Ting ting Ting
Di dapur, Bintang terlihat sibuk mengaduk aduk kopi, teh dan susu untuk kedua orang tuanya dan untuk Gilang adiknya, Aneh tapi nyata, biasanya ia tidak pernah melakukan pekerjaan yang menyangkut hal dapur, Bukan tidak mau sih, lebih tepatnya ia dilarang keras oleh Meca melakukan aneh aneh di dapur tanpa ada pengawasan dari sang Mamanya karena berujung dapur itu akan berantakan jika Bintang memasak, sebab alat alat dapur itu pasti ada saja yang rusak karena kecerobohannya. Buktinya, saat ini Bintang sekarang lagi membersihkan sisa sisa beling toples berisi kue kering yang terjatuh ke senggol saat asyik mengaduk aduk minuman.
""Akhirnya jadi ! "" riang Bintang membawa minuman itu ke ruang santai keluarganya.
Bintang repot repot melakukan itu karena ada maksud tertentu, dan maksud itu adalah ingin membujuk Meca dan Vero supaya mau mengizinkannya pindah sekolah di mana tempat Dirgan dan Biru bersekolah.
"" Minuman datang.!"" Bintang memberikan minuman itu kepada Meca dan Vero yang lagi duduk di sofa seraya menonton Tv bersama.
""Gilang mana, ma?"" Tanya Bintang. soal nya adik nakalnya itu tadi nyantai bersama.
""Adik mu lagi di kamar mungkin.!"" sahut Vero. sedangkan Meca sudah menatap curiga anaknya atas tingkah manisnya membuat kan minuman untuknya.
""Dapur mama masih utuh kan, Bin?"" selidik Meca. Bintang nyengir kuda seraya jari nya terangkat berbentuk V dan itu artinya ia melakukan kesalahan.
""pfhuuuuu... selalu."" cibik Meca.
""Tumben bikin minuman buat kami.?"" tanya Vero lalu menepuk sofa di sebelahnya untuk menyuruh anaknya duduk di tengah tengah dirinya dan Meca. Vero sudah tahu pasti ada yang ingin di sampaikan oleh anaknya itu.
""Jadi katakanlah, Biasanya ada udang di balik Batu?"" tebak Vero.
""eum, Benar..!"" Timpal Meca.
""Ahhh.. kalian memang orang tua peramal.!"" Celetuk Bintang.
""Yaaak...Kami memang peramal.!!!"" sahut Meca lalu meminum tehnya. ""Mama ramalkan, jika Bintang sudah lulus universitas, Bintang akan menjadi Dokter atau ahli hukum, Mungkin."" Lanjut Meca memancing anaknya supaya cita cita Bintang berbelok memilih seperti salah satu dari mereka.
Bintang mencibik. "" No, mama sok tahu, Cita cita Bintang tetap itu.!"" Kekeuh Bintang ingin menjadi pekerja kantoran seperti Titan dan Kemal yang sudah memiliki perusahaan Besar.
""Ya..ya..ya.."" Malas Vero tidak mau menentang anaknya untuk mengikuti jejaknya. Meca sendiri tidak masalah, Namun ia takut jika suatu saat anaknya turun ke dunia Bisnis yang terkenal sengit itu, Apalagi jika melihat dari sudut ke dua saudaranya yang selalu mendapatkan musuh tak terduga dari lawan Bisnisnya. Meca ngeri akan hal itu.
""Ma, pa ? Bintang boleh tidak pindah sekolah ke tempat Dirgan dan Biru."" Pinta Bintang memainkan puppy eyes nya.
Vero dan Meca langsung menatap intens anaknya yang masih duduk di tengah tengah mereka.
""Tidak boleh."" Tolak Meca
""Boleh."" setuju Vero.
sahut mereka bersama.
Suami isteri itu berbeda pendapat, dan alhasil membuat Bintang bingung harus mendengarkan siapa, secara Bintang galak galak gitu tapi sayang ke dua orang tuanya, jangan sampai cuma gara gara dirinya, membuat orang tuanya cekcok.
Meca langsung menatap tajam suaminya yang terlalu memanjakan anaknya, apa apa harus di iya kan, kan sebenarnya tidak bagus juga ke depannya.
"" Maksud papa, Boleh, tapi berikan penjelasan yang masuk akal kepada kami."" Timpal Vero pengertian.
"" Yaaa.. jika tidak masuk akal maka jangan berharap."" Meca mengalah, ia berpikir tidak baik juga memaksa anaknya jika memang tidak betah bersekolah di tempatnya sekarang bersekolah.
