Setelah berhasil membujuk dan mendapat persyaratan dari orang tuanya, hari ini, Bintang sudah resmi akan menjadi siswi SMA KALANG KABUT yang di mana kedua sahabatnya bersekolah, Namun Bintang belum memberi tahu Dirgan mau pun Biru, Bintang penasaran kenapa Dirgan tidak memperolehkannya bersekolah di tempat tersebut.
""Biiiiiiip...Biiiiiiip, Bin.....?"" Dirgan membunyikan klakson Mogenya berkali kali, meneriaki Bintang dari depan rumahnya.
Bintang mendengar panggilan itu dari dalam kamarnya di lantai dua, dengan cepat gadis itu menyelimuti tubuhnya untuk membunyikan seragam sekolahnya yang sama kaya Dirgan pakai. lalu berjalan ke luar ke balkonnya.
""Berangkat aja, duluan, sana?"" pekik Bintang dari atas balkon.
Dirgan mendongak ke atas, alisnya menyergit bingung dengan apa yang Bintang pakai.
""Kenapa? apa kamu sakit.?"" Teriak Dirgan. Bintang menggeleng.
""Trus? kenapa masih pake selimutan?"" Bingung Dirgan.
""Aku belum siap memakai seragam ku ! kamu tidak perlu mengantar ku kesekolahan.!"" Bohong Bintang.
""Kenapa?"" Apa kamu su---???"" seru Dirgan berhenti saat gadis yang di ajaknya berbicara main masuk aja ke kamarnya.
""Huuuuu... nyebelin."" Cibik Dirgan
""Apa anak itu sudah punya kekasih baru lagi? biasanya sih gitu? kalau jomblo kan selalu minta di antar, Tapi kalau sebaliknya dia seakan tidak mengenaliku. ahh..bodohlah.. Bintang kumat lagi..kita lihat hubungan nya sampai berapa hari.?"" Monolog Dirgan, lalu pergi menggunakan motor gedenya.
Vero, Meca dan Gilang, masih diam tak memakan sarapannya, mereka terlihat sedang menunggu Bintang untuk sarapan bersama, Airin dan Angga pun terlihat sedang berkunjung di sana, semenjak anaknya menikah dan mempunyai cucu, orang tua itu memilih tinggal di pedesaan yang menurutnya sangat asri dan damai untuk menghabiskan sisa tua bersama.
""Lang...! susul Kaka mu gi.. kasian oma opa sudah menunggu lama !"" Seru Meca yang tidak enak hati kepada mertuanya itu, yang sudah menunggu lama untuk sarapan.
""eum baik, Ma.."" nurut Gilang berlalu berlari bergegas menaiki anak tangga.
"" Ayah, Bunda, jika sudah lapar, maka duluan saja, nunggu Bintang tuh kaya nunggu putri lemot."" ucap Vero.
""Tidak..! kami akan menunggu tuan putri kami."" sahut Angga di angguki Airin.
Gilang yang tidak sabaran dan tidak mau terlambat untuk masuk sekolah pun, terlihat main menyelonong ke kamar kakanya yang tidak di kunci pintunya.
""Ka kita sa.-------- uwaaaaaaaaaa...Paaaa... Maaaaa... omaaaaa...opaaaa..ada setaaaaan ompoooooong..." Histeris Gilang melihat penampakan Bintang yang tersenyum kepadanya, lalu berlari sekencangnya menuruni anak tangga.
""Hah..? setan ompong?"" Bingung Bintang. ia pun menoleh ke sekeliling sudut kamarnya dan berhenti pas di samping nya yang terdapat ada kaca besar.
""Hihihi... pantas saja si adik nakal itu kabur."" Bintang mematuk pantulannya yang berbeda kali ini, ia mengikat dua rambut panjang hitamnya, berkaca mata bulat tebal, Tompel buatan segedeh koin di bagian pipi kanan, tak lupa ia menempelkan hitam hitam di gigi atas depannya. sehingga kalau tersenyum terlihat seperti orang ompong. rupanya Gadis itu ingin berpenampilan culun di sekolah barunya.
Bintang berjalan menghampiri keluarganya di meja makan, semua mata memandangnya aneh, bahkan adik laknatnya, yang saking jijiknya memandang kakanya seraya mengumpat di belakang bahu Meca yang sudah duduk di kursi makan.
""Ayo kita sarapan !"" santai Bintang langsung duduk tak memperdulikan mata yang hampir keluar menatapnya dari para keluarganya.
""Ini cucu Oma kan..?"" Airin berdiri ingin memegang tompel buatan Bintang. Tapi gadis itu langsung meraih tangan Omanya lalu mengajaknya bersalaman ria seraya menyengir memperlihatkan gigi hitamnya.
