GADIS HEMAT

"Yum, aku lapar karena kamu mengomel terus dari tadi. Makan, yuk!" Ajak Liam seraya memegangi perutnya yang terasa keroncongan.

"Aku yang mengomel, kenapa kamu yang lapar? Dasar aneh!" Gerutu Yumi yang kini sudah bangkit dari duduknya.

Yumi mencuci tangannya di wastafel sebelum mulai menyalakan kompor dan menjerang panci berisi air di sana.

"Kamu mau masak?" Tanya Liam yang tak berhenti menatap ke arah Yumi yang sedang menyiapkan sesuatu di meja dapur mini di sudut kamar kost tersebut.

"Ya!" Jawab Yumi singkat, padat, dan jelas.

Penampilan Yumi sebenarnya biasa saja. Tubuhnya lumayan berisi atau Liam lebih suka menyebutnya "montok" untuk gadis seusianya. Tingginya yang mungkin hanya 150 cm, memang terlihat pendek untuk Liam yang memiliki tinggi menjulang.

Ya, Yumi hanya setinggi bahu Liam jika mereka berdiri berjajar. Dan satu hal yang membuat Yumi terlihat lucu adalah rambut gadis itu yang keriting seperti mie.

"Sedang memasak apa?" Tanya Liam lagi merasa penasaran.

Kenapa Yumi irit bicara sekali?

Kalau nggak ditanya cuma diam.

Tapi kalau mengomel bisa panjang kali lebar tanpa jeda tanpa nafas.

"Mie!" Jawab Yumi tanpa menoleh ke arah Liam.

Liam bangkit dari duduknya dan mendekat ke arah Yumi.

"Rambutmu sudah seperti mie begini, kau masih saja makan mie," kelakar Liam yang sontak membuat Yumi mendengus sebal.

"Jangan pegang-pegang!" Gertak Yumi galak menyentak tangan Liam yang sedang memainkan rambut keritingnya.

"Kenapa cuma buat satu bungkus? Untukku mana?" Tagih Liam yang hanya mendapati sepiring mie di atas meja.

"Beli dan buat sendiri! Jangan manja!" Gertak Yumi lagi masih mempertahankan nada galaknya.

"Buatkan!" Perintah Liam memaksa.

"Aku bukan pembantumu!" Sahut Yumi sebelum mulai menyantap mie di piringnya.

"Bagi-bagi! Jangan serakah!" Liam menggeser piring dari hadapan Yumi dan mulai menyantap mie milik Yumi.

"Liam!"

"Salah sendiri masak mie cuma satu bungkus! Aku juga nggak bakal kenyang makan mie satu bungkus," cecar Liam yang masih melahap Mie milik Yumi dengan rakus.

Ya, ya, ya!

Padahal itu stok mie terakhir milik Yumi.

Dan sekarang sudah tandas tak bersisa karena dihabiskan oleh Liam. Sepertinya Yumi harus puasa sampai besok dirinya menerima gaji dari Rainer's Resto.

Uang yang tadi diberikan oleh Valeria juga sudah habis untuk membeli baju tuan model yang rakus ini.

Yumi membereskan piring bekas Liam makan dan segera mencucinya di wastafel. Gadis itu melakukan semuanya dalam diam tanpa berbicara sepatah katapun.

"Kamu nggak makan?" Tanya Liam bingung karena Liam pikir Yumi akan membuat mie lagi dua sampai tiga bungkus setelah mie-nya tadi direbut oleh Liam.

"Kau baru saja menghabiskan sisa mie-ku yang terakhir. Lalu aku harus makan apa? Piring dan gelas?" Sahut Yumi datar sebelum menghilang di balik pintu kamar.

Apa?

Yumi tak punya stok makanan lagi?

Mustahil!

Liam bangkit berdiri untuk memeriksa dapur mini Yumi yang kosong tak ada apa-apa. Bahkan toples beras juga kosong dan mejikom mini yang ada di sudut meja dapur terlihat menganggur cukup lama.

Semiskin apa sebenarnya gadis ini?

Yumi sudah keluar lagi dari kamar memakai baju berbeda dan jaket.

"Kau mau kemana, Yum? Ini sudah malam!" Tanya Liam penasaran karena Yumi terlihat akan pergi keluar.

"Mengerjakan tugas di warnet." Jawab Yumi tanpa sedikitpun basa-basi.

Apa?

Masih ada orang ke warnet di jaman sekarang?

"Kenapa tidak mengerjakan tugas di sini saja? Ini sudah malam, bahaya cewek keluar sendiri malam-malam!" Cecar Liam merasa khawatir.

Kenapa Liam begitu khawatir pada Yumi?

