Hai Readers...terima kasih ya udah mampir di karyaku....
Selamat membaca...happy Reading...
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=>>>>>
Jam 15.00 sore...
Felisya masih memeriksa pekerjaannya, di perusahaan XX milik Gery. Di perusahaan ini jam kerja berakhir di jam 3 sore, semua karyawan di perbolehkan pulang ke rumah masing-masing.
Gery keluar dari ruangannya, dia melihat Felisya masih asik bekerja. Lalu Gery pun menyapa Felisya.
"Feli...kenapa belum siap-siap untuk pulang...??" tanya Gery pada Felisya.
"Mhm...masih ada pekerjaan sedikit lagi pak..." jawab Felisya.
" pekerjaan itu gak akan ada habisnya...lanjutkan besok saja...di sini waktu kerja hanya sampai jam 3 sore bukan jam 4 seperti kantor lainnya.
"Owh...begitu pak...baiklah...saya beres-beres dulu pak..." ujar Felisya menutup pekerjaannya.
" Ya sudah...aku duluan ya..." ujar Gery pada Felisya.
Walaupun Gery tertarik dengan Felisya, namun dia tak ingin merusak hubungan rumah tangga Felisya, namun jika suatu saat nanti Felisya tak lagi tahan dengan tingkah suaminya. Mungkin saja Gery akan siap menerima Felisya sebagai pendampingnya.
Gery pun berlalu meninggalkan Felisya yang masih merapikan barang-barangnya untuk pulang.
Saat Felisya hendak melangkah menuju lift seorang wanita menyapanya.
"Hai...kamu sekretaris baru ya...??" tanya Wanita itu sinis.
"I..iya buk..." jawab Felisya ramah.
"Owh...baru kali ini Gery menerima karyawan tanpa tes sama sekali...dan baru kali ini dia menerima karyawan tanpa meminta pendapatku..." gumam Wanita itu di dalam hati.
"Baiklah...kenalkan...saya Putri kepala HRD di perusahaan ini..." ujar wanita yang bernama Putri itu.
" Saya Felisya buk..." ucap Felisya sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.
Putri hanya melihat sinis pada tangan Felisya.
"Kamu jangan macam-macam ya di sini...!" Putri mengingatkan Felisya.
Felisya hanya bingung mendengar ancaman dari Putri. Jika di lihat usianya, kira-kira umur Felisya dan Putri tak berselisih jauh.
"Baik buk..." ucap Felisya.
Karena Putri terlihat tak menyukai dirinya, Felisya pun tak banyak bertanya. Felisya lebih memilh diam dan masuk ke dalam lift.
Mereka hanya diam selama berada di lift tersebut hingga mereka sampai di lantai satu.
"Nona Feli...mau pulang ya..?" sapa Rita ramah yang juga hendak pulang.
"Iya..." jawab Felisya.
"yuuk.." ajak Rita ramah.
Felisya dan Rita pun melangkah keluar dari gedung perusahaan tanpa peduli dengan putri.
"Nona pulang pakai apa??" tanya Rita Felisya.
"Itu...tadi aku kesini pake sepeda motor...kalau kamu??" tunjuk Felisya pada motor jadulnya.
"Owh...aku nunggu jemputan nona..." jawab Rita.
"Jangan panggil aku nona...kamu panggil aku kakak aja...emangnya kamu kelahiran berapa??" tanya Felisya pada Rita.
"Aku kelahiran 95...." jawab Rita.
"Ya udah...panggil aku kakak aja...biar akrab.." ujar Felisya.
Saat mereka masih asyik mengobrol di lobi, ponsel Rita berdering.
"Hallo..." ucap Rita.
"Apa...?? trus aku pulang pakai apa?? lama dunkz..." keluh Rita lalu menutup ponselnya dengan kesal.
"Ada apa Rit???" tanya Felisya yang semoat menguping pembicaraan Rita.
"Itu kak...sepeda motornya bocor...jadi aku harus nunggu lama deh..." keluh Rita jujur.
"Memangnya kamu tinggal dimana??" tanya Felisya.
"aku tinggal di desa Suka wangi kak..." jawab Rita.
"Ya udah bareng aku aja pulangnya...lagian searah kok..." ucap Felisya menawarkan tumpangan pada Rita.
"nggak ngerepotin kak??" Rita merasa segan.
"Nggak kok...yukkk..." ajak Felisya lalu menarik tangan Rita menuju parkiran.