"" mata opa tidak katarak kan.?"" Timpal Angga saat melihat gigi jeleknya Bintang.
""Apa ada setan yang merasuki mu?"" Celetuk Meca geleng geleng.
""Kak Bin, Kaka Sangat cantik kalau di lihat dari gedung tinggi milik Om Kemal."" Ledek Gilang yang sudah tidak takut lagi
""Kenapa penampilan mu seperti ini, Bintang.?"" Bingung Vero. ia meneliti anaknya dari bawa sampai ke ujung rambut. sangat terlihat bukan Bintang yang cantik dan modis, ia terlihat si cupu yang buruk rupah apa lagi jika tersenyum, benar cerita Gilang yang di dengarnya, Setan Ompong.
""Mau nyari ketulusan, pa !"" Enteng Bintang.
Airin, Angga dan Meca, Mangap mangap tidak habis pikir dengan pikiran Bintang. Bukannya cewek tuh, pengennya cantik modis ke mana pun dan di mana pun berada, Tapi ini.... Aaahhh astaga... benar benar koslet otaknya si Jaauza Al Miller.
""Ketulusan apa maksud mu, sayang."" Vero hanya bersabar menghadapi kelakuan unik anaknya, karena ia tahu sifat Bintang, jika harus..iya..berarti harus iya, walaupun ke depannya akan berakhir baik atau pun buruk. yang penting anaknya itu harus mempertanggung jawabkan apa yang telah di buatnya sendiri.
"" Kata papa kan ! Bintang harus nyari yang tulus dan ini cara Bintang, Bintang akan lihat, ada tidak yang mau berteman dengan anakmu ini, yang berpenampilan seperti setan ompong kata adik nakal ku."" Terang Bintang membuat Oma opanya tersenyum bangga.
"" kak ! aku sih ogah punya teman jelek seperti penampilan Kaka ini."" Celetuk Gilang bergidik ngeri.
""yaaak..."" Bintang sengaja memamerkan gigi hitamnya pas di depan wajah Gilang yang duduk di sampingnya.
""ihhh...jelek... setan ompong.."" Gilang menepis lembut pipi kakanya.
""Hussst... cukup ! "" Lerai Vero saat Bintang akan memamerkan gigi hitamnya lagi.. "" Sampai kapan kau akan berpenampilan begini di sekolah baru mu, Bintang.? lanjut Vero serius. ia tidak suka keputusan Bintang dengan berpenampilan culun itu. ia takut, kalau anaknya jadi bahan ejekan atau di bully di sekolah barunya, walaupun ia tahu kalau anaknya bisa melawannya, Namun tetap saja ada rasa khawatir sebagai orang tua.
"" Tidak lama kok pa..! paling sehari dua hari, kalau Bintang sudah dapat teman tulus pasti Bintang lepas semua topeng setan ompong ini.! "" Bintang lagi lagi menggoda adik nya, memamerkan gigi hitamnya saat berucap kata ompong.
""issth..sana."" sebel Gilang memunggungi kakanya.
""eum.. baiklah."" Vero lagi lagi di buat tidak habis pikir dengan cara berpikir anaknya, Tapi di sisi lain ada benarnya juga pikiran Bintang. Ada sebagian orang yang ingin berteman melihat dari tahta, dan ada pula orang yang mau berteman hanya dari rupa. dan di sini...Bintang akan benar benar mencari orang yang tulus yang tidak memandang materi dan rupa.
""Sudah sudah, Ayo kita mulai sarapannya."" ajak Meca, diam diam ia mencepret wajah culun anaknya yang terlihat buru buru memakan sarapannya, duduk saling berhadapan. ""Lumayan..buat nakut nakutin Gilang jika ia masuk ke kamar ku."" Batin Meca. ia berniat untuk memasang foto itu di kamarnya biar anaknya tidak mengambil kutangnya lagi.
Kelar sarapan, keluarga tersebut sudah bubar dan menjalankan kesibukan masing masing, Bintang yang di antar papa nya, meminta di turunkan di pinggir jalan depan sekolahnya saja.
""the journey..! i am coming.!"" seringai Bintang seraya menatap gedung sekolah barunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
lidia
😁😁😁😁😂aku sakit perut byangin itu
wajah bintang
2022-01-25
0
mamak"e wonk
sumpah aku suka cerita nya....🤣🤣🤣🤣🥰🥰🥰
2021-11-22
0
Wie Yanah
kurang kerjaan si bintang😂🤭
2021-09-15
0