki satu ponsel Android yang di beri abangnya padanya secara Cuma-Cuma.
Felisya bosan bermain sudoku, dia pun kembali mengulang menghubungi Rangga, satu kali belum juga di angkat Rangga, dua kali masih belum di angkat Rangga. Sehingga yang ketiga kali pun Rangga masih belum mengangkat panggilannya.
“ Kemana sich???telpon gak di angkat!!” gerutu Felisya kesal.
Felisya pun mengulang-ulang panggilan hingga panggilan pun sudah lebih dari 10 panggilan tak terjawab.
Di panggilan ke 10 Rangga pun mengangkat ponselnya.
“ Halo...” ucap Rangga tanpa bersalh.
“ kemana aja sich bang...sudah lebih sepuluh kali aku menelpon abang tapi nggak di angkat-angkat...” gerutu Felisya kesal.
“ Maaf ya sayang...tadi abang keluar sama teman hp di tinggal yang abang bawa Cuma android...” jawab Rangga masih santai tanpa merasa bersalah.
“ owh...apa salahnya sich kasih kabar aku...? kalau bukan aku yang menelpon abang seakan enggan untuk menghubungiku...” keluh Felisya.
“ Maaf...” ucap Rangga biasa saja.
“ Maaf...selalu aja gitu...aku ini istri kamu bang...aku wanita...aku juga butuh perhatian kamu...” Gerutu Felistya meluapkan rasa sakit di hatinya.
“ lho...kok kamu malah marah-marah sich...justru karena kamu istri aku seharusnya kamu ngerti dunk dengan pekerjaanku...bukan protes aja kerjaannya...” bentak Rangga mulai kesal dengan keluhan Felisya.
“ lho kok abang sich yang nyolot...lagian aku Cuma mengungkapkan apa yang aku rasakan... Apa salahnya sich nelpon aku...tanyain gimana kabar aku kek, lagi apa kek, udah makan belum...entah apa lah...yang penting ada perhatian abang sama kau...” Felisya semakin kesal di bentak Rangga.
“ Udahlah...aku capek...makanya aku malas nelpon kamu...ujung-ujungnya berantem...!” seru Rangga lalu mematikan ponselnya.
“ Halo...halo....” teriak Felisya, Felisya pun melihat panggilannya ternyata Rangga telah memutuskan panggilannya.
“ Ya Allah apa sich salah ku padanya...kenapa dia bisa seperti sekarang ini...???” Gumam Felisya di dalam hati, tanpa di sadarinya buliran bening pun mengalir di pipnya.
Felisya pun merasa sedih, dan dia berusaha memejamkan matanya dengan mengenang masa-masa bahagia bersama Rangga. Hingga Akhirnya Felisya tertidur membawa luka di hatinya.
Felisya dan Rangga telah sering bertengkar hanya karena hal-hal sepele, Rangga yang tak mau menerima apa yang di katakan Felisya, Felisya yang banyak menuntut pada Rangga membuat rumah tangganya pun selalu di hiasi dengan keributan dan keributan setiap harinya.
Sedangkan Rangga di kostanya pun menggaruk-garuk keplanya bingung menghadapi istrinya yang semakin hari semakin banyak maunya.
“ Kenapa lagi bro...?” tanya Anto sahabat Rangga satu kost yang merupakan guru PNS di sekolah yang sama.
“ Nggak tahu nih...istriku nelpon...habis tu marah-marah nggak nentu...aku kan jadi pusing...” keluh Rangga pada sahabatnya.
“ Apa sich jadi pangkal permasalhannya...?” tanya Anto pada Rangga, menurutnya nggak mungkin istri Rangga marah-marah tanpa alasan.
“ Aku jarang menghubunginya....tadi pun dia nelpon udah 10 panggilan tak terjawab...: cerita Rangga pada Anto.
“ Ya ampun bro... ya jelas dia marah...seharusnya kamu minta maaf dan menjelaskan kenapa kamu nggak mengangkat telponnya...ini kamu malah nyolot duluan...” tegur Anto yang sempat mendengar pertengkaran Rangga dan istrinya.
“ kita sebagi pria nggak rugi kok minta maaf sama istri kita...” nasehat Anto.
“ ah..gengsi lah...” tukas Rangga tak terima nasehatAnto.
“ Masa iya pake acara gengsi segala sama istri sendiri...” Anto terus berusaha menasehati Rangga.
“ Ya gengsi lah...kalau kita sebagai pria terus-terus meminta maaf...lama-lama wanita itu besar kepala...trus...harga diri kita di injak-injak...” Ujar Rangga berargumen.
“ Entahlah...aku juga gak bisa kasih saran lagi bro...!” Anto malas berdebat dengan Rangga.
