PRRRAANKK....(Pecahan kaca)
Rangga menghempaska gelas yan ada di dekatnya.
"Apa maumu....???" Bentak Rangga pada Felisya yang dari tadi hanya diam tak mrnggubris perkataan suaminya karena dia kesal dengan sikap suaminya.
"Aku mau kamu tanggung jawab bang..." jawab Felisya nulai bersuara.
"Tanggung jawab apalagi??? semua gajiku sudah ku berikan padamu..." ujarnya dengan nada yang tinggi.
"Gaji yang abang berikan sama aku gak cukup bang...kebutuhan kita banyak...belum lagi jajan anak-anak..." bantah Felisya yang sangat kesal pada suaminya karena uang yang di berikan suaminya hanya tujuh ratus ribu tiap bulannya.
"Hanya itu yang ku dapat..." jawab Rangga santai.
"justru karena gajimu yang tidak cukup buat kebutuhan kita kamu coba dunkz cari pemasukkan tambahan...." Felisya memberikan masukan pada suaminya.
"Mau cari tambahan apa??? hidup di desa gak sama dengan di kota...disini susah cari masukkan..." jawab Rangha memberi alasan.
"Apa saja kek...yang penting menghasilkan..." jawab Felisya.
"Ku gak tahu mau usaha apa lagi... seharusnya kamu harus pandai berhemat..." bentak Rangga membuat Felisya tak tahan lagi menahan emosinya.
"Berhemat kamu bilang....??? kalau begitu berhentilah abang merokok..." Felisya mulai mengeluarkan sesak di dadanya.
Rangga yang sangat marah mencengkram lengan Zahra, "Jangan pernah kamu mengurusi tentang rokokku..." bentak Rangga lalu pergi meninggalkan Felisya yang kini terisak menangis.
Kedua putrinya yang berumur 6 tahun dan 5 tahun, memeluk tubuh Felisya yang terlihat semakin kurus karena memikirkan penghidupan untuk dirinya, 2 putrinya serta kedua orang tua suaminya.
Mereka ikut menangis seolah merasakan pedih yang tengah di rasakan oleh bundanya.
3 tahun yang lalu Felisya dan Rangga memutuskan untuk pindah ke kampung Rangga karena Zahra pun telah berhenti bekerja.
Flash back On....
Sebelum tidur Rangga dan Felisya berbincang-bincang setelah kedua putrinya tertidur
"Fel....menurut abang lebih baik kamu berhenti bekerja karena biaya pengasuh anak-anak terlalu besar..."
"Iya bang...Feli juga berfikir seperti itu, tapi... Feli mau usaha apa bang??" ujarnya yang seakan belum rela berhenti bekerja.
"Kalau kamu berhenti bekerja, abang akan cari pemasukkan yang lain untuk kalian...lagian kasihan Aida dan Aiza mereka membutuhkan kasih sayangmu sebagai ibunya...." ujar Rangga yang mempertimbangkan tumbuh kembang kedia putrinya yang besar di tangan pengasuh.
Rangga ingin kedua putrinya mendapatkan kasih sayang yang utuh dari ibunya.
Sebenarnya Felisya juga merasakan lelah bekerja dengan jadwal yang padat sebagai seorang operator. Bahkan dia sering menitipkan Kedua putrinya pada pengasuh dengan alasan menyelesaikan tugas-tugas dadakan.
Mendengar ucapan Rangga yang berjanji akan memenuhi kebutuhan keluarga, Felisya pun mengalah hingga akhirnya dia pun berhenti bekerja.
Awalnya hari-hari Felisya sebagai ibu rumah tangga di nikmatinya bersama anak-anaknya.
Namun di karenakan penghasilan Rangga yang tak mencukupi kebutuhan keluarga membuat Felisya berfikir mencari jalan agar dia mempunyai penghasilan.
Akhirnya Felisya mencari ide-ide menghasilkan uang dari internet, Felisya pun membuat makanan untuk di jual di warung-warung.
Setiap hari dia membuat makanan lalu mengantarkannya ke beberapa warung di dekat rumahnya.
Alhamdulillah berkat kerja kerasnya jualannya laris dan dapat membantu ekonomi keluarganya.
tiba suatu hari Rangga dan temannya berencana membuka usaha yang modalnya lumayan besar, Rangga membujuk Felisya untuk mencari pinjaman agar dia bisa membangun usahanya bersama temannya.
"Feli...abang sama teman abang mau buka usaha ikan hias...tapi...abang gak ada modalnya..." Cerita Rangga pada istrinya setelah makan malam.