"Tugasnya harus dikirim lewat email. Aku nggak punya laptop dan nggak ada internet disini," jawab Yumi menjelaskan.

"Udahlah! Aku pergi dulu keburu malam!" Ucap Yumi lagi yang sudah meraih gagang pintu.

"Tunggu! Aku antar kamu!" Ucap Liam cepat seraya membuka ransel besar yang tadi dibawakan Abi. Liam meraih satu hoodie warna hitam dan memakainya dengan cepat.

Yumi bahkan baru sadar kalau ada ransel sebesar itu di ruang belajarnya.

"Ayo!" Ajak Liam yang sudah memakai hoodie warna hitam yang menutupi kepalanya, serta sebuah kacamata hitam juga.

Sudah seperti penjahat saja.

Liam dan Yumi pergi berboncengan naik sepeda motor menuju ke warnet terdekat. Tak ada obrolan sepanjang perjalanan. Yumi hanya menunjukkan jalan menuju ke warnet karena Liam yang memang duduk di depan. Selebihnya Yumi tak bicara apa-apa lagi.

Saat mengerjakan tugas, Yumi juga hanya diam dan fokus pada tugasnya. Liam yang duduk di sebelah Yumi sudah seperti patung yang tak dianggap keberadaannya. Baru kali ini, Liam bertemu seorang gadis yang tak bersikap lebay di dekatnya.

Apa Yumi tidak nge-fans pada Liam seperti gadis-gadis remaja lain?

Kruuk kruuk!

Suara perut lapar yang minta diisi memecah kebisuan diantara Yumi dan Liam.

Liam sangat yakin kalau itu bukan suara perutnya, karena Liam sudah makan sepiring mie yang seharusnya menjadi makan malam Yumi tadi.

Oh, ya ampun!

"Sudah selesai! Ayo pulang!" Ajak Yumi memberi kode pada Liam agar beranjak berdiri.

"Kita cari makan dulu, ya!" Usul Liam pada Yumi.

"Uang aku sudah pas buat membayar tagihan warnet! Dan uang yang dikasih Valeria tadi juga sudah habis untuk membeli bajumu," jawab Yumi menolak seraya menunjukkan uangnya yang terakhir.

"Aku yang traktir!" Sahut Liam cepat.

Yumi terlihat ragu.

"Udah, ayo! Nanti kamu bisa kena maagh kalau tidur sambil menahan lapar!" ajak Liam yang kini sudah menarik lengan Yumi dan mengajak gadis itu keluar dari warnet.

Tepat di depan warnet kebetulan ada sebuah warung angkringan, jadilah Liam dan Yumi mampir sebentar untuk membeli beberapa nasi bungkus dan gorengan. Keduanya memutuskan untuk makan di kost saja.

Seperti halnya saat berangkat tadi, perjalanan pulang ke kost-an Yumi juga dilingkupi oleh kebisuan tanpa ada obrolan apapun.

"Apa kau selalu ke warnet malam-malam?" Tanya Liam membuka obrolan.

Liam dan Yumi sudah duduk berhadapan di atas karpet plastik sembari menikmati nasi yang tadi mereka beli.

"Hanya saat ada tugas," jawab Yumi singkat.

"Kenapa tidak membeli laptop saja?" Tanya Liam lagi menyelidik.

"Ini aku sedang menabung untuk membeli laptop," sahut Yumi sedikit ketus.

Gadis itu sudah menghabiskan nasi bungkusnya dan segera beranjak dari hadapan Liam.

"Aku harap ini malam terakhir kau menginap di kost-ku! Kita tidak punya hubungan apa-apa. Jadi tidak ada alasan untukmu untuk tetap tinggal disini!" Pungkas Yumi sebelum masuk kamar dan membanting pintu. Sedetik kemudian, terdengar suara pintu kamar yang dikunci dari dalam.

Liam hanya mengendikkan bahu dan melanjutkan makan malamnya.

.

.

.

Terima kasih yang sudah mampir.

Dukung othor dengan like dan komen di bab ini.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

