Pagi itu merupakan pagi yang sibuk untuk Ariel dan lainnya. Bukan karena pesona Kelvin tapi hari itu merupakan hari senin. Awal untuk memulai segala aktivitas setelah melepas penat di akhir pekan bersama dengan keluarga, terutama bagi mereka para pekerja dan pegawai kantoran.
Pagi itu Ariel dan lainnya sibuk melayani para customer baik yang langsung menikmati kopi di cafe itu sebagai santapan pagi mereka maupun pesanan take away. Cafe berada tidak jauh dari sebuah bangunan pencakar langit yang begitu megah di mana di ujung paling atas bangunan itu terdapat tulisan KR'COMPANY. Jadi wajar saja jika banyak pegawai kantoran yang berlalu lalang keluar masuk cafe.
ARBOREA'CAFE. Cafe tsb tidak hanya menyediakan minuman berbagai jenis kopi dan jus tapi juga beberapa macam camilan untuk menemani sang kopi. Disamping itu Cafe itu juga di sugukan lantunan musik dan suara merdu yang di ciptakan dari sekumpulan anak remaja. Mereka menyalurkan hobbynya untuk menghibur dan memanjakan telinga para pengunjung cafe dengan alat musik. Tapi mereka tampil hanya di sore hari sampai malam hari.
Pagi berganti siang, waktu menunjukkan pukul 15.00 itu artinya jam kerja atau shift Ariel untuk hari ini telah usai. Di ruang ganti Ariel meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku karena kesibukan yang di jalaninya di hari pertama bekerja.
Ariel merasa bersyukur meski lelah ia bekerja dengan sangat baik dan cekatan karena memang sebelumnya Ariel pernah kerja di cafe, tapi karena suatu insiden yang tak mengenakan hati dia di pecat dari kerjaan itu. Terlebih lagi Renhy dan duo curut itu sangat baik membantu Ariel.
"Riel, gue minta no. HP loe dong, boleh nggak?" tanya Renhy, sembari memegang ponselnya.
"Boleh dong pastinya." Jawab Ariel lalu mengambil ponsel dari dalam tasnya untuk di berikan kepada Renhy.
"Makasih." Kata Renhy sambil tersenyum setelah mendapatkan nomor Ariel. Dia pun menyimpan nomornya di ponsel Ariel.
"Ok" Balas Ariel disertai senyum di bibirnya.
"Loe pulang mau bareng gue nggak?, kebetulan gue bawa sepeda motor buntut gue." Tanya Renhy kepada Ariel kemudian tersenyum malu karena mengingat motor buntutnya itu.
"Nggak usah Ren, gue naik bus aja, lagi pula kita kan nggak searah." Jawab Ariel dengan hati-hati karena takut menyinggung teman barunya.
"Oh ya udah deh, kalau getu aku duluan yah!" Ucap Renhy sebelum beranjak pergi. Sebelum membuka pintu Renhy berteriak "Bye!" Lanjutnya.
"Bye!" Teriak Ariel
.............................
Ariel berjalan keluar cafe sambil memainkan ponselnya.
"BRUUUKKK" ...........
"Aaawwww..." Pekik Ariel sambil memegang hidungnya "Lecet deh nih hidung minimalis gue." Ariel mencoba berdiri dari duduknya akibat terpental karena bertabrakan dengan tubuh kekar seorang pria yang ada di hadapannya. Sang pria yang di maksud pun hanya melihat ke arahnya dengan ekspresi datarnya.
Ketika pria itu hendak melangkahkan kaki, Ariel berteriak "Hey tuan, sudah main nabrak orang seenaknya bukannya minta maaf main pergi aja."
"Kau berbicara denganku?" Tanya Daniel setelah membalikkan badannya ke arah Ariel. Yah,pria yang bertabrakan dengan Ariel adalah Daniel yg berferawakan tinggi dan kekar.
"Nggak!! Bicara sama tembok. Ya iyalah saya bicara sama anda tuan, mang selain ada saya dan tuan di sini ada siapa lagi coba." Sungut Ariel dengan wajah kesalnya.
Sang pria blasteran Eropa itu hanya berdiri membeku dan kedua tangannya berada di saku celananya melihat ke Ariel yang sedang memungut ponselnya akibat terjatuh tadi.
"Lihat nih ponsel saya jadi rusak gara-gara tuan." sambil memperlihatkan ponsel yang layarnya retak tepat di depan wajah manusia tanpa ekspresi itu.
Dari arah belakang Sekretaris sekaligus tangan kanan Daniel menghampiri tuan mudanya yang terlihat sedang terlibat bersama dengan seorang gadis.
"Ada masalah apa tuan muda?" Tanya Garry, sang sekretaris yang kadar ketampanannya di atas rata-rata, tak beda jauh dengan tuan mudanya.
"Kamu urus gadis ini!" Perintah Daniel sambil menunjuk ke arah Ariel dengan dagunya.
"Baik tuan muda" Patuh Garry sembari menundukkan sedikit kepalanya sebagai tanda hormat untuk tuan mudanya.
Ketika Daniel melangkahkan kakinya, Ariel berteriak menyuruhnya minta maaf, tapi sayang suaranya terbuang sia-sia. Daniel tak menghiraukan Ariel dan berlalu masuk ke dalam cafe untuk menemui para sahabatnya yang sudah menunggu sejak tadi. Sambil berjalan Danie bergumam "Dia yang akan menjadi istriku." sambil membentuk lengkungan tipis di bibir sexynya.
"Maaf nona biar nanti saya ganti ponselnya dengan yang baru." Ucap Garry yang melihat ponsel di tangan Ariel.
"Nggak usah." Ucap Ariel dengan wajah kesalnya dan langsung meninggalkan sang sekretaris tsb. Garry hanya menatap punggung gadis itu yang semakin lama semakin menjauh.
"Iiikkkhhh... nyebelin banget sih tuh manusia tanpa ekspresi. Mudah-mudahan aja ini kali pertama dan terakhir aku ketemu dia." Ucap Ariel dengan nada kesal.
Selamat membaca para readers yang baik hati dan tidak sombong. Jangan lupa tinggalkan jejak yah !!! 😉🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 73 Episodes
Comments
Yuli Yanti
mamfir thor,biar pun aq jrng komen tpi tiap bab aq like klo g'aq suka nonton iklan
2023-02-21
0
Sandrie
cuss favorit dong💙🥰
2022-10-29
0
S0fia firgi nur affdilla
masih nyimak tor
2022-10-05
0