7

Hai Readers...terima kasih ya udah mampir di karyaku....

Selamat membaca...happy Reading...

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=>>>>>

Pagi hari sebelum berangkat ke kebun, Rangga beserta kedua orang tuanya bercengkrama di tengah rumah setelah selesai makan pagi ( kenapa makan pagi?? Karena mereka disini bekerja sebagai petani sehingga mereka tak mengenal sarapan pagi...) .

“ Pak...Buk...Felisya ingin bekerja...dia merasa bosan dengan kesehariannya di rumah tanpa ada kegiatan yang menghasilkan...” ujar Rangga mengutarakan niat Felisya yang ingin bekerja.

“ mau kerja dimana??” tanya Bapak Hendra Ayah Rangga.

“ Itu lho pak pabrik teh yang di desa X...katanya dia punya kenalan disana lagi butuh karyawan..” jelas Rangga.

“ Kamu yakin mau kerja Feli...??” Tanya ayah Rangga kepada Felisya yang sedang asyik mengurus Aiza dan Aida yang baru saja selesai mandi.

“ Iya pak...lagian aku mau bantu ekonomi keluarga Pak...” jawab Felisya meyakinkan Ayah Rangga.

“ Kalau kamu memang mau bekerja, anak-anak bapak yang jaga di rumah...lagian mereka sekarang udah besar, Bapak juga kerjanya di rumah aja...” ujar Pak Hendra yang menyetujui permintaan Felisya.

“ menurut kamu bagaimana buk?” tanya Bapak pada istrinya.

“ Ibuk juga setuju...kalau bapak ada kegiatan yang lain...ibuk siap kok jagain anak-anak..” jawab Ibu Fatimah setuju dengan keinginan Felisya.

Felisya merasa bahagia dengan persetujuan kedua orangb tua Rangga, terlihat bapak dan Ibu rangga mendukung dengan pilihan Felisya.

“ Terima kasih buk...pak....” ucap Felisya berterima kasih atas dukunagn mereka.

“ Kapan kamu mulai bekerja...??” tanya Pak Hendra.

“ Belum tahu Pak...Felisya hubungi teman Felisya dulu...” jawab Felisya.

“ Ya udah... kamu hubungi teman kamu itu secepatnya...biar kamu mulai bekerja secepatnya..!” perintah Rangga.

Setelah mereka mengobrol, Ibu Fatimah dan Rangga pun mulai bersiap-siap untuk keberangkatan mereka ke kebun. Sebelum Rangga berangkat, Rangga memanggil Felisya ke kamar, lalu dia berpamitan dengan istrinya.

Rangga sengaja berpamitan dengan Felisya di kamar, karena dia tak ingin mengumbar kemesraannya di depan kedua orang tuanya.

“ Sayang,...abang berangkat dulu ya...” ujar Rangga pamit.

“ Iya bang...abang hati-hati ya...” ujar Felisya.

Rangga pun meraih bibir manis istrinya lalu men***mnya sekilas. Setelah itu dia mencium puncak kepala Felisya. Felisya memeluk tubuh suaminya.

“ cepat pulang ya bang..” ujar Felisya.

Rangga pun berangkat ke kebun bersama ibunya, dan masih berjalan kaki. Seperti biasa Felisya mengiringi langkah keduanya dengan do’a agar segala usaha yang di lakukan oleh suami dan ibu mertuanya selalu di berkahi oleh Allah.

Setelah Rangga dan ibunya pergi, Felisya mencari kartu nama milik Gery yang di simpannya, setelah menemukan kartu nama itu lalu dia pun langsung menghubungi nomor yang tertera di kartu nama tersebut.

“ Hallo...” suara seseorang dari seberang sana yang jelas di kenal oleh Felisya.

“ Ha...ha...lo...apakah ini dengan tu...tuan... Ge..Ry...” tanya Felisya gugup.

“ Iya benar...ini siapa ya...?” Tanya Gery heran mendapati panggilan dari nomor ponsel yang tak di kenalnya.

“ A..aku Felisya..Tuan..anda masih ingat??” tanya Felisya pada Gery memberitahukan dirinya.

“ Felisya???” tanya Gery masih bingung.

“ Iya...Felisya yang sering berjumpa di taman yang memeiliki dua putri...” jelas Felisya lagi.

“ Kamu..?? apa kabar??” tanya Gery saat mengingat bahwa yang menghubunginya adalah wanita yang menarik perhatiannya beberapa bulan terakhir.

“ Aku baik...aku mau tanya...apakah masih ada lowongan pekerjaan untukku...?” tanya Felisya cemas.

“ Owh...masih...apakah kamu berminat bekerja denganku..?” tanya Gery antusias.

“ I...I..ya...suamiku menyetujui permintaanku untuk bekerja...” jawab Felisya semangat.

“ Ya udah...kalau gitu minggu besok kamu sudah bisa datang bekerja...!” ujar Gery menerima permintaan Felisya.