Bintang berpikir keras, alasan apa yang pas untuk meyakinkan orang tuanya yang pintar itu. Masa iya mau mengatakan kalau ia tidak betah gara gara tidak ada yang menarik dan gara gara banyak mantannya yang menebar di sekolahnya sekarang. itu kan bukan alasan yang tepat.
""Palajaran manajemennya kurang, eh.. bukan kurang sih, tapi gurunya galak, jadi kami takut, kan boro boro nyantol tuh pelajaran nya jika gurunya saja galak menjelaskannya."" Bohong Bintang, padahal gurunya lemah lembut seperti sutra.
Meca mangap mangap tidak percaya, secara guru yang dimaksud Bintang adalah teman sekolahnya dulu yang kalau ngomong lembek tak bertenaga. Meca ingin langsung mengomeli anaknya, Namun ia mendapat kode dari suaminya untuk diam dulu.
""Boleh..tapi ada syaratnya."" Nego Vero, sedangkan Meca diam diam mendengus kesal.
""Apa pa?"" senang Bintang.
""Bintang tidak boleh pacaran dulu, kaya yang kemarin kemarin putus langsung dapat gantinya, kan tidak bagus juga begitu, suatu saat jika Bintang sakit hati gimana? apa Bintang tidak pernah sakit hati di putusin oleh mantan mantannya Bintang? Bukannya papa melarang telak, tapi coba deh Bintang nyari yang tulus, tulus mencintai Bintang, tulus menerima kekurangan Bintang yang galak dan jutek itu."" Terang Vero lembut.
Diam diam Vero khawatir, jika anaknya itu terlalu banyak mengurusi masalah asmara, takut kedepannya berdampak buruk, apalagi mendengar cerita Dirgan masalah di tempat latihan penembakan.
Bintang memang pernah satu kali, sakit hati dengan satu cowok yang ia sayangi.
Dulu....
Cinta pertamanya pernah mengkhianati Bintang padahal Bintang sangatlah cinta dengan cowok itu, dan gara gara itu Bintang memutuskan jika suatu saat ada yang mau menjadi pacarnya, ia tidak mau menggunakan hati, supaya jika kandas, ia tidak akan merasakan sakit hati seperti putus dengan cinta pertamanya. dan alhasil benar, walau ia sering di putusin tapi rasa sakit itu tidak pernah ada.
"" Setujuh !"" Deal Bintang menyeringai, ada otak koslet yang tiba tiba mengguncang kepalanya setelah mendengar kata tulus dari penjelasan papanya.
Meca tersenyum, mendengar persyaratan suaminya, ia juga tidak setuju dengan asmara Bintang yang baru seumur kutu langsung putus, langsung dapat lagi.
""Hay Hay Hay...Mamaaaa, I am coming..."" teriak nyaring Gilang yang baru keluar dari kamar orang tuanya menggunakan kaca mata namun kaca matanya sangat berbeda. kaca mata kutang milik mamanya.
""Gilaaaaaaang...."" pekik marah Meca langsung mengejar anaknya yang kurang di hajar.
""Hahahaha...Kejar terus ma! jika ketangkap potong saja burungnya."" Bintang terpingkal pingkal seraya menaiki tangga, ingin mengunci kamarnya. takut, jika adik laknatnya mengobrak abrik lemarinya, kan malu jika kutangnya di bikin kaca mata seperti nasib kutang mamanya.
""Papaaaa tolongin Gilang."" teriak Gilang memutari sofa akibat kejaran mamanya di tambah mendengar ancaman akan di potong Burung nya.
""YA TUHAAAAAAAN, salah apa yang aku lakukan, sehingga engkau memberi anak anak yang unik."" adu prustasi Vero.
Vero menggeleng kepala melihat kelakuan kurang ajar anak laki lakinya.
""Papaaaaa tolongin!!!""
""Tidak...!"" Cuek Vero.
""Gilaaaaang, Berhenti tidak ! Mama hukum setelah ini, Gilang tidak akan mendapat jatah jajan satu bulan jika tidak berhenti.!"" Ancam Meca.
""iyaaa.. maaf ma, ini Gilang balikin.""
Gilang melempar kutang mamanya dan berhasil mendarat di kepala Vero.
Bersambung...
jika suka maka daratkanlah jejak anda para pembaca tercinta....
Like..komen...gift..dan Vote.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
lidia
ya elah gilang mah lucu kya ap y 🤔🤔🤔
2022-01-25
1
mamak"e wonk
sakit perut ..🤭🤣🤣🤣🤣🤣👍👍
2021-11-22
1
Wie Yanah
senyum senyum bca'y dsar ank kurang akhlak🤭😂🤩😍
2021-09-15
1