“ Dari pada pusing mending kita main catur yuk...” ajak Anto pada Rangga.
“ Yuk...pusing aku mikirin tingkah istriku...” ujar Rangga lalu dia mengambil papan catur yang terletak di atas lemari lalu mereka pun mulai permainan catur mereka.
*****
Hari in merupakan Hari kedua Felisya masuk kerja, Dia menyiapkan segala kebutuhan putrinya sebelum meninggalkan putrinya bersama mertuanya. Karena hari ini Buk Fatimah pergi ke kebun maka Aiza dan Aida tinggal bersama Kakek mereka.
Sesampai di kantor, Felisya menyapa pak Lung dnegan ramah.
“ Pagi pak Lung...” sapa Felisya.
“ Pagi Nona...” sapa pak Lung juga.
“ pak Lung...panggil aku Feli aja...aku juga kayrawan disini kok pak Lung...” pinta Felisya pada Pak Lung.
“ Oke nona Feli...” ucap Pak Lung.
“ Aduh pak Lung...nggak usah pake nona...” bantah Felisya.
“ Oh iya ya...oke Feli...” ucap Pak Lung.
“ Gitu dunk pak...biar kita merasa saling akrab...” ujar Felisya.
“ Siap Feli....” sahut pak Lung.
“ Feli masuk dulu ya pak Lung...” ujar felisya lalu meninggalkan pak Lung berdiri di tempatnya. Felisya pun melangkah masuk kantor, terlihat Rita belum berada di tempatnya.
“ Rita belum datang ya?” tanya Felisya pada resepsionis yang satu lagi.
“ belum nona...” jawab wanita yang berada di depan Feliya.
“ kenalkan aku Felisya...panggil aja Feli...kalau tidak kak Feli...” ujar Felisya sambil mengulurkan tangannya ramah.
“ Susi kak Feli....” Susi pun menerima jabatan tangan Felisya.
Felisya tersenyum ramah, dia senang dapat bergaul dengan baik di tempat dia bekerja.
“ Kalau gitu aku ke atas dulu ya Susi...” ujar Felisya sambil melambaikan tangannya meninggalkan Susi yang membalas lambaian tangan Felisya.
Felisya melangkah menuju lift untuk naik ke lantai 7 tempat dia bekerja. Di lantai 7 belum terlihat tanda-tanda kedatangan para penghuni lantai tujuh hanya terlihat dua orang office girl yang sedang membersihkan ruangan kerjanya.
“ Permisi nona...” ujar salah seorang office girl yang hendak menyapu di sekitar meja Felisya.
“ Owh... iya...maaf ya...” ujar Felisya lalu dia pun ber[indah ke tempat yang sudah di bersihkan, sembari menunggu office girl itu menyapu, Felisya mengajak Office girl itu mengobrol.
“ nama kamu siap?” tanya Felisya.
“ Saya Santi nona...” jawabnya ramah.
“ Owh...Santi udah lama kerja disini...?” tanya Felisya pada Santi.
“Sekitar dua tahun nona...” jawabnya sopan.
Saat asik mengobrol, Putri datang lalu melihat Santi dan Felisya mengobrol ramah. Putri kesal melihat tingkah Felisya yang sok akrab dengan pegawai yang ada di kantor ini.
“ Eh...kamu...!” bentak putri pada Santi.
“I...i..ya buk...” ucap Santi gugup.
“ Kamu mau bekerja atau ngobrol...??” tanya Putri kesal.
“ Kerja buk...” jawab Santi.
“ Ya udah kerja yang benar,...” bentak Putri, lalu dia pun menendang ember yang berisi air pel hingga semua lantai menjadi basah.
Putri pun menatap tajam ke arah Felisya, namun dia tak berkata apa-apa. Lalu dia pun masuk ke ruangannya.
“ Ya ampuun...kok ada sich orang yang tega kayak dia...” gumam Felisya geleng-geleng kepala.
Felisya berdiri hendak membantu, namun Santi langsung mencegahnya.
“ maaf Nona...ini kerjaan saya...” ujarnya dengan sorotan mata memohon takut Putri mengerjainya lagi.
Felisya mengerti dnegan sorotan mata Santi, lalu dia pun membiarkan Santi membersihkan lantai yang basah sendiri.
Bersambung...
Hai reader jangan lupa tinggalkan jejak ya...
**Rate...
Favorite...
Like...
Koment...
Hadiah...
serta Vote...
di tunggu ya...biar semakin semangat...
Terima kasih🙏🙏🙏🙏🙏**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Nikodemus Yudho Sulistyo
dukungan datang
2021-08-03
1
lineg boboo
feedback hadir💕🤗👌
2021-07-17
0
Ghiie-nae
makasih supportnya...
2021-07-10
1