“ Baik...terima kasih tu...tuan...” ucap Felisya tulus bahagia.

“sama-sama....” ucap Gery lalu dia tersenyum bahagia bisa selalu berada di samping wanita yang di kaguminya.

Felisya pun menutup panggilan telponnya. Dia meletakkan ponselnya, lalu dia kembali fokus pada pekerjaan rumah yang telah menantinya.

Felisya membiarkan kedua putrinya bermain, dan dia pun melanjutkan pekerjaannya di dapur. Setelah selesai pekerjaan dapur dia pun mulai membereskan rumah, Felisya bermain bersama Aiza dan Aida.

Sore harinya, saat Rangga pulang dari kebun. Felisya menyambut Rangga dengan segelas air putih.

Rangga duduk di teras rumah.

“ sayang...” pamggil Felisya pada suaminya lalu menyodorkan segelas air putih.

Rangga yang saat ini sedang lelah, di sambut dengan air putih merasa bahagia di perlakukan seperti ini oleh Felisya. Dia pun mengambil gelas yang di berikan Felisya.

“ Makasih ya sayang...” ucapnya dengan senyuman yang terukir di wajahnya.

Setelah itu Aiza dan Aida pun menghambur ke pelukkan ayah mereka. Mereka mencium pipi ayah mereka mengungkapkan rasa rindu pada ayah mereka.

“ Ayah bau sayang...” ujar Rangga pada kedua putrinya.

“ nggak apa-apa...walaupun bau... ayah tetap ayah Aiza dan Aida..” jawab Aiza dengan nada yang sangat mneggemaskan.

Rangga pun memeluk kedua putrinya. Rangga memang sangat menyayangi kedua putrinya. Walaupun waktunya untuk mereka tak seberapa di berikannya.

Setelah beristirahat sejenak, Rangga pun beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Felisya menyiapkan handuk dan pakaian ganti untuk suaminya.

Setelah makan malam, Felisya masuk ke dalam kamar untuk menidurkan Aiza dan Aida, Rangga pun juga masuk ke dalam kamar sebelum dia pergi ke warung berjumpa dengan teman-temannya. Di kampung untuk minum kopi dan bercengkrama di warung adalah suatu kebiasaan tradisi yang di lakukan oleh setiap para lelaki, mulai dari pria remaja hingga pria yang sudah tua.

“ Sayang...” panggil Felisya saat Rangga hendak keluar dari kamar.

“ mhm...” gumam Rangga menoleh pada Felisya.

“ bang...aku udah nelpon teman aku yang aku ceritakan sama abang kemarin... katanya aku bisa mulai bekerja minggu depan bang...” Felisya memberitahukan Felisya akan bekerja minggu depan.

“ Ya udah...nggak apa-apa...nanti abang bilang sama bapak dan ibuk...” ujar Rangga menanggapi ucapan Felisya.

“ Abang ke warung dulu ya...” ujar Rangga minta izin pada Felisya.

“ Ya udah...tapi jangan lama-lama pulangnya...!!” ujar Felisya pada suaminyta berharap suaminya pulang dari warung tidak sampe tengah malam.

*****

Seminggu kemudian.....

Hari ini hari pertama Felisya bekerja, dia mengenakan pakaian yang biasa dia pakai saat dia masih jadi operator. Felisya tampil sangat cantik dan mempesona. Sebelum berangkat bekerja, Felisya telah menyiapkan makanan untuk Aiza dan Aida. Lalu dia juga sudah memandikan kedua putrinya. Felisya tak lupa menyiapkan segala sesuatu yang di butuhkan putrinya di rumah sebelum dia meninggalkan putrinya, sedangkan Rangga telah berangkat keluar kota.

“Aiza...Aida...Bunda pergi kerja dulu ya...Aiza dan Aida tinggal sama nenek dan kakek ya...” ucap Felisya pada kedua putrinya sebelum berangkat bekerja.

“ Iya bun...” jawab Aiza.

“ Aiza jagain adek ya...jangan nakal ya anak bunda....” pesan Felisya.

“ Iya bun...” jawab Aiza.

Setelah itu Felisya pun berpamitan dengan kedua mertuanya, lalu dia pun berangkat mengenakan sepeda motor yang mereka miliki.

Bersambung...

Hai reader jangan lupa tinggalkan jejak ya...

**Rate...

Favorite...

Like...

Koment...

Hadiah...

serta Vote...

di tunggu ya...biar semakin semangat...

Terima kasih🙏🙏🙏🙏🙏**

Terpopuler

Comments

Dhina ♑

Dhina ♑

Oke lanjut 💜💜💜💜💜

2021-10-12

0

Dania

Dania

Kebahagiaan yang sempurna

2021-09-04

0

🏁Nyno_Ever🏁

🏁Nyno_Ever🏁

🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿

2021-08-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!