Mereka pun berangkat dan meninggalkan perusahaan.
"Maaf ya Rit...motornya udah butut...mana tahu kamu nggak nyaman..." ucap Felisya sedikit berteriak bicara dengan Rita di atas sepeda motor.
"Nggak apa-apa kak...syukurlah ada sepeda motor...kalau aku masih minta bantuan pacarku antar jemput kak..." ucap Rita jujur.
"Iya juga sich..."ucap Felisya
" Kak...hati-hati ya sama buk Putri...dia itu wanita yang paling nyebelin lho di kantor..." ujar Rita membocorkan situasi di kantor.
"Owh...gitu ya...??" Felisya seakan tidak percaya.
"Dia itu naksir berat sama pak Gery...tapi ya itu malu-malu kucing gitu...selalu aja Jaim depan pak Gery...padahal kepincut tuh..." cerita Rita berbagi info lagi.
"Owh.." Felisya hanya bisa ber-oh-Ria.
"Pak Gery itu orangnya baik banget lho kak...tapi sayang mantan calon istrinya malah memanfaatkannya ke hal-hal yang jelek...makanya pak Gery gak jadi nikah...tapi kayaknya pak Gery sedang tak berminat untuk tertarik dengan siapa pun..." terang Rita lagi.
Feliaya hanya mengangguk-angguk mendwngarkan berita-berita tentang perusahaan yang di sampaikan Rita, Rita juga memberitahukan Felisya alasan pak Gery memecat sekretaris sebelum Felisya.
Mereka asyik bercerita, hingga mereka pun sampai di depan rumah Rita, Felisya mengetahui rumah Rita sesuai petunjuk dari Rita.
"Makasih ya kak...mampir dulu yuk..." ajak Rita basa-basi saat dia telah turun dari sepeda motor Felisya.
"Nggak usah deh Rit...udah sore...anak-anakku tinggal sejak pagi..." tolak Felisya ramah.
"Owh...ya udah...kakak hati-hati ya..." ucap Rita sambil melambaikan tangan.
Felisya pun kembali melajukan sepeda motornya. Mwninggalkan Rita yang berdiri di depan rumah milik orang tuanya yang sangat kecil.
Felisya bersyukur masih bisa tinggal di rumah orang tua Rangga yang bisa di bilang lebih besar dari rumah Rita.
Felisya pun sampai di rumah, saat turun dari sepeda motornya. Aiza dan Aida langsung berlari mengejar bundanya yang baru saja pulang bekerja.
"Bundaaa..." pekik Aiza dan Aida berhambur di pelukkan Felisya yang merentangkan tangannya saat Aiza dan Aida berlari menghampirinya.
Felisya menitikkan air matanya, dia sedih melihat kedua putrinya yang sangat merindukannya.
Felisya mencium pipi kedua putrinya lalu menggandeng mereka untuk masuk ke dalam rumah.
Di rumah buk Fatimah tersenyum menyambut Felisya.
"Assalamu'alaikum..." ucap Felisya.
"wa'alaikum salam..." jawab buk Fatimah.
"Bagaimana kerjanya hari ini??" tanya buk Fatimah pada Felisya tentang harinya satu hari bekerja.
"Mhm...alhamdulillah buk...di kantor teman-temannya banyak yang Ramah sama Feli...Feli bekerja sebagai sekretaris direktur utama buk...Alhamdulillah..." cerita Felisya panjang lebar bersemangat.
"Syukurlah kalau begitu...semoga hasilnya berkah ya nak...." ucap buk Fatimah.
"Aamiin..." jawab Felisya.
" Feli mandi dulu ya buk...gerah..." ucap Felisya lalu meninggalkan Aiza dan Aida bermain bersama neneknya.
Felisya pun melangkah menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya yang terasa lengket setelah seharian bekerja.
Setelah Felisya mandi, dia pun memakai pakaian santai, lalu bersiap-siap untuk masak mempersiapkan makan malam. Setelah itu dia pun mengurus kedua putrinya.
*****
Bersambung...
Hai reader jangan lupa tinggalkan jejak ya...
**Rate...
Favorite...
Like...
Koment...
Hadiah...
serta Vote...
di tunggu ya...biar semakin semangat...
Terima kasih🙏🙏🙏🙏🙏**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
akun sudah diblok MT
mampir juga kak 😸🙏
2021-09-19
0
🏁Nyno_Ever🏁
🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷
2021-08-30
0
Emak Femes
Semangat 💪💪
2021-08-14
2