LO BELIINLH LAPTOP BUAT YUMI, ITUNG2 SBGAI TANDA TRIMA KASIH LO KE YUMI

2023-05-06

0

Ai Hodijah

Ai Hodijah

liam kurang asem nih

2023-02-19

0

Welly Liliana

Welly Liliana

yumi kelainan ya? koq tidak ada lembutnya? ngegas melulu

2022-01-14

0

lihat semua
Episodes
1 PERTEMUAN
2 KOST YUMI
3 LIAM HILANG
4 MENYEBALKAN!
5 DASAR BAPER!
6 SIAPA YUMI?
7 GADIS HEMAT
8 AKU BELUM SEMBUH
9 HANYA BALAS BUDI
10 JATUH CINTA?
11 LIAM KEMANA?
12 TERPELESET
13 NGE-FANS?
14 SALAH PAHAM
15 MOM-NYA LIAM
16 AKU SIAPA?
17 CEMBURU?
18 PENJELASAN LIAM
19 DUNIA KITA BERBEDA
20 NGE-CHARGE
21 KELUARGA LIAM
22 CALON MENANTU
23 BUKAN CALON ISTRI
24 TIDAK SEPADAN
25 MENGINAP
26 GOSIP
27 CEMBURU LAGI?
28 LIAM GILA!
29 RUMAH SAKIT
30 ENERGI CADANGAN
31 LIAM DAN DUNIANYA
32 RINDU BELUM TUNTAS
33 PERASAAN APA INI?
34 SANG PENERUS
35 KE-GEER-AN
36 I LOVE YOU
37 KETAHUAN
38 BIDADARINYA LIAM
39 HANYA MITOS!
40 MENGINAP (LAGI)
41 MUSIBAH
42 MURUNG
43 CEMAS
44 KEJUTAN
45 TERTUKAR
46 PERGI
47 YUMI KEMANA?
48 HUTANG
49 KEPANIKAN LIAM
50 MENCARI YUMI
51 YUMI MENIKAH?
52 PERNIKAHAN YUMI
53 MENDADAK SAH!
54 JELASKAN!
55 PULANG DULUAN
56 MALAM PERTAMA
57 AKHIRNYA
58 SEPERTI DRAKULA
59 ALIH PROFESI
60 DUA ATAU LIMA?
61 PULANG
62 TUNDA DULU!
63 GOL!
64 RENCANA DAD
65 KONFERENSI PERS
66 AKU SUDAH MENIKAH
67 KENAPA?
68 MASIH GROGI
69 BERUSAHA CUEK
70 DIET?
71 RESEPSI PERNIKAHAN
72 LIAM MARAH
73 MAAF
74 LINGERIE
75 BUCIN AKUT
76 SEKRETARIS BARU
77 PINDAH?
78 CEMBURU BUTA
79 NGIDAM
80 BABYMOON
81 LIAM JUNIOR
Episodes

Updated 81 Episodes

1
PERTEMUAN
2
KOST YUMI
3
LIAM HILANG
4
MENYEBALKAN!
5
DASAR BAPER!
6
SIAPA YUMI?
7
GADIS HEMAT
8
AKU BELUM SEMBUH
9
HANYA BALAS BUDI
10
JATUH CINTA?
11
LIAM KEMANA?
12
TERPELESET
13
NGE-FANS?
14
SALAH PAHAM
15
MOM-NYA LIAM
16
AKU SIAPA?
17
CEMBURU?
18
PENJELASAN LIAM
19
DUNIA KITA BERBEDA
20
NGE-CHARGE
21
KELUARGA LIAM
22
CALON MENANTU
23
BUKAN CALON ISTRI
24
TIDAK SEPADAN
25
MENGINAP
26
GOSIP
27
CEMBURU LAGI?
28
LIAM GILA!
29
RUMAH SAKIT
30
ENERGI CADANGAN
31
LIAM DAN DUNIANYA
32
RINDU BELUM TUNTAS
33
PERASAAN APA INI?
34
SANG PENERUS
35
KE-GEER-AN
36
I LOVE YOU
37
KETAHUAN
38
BIDADARINYA LIAM
39
HANYA MITOS!
40
MENGINAP (LAGI)
41
MUSIBAH
42
MURUNG
43
CEMAS
44
KEJUTAN
45
TERTUKAR
46
PERGI
47
YUMI KEMANA?
48
HUTANG
49
KEPANIKAN LIAM
50
MENCARI YUMI
51
YUMI MENIKAH?
52
PERNIKAHAN YUMI
53
MENDADAK SAH!
54
JELASKAN!
55
PULANG DULUAN
56
MALAM PERTAMA
57
AKHIRNYA
58
SEPERTI DRAKULA
59
ALIH PROFESI
60
DUA ATAU LIMA?
61
PULANG
62
TUNDA DULU!
63
GOL!
64
RENCANA DAD
65
KONFERENSI PERS
66
AKU SUDAH MENIKAH
67
KENAPA?
68
MASIH GROGI
69
BERUSAHA CUEK
70
DIET?
71
RESEPSI PERNIKAHAN
72
LIAM MARAH
73
MAAF
74
LINGERIE
75
BUCIN AKUT
76
SEKRETARIS BARU
77
PINDAH?
78
CEMBURU BUTA
79
NGIDAM
80
BABYMOON
81
LIAM JUNIOR

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!