"Feli juga gak ada uang bang...Feli juga gak tahu harus cari pinjaman kemana..." ujar Felisya.
"Bagaimana kalau kita ambil pinjaman bank aja Fel..." usul Rangga.
Rangga menceritakan usaha yang akan di jalaninya, dan keuntungan yang akan di hasilkan dari usaha itu.
"Kalau kita ambil pinjaman bank...harus pake jaminan bang...sementara itu apa yang akan kita jadikan jaminan...???" tanya Felisya yang merasa keberatan dengan usulan suaminya.
"Rumah ini kan sudah warisan dari ibumu untukmu...bagaimana surat rumah ini jadi jaminannya...??" Rangga memberi usulan.
"Tapi bang...ini harta warisan...kalau nanti kita tidak sanggup membayarnya otomatis rumah ini di ambil bank...semua keluarga Feli akan marah sama Feli...pasti keluarga Feli tidak setuju..." bantak Felisya.
"Maka dari itu kamu gak usah bilang-bilang sam keluargamu...Abang yakin...abang sanggup membayarnya..." Rangga berusaha menyakinkan Felisya hingga akhirnya Felisya lukuh dan menjadikan surat rumah pemberian orang tuanya sebagai jaminan.
3 bulan berjalan setelah dana dari bank Cair namun belum ada tanda-tanda usaha yang akan di lakukan Rangga di mulai. Sementara itu Felisya terus berusaha mencari uang untuk membayar angsuran bank setiap bulannya.
Terdengar kabar, teman Rangga menghilang membawa uang yang di berikan Rangga padanya untuk usaha yang akan mereka jalani.
Rangga panik dan stress, Apalagi Felisya dia sangat marah dan kesal pada suaminya.
"Ini salah kamu bang...bisa-bisanya kasih uang begitu saja pada teman kamu itu..." bentak Felisya karena dia sangat kecewa dengan kebodohan suaminya.
"Aku juga gak tahu dia bakalan menipu aku..." Rangga yang panik di buat panik mendengar amukan dari istrinya.
Sejak hari itu Felisya tidak tahu harus berusaha apalagi untuk membayar angsuran bank sehingga pihak bank datang menagih angsuran ke rumah Felisya yang pada saat itu kakak Felisya sedang berkunjung ke rumahnya.
"Kamu pinjam uang ke Bank Feli??" tanya Kak Raisya penuh selidik.
Felisya pun mengangguk pelan merasa bersalah.
"Apa yang kamu jadikan jaminannya Feli???" tanya Raisya yang curiga Felisya menggunakan surat rumah yang telah di berikan orang tuanya padanya.
Felisya hanya diam dia bingung harus berbuat apa.
"Jawab kakak Feli...!!!" Raisya mulai meninggikan suaranya karena Felisya tidak menjawab pertanyaannya.
Akhirnya Felisya menceritakan semuanya pada Raisya. Raisya sangat marah akan hal itu, dia pergi dari rumah Felisya dan lnagsung memberitahukan hal itu kepada saudara yang lainnya.
Felisya merupakan anak ketiga dari empat bersaudara. dua orang perempuan dan dua orang laki-laki.
Raisya sebagai kakak tertua murka dengan kelakuan Felisya hingga akhirnya Felisya pun di aidang oleh seluruh keluarganya termasuk Ayah dan Ibunya .
Dari persidangan keluarga itu, Felisya dinusir daribrumah itu dan masalah hutangnya harus tetap di bayar Felisya pada Raisya, karena Raisya yang akan membayar hutang-hutang Felisya pada bank dan Felisya harus membayarnya langsung pada Raisya.
Sejak peristiwa itu, Rangga mengajak Felisya untuk tinggal di kampungnya beraama kedua orang tua Rangga.
Keluarga Felisya tidak mengizinkan hal itu, namun berharap Rangga akan bertanggung jawab atas perbuatannya merwka pun membiarkan Felisya pindah ke kampung Rangga.
Flash back Off....
Bersambung...
Hai readera jangan lupa tinggalkan jejak ya...
**Rate...
Favorite...
Like...
Koment...
Hadiah...
serta Vote...
di tunggu ya...biar semakin semangat...
Terima kasih🙏🙏🙏🙏🙏**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Sulati Cus
bohong
2022-02-17
1
Qirana
Salam 🙏🙏 Dari Kami Pasukan
Era Berdarah Manusia
I Firmo
🌷🌷🌷🌷🖤🖤🖤🥀🥀🥀
2021-10-31
0
Dhina ♑
Lanjut Felly
💝💝💝💝💝💝
2021-10-12
0